Tidak ada pilihan lain selain pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran dalam masa pandemi seperti ini . Pembelajaran dengan pola jarak jauh dan bersifat tidak langsung ini sering disebut dengan istilah pembelajaran dalam jaringan (daring), yang kemudian muncul istilah BDR, belajar dari rumah bagi anak didik dan bekerja dari rumah untuk guru dan tenaga kependidikan. Belajar jarak jauh adalah keharusan sebagai resiko dari adanya pandemi, belajar jarak jauh juga merupakan upaya agar proses pembelajaran tetap berjalan. Dilihat dari berbagai sisi baik teori maupun praktik, pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif dibandingkan moda daring. Tingkat efektifitas, efisiensi dan keberhasilannya tidak bisa mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan pembelajaran moda tatap muka. Prosentase itu bisa turun dan lebih parah jika pembelajaran moda daring itu tidak dipersiapkan dengan sistem dan model yang tepat.
Pelatihan Pembelajaran Daring SMPN 2 Kepil
Dalam rangka mempersiapkan model pembelajaran yang tepat, efektif dan efisiensi itulah, maka di SMPN 2 Kepil dilaksanakan pelatihan pembuatan bahan ajar untuk model pembelajaran daring (online). Kegiatan yang bertajuk "In House Training - Pembelajaran Dalam Jaringan / Online" itu dilaksanakan selama 3 hari, mulai Rabu 22 Juli 2020 sampai dengan Jum'at 24 Juli 2020. Kegiatan itu berlangsung di laboratorium Komputer dengan pemateri lokal dibantu beberapa guru yang juga sudah memiliki kemampuan memadai dibidang IT. Pemateri pelatihan diambil dari kalangan internal atau lokal, Maryanto, S.Kom, yang tidak lain adalah guru mata pelajaran Informatika/TIK yang juga merupakan penjaga dan pengelola ruang tersebut.
Pemateri menyampaikan bahwa sebenarnya ia merasa masih sangat kurang dalam banyak hal terkait dengan pengetahuan tentang ICT, namun di sisi lain ia dituntut tugas (tanggung jawab) untuk bisa berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang TIK. Tuntutan itu tertuang dalam Permen No 68/2014 tentang peran dan tanggung jawab Guru Bimbingan TIK yang salah satu tugasnya harus melakukan pembimbingan kepada sesama guru. Maka pilihan terbaiknya adalah melaksanakan dengan sepenuh hati tugas itu sebatas kemampuan yang dimiliki. Bagi dirinya ada satu prinsip dasar yang menjadi motivasi untuk berbagi, yaitu kata-kata "Remeh bagi kita bisa jadi luar biasa bagi sesama", yang ia sampaikan di awal pelatihan. Atas dasar itu dengan segenap daya upaya walau dengan kemampuan yang terbatas, pemateri berusaha menyampaikan beberapa model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran online.
Di hari pertama pelatihan disajikan materi tentang Pemanfaatan Google Form untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam moda daring. Google Form yang biasanya hanya digunakan untuk melaksanakan kuis/tes online ternyata sangat baik dan cocok digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sekaligus bisa mendapatkan umpan balik dari anak didik berupa form yang includ untuk mengerjakan dan mengirim tugas. Pemateri juga menayangkan langsung tampilan materi dan tugas yang diberikan guru di HP Android, sebagaimana asumsi umum bahwa mayoritas anak didik mengakses pembelajaran daring menggunakan HP Android. Dengan model tayangan langsung di HP Android itu guru bisa mengetahui yang sebenarnya bagaimana tampilan dan cara kerja anak didik menerima materi serta mengerjakan tugas, sehingga paham step-stepnya dengan harapan bisa menjelaskan jika ada pertanyaan dari anak didik.
Di hari kedua disampaikan materi pembuatan dan pengelolaan kelas maya dengan basis Google Classroom. Guru dikondisikan untuk langsung praktek bagaimana membuat dan mengelola kelas maya menggunakan Google Classroom. Diawali dengan cara membuat kelas maya sesuai mapel masing-masing, cara menambahkan anggota (siswa), cara mengelola menu tugas kelas yang meliputi tugas, tugas kuis, pertanyaan dan materi. Agar tugas kelas teradministrasi dengan rapi, teratur dan sistematis, maka dibuatkan manajemen tugas kelas dengan cara dikelompokkan dalam bagian-bagian tertentu yang dibuat dengan menu Topik. Bapak/Ibu guru juga diajari langsung cara membuat materi dan tugas di menu tugas kelas, dengan berbagai variasi dan pilihan yang tersedia baik menggunakan menu Tambahkan atau + Buat (baru). Menu Tambahkan bisa bersumber dari google drive, link, file dan video. Sedangkan menu + Buat bisa berupa file baru yang bersifat online meliputi dokumen, slide, spreadsheet, gambar dan formulir.
Di hari terakhir pemateri menyampaikan materi yang juga berbasis google yaitu blog, sebuah pilihan alternatif yang terasa asing karena jarang digunakan namun ternyata sangat simpel dan mudah untuk pembelajaran daring. Dengan blog para guru bisa dengan membuat dan memiliki website pribadi tanpa harus belajar pemrograman coding yang rumit (php, java, html), juga tanpa harus membuat desain yang ibet serta tanpa harus membayar, alias gratis. Secara step-by-step, perlahan namun pasti akhirnya semua guru berhasil membuat blog pribadi, walau sifatnya masih sangat mendasar karena keterbatasan waktu. Bapak/Ibu guru sudah bisa memposting materi ajar mulai dari yang berupa tulisan (text), gambar maupun video yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Adapun untuk pengelolaan blog tingkat lanjutnya bisa dilaksanakan pada hari lain di luar pelatihan untuk menambahkan fitur-fitur dan mempercantik penampilan blog.
Sebagai penutup tulisan kali ini pemateri yang juga penulis di blog sekolah ini mohon maaf atas segala kesalahan, kekhilafan dan kekurangan selama pelatihan. Semoga yang sedikit yang telah disampaikan selama pelatihan bisa menambah wawasan dan pengalaman yang harapannya bisa membantu terlaksananya pembelajaran moda daring di SMP Negeri 2 Kepil.
Terima kasih kepada pemateri yang sudah dengan sabar membimbing kami. 👍👍
BalasHapus