Masa pandemi Covid-19 sudah 6 bulan terlewatkan, setengah tahun lebih, bagi sekolah artinya sudah mencapai satu semester lamanya. Sejak wabah corona melanda negeri ini, sontak merubah hampir semua aktifitas kehidupan, membuat berbagai perubahan yang berbeda dari yang biasanya. Ini terjadi hampir di semua lini, mulai dari sektor ekonomi industri, sektor pariwisata, sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor ibadah religi, dan juga sektor pendidikan. Selain ekonomi, sektor pendidikan merupakan bidang yang merasakan dampak terburuk akibat wabah corona ini, dimana sekolah-sekolah ditutup tidak boleh mengadakan kegiatan pembelajaran di dalam atau lingkungan sekolah. Semua dilaksanakan dalam rangka social distancing, menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang dikhawatirkan menjadi sebab dan sumber penularan (klaster baru).
Dari sekian banyak bidang yang ada, maka bidang pendidikan adalah yang paling parah merasakan dampaknya dimana kegiatan pendidikan tidak bisa dijalankan sebagaimana mestinya. Aspek terkait dengan aturan dilarang mengadakan kerumunan dan susahnya menjaga jarak adalah alasan paling kuat untuk merumahkan murid dan guru. Akhirnya semua kegiatan pembelajaran dirubah pola dan model pelaksanaannya dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sekarang banyak dikenal dengan istilah pembelajaran dalam jaringan (daring) menggunakan media internet. Ada banyak ragam dan model yang digunakan oleh guru untuk memberikan layanan pembelajaran kepada murid-muridnya, dengan model yang beragam di setiap sekolah.
Keberagaman model pembelajaran jarak jauh ini sangat berkait erat dengan tiga hal yang menjadi unsur utama dalam pembelajaran, yang jika meminjam istilah dalam sistem komputer ketiganya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Hardware, perangkat keras yaitu kondisi dan ketersediaan sarana prasarana yang mendukung dalam pembelajaran jarak jauh, yang identik dengan perangkat komunikasi yang bisa digunakan untuk akses internet. Perangkat ini harus tersedia dalam kondisi yang baik pada guru maupun pada murid. Perangkat ini meliputi komputer, laptop, gadget, jaringan internet, wifi atau paket data seluler.
- Software, yaitu perangkat lunak yaitu kondisi dan ketersediaan perangkat aplikasi yang dimiliki dan dikuasai untuk pembelajaran online, yang ini sudah banyak tersedia gratis di internet. Sebagai contoh yang disediakan oleh google antara lain formulir, classroom, documen, spreadsheet, slide, blog hingga youtube.
- Brainware, perangkat otak yaitu kondisi dan ketersediaan sumber daya manusia (orang), yaitu guru, murid, dan jajaran manajemen sekolah. Maksudnya adalah kesiapan manusianya untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang terkait dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengoperasikan aplikasi berbasis online tersebut.