Sejenak berfikir dan merenung, bermacam rasa berkecamuk mengakhiri ramadhan tahun ini. Beberapa hari sebelum ramadhan berakhir tertegun dan tersadar ketika membaca tulisan seorang istri ulama kondang di Bandung. Beliau menuliskan amalan puasa yang telah dijalani hampir sebulan baru tersadar ketika waktu akan berakhir, ibarat orang sholat yang lalai dan baru tersadar ketika tahiyat akhir menjelang salam pertanda sholat telah selesai. Tak banyak yang bisa dilakukan kecuali menyempurnakan yang akhir dan menguatkan tekad untuk memperbaiki dan menjaga agar sholat berikutnya lebih baik, lebih khusuk dan lebih menjaga hati hanya untuk Alloh semata. Demikian juga dengan puasa kita yang terkadang berlalu begitu saja, sekedar dijalani tanpa esensi, sekedar dilaksanakan karena kewajiban dan masih banyak yang jauh dari yang seharusnya. Satu harapan, semoga tahun depan kita bisa siapkan diri agar bisa diupayakan hasil ayng lebih baik sesuai yang diharapkan. Namun jika ada salah satu dari kita yang merasa sudah baik dan sudah maksimal hal itu perlu disyukuri karena itulah yang diharapkan, sellanjutnya perlu dijaga dari berbagai rasa yang bisa merusak makna. Bagi yang merasa belum baik dan belum maksimal, inilah saatnya muhasabah diri, bahwa perjuangan kita belum berakhir, belum berhasil dan masih membutuhkan kerja keras, kesabaran dan berserah diri.
Dengan berakhirnya puasa dan melangkahkan kaki dalam
lingkungan Syawal, maka langkah terbaik adalah menapaki hari dengan bekal ilmu
dan amal selama bulan ramadhan yang telah berlalu. Di satu sisi kita merasa bahagia bahwa puasa
telah tuntas dilaksanakan 1 bulan penuh, bahagia bahwa hari raya Idul Fitri
telah datang, di mana akan menjadi hari dan situasi yang baru, yang penuh suka
cita dan dipenuhi rasa bahagia, saat yang tepat untuk bersilaturahmi kepada
keluarga, kerabat, teman sejawat, tetangga dan sahabat. Namun di sisi lain
sebenarnya merasa kehilangan momen ramadhan yang seakan terlewat begitu saja
dengan meninggalkan banyak kekurangan dan kekhilafan. Kesempatan baik itu tidak
termanfaatkan secara maksimal untuk beribadah, berbenah, bersilaturahmi,
bermuamalah dan berbagai kebaikan lainnya.
Setelah bersilaturahmi dengan keluarga terdekat, maka berikutnya adalah melangkah untuk tetangga, kerabat dan juga berkunjung pada keluarga yang lebih jauh. Inilah yang dirasakan oleh segenap guru dan karyawan SMPN 2 Kepil di tahun ini. Kebahagian lebaran akan terasa lebih lengkap dengan adanya silaturahmi keluarga besar guru dan karyawan SMPN 2 Kepil yang rutin diadakan setiap tahunnya. Untuk acara Syawalan (Halal bil halal) tahun ini akan dilangsungkan di kediaman Bapak Satiyun, S.Pd (wakil kepala sekolah / guru senior) yang beralamat di dusun Margosari Randusari Kepil Wonosobo. Sesuai rencana yang telah direvisi dan divalidasi acara syawalan digelar pada hari Kamis 14 Juli 2016, pukul 12.00 - selesai.
Acara syawalan dan halal bihalal keluarga besar SMPN 2 Kepil yang dilaksanakan di "Pendopo Baru" Pak Satiyun yang baru saja selesai dibangun, yang dirancang lantai 2 yang berhadapan langsung dengan jalan dan dapat dengan mudah melihat kondisi sekitar. Situasi syawalan nampak meriah dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada syawalan ini dihadiri hampir 90% guru karyawan sekolah, di samping itu nampak dihadiri para mantan kepala sekolah, komite yang diantaranya juga menjabat kepala desa Randusari. Mantan kepala sekolah yang hadir di antaranya Bapak Budi Setyo Wahyono, Bapak Wachid Asrori, Bapak Kardan dan Bapak Bambang Nuryanto serta Bapak Muh. Kosim - mantan guru PAI pada tahun 90-an yang diundang sebagai pemberi tausyiah tentang syawalan.
Setelah bersilaturahmi dengan keluarga terdekat, maka berikutnya adalah melangkah untuk tetangga, kerabat dan juga berkunjung pada keluarga yang lebih jauh. Inilah yang dirasakan oleh segenap guru dan karyawan SMPN 2 Kepil di tahun ini. Kebahagian lebaran akan terasa lebih lengkap dengan adanya silaturahmi keluarga besar guru dan karyawan SMPN 2 Kepil yang rutin diadakan setiap tahunnya. Untuk acara Syawalan (Halal bil halal) tahun ini akan dilangsungkan di kediaman Bapak Satiyun, S.Pd (wakil kepala sekolah / guru senior) yang beralamat di dusun Margosari Randusari Kepil Wonosobo. Sesuai rencana yang telah direvisi dan divalidasi acara syawalan digelar pada hari Kamis 14 Juli 2016, pukul 12.00 - selesai.
Acara syawalan dan halal bihalal keluarga besar SMPN 2 Kepil yang dilaksanakan di "Pendopo Baru" Pak Satiyun yang baru saja selesai dibangun, yang dirancang lantai 2 yang berhadapan langsung dengan jalan dan dapat dengan mudah melihat kondisi sekitar. Situasi syawalan nampak meriah dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada syawalan ini dihadiri hampir 90% guru karyawan sekolah, di samping itu nampak dihadiri para mantan kepala sekolah, komite yang diantaranya juga menjabat kepala desa Randusari. Mantan kepala sekolah yang hadir di antaranya Bapak Budi Setyo Wahyono, Bapak Wachid Asrori, Bapak Kardan dan Bapak Bambang Nuryanto serta Bapak Muh. Kosim - mantan guru PAI pada tahun 90-an yang diundang sebagai pemberi tausyiah tentang syawalan.
Dalam kesempatan yang mulia ini dengan penuh kesungguhan dan segala kerendahan
hati kami atas nama pribadi dan rekan-rekan guru dan karyawan SMPN 2 Kepil
menyampaikan ...
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Taqobalallohu Minna Waminkum - Minal Aidin Wal Faidzin - Mohon Maaf Lahir & Batin."
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Taqobalallohu Minna Waminkum - Minal Aidin Wal Faidzin - Mohon Maaf Lahir & Batin."
- Kepada Ibu Dra. Dyah Nuryani Praptiningsih, MM.Pd selaku kepala sekolah
- Kepada Ibu Ruti Sumarni, M.Pd selaku pejabat WKS1 dan Satiyun, S.Pd selaku WKS2.
- Kepada Bpk Edi Wineto, S.Pd, Ibu Prihatin Handayani, S.Pd, Bpk Drs. H. Muh Abdul Latif, M.Pd, Ibu M Isti Supriyanti, S.Pd dan segenap pejabat pembantu kepala sekolah lainnya - mohon maaf yang setulus-tulusnya atas tingkah laku kami yang kurang sopan dan kurang berkenan.
- Kepada segenap senior, teman sebaya dan seperjuangan, kami juga mohon maaf atas sikap dan perilaku kami yang kurang sopan dan kurang terkontrol selama ini.
Semoga di hari-hari mendatang kita bisa menjadi lebih baik,
lebih mudah berkomunikasi dan berkoordinasi, lebih mudah memotivasi diri untuk
terus berkarya dan melakukan inovasi demi mewujudkan sekolah yang maju, lebih
sukses dan lebih berkualitas. Satu harapan akhir, semoga ke depan kita bisa
bersatu kembali dalam satu visi, satu misi dan satu cita-cita untuk kemajuan
dan kebahagian semua, Amin. <202>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar