text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Senin, 30 Desember 2019

Family Gathering 2019 - SMP N 2 Kepil Goes To Bali

Tour, traveling, refreshing, wisata atau piknik adalah salah satu kegiatan yang tidak hanya disukai oleh siswa, tetapi juga disukai oleh guru dan karyawan. Oleh karena itu SMP N 2 Kepil secara rutin mengadakan kegiatan tour, wisata dan refreshing yang berupa jelajah nusantara. Kegiatan untuk siswa dilaksanakan rutin setiap tahun dan terbagi dalam dua model, untuk siswa kelas 8 dikemas dalam bentuk kegiatan study tour dan untuk kelas 9 dinamakan kegiatan refreshing jelang UN. Sedangkan untuk guru dan karyawan kegiatan wisata dilaksanakan dua tahun sekali dalam bentuk Family Gathering.

Di penghujung tahun 2019 segenap guru dan karyawan SMP N 2 Kepil melaksanakan kegiatan wisata ke pulau Bali dengan tajuk Family Gathering SMP N 2 Kepil Goes To Bali. Dan ada satu agenda terpenting dalam kegiatan tour ini yaitu rapat pembagian tugas semester genap tahun 2019/2020 yang akan dilaksanakan di Istana Presiden yang berada di kawasan Tampak Siring - Bali.

Beberapa lokasi wisata di pulau dewara yang menjadi tujuan wisata (tour destination) dalam acara Family Gathering SMP N 2 Kepil secara urut kunjungan adalah sebagai berikut:
  1. Pantai Pura Tanah Lot
  2. Pantai Pandawa
  3. Pura Luhur Uluwatu
  4. Garuda Wisnu Kencana
  5. Tari Barong
  6. Istana Presiden Tampak Siring
  7. Pasar Seni Joger
  8. Pasar Seni Sukawati
  9. Danau Bedugul
Dalam acara ini kepala sekolah, Bapak Hadi Wiyono membawa lengkap seluruh anggota keluarganya yaitu  Ibu Nur Eka R. (istri) dan Ananda Anggi (putri semata wayang). Adapun bapak/ibu yang pergi bersama pasangannya (istri/suami) adalah Pak Ismain, Bu Ruti, Pak Widodo, Bu Sri Supami, Bu Isti, Bu Mum, Bu Zulaikho, Pak Irwan dan Pak Ari. Selain yang lengkap dan berpasangan seperti di atas, ada juga beberapa bapak/ibu yang bersama putra atau putrinya seperti Bu Prihatin, Bu Laras, Bu Yani dan Pak Fauzi. Kelompok terakhir adalah yang berangkat seorang diri, mbujang alias jomblo, yaitu Pak Eko, Pak Satiyun, Pak Karna, Pak Latif dan Pak Mar. Disamping keluarga besar Spero, peserta tour juga ditambah beberapa orang keluarga dekat sekolah yang sekaligus merupakan perwakilan dari beberapa sekolah sekitar, diantaranya Ibu Fajar Fatimah Winarti sekeluarga. Acara tersebut terlaksana dengan lancar berkat kerja sama dengan biro perjalanan Mulia Tour Wonosobo.

Bali benar-benar pulau dengan 1000 daya tarik, mulai dari puluhan pantai yang eksotik, pasar seni dan pura yang sangat banyak hingga dikenal dengan pulau sejuta pura, hal ini karena hampir setiap rumah penduduk memiliki pura kecil sebagai tempat peribadatan. Ni Putu Lina Funny - sang tour leader, menjelaskan bahwa dalam hal peribadatan di Bali terdiri dari 5 bentuk persembahan, 1) untuk tuhan, 2) untuk resi, 3) untuk leluhur, 4) untuk manusia (sesama) dan 5) untuk alam (termasuk roh halus). Semua itu mengandung filosofi bahwa dalam hidup ini manusia harus menjaga dan melestarikan keseimbangan, menjaga hubungan baik vertikal maupun horisontal. Karma Pala yang senada dengan hukum sebab akibat juga dipegang kuat, bahwa apa yang kita berikan itu yang akan kita terima, baik yang kita buat - baik yang akan kita dapat, buruk yang kita buat - buruk pula yang akan kita terima.

Berikut beberapa capture / gambar unik yang kiranya bisa mewakili ratusan momen yang tak bisa kami pasang keseluruhan di halaman web ini.





Banyak hal, cerita dan pengalaman yang tidak mungkin kami tuliskan secara detil satu demi satu. Namun demikian ada beberapa hal pokok yang bisa diambil sebagai hikmah dalam perjalan 5 hari 4 malam tersebut, seperti yang disampaikan dalam sambutan kepala sekolah dalam bus saat menjelang akhir perjalanan pulang, bahwa nuansa kebersamaan, nuansa keakraban dan nuansa kesolidan harus tetap dijaga saat menjalani tugas dan pekerjaan di sekolah sebagai insan pendidikan. Quote di salah satu restoran "Respect each other" mengisyaratkan agar kita saling menghormati dan saling menjaga satu sama lain. Adanya sedikit perbedaan dalam sebuah komunitas adalah keniscayaan, namun jangan jadikan bibit perpecahan yang akan menjadi sandungan untuk lebih maju dalam menjalankan roda lembaga pendidikan.

Terakhir, salah satu hal utama yang menjadi inspirasi dari kegiatan Goes To Bali ini adalah dimensi ruhaniyah, dimana secara kasat mata dapat disaksikan bahwa nuansa spiritual warga bali sangat kuat, hal ini bisa dilihat dari bangunan pura hampir di setiap rumah. Dari itu, kegiatan doa pagi di sekolah yang sudah berjalan mari kita jadikan tradisi, dijaga dan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, penuh keyakinan bahwa segala sesuatu yang dimulai dengan doa akan menjadi kebaikan dan berbuah kebaikan. Kiranya sangat klop dengan slogan (tag line) SMP N 2 Kepil terbaru yang digagas kepala sekolah (Pak Hadi), "Mulailah segala sesuatu dengan Bismillah".
Selamat beraktifitas, selamat bekerja, selamat berkarya, semoga sukses, insya-Alloh ....

Senin, 25 November 2019

Spesial, Peringatan Hari Guru Spero, Kepala Sekolah Sungkem Kepada Bawahan

Dorongan yang sangat kuat menyesak dalam dada untuk segera menuliskan peristiwa yang langka terjadi, yang bagi kami (penulis) baru sekali ini terjadi selama bertahun-tahun menjadi guru. Ada banyak pelajaran yang amat sangat berharga untuk diambil hikmahnya. Diantara momen-momen yang padat pada peringatan hari guru yang dilaksanakan di lapangan upacara SMP Negeri 2 Kepil, ada momen istimewa yang sangat menyentuh dan membuat hati trenyuh, membuat tanpa sadar air mata ini mengalir deras. Bukan cengeng, namun benar-benar trenyuh dan sangat terharu dengan kebesaran hati dan ketinggian budi pekerti yang ditunjukkan oleh sosok hebat namun sangat rendah hati.

Beliau adalah kepala sekolah SMP Negeri 2 Kepil, Bapak Hadi Wiyono, S.H., M.Pd., yang juga menjadi pengurus harian PGRI, menjadi ketua LBH PGRI, menjadi anggota Dewan Pendidikan dan staf khusus bidang pendidikan Bupati Wonosobo. Dengan jabatan tinggi, peran yang banyak dan kiprah yang luas namun tidak membuat beliau lupa kepada sosok orang tua yang menjadi pernah menjadi gurunya. Sesaat setelah memberikan kata sambutan, dengan membawa rangkaian bunga beliau kemudian mendatangi dan sungkem kepada 3 orang guru yang menjadi bawahannya. Tiga orang tersebut adalah guru senior di SMP Negeri 2 Kepil yaitu, Ibu Ruti Sumarni, M.Pd., Bapak Widodo, S.Pd. dan Bapak Satiyun, S.Pd. Sebagai tokoh besar di kabupaten Wonosobo, sikap yang ditunjukkan beliau ini sungguh sebuah tauladan yang sangat sarat makna, sebuah pembelajaran filosofi yang tidak akan diperoleh di buku apapun, tidak dapat disaksikan dalam sinetron atau film manapun. Bagi kami guru-guru muda dan masih yunior, ini adalah sebuah pelajaran yang sangat mahal. Bahwa guru tetaplah guru sampai kapanpun, bahwa guru tidak akan pernah bertukar posisi dimanapun, bahwa guru harus dihormati dan dijunjung tinggi walau sang mantan murid sudah jauh menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Sementara ini di luar sana banyak terjadi kasus murid menganiaya guru, orang tua melabrak dan merendahkan martabat guru dan kasus-kasus yang menjadikan guru pada posisi yang tidak dihargai oleh mereka yang tidak memiliki etika dan nurani. Memang, saat ini dunia pendidikan mengalami degradasi dan dekadensi moral, ditandai dengan menurunnya etika, hilangnya tata krama, dan meredupnya karakter utama yang harusnya dijunjung tinggi oleh para siswa. Banyak siswa yang kurang menghormati gurunya, banyak yang tidak menghargai gurunya, bahkan berani berkata tidak sopan di depan gurunya. Demikian juga dengan para alumni, beberapa dari mereka yang sudah lulus, kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, bekerja dan sukses menjadi pengusaha, orang penting atau pejabat, kemudian lupa dan atau berlagak lupa kepada gurunya. Mereka bersikap seakan mereka bisa sukses dan bisa hebat dengan sendirinya, tanpa andil gurunya. Memang benar bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini banyak dikuasai oleh mereka yang lebih muda, hal ini kemudian sedikit banyak mengikis sensitifitas mereka sehingga mereka merasa jauh lebih hebat, lebih up-to-date, lebih mahir dan lebih pintar dari orang-orang yang pernah menjadi guru mereka.

Inilah istimewanya sosok inspiratif yang ada di SMP Negeri 2 Kepil, dengan jabatan yang tinggi, tangga karir yang terbentang luas namun pandai mengolah rasa, santun dan hormat kepada yang lebih tua, terutama kepada sosok yang pernah menjadi gurunya. Peristiwa sungkemnya seorang kepala sekolah kepada guru yang menjadi bawahannya ini benar-benar luar biasa dan sangat istimewa. Ini akan dicatat dalam sejarah dan menjadi fenomena yang bisa jadi 1001 cerita. Seorang kepala sekolah yang nama dan kiprahnya di tingkat kabupaten Wonosobo sudah tidak diragukan lagi, namun dengan rendah hati berkenan untuk jongkok sungkem kepada guru yang menjadi bawahannya. Ibarat pepatah "bak hujan di musim kemarau", sangat langka dan sangat jarang terjadi. Pelajaran yang utama adalah bahwa pangkat dan jabatan tinggi tidak harus membuat diri tinggi hati. Demikian juga kekayaan dan nama besar tidak harus membuat diri angkuh dan merasa besar. Sebaliknya kerendahan hati justru akan menaikkan derajatnya, kehalusan budi akan mengangkat martabat diri, kebijaksanaan dan kebesaran hati untuk menghormati mereka yang lebih tua akan semakin membesarkan namanya.

Kegiatan peringatan hari guru di SMP Negeri 2 Kepil sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam format yang sederhana namun sarat makna sejalan dengan spesialnya sosok guru dan peranannya bagi pendidikan. Diawali dengan pembacaan puisi bertema jasa guru, yang sangat menyentuh karya Ibu Rini Utami, S.Pd., yang ternyata sangat berbakat dalam membuat puisi dengan syair-syair yang sangat sarat makna. Dirangkai dengan beberapa kegiatan sekaligus, diantaranya pemilihan guru idola atau guru pavorit pilihan murid, diumumkannya hasil perlombaan antar kelas, meliputi baris-berbaris, tata upacara bendera dan kebersihan kelas. Khusus untuk lomba kebersihan kelas bagi pemenangnya mendapat piala bergilir dari sekolah, dan kelas yang menjadi pemenang lomba kebersihan kelas adalah kelas 8A yang wali kelasnya Ibu Dra. Ratna Yuli Sungkayati. Sementara itu sosok guru pavorit pilihan murid adalah 1) Ibu M.I. Isti Supriyanti, S.Pd., 2) Ibu Ruti Sumarni, M.Pd., dan 3) Bapak Edi Wineto, S.Pd. Selamat kepada semua pemenang dan selamat kepada Bapak Ibu guru yang menjadi idola siswa.

Berikut beberapa gambar yang bisa melengkapi situasi spesial hari guru di tahun 2019 ini.







Sebagai akhir tulisan ini, marilah kita maknai hari guru ini dengan penuh syukur, kita sadari bahwa siapapun kita saat ini ada peran dari guru-guru kita. Jika kita seorang guru, kita tidak harus merasa besar akan jasa-jasa kita, jika kita menjadi pejabat maka tidak harus merasa hebat, demikian juga dengan posisi atau pekerjaan apapun kita tetaplah harus mengingat jasa guru. Jika kita sosok muda yang kelihatannya pandai, hebat dan piawai, maka kita harus tetap menjaga diri untuk menaruh hormat, untuk tetap rendah hati, bahwa bagaimanapun adanya para guru-guru kita jauh lebih hebat.

Berikut beberapa kata yang mungkin bisa menjadi catatan di hari guru tahun ini, sebagai bentuk ungkapan penghormatan kepada mereka, bapak ibu guru "pahlawan tanpa tanda jasa", yang pernah menorehkan sejarah dalam kehidupan kita.
  • Sosok guru tak akan pernah tertukar apalagi tergantikan, jasa mereka tak pernah terbayarkan walau sebanyak apapun uang yang kita berikan. Maka jagalah silaturahmi dengan mereka, jalinlah komunikasi dan perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya.
  • Sosok guru selamanya tetaplah guru, walau sudah tidak aktif, tidak bertugas atau pensiun sekalipun. Ilmu yang pernah disampaikan kepada siswanya selamanya akan tercatat sebagai saham kebaikan bagi muridnya. Maka sekali waktu kunjungilah jika jaraknya memungkinkan,  sempatkan waktu untuk silaturahmi, dan rasakan betapa mereka akan merasa sangat bahagia karena merasa masih dihargai.
  • Doa guru, saat mengajar tanpa kita tahu ada doa kebaikan untuk muridnya, untuk kesuksesan masa depan muridnya. Maka sesekali selipkan doa kebaikan bagi mereka, doa untuk kesehatan mereka dan doa untuk kebahagian dunia akhirat mereka. Inilah beberapa hal yang mungkin dapat kita lakukan sebagai wujud penghormatan atas jasa dan kebaikan guru-guru kita, semoga Alloh memuliakan dan menjaga mereka dalam perlindungan dan rahmat-Nya, Aamiin.
Terima kasih Pak Hadi, sikap tauladan ini sangat menginspirasi, semoga menjadi contoh, pelajaran dan hikmah bagi generasi sukses berikutnya. Selamat berkarya, selamat bekerja, tetap semangat, semoga sukses.

Senin, 28 Oktober 2019

Persembahan Piala Untuk SMPN 2 Kepil di Hari Sumpah Pemuda 2019

Tidak boleh ada separatis, karena itu akan menjadi bibit perpecahan. Sebaliknya bangun terus jiwa nasionalisme dan cinta tanah air sebagai bentuk penghormatan kita kepada para pendahulu yang telah memperjuangkan tegaknya bangsa Indonesia dari rongrongan penjajah. Itulah kalimat utama yang disampaikan kepala SMP Negeri 2 Kepil, Bapak Hadi Wiyono, S.H., M.Pd. saat menjadi pembina upacara memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2019 di halaman sekolah. Lebih lanjut kepala sekolah menyampaikan bahwa semangat persatuan itu harus selalu kita bangun, bahwa kita adalah satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Siswa sebagai bagian dari pemuda harus memiliki jiwa pejuang yang kuat untuk turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Sejalan dengan semangat sumpah pemuda itu, siswa harus menyadari bahwa dirinya adalah pelajar yang tugasnya belajar, maka ada guru atau tidak ada guru, maka tugasnya adalah belajar. Di saat sekarang ini sudah bukan saatnya lagi siswa sibuk dengan rambut gondrong dan berwarna, pakaian yang nyleneh dan tidak rapi, atau bahkan bersikap arogan dan berulah jagoan seperti seorang preman. Tindakan seperti ini tak ada gunanya, sia-sia yang hanya membuang waktu dan biaya, bahkan akan menjadikan dirinya tertinggal jauh dalam berbagai segi. Sikap seperti ini sudah seharusnya dihindari dan dijauhi, karena di luar sana ada ribuan siswa lain yang justru belajar tekun, memacu diri, berjuang, berebut dan berlomba meraih prestasi.

Upacara hari sumpah pemuda tahun ini merupakan momen istimewa, baik dari segi pelaksanaan maupun segi muatannya. Dari segi pelaksanaan bisa dibilang spesial, khidmat dan sangat tertib, terlebih dengan penampilan pasukan pengibar bendera khusus (paskibra) yang baru dilatih kurang lebih 2 bulan, dibawah bimbingan pembina paskibra Bapak Widodo, S.Pd. Momen istimewa yang kedua adalah prosesi serah terima 4 buah piala hasil kejuaran dari 3 cabang lomba di tingkat kabupaten Wonosobo. Piala yang pertama untuk sang Juara 2 cabang lomba membaca puisi atas nama Fadlika Putri Pitayani siswa kelas 9D. Piala kedua untuk sang Juara 3 cabang lomba mendongeng / bercerita atas nama Taufik Budi Utomo siswa kelas 7A. Piala ketiga untuk sang Juara 2 dan Juara 3 lomba OOSN cabang pencak silat atas nama Ica Rahmawati dan Dila Fatmawati Indayani. Keempat piala tersebut menambah jumlah koleksi piala hasil kejuaraan yang berhasil dimenangkan oleh SMP Negeri 2 Kepil. Piala-piala adalah bukti otentik dan merupakan tanda bahwa sekolah ini aktif, dinamis, terus bergerak dan siap bersaing menjadi sekolah berprestasi di kabupaten Wonosobo.

Sebagai apresiasi dan penghormatan atas raihan prestasi ini pihak sekolah memberikan hadiah berupa uang pembinaan kepada masing-masing siswa yang keluar sebagai juara sesuai dengan kategori dan tingkat prestasi. Demikian juga kepada guru pendamping / pelatih yang siswanya memenangkan lomba diberikan reward sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh sekolah. Untuk kali ini ada 3 pembimbing dari rumpun mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berhasil mendapatkan reward dari sekolah adalah 1) Ibu Sayekti Laras Supayaningsih, S.Pd., 2) Bapak Dwi Karyanto, S.Pd., 3) Ibu Ruti Sumarni, M.Pd., dan dari cabang pencak silat ada Bapak Dargo Syarif (pembina/pelatih ekstra kurikuler pencak silat). Kami atas nama sekolah menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas sumbangsih prestasi untuk SMP Negeri 2 Kepil.

Berikut ini beberapa gambar yang bisa menjadi catatan sejarah prestasi siswa-siswi SMP Negeri 2 Kepil, dan kelak akan menjadi prasasti yang tersimpan dalam teknologi cloud, yang dapat dibuka dan dicari melalui perangkat teknologi informasi.










Satu kalimat akhir yang menjadi bahan renungan bagi siswa bahwa mereka harus belajar dengan sungguh-sungguh, mereka harus serius dan tidak berbuat sekedar mencari sensasi atau yang justru menjadikan mereka terbelit dalam masalah. Mereka harus bersaing dari lebih dari 3,3 juta siswa yang duduk di kelas yang sama, ini diambil dari data total siswa SMP yang duduk di kelas 7, 8 dan 9 di seluruh Indonesia pada tahun 2019 yang berjumlah 9.981.216. Artinya mereka harus benar-benar belajar, berjuang dan berprestasi untuk memperebutkan dunia kerja pada waktu 10 tahun mendatang. Kesungguhan, kesadaran dan ketekunan menjadi kunci mereka untuk bisa meraih sukses di masa depan yang tantangannya semakin berat dan persaingannya semakin ketat.

Melalui peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91yang mengambil tema Bersatu Kita Maju, marilah kita sebagai warga sekolah turut berpartisipasi aktif melalui pendidikan. Kita bangun siswa-siswi kita menjadi generasi muda yang bisa menghargai sejarah lahirnya semangat persatuan pemuda, dengan cara belajar dan berprestasi. Semangat belajar dan berprestasi ini yang akan mengantarkan siswa-siswi siap bekerja, siap berkarya dan siap bersaing di masa depan untuk membuat Indonesia kokoh dan semakin maju. Selamat beraktifitas, selamat berkarya, semoga sukses, insya-Alloh.

Rabu, 23 Oktober 2019

Makna Peringatan Hari Santri 2019, Bagi Guru dan Siswa SMPN 2 Kepil

Hari ini, Selasa 22 Oktober 2019, merupakan peringatan Hari Santri Nasional. Hari Santri Nasional diperingati setiap tahunnya pada 22 Oktober sejak ditetapkan pertama kali pada 2015. Di kantor-kantor pemerintah, di sekolah-sekolah berbasis agama Islam dan juga sekolah umum banyak yang menyambut dan merayakan Hari Santri Nasional dengan cara mengenakan pakaian ala santri.

Sehari sebelumnya, DPR RI telah mengesahkan RUU Pesantren dalam rapat paripurna Selasa (24/9). UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren, di mana dengan undang-undang tersebut pesantren memiliki tiga fungsi. Tiga fungsi itu mencakup fungsi pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan bagi umat. Ketiga fungsi tersebut dinilai sangat penting dalam membangun jiwa kedamaian di tengah-tengah kehidupan berbangsa di Indonesia. Pertama, fungsi pendidikan. Kedua yaitu fungsi dakwah. Lalu yang ketiga ialah fungsi pemberdayaan umat. Saat ini penting bagi umat Islam Indonesia untuk menggaungkan syiar damai dalam setiap dakwah dan kegiatannya.

Menanggapi surat edaran Bupati Wonosobo no 451/0678 tentang peringatan Hari Santri Nasional 2019, segenap jajaran pimpinan dan guru segera menindak-lanjuti dengan melakukan persiapan kegiatan yang melibatkan pengurus dan OSIS. SMP Negeri 2 Kepil yang guru dan siswanya 100 persen beragama Islam (muslim) menyambut dengan senang hati acara hari santri tersebut. Hari ini, mereka nampak mengenakan pakaian muslim ala santri, beberapa guru pria ada yang bersarung dengan atasan koko, yang putri mengenakan baju muslimah, sementara siswa putra mayoritas mengenakan baju koko dan celana panjang hitam. Berikut beberapa gambar yang mungkin bisa mewakili suasana santri di SMPN 2 Kepil, selamat menyimak, klik saja gambarnya untuk melihat lebih detil (zoom).








Hari Santri Nasional sebenarnya bukanlah hanya peringatan yang ditandai dengan berpakaian ala santri, memakai baju muslim dan kegiatan berbau santri. Sebenarnya ada hikmah dan tujuan yang jauh lebih mulia dan utama, yaitu lahirnya pemahaman terhadap makna santri itu sendiri, yang secara fisik mereka adalah siswa biasa, yang juga belajar di bangku sekolah/madrasah, namun ada sisi lain yang berbeda dalam dunia santri. Ada tiga hal utama yang membuat berbeda dengan sekolah umum selain nama, pakaian dan tempat, yaitu terkait dengan orientasi, kulturasi dan integrasi. Apa saja perbedaannya? Berikut ini paparan singkat ala admin blog ini, sebatas asa dan rasa yang mampir dan singgah di kepala kami.

Yang pertama, orientasi dalam mencari ilmu bukan semata-mata dunia, namun lebih kepada tujuan akhirat, dimana jika pemahaman dan implemntasinya benar maka itulah yang hakiki, dan secara otomatis akan mendapatkan dunia sebagai buahnya. Kedua, kulturasi, bahwa pola pendidikan santri yang benar-benar menjunjung tinggi ilmu, sangat menghargai  dan khidmat pada guru, sangat tunduk dan santun kepada yang mengasuhnya, itulah yang menjadi kunci dari keberkahan ilmu. Ketiga, integrasi, artinya kaffah, lengkap dan menyeluruh, dan berkelanjutan. Sistem pendidikan dalam dunia santri menyeluruh selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 12 bulan dalam setahun. Artinya tidak terputus atau terpisah-pisah (parsial), semua program diformat dalam konsep yang utuh, terintegrasi dan berkelanjutan. Disini terjadi kolaborasi antara akhlak (karakter), ibadah dan muamalah yang bisa dilihat dalam segala aspek dalam kesehariannya.

Kepada segenap civitas akademika SMP Negeri 2 Kepil kami ucapkan "Selamat Hari Santri Nasional 2019", selamat belajar menjadi santri dengan budaya belajar, budaya budi pekerti, budaya karakter dan budaya taqwa. Salah satu bentuk konkrit belajar dari budaya santri bagi sekolah umum (negeri) adalah upaya ditegakkannya SHOLAT DHUHUR BERJAMAAH, yang dijaga dan dikuti oleh semua civitas akademika sekolah. Prinsip, "Tidak ada urusan yang lebih penting dan harus diutamakan selain SHOLAT, barangkali bisa menjadi pijakan awal untuk mewujudkan sekolah yang berkarakter dan religius. Semoga dengan hari santri bisa membiasakan diri dengan menjadi manusia agamis, yang taat beribadah (sholat) sebagai wujud sadar sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih taqwa, santun dan optimis menggapai masa depan yang lebih baik. Selamat berkarya, selamat beraktifitas, semoga sukses selalu, insya-Alloh.

Sabtu, 19 Oktober 2019

Pimpinan dan Pembantu Pimpinan SMPN 2 Kepil Tahun 2019

Sekolah sebagai institusi memiliki pemimpin yang disebut dengan kepala sekolah, dimana segala kewenangan dan kebijakan berada dalam kendalinya. Arah kebijakan kepala sekolah akan menjadi visi dan misi sekolah yang akan sangat menentukan situasi dan kondisi sekolah, yang bukan hanya untuk saat ini saja, tetapi jangka panjang untuk beberapa tahun mendatang. Di saat seperti inilah terasa bahwa dibutuhkan kehadiran kepala sekolah yang visioner, yang diantara cirinya adalah berani tampil beda, berani mengambil keputusan bahkan pada saat sulit sekalipun,  dan punya jiwa optimis yang tinggi. Sikapnya yang berani tampil beda dan optimisnya bukan asal-asalan, tapi karena luasnya wawasan, manajerial yang kuat, perhitungan yang tepat, dasar pengalaman yang panjang dan memiliki jaringan serta link yang kuat. 

Untuk mewujudkan lembaga yang profesional, kepala sekolah membutuhkan beberapa pembantu pimpinan untuk menunjang segala kebijakan yang dibuat oleh sekolah. Distruktur organisasi sekolah setelah posisi kepala sekolah adalah wakil kepala sekolah, dan beberapa pembantu pimpinan yang diperlukan. Masing-masing jabatan ini harus bisa saling bersinergi untuk kelangsungan segala kegiatan disekolah. Tugas dari wakil kepala sekolah dan para pembantu pimpinan lainnya tidaklah ringan, diperlukan integritas, loyalitas, kredibilitas dan jiwa ikhlas yang tinggi.

Di bawah ini kami tuliskan susunan pimpinan dan pembantu pimpinan SMP Negeri 2 Kepil Tahun Pelajaran 2019/2020, secara singkatnya sebagai berikut;

Pimpinan
Kepala Sekolah Hadi Wiyono, S.H., M.Pd.
Wakil Kepala Sekolah I Ismain, S.Pd.
Wakil Kepala Sekolah II Satiyun, S.Pd.
Pembantu Pimpinan (Standar Pendidikan)
Standar SKL Ruti Sumarni, M.Pd.
Standar ISI Prihatin Handayani, M.Pd.
Standar Proses M. Bagus Panuntun, S.Pd.
Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan Sukarna, S.Pd.
Standar Sarana Prasarana Eko Sutomas, S.Pd.
Standar Pengelolaan Edi Wineto, S.Pd.
Standar Pembiayaan Pendidikan Zulaekho Wahyu Utami, S.Pd.
Standar Penilaian Pendidikan M. I. Isti Supriyanti, S.Pd.
Standar Budaya dan Lingkungan Sehat M. Abdul Latif, M.Pd.
Pembina OSIS / Kesiswaan Irwan Susetyo Putro, S.Pd.
Kepala Urusan Strategis & Operasional
Kepala Urusan Tata Usaha Sri Supami, S.Pd.
Kepala Urusan Laboratorium IPA Rini Utami, S.Pd.
Kepala Urusan Perpustakaan Sayekti Laras S., S.Pd.
Kepala Urusan Rohani dan Keagamaan Ngaidatul Fitriyah, S.Ag.
Kepala Urusan Laboratorium Komputer Maryanto, S.Kom.
Kepala Urusan Dapodik dan Verifikasi Data Suronto

Semoga yang sederhana ini bisa menjadi tambahan informasi, selamat berkerja, selamat beraktifitas, semoga sukses selalu, insya-Alloh.

Rabu, 16 Oktober 2019

Simulasi BeeSmart, Aplikasi Latihan UNBK Mandiri Menyongsong UNBK 2020

Tidak sukses yang "ujug-ujug" dan "instan". Salah satu kunci sukses dalam setiap kegiatan adalah adanya persiapan yang matang, artinya ada rencana yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan yang terkontrol dan ditindak lanjuti dengan evaluasi-evaluasi yang relevan. Sejalan dengan itu, ujian nasional yang sudah menjadi agenda rutin tahunan haruslah dipersiapkan sedemikian rupa agar bisa didapatkan hasil yang optimal. Dalam rangka menyambut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2020 mendatang, pihak sekolah akan segera melaksanakan latihan UBK mandiri. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan bentuk, pola dan model Ujian Nasional tahun ajaran 2019/2020 yang menurut kabar pelaksanaanya akan dimajukan bulannya.

Sehubungan dengan hal di atas, SMP Negeri 2 Kepil telah menyusun dan mempersiapkan berbagai hal terkait ujian nasional, termasuk kegiatan evaluasi / ujian dengan moda daring yang menggunakan jaringan komputer, yaitu berupa latihan Ujian Berbasis Komputer (UBK). Latihan UBK Mandiri di laksanakan di Laboratorium Komputer SMP Negeri 2 Kepil, menggunakan aplikasi BeeSmart, yang secara sistem 99% mirip dengan UNBK yang dilaksanakan oleh Puspendik. Perbedaan hanya pada sistemnya jika UNBK soal dan jawaban secara online tersambung ke server Puspendik yang berpusat di Jakarta. Sementara untuk BeeSmart jawaban dan soal diunduh dan dikirim ke server lokal yang tersedia di sekolah.

Prosedur dalam aplikasi BeeSmart cukup sederhana, soal-soal yang dibuat oleh Bapak/Ibu guru tersimpan dalam bentuk bank soal  di server, kemudian seting mapel yang akan diujikan, mengatur jadwal dan waktu ujian, mengatur siswa peserta ujian dalam bentuk kelompok / shift, dan yang tidak boleh lupa adalah membuatkan akun dan password untuk login setiap peserta ujian, maka ujian berbasis komputer (UBK) siap dilaksanakan. Soal bisa diseting untuk sistem acak, demikian juga pilihan jawaban juga bisa dibuat acak, sehingga lebih terkondisi untuk tidak bisa melihat dan mencontoh jawaban teman di sebelahnya. Keunggulan lainnya adalah nilai hasil ujian (skor) dapat diatur agar bisa langsung tayang di layar saat anak klik "Selesai", sehingga bisa surprise ketika siswa melihat langsung hasil ujiannya. 

Berikut ini beberapa foto yang situasi Simulasi / Latihan UBK Mandiri di SMP Negeri 2 Kepil yang dilakukan bulan ini.




Kiranya demikian, sekedar melaporkan sedikit yang kami lakukan untuk membantu dan melayani siswa-siswi kami dalam mempersiapkan diri menghadapi UNBK 2020. Harapan kami dengan latihan UBK Mandiri ini semoga bisa menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman sehingga siswa kelas 9 lebih siap dalam menyongsong ujian nasional tahun 2020 mendatang, insya-Alloh.
Selamat berkarya, selamat beraktifitas, semoga sukses.