Tidak boleh ada separatis, karena itu akan menjadi bibit perpecahan. Sebaliknya bangun terus jiwa nasionalisme dan cinta tanah air sebagai bentuk penghormatan kita kepada para pendahulu yang telah memperjuangkan tegaknya bangsa Indonesia dari rongrongan penjajah. Itulah kalimat utama yang disampaikan kepala SMP Negeri 2 Kepil, Bapak Hadi Wiyono, S.H., M.Pd. saat menjadi pembina upacara memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2019 di halaman sekolah. Lebih lanjut kepala sekolah menyampaikan bahwa semangat persatuan itu harus selalu kita bangun, bahwa kita adalah satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Siswa sebagai bagian dari pemuda harus memiliki jiwa pejuang yang kuat untuk turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sejalan dengan semangat sumpah pemuda itu, siswa harus menyadari bahwa dirinya adalah pelajar yang tugasnya belajar, maka ada guru atau tidak ada guru, maka tugasnya adalah belajar. Di saat sekarang ini sudah bukan saatnya lagi siswa sibuk dengan rambut gondrong dan berwarna, pakaian yang nyleneh dan tidak rapi, atau bahkan bersikap arogan dan berulah jagoan seperti seorang preman. Tindakan seperti ini tak ada gunanya, sia-sia yang hanya membuang waktu dan biaya, bahkan akan menjadikan dirinya tertinggal jauh dalam berbagai segi. Sikap seperti ini sudah seharusnya dihindari dan dijauhi, karena di luar sana ada ribuan siswa lain yang justru belajar tekun, memacu diri, berjuang, berebut dan berlomba meraih prestasi.
Upacara hari sumpah pemuda tahun ini merupakan momen istimewa, baik dari segi pelaksanaan maupun segi muatannya. Dari segi pelaksanaan bisa dibilang spesial, khidmat dan sangat tertib, terlebih dengan penampilan pasukan pengibar bendera khusus (paskibra) yang baru dilatih kurang lebih 2 bulan, dibawah bimbingan pembina paskibra Bapak Widodo, S.Pd. Momen istimewa yang kedua adalah prosesi serah terima 4 buah piala hasil kejuaran dari 3 cabang lomba di tingkat kabupaten Wonosobo. Piala yang pertama untuk sang Juara 2 cabang lomba membaca puisi atas nama Fadlika Putri Pitayani siswa kelas 9D. Piala kedua untuk sang Juara 3 cabang lomba mendongeng / bercerita atas nama Taufik Budi Utomo siswa kelas 7A. Piala ketiga untuk sang Juara 2 dan Juara 3 lomba OOSN cabang pencak silat atas nama Ica Rahmawati dan Dila Fatmawati Indayani. Keempat piala tersebut menambah jumlah koleksi piala hasil kejuaraan yang berhasil dimenangkan oleh SMP Negeri 2 Kepil. Piala-piala adalah bukti otentik dan merupakan tanda bahwa sekolah ini aktif, dinamis, terus bergerak dan siap bersaing menjadi sekolah berprestasi di kabupaten Wonosobo.
Sebagai apresiasi dan penghormatan atas raihan prestasi ini pihak sekolah memberikan hadiah berupa uang pembinaan kepada masing-masing siswa yang keluar sebagai juara sesuai dengan kategori dan tingkat prestasi. Demikian juga kepada guru pendamping / pelatih yang siswanya memenangkan lomba diberikan reward sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh sekolah. Untuk kali ini ada 3 pembimbing dari rumpun mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berhasil mendapatkan reward dari sekolah adalah 1) Ibu Sayekti Laras Supayaningsih, S.Pd., 2) Bapak Dwi Karyanto, S.Pd., 3) Ibu Ruti Sumarni, M.Pd., dan dari cabang pencak silat ada Bapak Dargo Syarif (pembina/pelatih ekstra kurikuler pencak silat). Kami atas nama sekolah menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas sumbangsih prestasi untuk SMP Negeri 2 Kepil.
Berikut ini beberapa gambar yang bisa menjadi catatan sejarah prestasi siswa-siswi SMP Negeri 2 Kepil, dan kelak akan menjadi prasasti yang tersimpan dalam teknologi cloud, yang dapat dibuka dan dicari melalui perangkat teknologi informasi.
Satu kalimat akhir yang menjadi bahan renungan bagi siswa bahwa mereka harus belajar dengan sungguh-sungguh, mereka harus serius dan tidak berbuat sekedar mencari sensasi atau yang justru menjadikan mereka terbelit dalam masalah. Mereka harus bersaing dari lebih dari 3,3 juta siswa yang duduk di kelas yang sama, ini diambil dari data total siswa SMP yang duduk di kelas 7, 8 dan 9 di seluruh Indonesia pada tahun 2019 yang berjumlah 9.981.216. Artinya mereka harus benar-benar belajar, berjuang dan berprestasi untuk memperebutkan dunia kerja pada waktu 10 tahun mendatang. Kesungguhan, kesadaran dan ketekunan menjadi kunci mereka untuk bisa meraih sukses di masa depan yang tantangannya semakin berat dan persaingannya semakin ketat.
Melalui peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91yang mengambil tema Bersatu Kita Maju, marilah kita sebagai warga sekolah turut berpartisipasi aktif melalui pendidikan. Kita bangun siswa-siswi kita menjadi generasi muda yang bisa menghargai sejarah lahirnya semangat persatuan pemuda, dengan cara belajar dan berprestasi. Semangat belajar dan berprestasi ini yang akan mengantarkan siswa-siswi siap bekerja, siap berkarya dan siap bersaing di masa depan untuk membuat Indonesia kokoh dan semakin maju. Selamat beraktifitas, selamat berkarya, semoga sukses, insya-Alloh.
Sejalan dengan semangat sumpah pemuda itu, siswa harus menyadari bahwa dirinya adalah pelajar yang tugasnya belajar, maka ada guru atau tidak ada guru, maka tugasnya adalah belajar. Di saat sekarang ini sudah bukan saatnya lagi siswa sibuk dengan rambut gondrong dan berwarna, pakaian yang nyleneh dan tidak rapi, atau bahkan bersikap arogan dan berulah jagoan seperti seorang preman. Tindakan seperti ini tak ada gunanya, sia-sia yang hanya membuang waktu dan biaya, bahkan akan menjadikan dirinya tertinggal jauh dalam berbagai segi. Sikap seperti ini sudah seharusnya dihindari dan dijauhi, karena di luar sana ada ribuan siswa lain yang justru belajar tekun, memacu diri, berjuang, berebut dan berlomba meraih prestasi.
Upacara hari sumpah pemuda tahun ini merupakan momen istimewa, baik dari segi pelaksanaan maupun segi muatannya. Dari segi pelaksanaan bisa dibilang spesial, khidmat dan sangat tertib, terlebih dengan penampilan pasukan pengibar bendera khusus (paskibra) yang baru dilatih kurang lebih 2 bulan, dibawah bimbingan pembina paskibra Bapak Widodo, S.Pd. Momen istimewa yang kedua adalah prosesi serah terima 4 buah piala hasil kejuaran dari 3 cabang lomba di tingkat kabupaten Wonosobo. Piala yang pertama untuk sang Juara 2 cabang lomba membaca puisi atas nama Fadlika Putri Pitayani siswa kelas 9D. Piala kedua untuk sang Juara 3 cabang lomba mendongeng / bercerita atas nama Taufik Budi Utomo siswa kelas 7A. Piala ketiga untuk sang Juara 2 dan Juara 3 lomba OOSN cabang pencak silat atas nama Ica Rahmawati dan Dila Fatmawati Indayani. Keempat piala tersebut menambah jumlah koleksi piala hasil kejuaraan yang berhasil dimenangkan oleh SMP Negeri 2 Kepil. Piala-piala adalah bukti otentik dan merupakan tanda bahwa sekolah ini aktif, dinamis, terus bergerak dan siap bersaing menjadi sekolah berprestasi di kabupaten Wonosobo.
Sebagai apresiasi dan penghormatan atas raihan prestasi ini pihak sekolah memberikan hadiah berupa uang pembinaan kepada masing-masing siswa yang keluar sebagai juara sesuai dengan kategori dan tingkat prestasi. Demikian juga kepada guru pendamping / pelatih yang siswanya memenangkan lomba diberikan reward sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh sekolah. Untuk kali ini ada 3 pembimbing dari rumpun mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berhasil mendapatkan reward dari sekolah adalah 1) Ibu Sayekti Laras Supayaningsih, S.Pd., 2) Bapak Dwi Karyanto, S.Pd., 3) Ibu Ruti Sumarni, M.Pd., dan dari cabang pencak silat ada Bapak Dargo Syarif (pembina/pelatih ekstra kurikuler pencak silat). Kami atas nama sekolah menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas sumbangsih prestasi untuk SMP Negeri 2 Kepil.
Berikut ini beberapa gambar yang bisa menjadi catatan sejarah prestasi siswa-siswi SMP Negeri 2 Kepil, dan kelak akan menjadi prasasti yang tersimpan dalam teknologi cloud, yang dapat dibuka dan dicari melalui perangkat teknologi informasi.
Satu kalimat akhir yang menjadi bahan renungan bagi siswa bahwa mereka harus belajar dengan sungguh-sungguh, mereka harus serius dan tidak berbuat sekedar mencari sensasi atau yang justru menjadikan mereka terbelit dalam masalah. Mereka harus bersaing dari lebih dari 3,3 juta siswa yang duduk di kelas yang sama, ini diambil dari data total siswa SMP yang duduk di kelas 7, 8 dan 9 di seluruh Indonesia pada tahun 2019 yang berjumlah 9.981.216. Artinya mereka harus benar-benar belajar, berjuang dan berprestasi untuk memperebutkan dunia kerja pada waktu 10 tahun mendatang. Kesungguhan, kesadaran dan ketekunan menjadi kunci mereka untuk bisa meraih sukses di masa depan yang tantangannya semakin berat dan persaingannya semakin ketat.
Melalui peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91yang mengambil tema Bersatu Kita Maju, marilah kita sebagai warga sekolah turut berpartisipasi aktif melalui pendidikan. Kita bangun siswa-siswi kita menjadi generasi muda yang bisa menghargai sejarah lahirnya semangat persatuan pemuda, dengan cara belajar dan berprestasi. Semangat belajar dan berprestasi ini yang akan mengantarkan siswa-siswi siap bekerja, siap berkarya dan siap bersaing di masa depan untuk membuat Indonesia kokoh dan semakin maju. Selamat beraktifitas, selamat berkarya, semoga sukses, insya-Alloh.