text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Sabtu, 19 Maret 2016

Oase -7: Pioner, Bukan Ahli Namun Inilah Langkah Tepat Menjemput Sukses

Seri tulisan Inovasi baru sampai pada edisi ke-4 dan masih tertahan sekitar 5 tulisan, namun terpaksa kami tunda karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan untuk menyelesaikannya. Sekedar untuk review seri inovasi yang telah terbit, berikut kami tampilkan kembali link 4 seri yang sudah kami tayangkan; Inovasi-1, Inovasi-2, Inovasi-3 dan Inovasi-4. Terinspirasi figur guru besar fakultas kedokteran UGM - Prof. drg. Etty Indriyati, Ph.D, sosok hebat yang pakar dan ahli dalam bidang antropologi forensik dan paleoantropologi, kami membuat tulisan Oase-7 yang mengangkat tema seluk beluk perjuangan menjadi pioner walau dalam kondisi kekurangan dan keterbatasan. Terlepas dari masa-masa  sulit untuk mewujudkan sebuah hal yang terlihat langka itu, namun ternyata yang terjadi selanjutnya sungguh di luar dugaan dan bahkan sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya. Sebelum masuk ke prolognya, ijinkan saya untuk bercerita perjalanan, sebagian berbau pribadi – bukan untuk unjuk diri yang tak seberapa ini, hanya satu harapan semoga bisa menginspirasi dan menambah semangat menapaki episode pengabdian ini.

Tahun 2005 saya diberi tugas oleh kepala sekolah untuk membuat konsep dan desain site plant sekolah SMK Maarif ke depan, tugas itu bertajuk Desain Site Plant Maarif Tahun 2010. Konsep site plant itu berupa bangunan yang terintegrasi, bangunan berlantai dua yang lengkap dan futuristik mulai dari ruang kantor tata usaha, ruang tamu dan ruang kepala, 1 ruang guru, 15 ruang kelas, 2 lab komputer, 1 aula besar,  3 bengkel permesinan lengkap dengan tata letak mesin dan kelengkapannya, ruang security hingga lapangan tenis indoor. Alhamdulilah, setelah sekitar 2-3 minggu akhirnya desain  itu terwujud secara sederhana dengan menggunakan program Autocad 2000, dengan komputer “jangkrik” yang berbasis sistem operasi Windows 98. Saat itu belum ada aplikasi grafis 3 dimensi seperti yang marak saat ini semisal 3D Max, Revit Architecture, Archicad, Tekla, Rhinoceros atau Google SketchUp. Tidak banyak, bahkan masih sangat jarang (asing) orang yang mampu dan menguasai program Autocad 2000 yang membutuhkan imajinasi geometri, perhitungan dimensi dan berbagai bentuk tampilan proyeksi, karena memang belum lazim digunakan serta berbagai keterbatasan teknis lainnya. .

Gambar desain site plant yang kami kerjakan tersebut dapat dilihat secara 3 dimensi, dapat dilihat per bagian, per ruang, per tingkat/lantai bahkan dapat dilihat secara "peritilan", artinya dapat dilepas perbagian dan dapat dirangkai kembali. Pada perjalanan berikutnya desain itu lalu dijadikan acuan pembangunan gedung dan sarana prasarana kampus stemakid yang dapat dilihat seperti sekarang ini. Pada akhir tahun 2006, desain site plant tersebut dipamerkan oleh kepala sekolah kepada direktorat SMK yang waktu itu menyempatkan diri berkunjung ke kampus stemakid. Sungguh tak terbayangkan sebelumnya bahwa desain itu akan dilihat pejabat direktorat, bahkan kemudian mendapat respon positif dengan akan digulirkannya bantuan untuk realisasi rencana pembangunan gedung tersebut. Saat bersamaan juga disaksikan oleh beberapa pejabat dinas pendidikan Kab. Magelang, dan salah satu dari mereka menyatakan bahwa pada desain site plant tersebut adalah satu-satunya desain sekolah dengan tampilan 3 dimensi yang ada di kabupaten Magelang. Alhamdulillah, semua yang terjadi adalah karunia Alloh semata dan merupakan berkah yang tiada terkira.

Kepala sekolah yang visioner dan piawai dalam komunikasi adalah salah satu keunggulan sekolah kami. Tidak berselang lama, maka tahun berikutnya (2006) sekolah kami mendapat undangan ke Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta (Dikmenjur, sekarang berubah menjadi Direktorat Pembinaan SMK). Maka kemudian kami bertiga (kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan diri saya)  berangkat ke Direktorat Jakarta untuk presentasi best practice dan rencana ke depan. Untuk kepentingan ini saya kembali ditugasi untuk membuat profil dan bahan tayang yang mengusung tema “Berani Tampil Beda”, yang kemudian kami presentasikan di depan pejabat dewan penilai di Direktorat Jakarta. Terus terang sebenarnya saat itu saya merasa pesimis dengan apa yang kami miliki, dengan apa yang kami buat dan kami presentasikan, apalagi jika dibanding dengan 30-an sekolah lain se Indonesia yang melakukan presentasi pada hari yang sama.

Apa yang terjadi kemudian sungguh di luar bayangan saya yang sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Beberapa bulan kemudian SMK ini dinyatakan layak dan ditunjuk menjadi sekolah penerima paket Program Jardiknas yang berarti menjadi pusat pengembangan IT (ICT Center) di Kabupaten Magelang dalam program Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas). Dampak berikutnya, saya ditunjuk menjadi koordinator ICT Center Kab. Magelang, dan konskuensinya harus wira-wiri di wilayah Jawa Tengah, hingga forum yang berskala nasional di Malang Jawa Timur. Tahun berikutnya saya harus siap ditunjuk untuk bertugas menjadi Ketua Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), hal ini karena sekolah membuka jurusan baru, sementara belum ada guru yang spesialis bergelar sarjana komputer. Bak pepatah  tiada rotan akar pun jadi, maka saya yang tidak memiliki latar belakang pendidikan jurusan komputer dengan segala apa adanya siap tidak siap - mau tidak mau harus menjalani.

Sejak saat itu perkembangan SMK Maarif Kota Mungkid maju pesat dan semakin dikenal luas. Terlebih lagi sebagai ICT Center diberi kewenangan mengelola/mengendalikan jaringan internet dari program jardiknas, membagi koneksi internet serta menyalurkan ke sekolah-sekolah dan kantor pemerintah yang menjadi klien. Konskuensi berikutnya sebagai ICT Center berperan dan bertugas mengadakan pelatihan pemanfaatan ICT bagi sekolah-sekolah di wilayah Kab. Magelang.  Maka mulai tahun 2007 secara marathon kami mengadakan pelatihan ICT bagi guru, pustakawan, dan TU dari beberapa sekolah SD, SMP dan SMU. Beberapa sekolah bahkan "bedol sekolah" selama satu minggu membawa seluruh guru dan karyawan untuk belajar pemanfaatan ICT ke sekolah kami. Kami dibantu beberapa teman kami dipaksa keadaan untuk menjadi nara sumber dan memberikan pelatihan ICT bagi sekian jumlah guru, pustakwan dan TU.

Inilah episode perjalanan manusia yang ternyata bisa terjadi di luar nalar dan di luar bayangan. Saat ini, ketiga orang pernah meretas jalan ke Direktorat Jakarta sudah tidak aktif lagi di sekolah ini. Kepala sekolah saat itu (Bapak Drs Sugeng Riyadi, M.S.T) sekarang sudah menjadi pejabat di Disdikpora Kab. Magelang sebagai kepala bagian ketenagaan, adapun wakil kepala sekolah saat itu (Ibu Mustikawati, S.Pd) sekarang bertugas menjadi guru senior (PNS) di SMKN Windusari Magelang, dan saya (Pak Mar) hijrah menjadi guru yunior di SMPN 2 Kepil Wonosobo. Satu pesan kepala sekolah saat itu adalah "Bekerja ikhlas sajalah, maka yang berikutnya adalah kewenangan sing ngecet lombok", yang tidak pernah tidur dan selalu membalas setiap kebaikan dengan kebaikan yang lebih banyak.

SMK Maarif Kota Mungkid yang beralamat di jalan Mayor Unus Kota Mungkid, Desa Deyangan Kec. Mertoyudan saat ini telah menjadi sekolah besar dan cukup bergengsi. Jumlah murid hampir mencapai 900 siswa yang tersebar dalam 24 kelas adalah jumlah yang besar untuk sekolah swasta di wilayah pedesaan. Pada saat PSB sementara sekolah swasta lain sibuk mencari murid baru, sekolah ini bisa memilih calon murid baru, dan sebagian lainnya terpaksa ditolak karena kuota sudah terpenuhi. Bangunan gedung yang megah, kelengkapan peralatan praktik dan bengkel yang memadai adalah salah satu daya tarik sekolah ini. Data terakhir di tahun ajaran 2015/2016 membuka jurusan baru dengan struktrur kelas sebagai berikut :
  • Kelas 10 terdiri lima jurusan ;  TKI (1), TKR (2), TSM (1), TKJ (3) dan TPM (4)
  • Kelas 11 terdiri tiga jurusan ; TKR (1), TKJ (2) dan TPM (4)
  • Kelas 12 terdiri dua jurusan ; TKJ (2) dan TPM (4)
Sekolah yang mempunyai peran lain sebagai ICT Center semakin melekat kuat pada sekolah ini dan saat ini menjadi rujukan untuk pembelajaran terkait teknologi IT serta menjadi langganan tempat pelatihan dan ujian berbasis internet. Inilah episode perjalanan dan perputaran waktu yang bisa membuat sebuah lembaga maju dan berkembang pesat sesuai dengan usaha dan karya yang diupayakan untuk memperoleh hasil yang optimal.

Benang merah yang ingin saya tarik sebagai kesimpulan dan untuk selanjutnya dapat diterapkan di setiap sekolah lainnya – terutama sekolah kami saat ini (SMPN 2 Kepil) adalah sebagai berikut :
  1. Jangan remehkan visi. Sekolah yang mayoritas guru-stafnya yang visioner sangat berpeluang untuk menjadi sekolah maju dan besar. Mereka fokus pada kemajuan sekolah dan berorientasi pada layanan prima (kepuasan siswa) salah satu bentuk pribadi yang visioner.
  2. Jangan takut menjadi pioner, tidak ada ruginya menjadi pendahulu. Memang resikonya adalah ribet dan harus banyak mencoba, namun ilmu dan pengalaman yang diperoleh adalah sesuatu yang sangat mahal harganya bagi sebuah kesuksesan. Menjemput Sukses adalah prinsip yang lebih tepat dari pada menunggu sukses. Inilah yang terjadi dengan SMPN 2 Kepil sebagai pilot project K-13, banyak hal baru yang dilakukan, banyak kesulitan yang dialami, namun demikian banyak manfaat yang diperoleh dan menjadikan sekolah ini
  3. Jangan takut berbeda, karena sejatinya kita memang tidak sama. Yang sama itu sudah biasa, yang baru dan berbeda itu yang luar biasa. Di sinilah kata INOVASI ditekankan, betapa peradaban bertambah maju karena adanya inovasi, kita menikmati berbagai kemudahan di berbagai bidang karena proses inovasi. Oleh karena itu sebagai guru yang berperan sebagai fasilitator dalam proses transfer ilmu dan keteladanan, maka inovasi sangat diperlukan untuk membuat situasi pembelajaran menjadi lebih aktual dan menarik. Demikian selanjutnya maka hasilnya akan lebih terasa dampaknya pada peserta didik. Inovasi sebuah keniscayaan yang harus kita upayakan masing-masing diri dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kita, tentu saja bertahap sedikit demi sedikit mengikuti tahapan yang kita mampu dan yang kita bisa.
  4. Jangan lupakan niat untuk ikhlas dan tulus dalam pekerjaan. Memang berat dan bukan perkara mudah untuk memiliki pribadi yang hebat ini, namun sebenarnya mudah bila memahami hakekat dan tujuan dalam bekerja. Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya ; bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya. (Laskar Pelangi : Andrea Hirata). Prinsip berkarya yang tulus dan ikhlas, tanpa menghitung untung berapa, berapa kali hadir dan berapa besar honor. Bagi merekan yang suka itung-itungan maka berat untuk menerima falsafah adiluhung ini, karena lebih suka yang instan dan hasilnya langsung dan nyata.
SMP Negeri 2 Kepil termasuk pionir dalam beberapa hal, oleh karenanya sekolah ini mempunyai khans untuk maju lebih cepat, untuk sukses lebih hebat. Beberapa personil guru dan staf yang memiliki pandangan maju serta visoner adalah bekal kuat untuk siap melaju pesat menjemput sukses bagi sekolah ini. Ada Bu Ruti Sumarni, M.Pd, yang giat membuat terobosan kegiatan di saat sekolah lain belum memulai, ada Pak Suronto staf TU yang piawai di bidang IT dan selalu update informasi yang bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah, ada Bu Isti Supriyanti, S.Pd yang aktif dalam kegiatan Pilot Project K-13 sekaligus nara sumber nasional bersama Bu Ruti, ada Pak Bambang Nuryanto, S.Pd, M.M.Pd (Plt Kepsek) yang aktif dan update segala hal terkait kebijakan baru, serta rekan-rekan guru lain yang aktif dan respek untuk belajar dan berinovasi dalam pembelajaran, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Mungkin slogan "Berani Mencoba dan Tampil Lebih Dahulu" bisa menjadi tag line tambahan untuk membuat suasana sekolah ini bertambah hidup, kreatif dan inovatif.

Demikian tulisan Oase-7 ini, semoga panjangnya tulisan ini tidak membuat pembaca bosan dan jengah untuk bisa mengambil makna utamanya. Di luar sana sangat banyak pengalaman dan hkmah yang belum kita ketahui karena kedangkalan pengetahuan kita, atau kerendah-hatian mereka yang pandai menyimpan selaksa kehebatan. Jangan terlalu risau dengan komentar dan pendapat orang lain, karena betapapun baik yang Anda lakukan untuk orang lain, akan selalu ada orang yang mencela, tetaplah upayakan yang terbaik. Tulisan atas dasar pengalaman yang kami bagikan ini mungkin kecil dan tidak berarti, namun kami berharap semoga bisa memberikan penguatan motivasi dan inspirasi untuk bisa meraih kemajuan dan kesuksesan bersama. Siapkan diri untuk menjadi pionir di bidang kita masing-masing demi kemajuan pendidikan. Selamat beraktifitas, semoga sukses. <39455>

Sabtu, 12 Maret 2016

Pelatihan Pengisian SPT Guru dan Karyawan SMPN 2 Kepil

Berhubung sudah memasuki tahun 2016 maka diingatkan kepada seluruh wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan ( SPT ) Tahunan untuk tahun pajak 2015 paling lambat 31 Maret 2016 untuk wajib pajak orang pribadi dan 30 April 2016 untuk wajib pajak badan. Agar Tidak terjadi Kesalahan Pelaporan, Wajib Pajak Orang Pribadi harus mengetahui Formulir SPT Tahunan orang pribadi mana yang harus dipakai untuk pelaporan SPT tahunan 2016 untuk tahun pajak 2015. Pelaporan pajak atau SPT tahunan orang pribadi dapat dilakukan dengan datang langsung ke kantor pelayanan pajak terdekat , mengirimkan via kantor pos, JNE atau TIKI , atau pelaporan dapat dilakukan secara online melalui DJPOnline di menu e-filing.

Oleh karena itu guru dan karyawan SMPN 2 Kepil merasa perlu untuk mengadakan pelatihan cara pengisian SPT Tahunan. Sabtu, 12 Maret 2016, siang hari pukul 11.30 WIB selepas kegiatan ulangan tengah semester para guru dan karyawan nampak sibuk dan serius  di depan laptop masing-masing mengikuti kegiatan pelatihan pengisian SPT  Tahunan.  Kegiatan pelatihan pengisian SPT Tahunan dengan sistem on-line untuk Pajak 2015 bagi guru dan karyawan SMP Negeri 2 Kepil ini merupakan pelatihan yang pertama pengisian SPT yang pertama kali. Kegiatan dilaksanakan di Laboratorium Komputer SMP Negeri 2 Kepil dengan pemandu Bapak Suronto – staf Tata Usaha yang cukup piawai dalam bidang IT dan telah mendapat pelatihan terkait dengan pengisian SPT pajak dengan aplikasi on-line ini. Untuk kegiatan pelatihan yang bersifat on-line ini telah disiapkan laboratorium dengan bandwidth khusus (jalur paket data) sebesar 2 mbps, sehingga akses internet terasa sangat cepat dan lancar,. Para peserta pelatihan adalah guru atau karyawan yang telah mendapatkan nomor EFIN dari kantor pajak setelah sebelumnya mendaftarkan diri secara kolektif dengan mengisi blangko pendaftaran disertai foto copy KTP dan foto copy kartu NPWP.

Apa itu EFIN, efin adalah kepanjangannya dari Electronic Filing Identification Number. Sebuah kombinasi angka dan huruf yang unik, yah semacam kode akses yang berbeda bagi setiap wajib pajak sehingga dijamin hanya Anda yang punya dan data transaksi elektronik tidak akan tertukar dengan wajib pajak yang lain. Setelah memiliki nomor EFIN, maka peserta (wajib pajak) di bimbing untuk membuka website aplikasi pajak on-line dengan alamat http://www.djponline.pajak.go.id. Langkah awal setelah membuka alamat website tersebut adalah melakukan registrasi berdasarkan NPWP dan Nomor EFIN masing-masing. Sebelum melakukan langkah registrasi, lebih dianjurkan untuk setiap wajib pajak sebaiknya lebih dahulu membuka  email masing-masing untuk memastikan bahwa email masih aktif dan bisa login (masuk) dengan baik, karena nantinya kode aktivasi setelah proses registrasi akan dikirimkan melalui email yang digunakan pada saat registrasi awal.

Setelah yakin email aktif dan bisa dibuka, maka peserta melakukan registrasi dengan klik menu register, selanjutnya akan muncul jendela aplikasi pendaftaran, masukkan data nama, NPWP, alamat email dan no HP / telepon. Setelah semua isian lengkap termasuk kode keamanan dan klik kirim, maka akan ada pemberitahuan berupa status pengiriman dan perintah untuk membuka kode aktivasi melalui alamat email. Buka email untuk melakukan aktivasi dengan cara klik link aktivasi yang tersedia pada email masing-masing, bila berhasil akan ada pemberitahuan sukses dan anjuran untuk login ke website djponline untuk memulai pelaporan SPT Tahunan masing-masing.

Secara garis besar wajib pajak dibagi menjadi dua yaitu yang penghasilan di bawah 60 juta setahun dan yang lebih dari 60 juta setahun. Untuk wajib pajak dengan penghasilan kurang dari 60 juta oleh sistem (server) akan diarahkan untuk membuka form pajak 1770 SS, yang merupakan aplikasi pajak kategori sangat sederhana (ss), untuk warga sekolah umunya diperuntukkan untuk guru non TPG sertifikasi dan staf tata usaha non remunerasi. Adapun bagi wajib pajak dengan penghasilan lebih dari 60 juta maka disediakan form 1770 s, dengan isian yang lebih banyak sesuai dengan penghasilan yang  jumlahnya juga banyak, ini umumnya untuk guru senior yang telah mendapatkan tambahan tunjangan penghasilan guru (TPG) yang sudah bersertifikasi.

Setiap peserta yang telah menyelesaikan rangkaian pendaftaran, pengisian dan pelaporan SPT hingga proses kirim, maka wajib pajak akan mendapatkan notifikasi (pemberitahuan) bahwa pelaporan pajak telah berhasil, pemberitahuan ini langsung bisa dilihat dan dicetak, baik dalam bentuk file pdf maupun print langsung dalam media kertas. Peserta pelatihan pengisian SPT Tahunan yang pertama kali selesai hingga status kirim dan sukses untuk kategori wajib pajak dengan penghasilan lebih dari 60 juta adalah Ibu Rini Utami, sedangkan urutan kedua adalah Bpk Bagus Panuntun untuk kategori SPT 1770 ss, namun ternyata data belum terisi lengkap sudah terlanjur dikirim. Wajib pajak yang telah menyelesaikan rangkaian pelaporan SPT, baik yang pengisian dan pelaporannya sudah lengkap atau belum masih bisa melakukan perbaikan data pelaporan.

Beberapa hal berikut yang menjadi fokus utama dari dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini dan sangat perlu diberikan apresiasi, secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut;
  1. Kebersamaan, betapa dengan kebersamaan akan terasa bahwa kita berada dalam lingkungan kerja yang sama, punya tanggung jawab yang sama, maka apapun adanya sebaiknya dilakukan bersama,  senasib sepenanggungan.
  2. Merasakan belajar, betapa belajar itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang baru dan berbau teknologi. Namun dengan belajar bersama, merelakan diri menjadi peserta maka hal yang semula dianggap sulit ternyata bisa diselesaikan secara bersama, perkara cepat atau lambat bukan masalah utama – sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Yang utama adalah kemauan untuk belajar, untuk bisa dan untuk kepentingan bersama.
  3. Melatih  jiwa besar, betapa kita bukan “superman”, betapa setiap kita memiliki kekurangan dan kelemahan yang tidak bisa diselesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk  bersikap jujur, lapang dada dan mengakui kelemahan dan kekurangan diri adalah bukan perkara mudah, sungguh berat bahkan teramat berat. Untuk hal tertentu bukan masalah oleh siapanya atau kedudukannya apa, namun lebih kepada kapasitas dan kapabilitasnya. Di sinilah akan muncul toleransi dan implikasinya untuk saling mengisi, saling menghargai dan saling melengkapi.
  4. Susah senang bersama, betapa indahnya bila saat senang dirasakan bersama, pun begitu saat ada kesulitan juga dipikul bersama. Akan terlihat sangat tidak harmonis, tidak manis dan tidak etis bila saat ada enaknya diborong sendiri, dinikmati sendiri, hingga menanggalkan kehormatan dan jati diri.  Sebaliknya giliran dirasa ada susahnya berlepas diri, tak mau ambil peduli dan melimpahkan beban pada orang lain. Kebersamaan dan solidaritas   dalam sebuah komunitas adalah segala-galanya. Setiap diri harus ikut andil dan ikut terlibat, tidak hanya terima bersih, tidak hanya pasrah dan membebankan pada orang lain atau dalam bahasa jerman disebut  “tidak menjagak-kan”.
Semoga kegiatan pelatihan sejenis yang sifatnya untuk kepentingan bersama bisa dilaksanakan secara kompak dengan suasana penuh kekeluargaan agar situasi dan kondisi semakin mendukung untuk mewujudkan sekolah yang maju dan unggul sejalan dengan visi dan misi yang telah dicanangkan, selamat berkarya, selamat beraktifitas semoga sukses. <39360>