text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Senin, 26 September 2016

Lonceng Cinta TIK - Download Perangkat B-TIK

Mungkin agak terlihat lucu jika tulisan tentang Materi Bimbingan TIK harus diawali dengan pengantar berupa ulasan tentang salah satu serial drama India. Namun ada sesuatu yang menarik yang perlu kami tuliskan dan kemudian dihubungkan dengan gejolak yang terjadi dalam sinetron drama TIK beberapa tahun ini. Beberapa pekan ini ibu-ibu dan kaum hawa sedang asyik masyuk menikmati sajian drama India di stasiun ANTV yang berjudul "Lonceng Cinta" (judul aslinya Kumkum Bhagya) dengan sentral pada dua keluarga besar yang berbeda latar belakang dan kondisinya. Di satu sisi muncul keluarga biasa hadir Pragya dan Bulbul, dua sosok gadis yang dibesarkan ibunya tanpa ayah. Di sisi yang lain hadir Abhi dan Aaliya dari keluarga kaya raya. Pragya adalah peran seorang dosen yang menggambarkan sosok gadis yang dewasa, tegas, namun mudah empati dan mengalah, namun tetap gigih berjuang menuju kebenaran dan cinta. Sebaliknya sosok Bulbul adalah sosok remaja yang masih sangat idealis, namun perjuangan cintanya harus berulang kali kalah oleh kondisi yang tidak bersahabat. Mereka berdua berani membuang ego, menepis bara api cinta dan berkorban untuk untuk ibu dan keluarganya, dan ini adalah bentuk perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Point utama dari peran keduanya, baik Pragya maupun Bulbul adalah sosok yang sangat cinta kepada keluarganya, yang rela berkorban diri untuk kebahagiaan orang lain. Hingga saat ini sampai pada episode 23, untuk cerita selengkapnya bisa dilihat sendiri di ANTV, atau bisa membaca sinopsisnya di internet atau juga melihat tayang lama, baru atau tayang forwardnya di youtube.

Keberadaan mata pelajaran TIK dalam kurikulum 2013 demikian juga adanya, tidak perlu ditutup-tutupi lagi bahwa saat ini terpecah menjadi dua kubu. Di satu sisi telah lahir Bimbingan TIK yang merupakan implementasi dari Permendikbud 68/2014 dan 45/2015 yang memberi payung legal formal tentang peran guru TIK dalam kurikulum 2013, namun di sisi yang lain banyak tuntutan dari guru TIK sendiri yang sangat menginginkan TIK kembali menjadi mata pelajaran. Jika dilihat dari peranan dan eksistensinya, maka keduanya sama-sama memiliki peran yang penting dan sangat dibutuhkan. Namun jika dilihat dari kemanfaatan langsung guru TIK bagi murid, maka TIK sebagai mata pelajaran adalah lebih bermakna, lebih terasa dan lebih berdaya guna - terutama di sekolah yang siswanya masih jauh dari kata modern. Sementara jika dilihat dari sisi peranan secara hukum, maka TIK sebagai bimbingan adalah satu-satunya yang paling layak, paling legal dan paling mungkin, karena telah singkron dengat aplikasi Dapodik sebagai dasar pendataan guru sebagai tenaga pendidik. Namun tentu saja kita tidak bisa memilih salah satu dan mengabaikan yang lain. Kedua-duanya ada kelebihan dan kekurangan, terutama jika ditinjau dari sudut yang berbeda. Oleh karena itu yang terbaik adalah tidak memihak yang satu dan memusuhi yang lain, hanya saja kita harus realistis dan berpijak pada kondisi nyata yang sedang terjadi.

Munculnya Bimbingan TIK adalah langkah awal dan realistis yang harus disikapi dengan penuh LEGOWO dan tetap RENDAH HATI, bahwa inilah yang bisa dilakukan insan TIK saat ini. Nyatanya baru seperti ini yang bisa dilakukan kemdikbud, bahwa lahirnya permen 45/2015, walau belum bisa memuaskan semua pihak. Legowo bukan berarti menerima dan pasrah begitu saja. TIK tidak lahir begitu saja, lahir berdasar kajian akademis dengan tujuan mulia, maka tentu saja tidak rela jika kemudian dihapus dan dibuang begitu saja. Maka bisa dimengerti jika Om Jay, Aki 3 dan kawan-kawan di kogtik memperjuangkan TIK kembali pada khitohnya. Rendah hati dan tetap solid jika kemudian para pengurus dan anggota MGMP TIK yang terpaksa harus mengadopsi B-TIK karena tuntutan tugas dan kewajiban sesuai kurikulum yang berlaku, karena kita tetap harus menjalankan tugas dalam kondisi apapun, dalam waktu yang bersamaan tetap harus memberi apresiasi, dukungan dan doa kepada pihak lain yang tengah berjuang dan terus berjuang mengembalikan TIK agar masuk ke dalam struktur kurikulum sebagai mata pelajaran. Tujuan utama adalah eksistensi TIK dan kemanfaatan bagi pendidikan, maka jangan sampai masalah yang ada justru menjadi pandangan negatif dari semua pihak - khususnya pemerintah - yang pada akhirnya akan menghambat tujuan mulia pendidikan berbasis TIK sebagai langkah menuju generasi emas di tahun 2045. Inilah yang mungkin mewakili sosok "Pragya" yang menerima menikah dengan orang yang tidak dicintai (pada awalnya), namun seiring proses akan menemukan jalan terbaik untuk tetap berbakti dan membangun jati diri.


Sementara di pihak lain yang memperjuangkan TIK untuk kembali sebagai mata pelajaran adalah semangat muda yang energik, selayaknya sosok Bulbul yang cantik, energik, supel dan penuh gairah. Sosok seperti ini memang harus ada untuk mengawal, mengawasi dan memberikan "Balance" agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses pendidikan. Inilah yang dilakukan oleh Om Jay (Wijaya Kusumah - SMP Labschool Jakarta) dan Aki 3 (Tri Budi Harjo - SMPN 22 Surakarta) beserta kawan-kawan di kogtik. Jika tidak ada sosok yang berani, tegas dan berani memperjuangkan kebenaran maka bisa jadi TIK akan benar-benar hilang dari peradaban pendidikan menengah di negara kita, hanya karena asumsi dan pandangan beberapa orang yang menganggap TIK sudah usang dan tidak diperlukan lagi. Pada dasarnya kemdikbud tetap butuh masukan, kritik dan saran dalam proses pengambilan keputusan, jika tidak ada masukan maka dianggap sudah baik, sempurna dan tidak masalah. Pola seperti ini sama dengan kepolisian, tidak akan ada pengusutan atau penindakan bila tidak ada pengaduan. Maka sebagai insan pendidikan - siapapun kita dan apapun posisi kita - mari kita bersuara, mari kita urun rembug,  untuk mewujudkan pendidikan terbaik bagi anak negeri. Kita adalah guru bangsa, seberapapun kecilnya diri kita jika kita tulus dan berjuang dengan sepenuh hati maka peran kita akan sangat bermakna dan berharga bagi pendidikan bangsa ini. 

Lonceng Cinta TIK telah ditabuh, mari kita sambut perjuangan untuk kembali menghidupkan pelajaran TIK, kami mengajak teman-teman guru TIK di kabupaten Wonosobo (khususnya) dan seluruh nusantara (umumnya), mari kita galakkan kembali MGMP TIK di tiap kabupaten/kota, mari kita tunjukkan bahwa TIK benar-benar organisasi solid dan aktif dengan membuat inovasi-iinovasi bagi pendidikan dan bisa memberi warna baru yang bermanfaat bagi pendidikan. Di sisi lain mari kita isi pendidikan TIK dengan sesuatu yang bermanfaat bagi siswa, karena mereka benar-benar membutuhkan kita untuk menuntun mereka dalam belajar teknologi khususnya di bidang IT. Bagi yang masih menggunakan KTSP silahkan dilanjutkan dengan yang telah ada, adapun yang menggunakan K-13 dan menghendaki materi yang sesuai dengan payung hukum yang legal - Permendikbud 45/2015, silahkan download contoh beberapa perangkat Bimbingan TIK berikut, yang kami peroleh atas kiriman dari Bpk Purwanto Hadi (nara sumber nasional B-TIK).

Download Contoh Perangkat B-TIK
Demikian uraian yang kami sampaikan, bahwa kami SMPN 2 Kepil memang melaksanakan pola Bimbingan TIK dalam setahun berlalu, namun dengan segala keterbatasan dan ala kadarnya. Kekurangan / kelemahan yang paling terasa adalah minimnya jam tatap muka yang menyebabkan tidak tercapainya kompetensi yang seharusnya, menjadikan siswa semakin jauh tertinggal dalam hal penguasaan teknologi informasi. Sebenarnya berat hati kami menuliskan artikel download perangkat ini, namun karena amanah yang diberikan kepada kami untuk memberikan sedikit gambaran tentang B-TIK dengan segala keterbatasan kami buat tulisan ini. Akhir kata - dengan segala kerendahan hati kami MOHON MAAF bila yang kami sampaikan ini keliru, salah dan tidak berkenan bagi para senior, master dan suhu di bidang IT, baik sebagai pejuang TIK atau yang tergabung sebagai kepanjangan tangan dari kemdikbud. Satu harapan semoga semua bermanfaat dan tetap berdoa semoga pada tahun mendatang TIK benar-benar akan ditempatkan sesuai posisi, fungsi dan urgensinya tanpa ada pihak yang dirugikan dan merasa dikesampingkan, insya-Alloh. <59801>