text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Kamis, 19 Maret 2015

Manajemen -12 : Semangat Perjuangan Untuk Kesuksesan Bersama - Kesimpulan Akhir Manajemen Sekolah

Mengawali tulisan kali ini kami nukilkan hasil survei kami tentang penilaian siswa terhadap guru. Pada awal bulan Maret ini kami mengadakan survei kepada siswa kelas IX yang kami insertkan dalam soal ujian praktik secara online. Dari total responden 96 siswa, data yang masuk dan valid sebanyak 91 siswa. Data berbentuk email dan file hasil pekerjaan siswa kemudian kami rekap dan hasilnya sungguh luar biasa, bisa menjadi bahan pemikiran, pertimbangan dan instopeksi bagi semua pihak, terutama bagi guru yang masuk dalam daftar rekomendasi hasil survei. Dua hal yang kami munculkan dalam survei tersebut yang pertama guru pavorit dan alasannya, dan yang kedua guru yang kurang disukai berikut alasannya. Hasilnya, untuk guru pavorit (paling disukai), secara berututan tiga teratas adalah : 1. Bpk Yosep Luhvendi, S.Pd, (24 responden) 2. Bpk Drs. Kardan, (23 responden) 3. Ibu Ruti Sumarni, S.Pd. (17 responden). Secara umum alasan mereka menyukai guru pavorit mereka adalah option 1) baik, ramah, santun, - dan option 3) pandai, cerdas, terampil. Sebaliknya kemudian muncul guru yang kurang disukai (nama ada pada redaksi, sesuai kode etik tidak kami sebutkan), alasan paling banyak adalah pada option 1) galak, pemarah dan 3) acuh, kurang perhatian. Inilah yang menjadi inspirasi tulisan kali ini, yang secara gamblang menggambarkan diri kita di mata siswa.

Tulisan ini adalah seri -12 dalam tajuk manajemen sekolah. Semuanya asli goresan pribadi, dari awal hingga kali ini adalah dari hasil ketikan keyboard yang merupakan buah pikir, bisikan hati dan percikan suara seiring perjalanan waktu selama ini. Kami bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh tulisan ini. Kalau ada tulisan yang salah (tidak sesuai) adalah karena saya yang salah dalam memahami masalah yang terjadi, karena kebodohan saya dan karena kelemahan saya yang tidak bisa adil dalam bersikap. Oleh karena itu kepada semua pihak yang merasa tersentuh, tersinggung dan merasa ternoda, dengan segala kerendahan hati, dengan segenap ketulusan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tulisan terakhir ini adalah kesimpulan aspek manajemen, berisi prinsip-prinsip puncak untuk bisa meraih kesuksesan, cita-cita dan tujuan mulia bersama-sama. Dari uraian ini kami berharap kita bisa sadar dan berkenan untuk koreksi bersama-sama. Kita berada di level berapa, di kelas yang mana, mari kita berkaca dengan uraian penutup seri manajemen sekolah ini.

Dalam berteman hanya dibutuhkan 3 bulan untuk tahu siapa teman kita - simpatis atau egois, penyabar atau pemarah, pemurah atau util-metitil (pelit), perwira atau pecundang dan sifat-sifat lainnya. Adapun dalam membina keluarga (suami-istri), butuh waktu 1 - 3 tahun untuk benar-benar mengetahui karakter masing-masing. Di masa inilah kesabaran teruji, kesetiaan terhakimi dan kesungguhan teradili. Akan bahagia atau sengsara, langgeng atau berantakan ditentukan dalam masa-masa yang penuh ujian ini. Demikian juga adanya dalam dunia kerja, kita sebagai guru, karyawan, pegawai bahkan buruh sekalipun. Setelah sekian lama dalam kebersamaan, maka dengan sendirinya akan terlihat jelas siapa kita, siapa dia dan siapa mereka sebenarnya. Yang memang aslinya baik akan terlihat baik, yang biasa saja juga akan kelihatan kebiasaannya, sebaliknya yang buruk dari bawaan juga akan terlihat buruknya. Ibarat pepatah "Intan akan tetap menjadi intan walau di comberan sekalipun", demikian pula sebaliknya Memang, kita cenderung akan menutup diri dan menyembunyikan siapa kita pada awalnya, namun seiring waktu akan muncul karakter kita yang sesungguhnya. Yah ... memang waktu yang akhirnya akan membuka semuanya.

Pada dasarnya memang setiap kita - setiap manusia membawa jiwa dan sifat yang berbeda-beda (bawaan). Namun seiring waktu berjalan sifat itu bisa berubah. Ada yang baik dan selalu menjaga kebaikannya. Ada yang kurang baik dan semakin menjadi tambah buruk. Ada juga yang semula kurang baik namun terinspirasi dan termotivasi menjadi sangat baik. Yang paling parah adalah yang semula baik namun terbentur kondisi dan lingkungan sehingga menjadi kurang baik. Hakikatnya menjadi baik atau buruk adalah pilihan, siapapun bisa menentukan pilihannya. Kendala yang muncul adalah dominasi pemikiran dan kecenderungan hati yang kemudian menjadi sifat / karakter. Karakter adalah sikap/sifat yang ditunjukkan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, sementara kita sulit untuk bisa membaca kekurangan/karakter buruk kita, namun orang lain yang sering berinteraksi dengan kita dapat membacanya dengan seksama,. Itulah yang kemudian muncul dan menjadi faktor dominan pada diri kita, sehingga siswa pun bisa menilai siapa kita dan bagaimana karakter kita.

Faktor pembentuk karakter paling besar adalah lingkungan. Ada tiga hal yang umumnya mempengaruhi jiwa dan membentuk karakter sesorang. Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal inilah yang bisa menjadi pemicu dan pemacu seseorang berubah sesuai kecenderungan jiwanya. Gerak, tingkah dan gelagatnya akan nampak pada orang punya kecenderungan pada salah satu dari tiga hal ini. Yang pertama, karakter yang berorientasi harta (uang) maka dia akan semangat dan aktif pada setiap hal yang ada uangnya, bahkan dia bisa mengambil lebih dari beban kerja (job kerja) agar mendapat banyak tambahan, walau pelaksanaannya asal-asalan - sebatas sah di atas kertas. Sebaliknya dia akan enggan/malas untuk menjalani pekerjaan yang tidak nilai tambahnya dari segi keuangan. Inilah level terbawah, yang biasanya dilakukan orang yang merasa  sangat membutuhkan uang lebih. Yang kedua,  berorientasi tahta (jabatan, gelas, posisi) akan sangat aktif, bahkan rela keluar uang/harta untuk memuluskan karirnya untuk mendapatkan jabatan tertentu. Politik dan intriknya banyak kita lihat di negeri ini, dimana mereka mengendarai dan mengatasnamakan rakyat untuk tujuan jabatan mereka. Inilah level kedua, yang biasanya dialami oleh orang yang sudah memiliki harta yang cukup. Yang ketiga, gelagat orang yang jatuh hati (cinta) mudah dibaca dan sulit untuk disembunyikan. Inilah yang biasanya menggelincirkan orang yang berharta dan menduduki tahta, namun tidak mustahil bagi orang yang biasa saja bisa celaka karena masalah cinta ini.

Terkait dengan hasil survei dan kaitannya dengan pengaruh lingkungan dari 3 hal yang berbahaya, maka wajib dibangun lingkungan sekolah yang kondusif. Karena sekolah adalah lingkungan pembentuk karakter bagi siswa, maka yang pertama dan utama adalah membentuk diri kita sebagai guru yang baik bagi anak didik kita. Maka lingkungan guru harus dibentuk dan dikondisikan agar ketiga pengaruh tersebut bisa diminimalisir dan berdampak situasi kerja menjadi kondusif dan kinerja bisa dioptimalkan. Beberapa hal mendasar yang menjadi prinsip dan harus ada, harus ditumbuhkan kembali untuk menjadikan kita sebagai bagian dari sistem organisasi / lingkungan kerja yang kondusif, aktif dan kreatif sebagai berikut :
  1. Peduli. Peduli adalah urusan hati. Mudah simpati, mudah memberi, mudah membantu dan mudah berbagi adalah mereka yang punya hati, hati yang masih peduli. Ada slogan asal bunyi "Kalau ingin hidup bebas tanpa beban maka buang rasa peduli." Peduli tidak dimiliki orang yang egois. Orang yang tak punya rasa peduli tidak akan ambil pusing dengan masalah orang lain, tidak akan terganggu dengan penderitaan orang lain dan tidak akan berfikir apakah sikapnya mengganggu / menyusahkan orang lain atau tidak. Peduli adalah kepekaan hati, kerendahan budi dan kehalusan rasa. Baik, ramah, santun dalam survei guru di atas hanya dimiliki oleh orang yang punya tingkat kepedulian yang tinggi. Peduli merupakan tolok ukur asosiasi dan adaptasi dalam hidup berdampingan dengan orang lain dalam lingkungan sosial.
  2. Pejuang. Pengorbanan adalah bagian dari perjuangan. Jiwa pejuang adalah mereka yang siap berkorban. Dengan semangat juang yang tinggi, sebuah cita-cita besar akan mudah diraih, tantangan sekuat apapun akan mudah ditembus dan beban seberat apapun serasa ringan. Seorang calon istri lebih bangga pada calon suami yang hidupnya penuh perjuangan, termasuk perjuangan untuk mendapatkan dirinya - daripada orang lain yang tinggal terima jadi. Perjuangan membuktikan kesungguhan seseorang. Ruh pejuang, inilah yang harus kita hidupkan kembali, bahwa kita harus punya jiwa pejuang yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita besar kita dalam mendidik siswa dan memajukan sekolah ini. Dan ruh ini tidak hanya ada ketika memulai dan berhenti ketika usai, namun harus selalu ada di setiap episode, setiap posisi dan selalu diperbaharui secara periodik. Kita butuh perjuangan yang tidak pernah henti, yang tulus ikhlas dan perjuangan yang luar biasa untuk memajukan sekolah, untuk mendidik dan membimbing siswa-siswi kita.
  3. Solidaritas. Korsa dalam bahasa militer, khususnya kopassus. Disiplin tinggi, dedikasi, loyalitas dan persatuan yang solid menjadi ciri utama pasukan paling elit dan disegani di jajaran militer di Indonesia. Solidaritas muncul dari rasa kebersamaan, senasib, seperjuangan, loyalitas pada korp / kesatuan tempat bernaung. Jiwa korsa inilah yang harus kita munculkan kembali, kita bina dan kita pupuk dengan cara kita bangga dan loyal pada kesatuan kita di SMPN 2 Kepil.
  4. Totalitas. Prajurit yang tidak memiliki totalitas akan bersembunyi, lari mencari selamat ketika tahu ternyata musuhnya lebih kuat, lebih banyak. Begitu pula kita guru, pegawai, karyawan akan mundur dan beringsut lepas tanggung jawab bila berhadapan dengan tugas yang berat. Jiwa yang punya totalitas akan benar-benar bekerja dengan sepenuh tanggung jawab, sepenuh hati, sepenuh daya pikir dan sepenuh waktu. Dia akan benar-benar terjun langsung dan menjadi bagian dalam kegiatan, bukan hanya menjadi juri, wasit atau penonton yang duduk di luar arena sambil membaca koran atau sibuk dengan update status di media sosial. Jiwa ini tidak akan lari, pergi, atau bolos sebelum waktunya, kecuali ada kepentingan yang sangat mendesak. Jiwa ini akan sanggup memberi lebih, baik waktu, tenaga, pikiran bahkan biaya/harta untuk suatu cita-cita bersama.
  5. Motivasi. Manusia umumnya memiliki jiwa yang mudah lupa, mudah bosan dan cenderung malas. Motivasi sangat dibutuhkan oleh siapapun, karena di dalamnya ada penyadaran, ada peringatan, ada dorongan yang bisa membangkitkan kekuatan luar biasa untuk bergerak, untuk bangkit, untuk berubah menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Motivasi bisa dilakukan oleh siapa saja - selama dia memiliki kapasitas. Namun akan lebih bagus, lebih terasa dan lebih berdampak positif apabila dilakukan oleh yang ahli dan berpengalaman (dari luar sistem). Oleh karena itu sebaiknya setiap lembaga membuat agenda khusus dan rutin (termasuk alokasi anggaran) untuk mengadakan motivasi bagi personelnya, yang dalam beberapa lembaga biasa dimasukkan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan (LITBANG). Bentuk motivation building ini bermacam-macam ; bisa ESQ, bisa outbond, bisa training, seminar dan lain-lain.
Kalau hanya dilihat dari gelar akademik, penulis memiliki 3 gelar yang bisa dipajang di delakang nama, mulai dari A.Md, S.Pd, hingga S.Kom. Namun kenyataannya, hal itu bukan ukuran untuk menjadi yang terbaik dan terpavorit.  Bagi siswa, konsumen, klien, sahabat, dan masyarakat bukanlah deretan gelar dan tingginya strata pendidikan - namun lebih kepada sikap, kepedulian, kedekatan dan kepiawaian kita dalam membawa diri untuk bisa berperan dan berbagi manfaat pada mereka - seperti yang telah dicontohkan oleh  Bpk Vendi, Bpk Kardan dan Ibu Ruti yang telah terbukti dipilih siswa sebagai guru pavorit SMPN 2 Kepil. Semangat untuk menjadi pribadi yang baik atau bahkan yang terbaik adalah wujud jiwa peduli, bentuk jiwa pejuang (pengorbanan), aktualisasi solidaritas, dan eksistensi motivasi seseorang yang ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang yang membutuhkannya..

Dengan begitu kita bisa berharap menjadi guru / pegawai yang elit layaknya kopassus, yang di manapun berada tetap menjadi figur yang heroik, simpatik, disiplin, dan bisa bermanfaat. Harapannya bisa memiliki jiwa yang dekat dengan siswa, klien, konsumen, rakyat namun tetap terhormat dan disegani, karena terhormat dan disegani tidak harus berwajah angker dan menakutkan.

Demikian ulasan terakhir untuk tulisan ke-12 seri manajemen sekolah ini, semoga bisa menambah wawasan - mencarge semangat untuk berubah - menjadi motivasi untuk peduli - membangkitkan kembali jiwa pengorbanan - menguatkan jiwa solidaritas dan untuk bersama-sama membesarkan dan menjadikan SMPN 2 Kepil menjadi sekolah maju dalam berbagai hal, yang memiliki kualitas yang dapat dibanggakan dan menjadi sekolah pavorit dari segala lapisan. Sampai berjumpa pada tulisan seri dan bab lainnya. Selamat beraktifitas semoga bermanfaat. (29660-710)

Jumat, 13 Maret 2015

PERAN KASIH SAYANG DALAM MENDIDIK

Peran Kasih Sayang dalam mendidik


Ekpresikan cintamu terhadap anakmu dengan ciuman karena Nabi bersabda saw: “Perbanyaklah mencium anak-anakmu, karena setiap ciuman memiliki derajat tersendiri di surga.”

Manusia adalah makhluk yang selalu membutuhkan kasih sayang. Kasih sayang bak pelita bagi hati. Barangsiapa yang mencintai dirinya dan ingin dicintai orang lain maka ia harus menghidupkan perasaan kasih sayang dalam dirinya. Kasih sayang memberikan pengaruh timbal balik dalam hubungan antara guru dan murid. Ketika seseorang guru, misalnya, tidak mencintai anak didiknya maka bagaimana mungkin ia mampu mengarahkan dan membimbingnya. Karena itu, kasih sayang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, dan ia bisa dikategorikan sebagai salah satu faktor utama dalam pendidikan dan dalam membangun hubungan/interaksi yang harmonis antara pendidik dan anak didiknya.

Sebaik-baik metode hubungan adalah hubungan yang dibangun atas dasar kasih sayang. Kenapa? Karena sistem hubungan ini begitu alami, sedangkan hubungan yang dibangun atas dasar pemaksaan dan kekerasan—dengan cara apapun—adalah hubungan yang tidak alami alias tidak normal.

Secara psikologis anak-anak membutuhkan—dalam pergaulan dan persahabatan dengan mereka—kasih sayang dan perhatian. Orang tua sebagai pembimbing awal anak-anak harus memperhatikan apakah kasih sayang sudah terpenuhi dengan baik pada mereka, karena kasih sayang merupakan pilar dan pondasi dalam pendidikan. Ketika kasih sayang terpenuhi dengan baik maka akan terwujud ketenangan jiwa, perasaan aman, percaya diri, dan timbulnya kepercayaan kepada orang tua. Bahkan sejatinya kasih sayang yang didapatkan seorang anak secara proporsional akan berpengaruh pada keselamatan jasmani anak tersebut. Nabi bersabda saw: “Perbanyaklah mencium anak-anakmu, karena setiap ciuman memiliki derajat tersendiri di surga.” Oleh karena itu, tanggung jawab terpenting orang tua terhadap anaknya adalah berinteraksi dengan lemah lembut dan penuh kasah sayang serta menampakkan kasih sayang tersebut kepada anak-anaknya secara nyata. Selain cara ini, tidak akan tercipta hubungan baik yang mampu mendorong pada perkembangan dan penyempurnaan mental dan spiritual anak. Hubungan yang dingin, hampa dan tanpa cinta akan mengakibatkan kekeringan ruh dan jiwa dan akhirnya akan mengiring anak-anak bertindak amoral dan berbuat doa di tengah masyarakat. Dengan kata lain, boleh jadi anak-anak yang berbuat nakal dan membuat kerusakan di luar rumah adalah anak-anak yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan kasih sayang orang tua dan orang-orang dekatnya.

Urgensi Kasih Sayang
Kasih sayang menciptakan kerja sama di antara manusia. Bila Kasih sayang tidak ada maka tidak akan terwujud persaudaraan di antara manusia; tak seorang pun yang merasa memiliki tanggung jawab terhadap orang lain; keadilan dan pengorbanan akan menjadi hal yang absurd utopis. Oleh sebab itu, sikap kasih sayang sesama manusia, khususnya dalam dunia pengajaran dan pendidikan, adalah hal esensial. Di samping itu, kasih sayang juga menyebabkan keselamatan jasmani dan ruhani, menjadi solusi tepat dalam memperbaiki perilaku amoral dan mengharmoniskan hubungan manusia.

Allah Swt melukiskan konsep cinta dalam ayat Al-Quran dengan firman-Nya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertakwa.” (Al Imran: 76). “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Al Imran: 138). Jadi, hubungan antar sesama manusia, khususnya anak-anak harus dibangun berdasarkan bahasa cinta dan kasih sayang. Dunia pendidikan akan sukses dan makmur kalau pelbagai jenjangnya ditempuh dengan irama cinta.

Kasih sayang begitu penting karena ia memicu ketaatan dan kebersamaan. Dalam hal ini Nabi saw bersabda: “Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya.” Antara kasih sayang dan ketaatan memiliki ikatan kebersamaan. Yakni, kasih sayang akan mewujudkan ketaatan dan kebersamaan. Ketika kasih sayang orang tua tertanam dalam sanubari anak-anak maka mereka akan menjadi penurut dan pengikut orang tuanya. Buah dari kasih sayang orang tua ini akan membuat anak-anak tidak mudah mengabaikan tanggung jawab dan tugas yang diamanahkan kepada mereka.

Begitu penting peran kasih sayang dalam pengembangan ruh dan keseimbangan jiwa anak-anak. Teguh tidaknya pendirian dan kebaikan perilaku seorang anak bergantung banyak sejauh mana kasih sayang yang diterimanya selama masa pendidikan. Kondisi keluarga yang penuh dengan kasih sayang menyebabkan kelembutan sikap anak-anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan perhatian akan memiliki kepribadian yang mulia, suka mencintai orang lain dan berperilaku baik dalam masyarakat. Kehangatan cinta dan kasih sayang yang diterima anak-anak akan menjadikan kehidupan mereka bermakna, membangkitkan semangat, melejitkan potensi dan bakat yang terpendam, serta mendorong untuk bekerja/berusaha secara kreatif.

Kecintaan pada anak-anak dan remaja merupakan dasar ajaran Islam. Nabi Besar Muhammad saw sangat mencintai anak-anak dan berbuat baik kepada mereka. Beliau bersabda: “Cintailah anak-anak dan sayangilah mereka.” Maka, orang tua harus menunjukkan ketulusan cintanya kepada anaknya, sehingga anak tersebut akan membalas positif sikap demikian.

Orang tua pada umumnya ingin sekali mengubah watak buruk anaknya, membentuk jati dirinya, dan menanamkan keyakinan yang benar dalam pikirannya. Keinginan orang tua ini tidak mungkin terwujud tanpa cinta dan motivasi menuju perkembangan dan penyempurnaan.

Kebutuhan Anak akan Kasih sayang
Manusia secara alami membutuhkan kasih saying. Hanya kasih sayang yang mampu mengubah perilaku seseorang. Kasih sayang merupakan sumber pendidikan jiwa. Bukanlah perkara mudah mengubah hati yang keras menjadi lembut, namun kasih sayang telah terbukti menjadi resep yang manjur dalam mengarahkan hati seseorang dan mengontrolnya serta mampu mencegahnya dari perbuatan-perbuatan tercela dan hina. Bahkan kasih sayang dapat menyulap manusia yang semula tampak sederhana dan kurang diperhitungkan menjadi insan seutuhnya, jujur dan benar.

Anak-anak, kalangan remaja hingga orang dewasa pun sama-sama membutuhkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang merupakan hal yang sangat penting dalam sistem pengajaran dan pendidikan anak-anak. Ketika seorang anak melihat ikatan kasih sayang pada kedua orang tuanya, maka hal tersebut sedikit banyak berpengaruh dalam menjauhkannya dari perbuatan tercela. Para psikolog berpendapat bahwa akar dari kebanyakan penyelewangan yang dilakukan anak-anak karena kurangnya kasih sayang di dalam rumah, dan mereka yakin bahwa takkala kasih sayang tersebut tidak dipenuhi secara baik dan benar maka jangan harapkan anak-anak akan dapat mengubah kebiasaan dan perilaku buruknya.

Anak-anak dan remaja lebih membutuhkan kasih sayang dibandingkan orang dewasa. Saat makan dan minum pun mereka minta atau senang diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Ini menandakan bahwa dalam setiap keadaan mereka merindukan kasih sayang dan perhatian orang tua. Dalam dekapan kasih sayang, perasaan cinta dan kelembutan anak/remaja dapat berkembang dengan baik dan akan menjelma menjadi manusia ideal. Seorang pendidik yang mengabaikan cinta dan kasih sayang tidak akan mampu membangun hubungan yang baik dengan anak didiknya, dan ia pasti gagal dalam menyampaikan pesan-pesan pendidikan kepadanya. Seorang guru yang lebih dahulu membuka pintu mata hatinya ketimbang penalaran dan pemikirannya akan lebih memberikan pengaruh terhadap anak-anak didiknya. Namun guru yang miskin cinta tidak akan dapat menjadikan anak didiknya sebagai pendengar yang baik.

Manusia adalah budak kasih sayang, sebagaimana dikatakan bahwa ”manusia adalah budak kebaikan”. Dengan kata lain, kasih sayang dan persahabatan yang tulus mampu menjadikan manusia sampai seperti budak yang menuruti apa saja kemauan majikannya/tuannya.

Pencipta alam semesta begitu luar biasa dalam mencintai hamba-Nya, bahkan cinta-Nya melebihi cinta ibu terhadap naknya. Cinta Allah menjadi faktor pendidikan dan penyempurnaan bagi para hamba-Nya, sehingga jiwa-jiwa mereka jauh dari segalah kotoran dan kemaksiatan. Al-Quran banyak menyebutkan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Allah sebagai Pendidik yang baik berfirman kepada Nabi Musa:"Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku.” (QS: Thaha 39).

Imam Ja'far ash-Shadiq berkata: "Kasih sayang Allah begitu mengakar dan berbekas dalam dirimanusia. Ketika Allah mencintai hamba-Nya maka Ia mengilhamkan ketaatan, menamkan sifaf kanaah (rela dengan segala pemberian Allah dan selalu merasa cukup) dan menjadikannya alim dalam urusan agama.” Orang tua yang mampu menjalin persahabatan dengan anaknya secara baik dan membangun komunikasi timbal balik dengan sehat adalah orang tua yang berhasil dan patut diacungi jempol. Orang tua seperti ini biasanya mudah mengarahkan dan mendidik anak-anaknya.

Imam Shadiq as berkata: “Nabi Musa as berkata wahai Tuhan amalan apa yang paling utama disisimu? Ia berfirman: mencintai anak-anak; karena meraka saya ciptakan dengan fitrah keesaan-Ku”.

Nabi Muhammad saw bersabda: "Bukanlah termasuk golongan kami seseorang yang tidak menyayangi anak-anak kecil dan tidak menghormati yang lebih tua."

Metode yang paling berpengaruh dan efektif dalam pendidikan adalah pendekatan kasih sayang. Sebab kasih sayang memiliki daya tarik dan memotivasi akhlak yang baik serta memberikan ketenangan kepada anak yang nakal sekalipun. Rasa cinta dan kasih sayang harus terlebih dahulu menjadi jaminan ketenangan dan kedaiaman anak-anak di lingkungan keluarga sebelum mereka berhadapan dengan pelbagai aturan dan keputusan yang dibuat oleh orang tua. Kebahagiaan dan ketenangan jiwa mereka akan terpenuhi jika sebuah keluarga dapat menjadi pusat ekspresi perasaan, kasih sayang, dan kecintaan. Apabila sang ayah dan ibu tidak mampu memenuhi kebutuhan esensial ini, maka sang anak tumbuh kurang percaya diri sehingga di masa depan akan muncul pelbagai penyimpangan individual dan sosial. Lingkungan keluarga harus diwarnai dengan kehangatan cinta dan kemesraan hubungan antar anggota keluarga sehingga seorang anak juga berusaha dan berupaya memberikan kehangatan cinta pada lingkungan keluarganya. Kasih sayang mampu mengatasi segalah macam persoalan dalam pendidikan. Semua pekerjaan, khususnya kerja yang berkaitan dengan pemikiran dan budaya butuh akan cinta. Sebuah pekerjaan harus dilakukan dengan sedikit senyuman, tidak dengan pemaksaan dan kekerasan. Sebagaimana diungkapkan oleh Allamah Sayyid Ismail Balhi:

Hati yang didalamnya tidak bersemayan kerinduan laksana kuburan yang sempit Tanpa cinta dunia laksana jiwa yang sempit
Maulawi juga berkata:
Karena cinta pahit terasa manis
Karena cinta baja menjadi emas
Karena cinta duri menjadi bunga
Karena cinta asam menjadi perasa yang nikmat
Karena cinta orang mati menjadi hidup
Karena cinta raja menjadi budak
Sebagian orang berpandangan bahwa antara pendidik dan yang dididik harus ada pemisah dan jarak hingga pendidikan berhasil, tapi mereka lupa kalau pendidikan yang dilakukan dengan ancaman dan kekerasan hanya mencegah sifat-sifat amoral secara temporal saja. Yakni, ketika sebab ketakutan dan ancaman telah hilang maka sifat-sifat jelek tersebut akan kembali tampak dalam perilaku anak didik.

Mengekspresikan Cinta dan Kasih

Salah satu poin penting berkaitan dengan kasih sayang orang tua terhadap anak adalah hendaklah orang tua tidak hanya puas dengan memendam kasih sayang dalam batin; karena kasih sayang hanya berpengaruh dalam pendidikan jika ia ditampakkan secara lahiriah, supaya anak-anak sadar dan mengetahuinya/melihatnya secara langsung. Kalau tidak, makna kasih sayang hanya bermanfaat bagi pecinta semata, bukan orang yang dicintai. Penampakkan kasih sayang dan cinta merupakan poin penting yang dianjurkan dan ditekankan oleh Nabi saw dimana beliau bersabda: “Ketika seseorang mencintai saudaranya, maka hendaklah ia menunjukkan kecintaan ini padanya, karena dengan demikian ikatan dan persahabatan akan lebih baik dengannya.”

Alkisah, seseorang datang kepada Imam Muhammad al-Baqir dan mengekspresikan cintanya dengan mengatakan: Saya menyukai si anu. Imam berkata: "Ekpresikan kecintaanmu padanya; karena hal ini mempunyai pengaruh dalam persahabatan." Karena itu, ibu dan bapak dengan berbagai metode harus menyatakan dan menampakkan cinta dan kasih sayangnya kepada sang anak karena kasih sayang dengan hati tidaklah cukup.

Orang tua yang cerdas adalah orang tua yang pandai mengekspresikan kasih sayangnya secara tepat kepada anak-anaknya sehingga bisa dirasakan langsung oleh mereka. Ketika anak merasakan bahwa orang tuanya menyukainya, peduli akan nasibnya, mengarahkannya pada perkembangan dan penyempurnaan dan memperhatikan pendidikannya, maka anak tersebut akan mencinta dan mengidolakan kedua orang tuanya.

Cinta yang Ekstrem

Pendekatan kasih sayang akan sangat bermanfaat dalam pendidikan ketika tidak keluar dari konsep yang ideal, yakni tidak berlebihan dan tidak kurang dari yang semestinya. Kurangnya kasih sayang akan menarik orang pada arah ketidakmampuan, tidak sehat dan akhlak yang tidak terpuji. Kasih sayanglah yang menyebabkan perkembangan yang positif pada anak-anak. Peran kasih sayang dalam pendidikan ruh dan jiwa anak-anak begitu penting seperti pentingnya makanan bagi pertumbuhan tubuh. Sebagaimana makanan yang kurang atau berlebihan menyebabkan penyakit yang tidak diinginkan pada tubuh maka begitu juga kurangya kasih sayang atau kasih sayang yang sangat berlebihan (terlalu dimanja) juga akan merusak jiwa anak-anak.

Dahulu para pendidik menggunakan cara-cara yang tidak benar dalam mendidik anak-anak dan kalangan remaja, seperti merendahkan (kemampuan mereka), memaksa mereka melakukan pekerjaan yang berat, melontarkan perkataan yang tidak pantas, membiasakan cacian dan tidak memberikan kesempatan anak untuk membela diri, gampang naik pitam, buruk sangka, dendam, kasar dan bahkan menghalalkan perbuatan kriminal (pemukulan dll). Namun sekarang ini dengan akselerasi perkembangan ilmu pengetahuan dan munculnya ilmu psikologi dan penelitian, pelbagai cara di atas dianggap cara yang tidak rasional dan proporsional. Para ahli pendidikan modern justru mengembangkan metode pendidikan anak-anak dan remaja yang mengacu pada hubungan harmonis yang bersandar pada konsep kasih sayang.

Kasih sayang itu sangat postitif bila memang dilakukan secara seimbang, namun ketika kasih sayang orang tua berlebihan dan tidak ideal maka secara tidak sadar ia telah mengiring anak untuk melakukan perbuatan yang tidak senonoh dan tidak bertanggung jawab. Hal ini merupakan dampak dari metode pendidikan yang salah. Anak yang mendapatkan kasih sayang secara berlebihan alias dimanja kelewatan batas akan cenderung malas, pasrah, lemah, dan cepat putus asa ketika menghadapi problema kecil dalam hidupanya.

Karena itu, orang tua harus mencintai anaknya secara tulus, tapi tetap objektif. Yakni, orang tua juga harus melihat aib dan sifat-sifat tercela anaknya dan kemudian memperbaikinya dengan pendekatan rasional. Menerima dan mengiyakan begitu saja keinginan dan perbuatan anak-anak tanpa mempertimbangkan plus-minusnya akan berdampak negative dalam pendidikan mereka dan merusak karakter mereka yang sulit untuk diperbaiki seperti semula.

Bersikap Adil dalam Mencurahkan Kasih Sayang

Salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjaga keadilan dan persamaan saat mereka menunjukkan kasih sayang di antara anak-anak. Bapak dan ibu dalam mencintai dan menyayangi anak-anaknya tidak dibenarkan bersikap pilih kasih; karena ini secara alami akan menyebabkan hilangnya kehormatan mereka dan hilangnya kepercayaan anak-anak terhadap lingkungan keluarganya. Rasul saw dan para imam ahlul bait yang suci menekankan pentingnya menjaga persamaan dan tidak bersikap pilih kasih dalam menunjukkan kasih sayang.

Dikisahkan, Nabi saw sedang berbicara di tengah sahabatnya lalu seorang anak kecil masuk ke tempat tersebut dan menuju ayahnya yang berada di sekitar majelis. Sang ayah mengelus kepala sang anak lalu mendudukannya di pangkuan kanannya. Tidak lama kemudian anak perempuannya juga masuk dan menuju bapaknya. Sang ayah kemudian mengelus kepala sang anak perempuan tersebut lalu mendudukannya di sampingnya. Ketika Nabi saw melihat perlakuan berbeda sang ayah dibanding sebelumnya, beliau bersabda: Kenapa kamu tidak mendudukannya di pangkuanmu yang satu? Lalu sang bapak pun menuruti perintah Nabi saw dan mendudukkan anak perempuannya di pangkuan krinya. Waktu itu juga Nabi bersabda: “Sekarang kamu telah menjaga keadilan.”

Nabi juga saw bersabda: “Berlaku adil-lah di tengah anak-anakmu sebagaimana kamu suka diperlakukan adil oleh mereka, baik dalam kebaikan maupun dalam kasih sayang." Oleh karena itu, menjaga persamaan di antara anak-anak dalam pendidikan adalah hal yang penting dan ketika hal itu tidak diperhatikan akan memberikan efek negatif.

Kasih sayang terhadap anak memilik efek positif dan manfaat, di antaranya:

· Kasih sayang akan mendatangkan kesenangan dan kegembiraan. Semakin besar kasih sayang orang tua pada anak maka kegembiraan pada anak semakin besar dan menjadikan hati anak semakin peduli dan perhatian.

· Anak belajar kasih sayang dari orang tuanya sehingga ia akan menerapkan kasih sayang tersebut kepada orang lain dengan cara yang dilihatnya dari orang tuanya. Anak yang tidak merasakan kasih sayang yang hakiki di samping mendapatkan pengaruh negative pada tubuh dan jiwanya, juga akan bermasalah dalam mempelajari kasih sayang dan akhirnya ia tidak mampu mencintai dan menyayangi orang lain di masa yang akan datang.

· Munculnya kepercayaan diri. Anak yang memiliki kemerdekaan dan kepercayaan diri mampu memecahkan persoalan sendiri dan tidak menunggu bantuan orang lain. Dengan motivasi besar dan tekad yang membaja, anak tersebut berusaha mencari solusi atas setiap problem yang dihadapinya, sehingga sebelum mencapai tujuannya maka pantang baginya untuk mundur.

· Kasih sayang akan memotivasi anak-anak untuk melakukan pelbagai aktivitas dengan sukses. Anak yang merasakan kasih sayang secara cukup maka ia akan sukses dalam menggeluti pelbagai aktivitas dan bidang yang digemarinya. Di bidang pendidikan ia akan menjadi anak yang cerdas dan terampil dan secara fisik pun ia akan tumbuh secara sehat.

· Kasih sayang kepada anak mampu menarik simpati sang anak, dan pada giliranya anak akan mempercayai ayahnya, sehingga terjalinlah hubungan baik antara keduanya dan anak akan mendengar dan menuruti perkataan sang ayah. Dengan demikian anak ini akan mudah dididik dan diarahkan oleh ayahnya. Sebab anak ini menyukai orang yang penyayang dan yang memahami keinginannya dimana orang seperti ini ia temukan pada pribadi ayahnya, sehingga ia akan menuruti perintah ayahnya. Sehubungan dengan hal ini, Imam Ali bin Abi Thalib berkata: “Hati manusia itu kejam. Barangsiapa yang berbuat lembut dan penuh kasih sayang terhadapnya maka hati tersebut akan tunduk dan patuh padanya.”

Kesimpulan

Orang tua yang mengekspresikan kasih sayang kepada anaknya sejatinya sedang membentuk karakter sang anak menjadi penurut. Dengan kasih sayang dan hubungan tulus serta harmonis, orang tua dapat mencegah anak-anak mereka dari melakukan perbuatan tercela dan menggiring mereka menuju tindakan yang mulia dan luhur. Kasih sayang merupakan kunci menuju kesempurnaan dan pendidikan yang ideal.


Kamis, 12 Maret 2015

Masa Ujian Berakhir - Link Soal Telah Ditutup

Maaf ya ...

Karena masa - waktu ujian praktek sudah selesai dan masa tenggang ujian susulan telah berakhir, demi menjaga keakuratan dan keabsahan soal ujian praktik, maka Link Download soal ujian praktik secara otomatis telah ditutup. 

Selamat belajar, selamat beraktifitas dan selamat berjumpa pada ujian praktik tahun mendatang.
Terima kasih.

Rabu, 11 Maret 2015

GURU ADALAH KURIKULUM HIDUP


https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTbnlouoqs8arcFaWZS9FNQcTlp93JwZxQAZxpFhrCv-r9uP_VQyw


Guru akan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pendekatan ilmuan pada implementasi kurikulum 2013. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan terus kompetensi guru agar mampu menjadi ilmuwan dengan sikap ilmiah menjadi hal yang amat mendesak dalam konteks implementasi kurikulum 2013.
Implikasi dari semua itu, diperlukan upaya pengembangan profesi berkelanjutan agar para Guru dapat mengembangkan kemamuannya terkait dengan hal-hal berikut : Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar/keilmuan (baca: kompetensi Profesional), yang mencakup penguasaan bidang ilmu yang diajarkan.  Kedua, meningkatkan kemampuan dalam pengembangan pembelajaran (Kompetensi Pedagigik) melalui metode serta cara yang tepat dalam mengkonstruksi ilmu, dengan skill yang membawa pada suasana ilmiah dan curiosity siswa yang dapat meningkat. Dan keberhasilan semua itu perlu dilandasi dengan kepribadian yang edukatif serta kemampuan social yang terus dikembangkan, sehingga pembentukan jejaring baik internal maupun eksternal dapat berkembang semakinkuat. Dan semua itu hanya bias terjadi apabila guru terus bertumbuh menjadi manusia pembelajar karena guru itu adalah Learning Prefesion, dan untuk itu sekolah pembelajar menjadi naungan organisasi yang kondusif bagi terwujudnya hal tersebut.

Senin, 09 Maret 2015

Cara Mengatasi Selang Infus Tinta yang Masuk Angin

Saat ini printer menjadi bagian penting dalam kehidupan, terutama bagi mereka yang banyak berhubungan administrasi tulis menulis dengan komputer / laptop. Guru, karyawan, mahasiswa dan siswa adalah yang banyak menggunakan printer untuk mencetak dokumen. Sejalan dengan waktu, terkadang printer mengalami kendala yang sering menjadi masalah dan menghambat pekerjaan.
Pengguna printer saat ini kebayakan menggunakan jenis printer infus, hal ini karena dirasa lebih efektif, tidak harus sering menyuntik tinta. Printer infus juga tak luput dari masalah.  Masalah yang paling sering terjadi pada printer dengan selang infus adalah masuknya angin ke dalam selang, yang umumnya orang menyebutnya "Masuk Angin". 
 
Untuk mengatasi kendala tersebut berikut tips
dan bahan-bahan yang perlu disiapkan seperti tissue dan suntikan.
  1. Lepas ujung selang infus yang menancap di catridge (selang yang masuk angin).
  2. Isi tinta langsung ke catridge secukupnya (jangan sampai meluber).
  3. Buka jarum suntikan (persiapan untuk memompa).
  4. Buka penutup karet pada tabung infus, kemudian masukkan suntikan yang telah dilepas jarumnya ke dalan lubang tabung tersebut.
  5. Menggunakan suntuikan pompakan udara ke dalam untuk menekan udara dalam tabung agar tinta masuk ke selang infus.
  6. Setelah selang infus terisi tinta secara keseluruhan, segera pasang kembali ujung selang infus ke catridge.
  7. Lepas suntikan dan segera pasang penutup karet tabung infus agar udara tidak masuk kembali ke dalam tabung dan selang infus.
Catridge telah bisa bekerja secara normal kembali, namun bila cara tersebut belum juga bekerja, ulangi langkah-langkah tersebut diatas sekali lagi. Selamat mencoba..

Senin, 02 Maret 2015

Ujian Online TIK SMPN 2 Kepil Tahun Ajaran 2014/2015 - Download Soal Ujian Praktik TIK 2015

Selamat Datang Peserta Ujian TIK On-Line SMPN 2 Kepil 2015

Pertama kami ucapkan Selamat ........, Kalian sudah berada satu langkah awal / tahap penilaian yang benar dengan membuka website / situs ini. Pelajari petunjuk di bawah ini dengan seksama, lakukan dengan tenang dan penuh keyakinan, pastikan tahap-tahap dilalui dengan benar.

Waktu ujian dibatasi hanya 60 menit (1 jam)
Selanjutnya, perhatikan urutan langkah ujian yang benar agar kalian bisa menyelesaikan ujian on-line ini sesuai atau bahkan lebih cepat dari waktu yang disediakan.
  1. Mulai
  2. Buka browser internet - website sekolah dengan alamat website http://smp2kepil.blogspot.com  Buka halaman web yang berisi Soal Ujian Praktik TIK (On-Line) - Tahun 2015
  3. Download-lah soal ujian dengan cara klik salah satu dari tiga link yang terpasang di bawah tulisan ini. Ikuti halaman website untuk download soal ujian, pilih UNDUH atau DOWNLOAD, hati-hati jangan salah klik. Pastikan proses download selesai. Rekomendasi pilih server no 2 atau 3 akan lebih mudah.
  4. Buka file yang sudah didownload (unduhan), file tersebut secara otomatis akan berjalan pada program Microsoft Word. Isi dan lengkapi seluruh format isian pada file tersebut, kemudian simpan pada komputer masing-masing dengan format nama file = NAMA-KELAS (contoh Atul-9D.docx). Ingat-ingat nama filenya dan dimana tempat menyimpannya - jangan sampai lupa.
  5. Tutup aplikasi Ms Word, kemudian buka halaman internet kembali, masuk ke email kalian masing-masing dengan login sesuai akun dan password yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya kirim email dan lampirkan file soal isian yang sudah disimpan sebelumnya, ke alamat email berikut : tik.smpn2kepil@gmail.com
  6. Selesai. Alhamdulillah

Berikut 3 Link Server download soal yang telah disediakan :

1. Server 4SHARED.com : Download Soal Ujian Praktik TIK - 2015

2. Server MEDIAFIRE.com : Download Soal Ujian Praktik TIK - 2015

3. Server ZIDDU.com : Download Soal Ujian Praktik TIK - 2015

Selamat melaksanakan ujian - semoga sukses. (28910)