text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Senin, 28 Oktober 2019

Persembahan Piala Untuk SMPN 2 Kepil di Hari Sumpah Pemuda 2019

Tidak boleh ada separatis, karena itu akan menjadi bibit perpecahan. Sebaliknya bangun terus jiwa nasionalisme dan cinta tanah air sebagai bentuk penghormatan kita kepada para pendahulu yang telah memperjuangkan tegaknya bangsa Indonesia dari rongrongan penjajah. Itulah kalimat utama yang disampaikan kepala SMP Negeri 2 Kepil, Bapak Hadi Wiyono, S.H., M.Pd. saat menjadi pembina upacara memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2019 di halaman sekolah. Lebih lanjut kepala sekolah menyampaikan bahwa semangat persatuan itu harus selalu kita bangun, bahwa kita adalah satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Siswa sebagai bagian dari pemuda harus memiliki jiwa pejuang yang kuat untuk turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Sejalan dengan semangat sumpah pemuda itu, siswa harus menyadari bahwa dirinya adalah pelajar yang tugasnya belajar, maka ada guru atau tidak ada guru, maka tugasnya adalah belajar. Di saat sekarang ini sudah bukan saatnya lagi siswa sibuk dengan rambut gondrong dan berwarna, pakaian yang nyleneh dan tidak rapi, atau bahkan bersikap arogan dan berulah jagoan seperti seorang preman. Tindakan seperti ini tak ada gunanya, sia-sia yang hanya membuang waktu dan biaya, bahkan akan menjadikan dirinya tertinggal jauh dalam berbagai segi. Sikap seperti ini sudah seharusnya dihindari dan dijauhi, karena di luar sana ada ribuan siswa lain yang justru belajar tekun, memacu diri, berjuang, berebut dan berlomba meraih prestasi.

Upacara hari sumpah pemuda tahun ini merupakan momen istimewa, baik dari segi pelaksanaan maupun segi muatannya. Dari segi pelaksanaan bisa dibilang spesial, khidmat dan sangat tertib, terlebih dengan penampilan pasukan pengibar bendera khusus (paskibra) yang baru dilatih kurang lebih 2 bulan, dibawah bimbingan pembina paskibra Bapak Widodo, S.Pd. Momen istimewa yang kedua adalah prosesi serah terima 4 buah piala hasil kejuaran dari 3 cabang lomba di tingkat kabupaten Wonosobo. Piala yang pertama untuk sang Juara 2 cabang lomba membaca puisi atas nama Fadlika Putri Pitayani siswa kelas 9D. Piala kedua untuk sang Juara 3 cabang lomba mendongeng / bercerita atas nama Taufik Budi Utomo siswa kelas 7A. Piala ketiga untuk sang Juara 2 dan Juara 3 lomba OOSN cabang pencak silat atas nama Ica Rahmawati dan Dila Fatmawati Indayani. Keempat piala tersebut menambah jumlah koleksi piala hasil kejuaraan yang berhasil dimenangkan oleh SMP Negeri 2 Kepil. Piala-piala adalah bukti otentik dan merupakan tanda bahwa sekolah ini aktif, dinamis, terus bergerak dan siap bersaing menjadi sekolah berprestasi di kabupaten Wonosobo.

Sebagai apresiasi dan penghormatan atas raihan prestasi ini pihak sekolah memberikan hadiah berupa uang pembinaan kepada masing-masing siswa yang keluar sebagai juara sesuai dengan kategori dan tingkat prestasi. Demikian juga kepada guru pendamping / pelatih yang siswanya memenangkan lomba diberikan reward sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh sekolah. Untuk kali ini ada 3 pembimbing dari rumpun mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berhasil mendapatkan reward dari sekolah adalah 1) Ibu Sayekti Laras Supayaningsih, S.Pd., 2) Bapak Dwi Karyanto, S.Pd., 3) Ibu Ruti Sumarni, M.Pd., dan dari cabang pencak silat ada Bapak Dargo Syarif (pembina/pelatih ekstra kurikuler pencak silat). Kami atas nama sekolah menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas sumbangsih prestasi untuk SMP Negeri 2 Kepil.

Berikut ini beberapa gambar yang bisa menjadi catatan sejarah prestasi siswa-siswi SMP Negeri 2 Kepil, dan kelak akan menjadi prasasti yang tersimpan dalam teknologi cloud, yang dapat dibuka dan dicari melalui perangkat teknologi informasi.










Satu kalimat akhir yang menjadi bahan renungan bagi siswa bahwa mereka harus belajar dengan sungguh-sungguh, mereka harus serius dan tidak berbuat sekedar mencari sensasi atau yang justru menjadikan mereka terbelit dalam masalah. Mereka harus bersaing dari lebih dari 3,3 juta siswa yang duduk di kelas yang sama, ini diambil dari data total siswa SMP yang duduk di kelas 7, 8 dan 9 di seluruh Indonesia pada tahun 2019 yang berjumlah 9.981.216. Artinya mereka harus benar-benar belajar, berjuang dan berprestasi untuk memperebutkan dunia kerja pada waktu 10 tahun mendatang. Kesungguhan, kesadaran dan ketekunan menjadi kunci mereka untuk bisa meraih sukses di masa depan yang tantangannya semakin berat dan persaingannya semakin ketat.

Melalui peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91yang mengambil tema Bersatu Kita Maju, marilah kita sebagai warga sekolah turut berpartisipasi aktif melalui pendidikan. Kita bangun siswa-siswi kita menjadi generasi muda yang bisa menghargai sejarah lahirnya semangat persatuan pemuda, dengan cara belajar dan berprestasi. Semangat belajar dan berprestasi ini yang akan mengantarkan siswa-siswi siap bekerja, siap berkarya dan siap bersaing di masa depan untuk membuat Indonesia kokoh dan semakin maju. Selamat beraktifitas, selamat berkarya, semoga sukses, insya-Alloh.

Rabu, 23 Oktober 2019

Makna Peringatan Hari Santri 2019, Bagi Guru dan Siswa SMPN 2 Kepil

Hari ini, Selasa 22 Oktober 2019, merupakan peringatan Hari Santri Nasional. Hari Santri Nasional diperingati setiap tahunnya pada 22 Oktober sejak ditetapkan pertama kali pada 2015. Di kantor-kantor pemerintah, di sekolah-sekolah berbasis agama Islam dan juga sekolah umum banyak yang menyambut dan merayakan Hari Santri Nasional dengan cara mengenakan pakaian ala santri.

Sehari sebelumnya, DPR RI telah mengesahkan RUU Pesantren dalam rapat paripurna Selasa (24/9). UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren, di mana dengan undang-undang tersebut pesantren memiliki tiga fungsi. Tiga fungsi itu mencakup fungsi pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan bagi umat. Ketiga fungsi tersebut dinilai sangat penting dalam membangun jiwa kedamaian di tengah-tengah kehidupan berbangsa di Indonesia. Pertama, fungsi pendidikan. Kedua yaitu fungsi dakwah. Lalu yang ketiga ialah fungsi pemberdayaan umat. Saat ini penting bagi umat Islam Indonesia untuk menggaungkan syiar damai dalam setiap dakwah dan kegiatannya.

Menanggapi surat edaran Bupati Wonosobo no 451/0678 tentang peringatan Hari Santri Nasional 2019, segenap jajaran pimpinan dan guru segera menindak-lanjuti dengan melakukan persiapan kegiatan yang melibatkan pengurus dan OSIS. SMP Negeri 2 Kepil yang guru dan siswanya 100 persen beragama Islam (muslim) menyambut dengan senang hati acara hari santri tersebut. Hari ini, mereka nampak mengenakan pakaian muslim ala santri, beberapa guru pria ada yang bersarung dengan atasan koko, yang putri mengenakan baju muslimah, sementara siswa putra mayoritas mengenakan baju koko dan celana panjang hitam. Berikut beberapa gambar yang mungkin bisa mewakili suasana santri di SMPN 2 Kepil, selamat menyimak, klik saja gambarnya untuk melihat lebih detil (zoom).








Hari Santri Nasional sebenarnya bukanlah hanya peringatan yang ditandai dengan berpakaian ala santri, memakai baju muslim dan kegiatan berbau santri. Sebenarnya ada hikmah dan tujuan yang jauh lebih mulia dan utama, yaitu lahirnya pemahaman terhadap makna santri itu sendiri, yang secara fisik mereka adalah siswa biasa, yang juga belajar di bangku sekolah/madrasah, namun ada sisi lain yang berbeda dalam dunia santri. Ada tiga hal utama yang membuat berbeda dengan sekolah umum selain nama, pakaian dan tempat, yaitu terkait dengan orientasi, kulturasi dan integrasi. Apa saja perbedaannya? Berikut ini paparan singkat ala admin blog ini, sebatas asa dan rasa yang mampir dan singgah di kepala kami.

Yang pertama, orientasi dalam mencari ilmu bukan semata-mata dunia, namun lebih kepada tujuan akhirat, dimana jika pemahaman dan implemntasinya benar maka itulah yang hakiki, dan secara otomatis akan mendapatkan dunia sebagai buahnya. Kedua, kulturasi, bahwa pola pendidikan santri yang benar-benar menjunjung tinggi ilmu, sangat menghargai  dan khidmat pada guru, sangat tunduk dan santun kepada yang mengasuhnya, itulah yang menjadi kunci dari keberkahan ilmu. Ketiga, integrasi, artinya kaffah, lengkap dan menyeluruh, dan berkelanjutan. Sistem pendidikan dalam dunia santri menyeluruh selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 12 bulan dalam setahun. Artinya tidak terputus atau terpisah-pisah (parsial), semua program diformat dalam konsep yang utuh, terintegrasi dan berkelanjutan. Disini terjadi kolaborasi antara akhlak (karakter), ibadah dan muamalah yang bisa dilihat dalam segala aspek dalam kesehariannya.

Kepada segenap civitas akademika SMP Negeri 2 Kepil kami ucapkan "Selamat Hari Santri Nasional 2019", selamat belajar menjadi santri dengan budaya belajar, budaya budi pekerti, budaya karakter dan budaya taqwa. Salah satu bentuk konkrit belajar dari budaya santri bagi sekolah umum (negeri) adalah upaya ditegakkannya SHOLAT DHUHUR BERJAMAAH, yang dijaga dan dikuti oleh semua civitas akademika sekolah. Prinsip, "Tidak ada urusan yang lebih penting dan harus diutamakan selain SHOLAT, barangkali bisa menjadi pijakan awal untuk mewujudkan sekolah yang berkarakter dan religius. Semoga dengan hari santri bisa membiasakan diri dengan menjadi manusia agamis, yang taat beribadah (sholat) sebagai wujud sadar sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih taqwa, santun dan optimis menggapai masa depan yang lebih baik. Selamat berkarya, selamat beraktifitas, semoga sukses selalu, insya-Alloh.

Sabtu, 19 Oktober 2019

Pimpinan dan Pembantu Pimpinan SMPN 2 Kepil Tahun 2019

Sekolah sebagai institusi memiliki pemimpin yang disebut dengan kepala sekolah, dimana segala kewenangan dan kebijakan berada dalam kendalinya. Arah kebijakan kepala sekolah akan menjadi visi dan misi sekolah yang akan sangat menentukan situasi dan kondisi sekolah, yang bukan hanya untuk saat ini saja, tetapi jangka panjang untuk beberapa tahun mendatang. Di saat seperti inilah terasa bahwa dibutuhkan kehadiran kepala sekolah yang visioner, yang diantara cirinya adalah berani tampil beda, berani mengambil keputusan bahkan pada saat sulit sekalipun,  dan punya jiwa optimis yang tinggi. Sikapnya yang berani tampil beda dan optimisnya bukan asal-asalan, tapi karena luasnya wawasan, manajerial yang kuat, perhitungan yang tepat, dasar pengalaman yang panjang dan memiliki jaringan serta link yang kuat. 

Untuk mewujudkan lembaga yang profesional, kepala sekolah membutuhkan beberapa pembantu pimpinan untuk menunjang segala kebijakan yang dibuat oleh sekolah. Distruktur organisasi sekolah setelah posisi kepala sekolah adalah wakil kepala sekolah, dan beberapa pembantu pimpinan yang diperlukan. Masing-masing jabatan ini harus bisa saling bersinergi untuk kelangsungan segala kegiatan disekolah. Tugas dari wakil kepala sekolah dan para pembantu pimpinan lainnya tidaklah ringan, diperlukan integritas, loyalitas, kredibilitas dan jiwa ikhlas yang tinggi.

Di bawah ini kami tuliskan susunan pimpinan dan pembantu pimpinan SMP Negeri 2 Kepil Tahun Pelajaran 2019/2020, secara singkatnya sebagai berikut;

Pimpinan
Kepala Sekolah Hadi Wiyono, S.H., M.Pd.
Wakil Kepala Sekolah I Ismain, S.Pd.
Wakil Kepala Sekolah II Satiyun, S.Pd.
Pembantu Pimpinan (Standar Pendidikan)
Standar SKL Ruti Sumarni, M.Pd.
Standar ISI Prihatin Handayani, M.Pd.
Standar Proses M. Bagus Panuntun, S.Pd.
Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan Sukarna, S.Pd.
Standar Sarana Prasarana Eko Sutomas, S.Pd.
Standar Pengelolaan Edi Wineto, S.Pd.
Standar Pembiayaan Pendidikan Zulaekho Wahyu Utami, S.Pd.
Standar Penilaian Pendidikan M. I. Isti Supriyanti, S.Pd.
Standar Budaya dan Lingkungan Sehat M. Abdul Latif, M.Pd.
Pembina OSIS / Kesiswaan Irwan Susetyo Putro, S.Pd.
Kepala Urusan Strategis & Operasional
Kepala Urusan Tata Usaha Sri Supami, S.Pd.
Kepala Urusan Laboratorium IPA Rini Utami, S.Pd.
Kepala Urusan Perpustakaan Sayekti Laras S., S.Pd.
Kepala Urusan Rohani dan Keagamaan Ngaidatul Fitriyah, S.Ag.
Kepala Urusan Laboratorium Komputer Maryanto, S.Kom.
Kepala Urusan Dapodik dan Verifikasi Data Suronto

Semoga yang sederhana ini bisa menjadi tambahan informasi, selamat berkerja, selamat beraktifitas, semoga sukses selalu, insya-Alloh.

Rabu, 16 Oktober 2019

Simulasi BeeSmart, Aplikasi Latihan UNBK Mandiri Menyongsong UNBK 2020

Tidak sukses yang "ujug-ujug" dan "instan". Salah satu kunci sukses dalam setiap kegiatan adalah adanya persiapan yang matang, artinya ada rencana yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan yang terkontrol dan ditindak lanjuti dengan evaluasi-evaluasi yang relevan. Sejalan dengan itu, ujian nasional yang sudah menjadi agenda rutin tahunan haruslah dipersiapkan sedemikian rupa agar bisa didapatkan hasil yang optimal. Dalam rangka menyambut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2020 mendatang, pihak sekolah akan segera melaksanakan latihan UBK mandiri. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan bentuk, pola dan model Ujian Nasional tahun ajaran 2019/2020 yang menurut kabar pelaksanaanya akan dimajukan bulannya.

Sehubungan dengan hal di atas, SMP Negeri 2 Kepil telah menyusun dan mempersiapkan berbagai hal terkait ujian nasional, termasuk kegiatan evaluasi / ujian dengan moda daring yang menggunakan jaringan komputer, yaitu berupa latihan Ujian Berbasis Komputer (UBK). Latihan UBK Mandiri di laksanakan di Laboratorium Komputer SMP Negeri 2 Kepil, menggunakan aplikasi BeeSmart, yang secara sistem 99% mirip dengan UNBK yang dilaksanakan oleh Puspendik. Perbedaan hanya pada sistemnya jika UNBK soal dan jawaban secara online tersambung ke server Puspendik yang berpusat di Jakarta. Sementara untuk BeeSmart jawaban dan soal diunduh dan dikirim ke server lokal yang tersedia di sekolah.

Prosedur dalam aplikasi BeeSmart cukup sederhana, soal-soal yang dibuat oleh Bapak/Ibu guru tersimpan dalam bentuk bank soal  di server, kemudian seting mapel yang akan diujikan, mengatur jadwal dan waktu ujian, mengatur siswa peserta ujian dalam bentuk kelompok / shift, dan yang tidak boleh lupa adalah membuatkan akun dan password untuk login setiap peserta ujian, maka ujian berbasis komputer (UBK) siap dilaksanakan. Soal bisa diseting untuk sistem acak, demikian juga pilihan jawaban juga bisa dibuat acak, sehingga lebih terkondisi untuk tidak bisa melihat dan mencontoh jawaban teman di sebelahnya. Keunggulan lainnya adalah nilai hasil ujian (skor) dapat diatur agar bisa langsung tayang di layar saat anak klik "Selesai", sehingga bisa surprise ketika siswa melihat langsung hasil ujiannya. 

Berikut ini beberapa foto yang situasi Simulasi / Latihan UBK Mandiri di SMP Negeri 2 Kepil yang dilakukan bulan ini.




Kiranya demikian, sekedar melaporkan sedikit yang kami lakukan untuk membantu dan melayani siswa-siswi kami dalam mempersiapkan diri menghadapi UNBK 2020. Harapan kami dengan latihan UBK Mandiri ini semoga bisa menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman sehingga siswa kelas 9 lebih siap dalam menyongsong ujian nasional tahun 2020 mendatang, insya-Alloh.
Selamat berkarya, selamat beraktifitas, semoga sukses.

Rabu, 09 Oktober 2019

PKP, Zonasi, HOTS dan Hubungannya dengan Peran SMPN 2 Kepil dalam Pendidikan

Hari ini, Rabu 9 Oktober 2019 bertempat di ruang media lantai 2 SMP Negeri 2 Kepil sedang berlangsung Pelatihan PKP Berbasis Zonasi untuk mata pelajaran Matematika jenjang SMP. Nampak hadir sekitar 20-an guru Matematika SMP di wilayah Kepil, Sapuran dan sekitarnya untuk mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Pelatihan PKP ini dijadwalkan sebanyak 5 kali pertemuan, hari yang dipilih adalah Rabu sesuai dengan hari MGMP mata pelajaran Matematika. Acara dibuka oleh kepala SMP Negeri 2 Kepil Bapak Hadi Wiyono, S.H., M.Pd. mewakili dinas Dikpora yang kebetulan sedang ada acara di tempat berbeda. Bertugas sebagai fasilitator adalah Bapak M. Bagus Panuntun, S.Pd, yang mendapat mandat dari pusat untuk melaksanakan diseminasi setelah mendapatkan pelatihan sebagai Guru Inti di P4TK Matematika Yogyakarta. Intinya untuk berbagi ilmu pengetahuan, wawasan baru dan pengalaman untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran.

Sehari sebelumnya, salah satu guru hebat dari SMP Negeri 2 Kepil yang lebih dulu bertugas dalam pelatihan PKP Berbasis Zonasi pada bidang Bimbingan Konseling (BK), beliau adalah Bapak Drs. H.M. Abdul Latif, M.Pd. Beliau melaksanakan diseminasi setiap hari Selasa (sesuai hari MGMP), bertempat di sekolah sebelah, SMP Negeri 1 Kepil. Beliau ditunjuk oleh pusat mengikuti pelatihan Guru Inti Bimbingan Konseling yang berlokasi di Hotel Grand Quality Yogyakarta. Hebatnya beliau dinyatakan sebagai peserta terbaik, karena di akhir pelatihan beliau memperoleh skor nilai tertinggi. Ini adalah prestasi besar dan membanggakan. Kiranya hal inilah yang menjadi latar belakang kepala sekolah memberi perintah kepada kami untuk melakukan wawancara dan membuat tulisan tentang sosok Pak Haji Latif, tentang PKP dan tentang ditunjuknya SMPN 2 Kepil sebagai pusat belajar. Namun saat itu rasanya belum cukup bahan untuk memunculkan ide dan gagasan, ditambah belum ada mood menulis karena terasa masih ada yang belum lengkap terkait konsep PKP Berbasis Zonasi dan seluk beluknya.

Nah, ide dan gagasan lengkap mulai muncul setelah waktu berlalu dua hari kami (penulis) berada di P4TK Seni Budaya Yogyakarta, untuk mengikuti pelatihan Guru Inti mata pelajaran Informatika. Sebenarnya bagi kami tugas pelatihan ini hanyalah kebetulan saja, sebagai bentuk konskuensi dimana sekolah kami yang merupakan salah satu dari 4 sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah Pilot Project Informatika di kabupaten Wonosobo. Belum sempat menuliskan ide, selang seminggu kemudian disusul tugas baru untuk mengikuti pelatihan yang dijadwalkan 3 hari, dengan materi yang lebih fokus pada penguatan tentang mata pelajaran Informatika yang akan diterapkan di banyak sekolah pada tahun ajaran baru 2020/2021 mendatang. Selama menginap di hotel RTSL (Ruang TU SMPN 1 Leksono) itulah tulisan ini mulai kami dengan judul HOTS di atas. Sekilas seperti judul di atas seperti sebuah judul thesis atau proposal pengajuan judul skripsi. Lalu apa hubungannya dengan SMP Negeri 2 Kepil, seberapa besar korelasinya. Selamat menyimak sajian kami, semoga bermanfaat.

Apa itu HOTS dan PKP, apa tujuannya dan bagaimana polanya. Dari sana akan terjawab dengan sendirinya pertanyaan tentang mengapa harus ada Program PKP Berbasis Zonasi. Secara singkat akan kami coba paparkan sebagai berikut :
Pengertian mendasar tentang PKP, Zonasi dan HOTS
  1. PKP, adalah singkatan dari Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada HOTS. 
  2. Zonasi merupakan rangkaian kebijakan yang utuh, terintegrasi, dan sistemik dalam melakukan restorasi di sektor pendidikan, bisa juga disebut sebagai bentuk penyesuaian kebijakan dari sistem rayonisasi.
  3. HOTS, adalah singkatan Higher Order Thinking Skills. yang artinya adalah keterampilan berfikir tingkat tinggi, adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987) 
Manfaat Program PKP, meliputi: 
  • Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaiannya.
  • Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat meningkatkan kompetensinya
  • Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
  • Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan manajerial
Tujuan Zonasi, diantaranya:
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta pemerataan mutu pendidikan, dimana kegiatan dilakukan secara terintegrasi dalam satu area wilayah dengan mempertimbangkan jarak, akses, dan volume guru yang ikut serta.
  • Penerapan zonasi dapat juga digunakan untuk dasar redistribusi dan pembinaan guru, untuk mengurangi ketimpangan antara sekolah kota dan desa.
  • Sistem zonasi juga bisa digunakan dalam upaya pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. 
  • Zonasi juga diterapkan pembinaan peserta didik, baik kegiatan akademik maupun non akademik.
Pembelajaran HOTS, ini komponennya:
Ada tiga aspek yang menjadi dasar dalam proses pembelajaran keterampilan berfikir tingkat tinggi, yaitu:
  1. Transfer of Knowledge; # Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar. # Dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif
  2. Critical and Creatif Thinking; # Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis,  menginvestigasi, dan menyimpulkan. FRISCO = Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview.
  3. Problem Solving; # Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah yang muncul pada kehidupan sehari-hari.
Berikut rincian ranah kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOT) didasarkan pada bagan Level Kognitif dari taksonomi Bloom yang telah direvisi. Dalam bagan tersebut, terdapat 6 dimensi proses kognitif: C1 Remember (mengingat), C2 Understand (memahami), C3 Apply (mengaplikasi), C4 Analyze (menganalisis), C5 Evaluate (menilai), dan C6 Create (mencipta). Pembahasan lebih rinci dapat dibaca pada judul khusus tentang pembelajaran HOTS (cooming soon).

SMP Negeri 2 Kepil Sebagai Sumber Belajar.
Sebuah cita-cita mulia, kreatif dan inovatif dari kepala sekolah untuk menjadikan kampus SMP Negeri 2 Kepil sebagai sumber belajar adalah sebuah semangat yang sangat bagus untuk didukung dan diapresiasi. Dan hal ini telah terbukti dengan dilaksanakannya pelatihan PKP Berbasis Zonasi untuk mata pelajaran Matematika SMP seperti yang telah ditulis di atas.

Tidak mudah, tidak ringan dan butuh perjuangan dan pengorbanan untuk berani mengajukan diri sebagai sumber belajar. Hal utama adalah ketersediaan sarana meliputi; ruang pelatihan, ruang kebersihan (toilet), sumber listrik (daya), akses internet (wifi), kemudahan transportasi dan akomodasi. Satu lagi yang utama adalah adanya sumber daya manusia (guru, tentor atau fasilitator) yang siap melakukan fasilitasi untuk berbagi ilmu, pengetahuan, keterampilan dan inspirasi. Untuk hal-hal ini sudah menjadi komitmen kepala sekolah untuk terus berbenah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui layanan pendidikan yang terbaik.

Sebenarnya, jauh sebelum dilaksanakan pelatihan PKP kemarin, SMP Negeri 2 Kepil telah menjadi sumber belajar bagi sekolah-sekolah lain di bidang teknologi informasi, khususnya pada aplikasi Dapodik. Adanya Pak Ronto yang memiliki talenta hebat, kemauan belajar yang tinggi dan jiwa sosial kuat sangat mendukung bagi perkembangan SMP Negeri 2 Kepil sebagai sumber belajar. Bahkan jika boleh bermimpi, ke depan jika Laboratorium Komputer sudah lebih memadai baik kuantitas maupun kapasitasnya maka untuk pembelajaran teknologi informasi bagi guru-guru SD dan SMP di Zonasi Kepil dan sekitarnya bisa berpusat di SMP Negeri 2 Kepil ini (seperti sekolah kami sebelumnya di Magelang). Harapannya, ke depan tidak hanya mata pelajaran Matematika saja, namun bisa merambah ke mata pelajaran dan bidang-bidang lainnya.

Jujur saja, banyak teman-teman guru di Wonosobo ini khususnya di zona timur yang membutuhkan suntikan pengetahuan dan keterampilan, suntikan semangat dan motivasi serta suntikan wawasan dan pemanfaatan teknologi informasi yang terus diperbaharui. Jika peluang ini bisa diakuisisi, lalu dibuat narasi, kemudian programnya ditransmisi ke sekitar maka SMP Negeri 2 Kepil ini akan bisa lebih memberi, meng-injeksi dan membangun isnpirasi, maka dengan sendirinya terbentuk aktualisasi dan jati diri. Jika ini menjadi kepahaman bersama, maka dalam rangkaian proses pendidikan dimulai dari input, proses, evaluasi dan output akan lebih mudah dan lebih terkondisi, insya-Alloh.
Selamat berkarya, selamat beraktifitas semoga sukses.