text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Sabtu, 30 Desember 2017

Oase -11: Guru Yang Baik Bukan Sebatas Harapan, Tapi Keniscayaan

Desember sebagai bulan penghujung tahun akan segera berlalu, itu artinya tahun 2017 akan segera berakhir dan berganti dengan tahun baru 2018. Sebagian besar anak muda dan masyarakat menyambut pergantian tahun dengan cara begadang malam melewati jam 00,00 sambil menyalakan kembang api dan mercon, dalam suasana gegap gempita dan berpesta pora. Namun sejatinya pergantian tahun adalah hal biasa, dan yang terbaik untuk dilakukan adalah menjadikannya momen untuk melakukan muhasabah dan introspeksi terkait banyak hal yang telah terjadi pada tahun yang akan berlalu. Adapun bagi dunia pendidikan mengandung arti bahwa semester 1 (satu) pada tahun pelajaran 2017/2018 telah berakhir dan akan memasuki masa semester 2 (dua). Rapor telah diterimakan kepada siswa/orangtua siswa, satu tugas terkait penilain telah tertunaikan, baik yang menggunakan e-Rapor yang berbasis web ataupun yang menggunakan aplikasi sederhana berbasis desktop (Excel). Karena penilaian adalah bagian dari tugas guru, maka harus rela dan harus dijalani dengan segenap rasa tanggung jawab.

Jika tulisan ini sampai ke Anda sebelum malam pergantian tahun semoga bisa menjadi bahan evaluasi sebelum meninggalkan tahun 2017, namun jika Anda baru membaca setelah melewatinya, semoga bisa menjadi bekal membangun motivasi diri untuk menapaki tahun 2018 agar menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Tulisan ini sudah mulai diketik saat UAS/PAS berlangsung, namun belum bisa kami tuntaskan karena berbagai pekerjaan yang lebih membutuhkan perhatian. Alhamdulillah, akhirnya tulisan ini selesai juga, kami kerjakan saat malam menjelang pagi, dimana pada saat yang sama sebagian besar teman-teman kami sedang beristirahat di hotel dalam rangkaian Tour de Bali dalam acara yang bertajuk Family Gathering SMPN 2 Kepil. Kami urung (tidak jadi) ikut rombongan ke Bali karena alasan kesehatan yang mendadak "drop", inilah kuasa manusia yang hanya sebatas rencana, sedangkan selebihnya adalah kudrat dan iradat dari Alloh Yang Maha Kuasa. Dibalik semua ini pasti ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil, insya-Alloh.

Kembali ke topik utama, dengan pembagian rapor siswa berarti telah selesai seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar selama satu semester. Waktu pembelajaran efektif dijadwalkan selama 18-20 minggu yang kemudian diakhiri dengan kegiatan evaluasi yang berupa ulangan akhir semester (UAS) atau penilaian akhir semester (PAS). Bagi siswa evaluasi ini akan menghasilkan angka-angka yang melambangkan pencapaian kompetensi selama satu semester baik itu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil akhirnya berupa skor dan predikat siswa pada tiap mata pelajaran, dengan keterangan tuntas KKM atau tidak, predikatnya sangat baik, baik, cukup atau kurang, juga muncul deskripsi sikap spiritual dan sosialnya. Suka cita, kaget dan mungkin juga ada rasa kecewa bisa berkumpul menjadi satu ketika rapor itu diterima oleh siswa. Begitulah hasil evaluasi, apapun hasilnya rapor ini sangat dinantikan oleh setiap siswa juga orangtuanya, yang dengan rapor itu akan diketahui bagaimana hasil belajar siswa tersebut selama satu semester. Kira-kira itulah esensi keberadaan rapor sebagai media komunikasi sekolah/guru kepada siswa/orangtua.

Muncul pertanyaan, apakah ketika rapor telah selesai dibagikan maka serta merta selesai sudah semua tugas sekolah dan guru? Jika dilihat secara sepintas, dari sisi tanggung jawab pekerjaan dan kelembagaan maka jawabnya Ya dan Benar. Namun sejatinya ada hal lain yang urgen dilakukan oleh sekolah, terutama guru. Bahwa sesungguhnya ada serangkaian penilaian (evaluasi) yang berlaku untuk guru, evaluasi ini bertujuan agar diperoleh instrumen/data yang akan berguna untuk pembelajaran pada semester berikutnya, lebih jauh lagi untuk tahun-tahun selanjutnya. Nah, inilah yang akan kita bagikan sebagai bahan pelajaran bersama, sebuah tulisan khas dengan tema Oase : Evaluasi akhir tahun.. Tulisan kali ini tidak bertujuan untuk mendiskreditkan seseorang atau menjustifikasi orang tertentu, namun bersifat umum kepada siapapun kita yang berprofesi sebagai guru/pendidik, semoga bisa membantu kita melihat bagaimana kita sebenarnya.

Kekurangan Diri Tak Nampak
Melihat kekurangan dan kesalahan orang lain adalah pekerjaan paling mudah, apalagi orang yang tidak disukai dan ini yang kebanyakan dilakukan oleh seseorang . Semua kesalahan dan kekurangan orang lain dapat diketahui dan diingatnya dengan detil, bahwa si A begini, si B begitu, si C begini, begitu, dan seterusnya hingga si Z yang begitu dan begini. Namun sangat sedikit yang mau melihat kekurangan dan kesalahan diri sendiri dan ini sangat sulit dilakukan. Kiranya pepatah "Semut di seberang lautan nampak - Gajah di pelupuk mata tak nampak" sangat sejalan dengan hal ini. Secara praktis, untuk mengetahui kekurangan dan kesalahan diri bisa dilakukan dengan beberapa hal berikut: 1) instrospeksi diri, 2) bantuan/saran orang lain, 3) paksaan/kekerasan. Beberapa orang dapat dengan mudah membaca dan mengaca diri lewat cara pertama (introspeksi) karena kepekaan hatinya yang terasah oleh kebiasaan baiknya, beberapa yang lain membutuhkan cara kedua (bantuan/saran orang lain yang dipercayainya) dengan penjelasan yang rinci dan panjang untuk menunjukkan kesalahan/kekurangan dirinya, kemudian yang terakhir adalah orang yang tingkat kepekaan nurani sangat rendah dan cenderung tumpul sehingga harus dipaksa dengan cara kekerasan untuk bisa sadar, bangun dan memahami betapa banyak kesalahan dan kekurangan diri, seperti sebuah Quote yang terkenal, "Kadang kita perlu ditampar terlebih dahulu supaya sadar". Tamparan bisa datang dari Alloh Yang Maha Kuasa yang menimpa diri kita atau dari sesama manusia dalam bentuk yang bermacam-macam.

Sebagai seorang guru yang terbiasa mendidik siswa, juga terbiasa menilai siswa semestinya kita tidak perlu cara yang ketiga, cara kedua saja sudah cukup, dan akan lebih utama bila mampu dengan cara pertama. Jika kita mau mengambil ibroh (contoh) benda yang jatuh di kolam pasti akan muncul reaksi berupa riak/ombak, maka sebagai guru kita bisa melakukan introspeksi diri dengan membaca reaksi dari lingkungan sekitar dimana kita berinteraksi selama bekerja. Gejala/reaksi yang muncul disekitar nya adalah data yang berguna, yang bagi seorang guru setidaknya ada 4 instrumen tolok ukur yang bisa digunakan sebagai kaca benggala untuk menilai diri sendiri, -urutan menunjukkan prioritas- yaitu: 1) siswa, 2) teman kerja, 3) pimpinan dan 4) masyarakat. Cukup dengan membaca reaksi yang terjadi pada 4 instrumen tersebut, maka guru akan tahu bagaimana harkat diri sesungguhnya, karena disini terjadi penilaian alami, realistik, original dan tanpa manipulasi. Kita ambil contoh satu saja pada instrumen yang merupakan prioritas utama yaitu siswa, siswa adalah cermin yang paling jujur, mereka akan menunjukkan suka bila mereka suka. demikian sebaliknya jika mereka tidak suka. Guru yang baik pasti disukai bahkan diidolakan oleh siswa, dimana mereka merasa memperoleh kedamaian saat gurunya tersenyum ramah kepadanya, merasa mendapat dorongan motivasi dan semangat baru saat dibimbing mempelajari sebuah ilmu pengetahuan baru baginya, dan merasa diperhatikan saat mendapatkan perhatian, kasih sayang dan sentuhan dari guru yang serasa orangtua kandungnya.

Tentunya tak satupun guru yang berharap masuk kategori yang buruk, yang kurang bermutu, yang kurang disukai siswa, yang kurang terampil, yang kurang profesional, yang bekerja sesuka hati dan semaunya sendiri serta yang hanya berorientasi pada gaji dan tunjangan sertifikasi. Kata-kata joke "Layamutu wala yahya", sering diplesetkan dengan "Ora mutu ngentek-enteke biaya", bisa diartikan tidak bermutu tapi menghabiskan biaya yang besar. Maka menjadi guru yang baik adalah sebuah keniscayaan, sebuah keharusan, bukan lagi sebatas harapan dan bukan sebatas impian. Gelar guru sebagai "pahlawan tanpa tanda jasa" tidak terjadi begitu saja, tapi karena sarat makna yang luar biasa. Tugas yang diberikan pada guru bukan sembarang tugas, tugas itu berupa "amanah" untuk mendidik calon generasi penerus pemimpin bangsa. Maka guru yang baik menjadi kunci pertama dan utama untuk bisa menghasilkan siswa cerdas, terampil dan berkarakter.

Jika dilihat dari gelar pendidikan, baik yang S1, S2 atau bahkan S3, kita sebagai guru mungkin sudah tergolong tinggi dan bahkan bisa merasa tinggi apalagi jika dibandingkan dengan tetangga, teman sebaya atau kerabat kita yang hanya lulusan SD, SMP atau SMA, Demikian juga jika dilihat dari sisi jabatan, pangkat, pengalaman dan peran di masyarakat membuat kita (guru) dipandang sudah mumpuni, apalagi dengan adanya embel-embel yang berupa gelar pendidikan yang menempel pada nama kita, bahkan beberapa orang gelarnya lebih dari situ masih ditambah dengan gelar keagamaan semisal Haji atau Kyai. Banyak yang kemudian menjadi merasa besar dan bangga dengan sebutan guru, embel-embel dan pandangan  mulia di masyarakat. Namun sebenarnya justru sebutan, embel-embel dan pandangan itulah yang menjadi tabir yang dapat menutupi mata hati kita untuk melihat diri sesungguhnya, Banyak di antara kita yang terlena dan terbuai serta terpedaya sehingga menjadi lupa mengaca diri dan malas mengasah kemampuan diri.

Berikut ini beberapa hal yang semoga bisa menjadi kesimpulan akhir tahun 2017 sebagai bekal untuk menebalkan niat yang terselip dalam sanubari, untuk menggaris-bawahi motivasi gerak tangan dan langkah kaki serta untuk menulis ulang semangat untuk membangun kinerja yang lebih baik di tahun 2018 yang segera menjelang;
  1. Kebaikan harus dipaksakan. Untuk menjadi baik tidak mudah dan tidak ringan, ada banyak godaan dan rintangan. Jika tidak dipaksakan maka kita akan cenderung malas, memilih diam dan menunda hingga waktu yang tidak jelas. Dalam islam ada banyak kebaikan dan keutamaan antara lain membaca Al-Quran, sholat jamaah, sholat sunah rawatib, sholat tahajud, puasa sunah, shodaqoh, haji dan umroh, namun berapa banyak yang mampu melakukannya karena tak mau memaksakan diri untuk melaksanakan. Begitu pula sebagai guru jika kita tak memaksa diri unuk berubah dan berusaha memperbaiki diri maka kita tidak akan berubah dan selamanya kita akan seperti saat ini, bahkan mungkin semakin lama semakin buruk dan terpuruk.
  2. Meluruskan niat. Hati dan pikiran manusia sangat mudah terpengaruh dan sangat mudah untuk berubah. Situasi dan kondisi, perubahan keadaan dan tuntutan kebutuhan banyak berpengaruh dalam perubahan niat yang bisa saja berbelok atau berbalik arah dari awalnya. Niat yang benar karena Alloh, niat yang tulus, ikhlas untuk bekerja mendidik siswa harus senantiasa dijaga dan ditanamkan dalam hati setiap hari, setiap waktu dan setiap saat, dari awal pagi saat berangkat hingga siang/sore saat pulang. Benar salahnya niat dan lurus bengkoknya niat akan menjadi pompa motivasi kerja kita, akan berpengaruh pada proses kerja kita dan sangat menentukan hasil kerja dan kinerja kita.
  3. Membuang malas. Malas adalah penyakit yang nampaknya halus namun sangat akut dan butuh penanganan serius. Banyak kesalahan yang dilakukan karena malas, banyak malpraktek yang  terjadi juga karena malas dan bamyak kerugian ditimbulkan karena ulah orang yang malas. Guru juga manusia yang sangat mungkin terjangkit malas, indikasinya  malas masuk kelas, malas mengajar, malas belajar hal baru untuk mengupgrade kompetensi diri, malas berpikir, malas berkarya dan malas berinovasi. Dampak terburuk adalah ketika malas mengajar, maka kemudian memberi pelajaran atau tugas kepada siswa tidak sesuai tema, tidak sesuai dengan standar kompetensi  dan tidak sesuai dengan silabus (jaman dulu GBPP). Tugas atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan kaidah saintifik kurikulum terbaru misalnya : mencatat buku sampai habis, meringkas satu buku utuh atau membuat soal sejumlah tertentu). Maka malas ini harus diperangi, dan obat yang paling mujarab adalah "Tekun", orang cerdas yang malas bisa dikalahkan oleh orang biasa yang tekun.
  4. Rendah hati. Menjadi sosok guru yang rendah hati ternyata sulit dan lebih mudah menjadi yang sebaliknya, guru yang angkuh dan sombong, merasa hebat dan selalu benar. Sebenarnya seiring waktu yang terus bergulir, pengetahuan dan kemampuan yang dulu pernah kita miliki bisa jadi saat ini sudah basi dan ketinggalan jaman, kita yang dulu lincah, enerjik dan terampil sangat mungkin kalah oleh mereka yang lebih muda. Namun angkuh dan sombong mampu menutup dan  memanipulasi semuanya sehingga kita masih sering lupa diri, masih sering bernada tinggi, bersuara keras dan membusungkan dada menunjukkan bekas-bekas kehebatan kita yang bisa jadi saat ini sudah tidak hebat lagi. Rendah hati bisa muncul dalam sosok guru yang bijak, yang sabar dan pemaaf, yang mudah menerima masukan dan siap dibetulkan jika dianggap salah serta tidak arogan ketika merasa benar.
Pertanda baik atau buruknya guru terlihat secara jelas pada karakternya (watak) yang merupakan kumpulan sifat yang dominan dan bersifat permanen. Merubah karakter buruk adalah perjuangan berat, dan hanya bisa dirubah dengan cara merubah kebiasaan. Kesulitan, rintangan, hambatan dan tantangan akan terus ada, maka yang diperlukan untuk merubah diri ke arah yang lebih baik adalah tetap berpijak pada alas niat, tetap berfokus pada loop semangat, tetap berpegangan pada tali tekun dan tetap menapaki tangga rendah hati. Memang tak ada sosok guru yang sempurna, namun kita tidak boleh mengambil hal buruk menjadi payung untuk berlindung agar tetap merasa nyaman dalam keburukan. Dan dari kenyataan bahwa di luar sana sangat banyak guru yang baik, yang berprestasi baik skala nasional, regional atau bahkan internasional, artinya jika kita mau - maka kita pun pasti bisa untuk menjadi guru yang baik, setidaknya meningkat menjadi lebih baik.

Sebagai penutup Oase kali ini, kembali kami tandaskan bahwa tulisan ini tidak untuk mengkritisi siapapun, tidak untuk menjustifikasi pihak manapun dan juga tidak untuk menguliti seseorangpun, namun sejatinya adalah sebuah ajakan kebersamaan, sebuah semangat untuk membangun dan memperbaiki motivasi dan meluruskan niat kita sebagai guru/pendidik, mengoptimalkan karya dan memaksimalkan kinerja melalui pendidikan bagi anak negeri. Teruslah berbuat kebaikan, meski kadang tidak dihargai atau bahkan dicemooh. Hakikatnya perbuatan baik itu untuk diri kita juga, karena Allah akan membalas melebihi yang kita harapkan. Inilah sedikit yang bisa kami tuliskan harapan kami semoga ada satu, dua atau tiga pembaca yang bisa mengambil manfaatnya untuk memotivasi diri menjadi lebih baik. Maka marilah kita berusaha menjadi guru terbaik bagi mereka, kita sambut mereka dengan segenap asa, kita hantarkan mereka kepada gerbang ilmu, pengetahuan dan keterampilan dan kita dorong mereka untuk menggapai sukses mereka, semoga ini semua bisa menjadi catatan kebaikan dan tergolong amal jariyah bagi kita yang menjadi penolong kita di akhirat kelak.Selamat bekerja, selamat beraktifitas, semoga sukses.

Kamis, 14 Desember 2017

SMP Negeri 2 Kepil Laksanakan Workshop e-Rapor - Penilaian Berbasis Web

Hari-hari di pekan ini beberapa sekolah nampak sibuk, kegiatan guru juga sangat padat selepas melaksanakan penilaian akhir semester (PAS) atau ulangan akhir semester (UAS). Beberapa guru sibuk dengan koreksi hasil pekerjaan siswa, beberapa lagi sibuk melakukan entri angka dan mengolah nilai serta mempersiapkan laporan pencapaian kompetensi siswa (rapor). Sementara itu, beberapa sekolah lain sedang melaksanakan workshop penilaian terbaru, penilaian yang menggunakan aplikasi keluar kemendikbud, yang bernama e-Rapor, rapor elektronik yaitu sebuah aplikasi berbasis web yang terintegrasi dengan Dapodik.

Dan situasi inilah yang terjadi di SMP Negeri 2 Kepil pada hari Kamis siang, 14 Desember 2017, nampak guru-guru beserta kepala sekolah sangat antusias, asyik dan tekun mengikuti paparan dan pelatihan tentang e-Rapor. Pelatihan penilaian e-Rapor bertempat di laboratorium komputer SMP Negeri 2 Kepil yang terkoneksi dengan server yang multi fungsi, antara lain untuk UBK Lokal, simulasi nasional UBK dan juga untuk server e-Rapor berbasis web yang di release oleh kemdikbud. Bertindak sebagai nara sumber utama adalah Bapak Suronto, staf TU SMP Negeri 2 Kepil yang pakar dan piawai dibidang aplikasi pendataan dapodik dan sejenisnya, dibantu guru TIK yang bertindak sebagai pelayan teknis dan pendamping peserta. Aplikasi e-Rapor ini memang masih baru, dan baru saja release, oleh karena itu butuh banyak waktu dan butuh keseriusan untuk mempelajari  dan bisa mempraktekan dalam penilaian yang sesungguhnya.

Direktorat Pembinaan SMP
Beberapa kalimat berikut ini adalah kutipan dari website kemdikbud bidang SMP., terkait aplikasi penilaian yang akan mulai diterapkan pada semester 1 tahun 2017/2018 ini. "Dalam rangka peningkatan mutu dan layanan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya di bidang pengelolaan hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan. Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, telah mengembangkan Aplikasi e-Rapor untuk SMP yang terintegrasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan telah di release di laman http://ditpsmp.kemdikbud.go.id/erapor."

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar dimulai dengan merencanakan penilaian, menyusun instrumen, melaksanakan penilaian, mengolah dan memanfaatkan, serta melaporkan hasil penlaian.

Proses penilaian hasil belajar peserta didik, baik oleh pendidik maupun oleh satuan pendidikan, akan lebih sistematis, komprehensif, lebih akurat, dan cepat dilakukan apabila didukung dengan perangkat aplikasi komputer. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengembangkan aplikasi e-Rapor utuk SMP yang terintegrasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), termasuk panduan penggunaannya.

Kendala dan Solusi
Aplikasi ini adalah release pertama yang dikembangkan oleh tiga orang guru SMA; SMAN Amiapura, SMAN Sewon dan SMAN Karanggede. Dalam perjalanan sebuah aplikasi sangat jarang dijumpai aplikasi yang langsung sempurna pada release pertama, karena pasti akan ditemukan kekurangan dan masalah yang muncul dan baru terdeteksi ketika sudah berada di tangan user (pengguna). Menurut teman yang seorang pakar dalam aplikasi baik yang berbasis desktop maupun web mengatakan perjalan aplikasi ini masih panjang dan pasti akan keluar release-release berikutnya hingga diperoleh produk yang mendekati sempurna. Oleh kaena itu dalam penggunaan aplikasi ini kita harus berpegang pada prinsip 1) jangan apriori (pesimis), 2) jangan takut mencoba, 3) jangan cepat puas dan yang terpenting 4) jangan alergi dengan sistem baru. Oleh karena itu, mari kita berfikir positif untuk menyongsong hal yang baik ini, jika terlihat buruk itu karena kita belum tahu dan belum terbiasa saja.


Akhirnya kita semua berharap semoga aplikasi ini tidak menjadi momok, tidak menjadi beban dan tidak menjadi masalah baru. Sebaliknya dengan sistem baru kita jadikan media dan kesempatan untuk menempa diri, memotivasi diri dan meng-upgrade diri dengan belajar dan berusaha menerima dan melaksanakan inovasi dalam pembelajaran. Nyatanya kita masih perlu banyak belajar dan belajar banyak, bukan saja di aplikasi penilaian ini, namun pada semua lini pendidikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Prinsipnya kita belajar bersama, tidak ada yang layak disebut ahli, pandai, apalagi pakar, yang menurut kami rasanya terlampaui tinggi, jika sudah ada yang bisa dan terampil itu karena sering mengoperasikan, tekun, berani mencoba dan tidak takut salah. Selamat belajar, selamat berkarya, semoga sukses.

Kamis, 09 November 2017

Simulasi UBK Online, SMPN 2 Kepil Siapkan UNBK 2018 Lebih Dini

Berawal dari pengalaman tahun lalu dimana saat ujian nasional sudah ramai dan marak dengan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), saat kepala sekolah Ibu Dra. Dyah Nuryani Praptiningsih, MM.Pd. sangat terpanggil untuk ikut UNBK,  namun pada akhirnya masih menggunakan pola ujian berbasis kertas. Faktor utama disebabkan karena terkendala teknis, peralatan dan pendanaan yang pada praktiknya membutuhkan kesiapan sarana prasarana berupa perangkat komputer, server dan jaringan yang memadai serta jumlah yang cukup. Dengan jumlah peserta ujian nasional sekitar 100 siswa maka minimal harus memiliki perangkat komputer untuk UNBK berjumlah 34 unit. Sementara jika harus menginduk ke sekolah lain (SMA/SMK) tidak memungkinkan karena jarak ke sekolah tersebut lebih dari 10 km, melebihi aturan yang ditetapkan oleh kemendikbud, karena diperkirakan akan repot dan menemui banyak kendala transportasi.

SMP Negeri 2 Kepil yang namanya sudah bergaung dan berkibar dengan berbagai predikat yang disandangnya baik karena status akreditasi A, standar SSN, Pilot  Project K-13 dan Pilot Project Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sudah saatnya merambah dan merangkak naik ke fase yang lebih tinggi, Hal ini menambah semangat dan tekat kepala sekolah untuk melaksanakan UNBK Mandiri di tahun 2017/2018 ini, ditambah lagi dukungan dan suport yang kuat dari semua elemen sekolah, mulai dari dewan guru, staf/karyawan, siswa, komite sekolah, orangtua siswa dan tokoh masyarakat. Akhirnya setelah kesiapan dukungan terpenuhi maka dimulai rangkaian kegiatan persiapan UNBK 2018, mulai dari pengadaan perangkat PC tambahan, server dan jaringan LAN/WLAN, dipersiapan dan dibenahi secara marathon dari hari ke hari.

Dukungan dan motivasi lain datang dari salah satu pengawas SMP Dinas Dikbudpora Wonosobo (Bpk. Parwanto, M.Pd), yang disampaikan kepada kami saat mengikuti pelatihan pembuatan bahan ajar sekitar tiga bulan yang lalu, bahwa untuk bisa menaikkan grade dan mutu maka sekolah harus bisa melakukan inovasi dan terobosan, terutama terkait pemanfaatan teknologi. Sekolah maju yang ditandai dengan layanan pendidikan yang bermutu dan terpadu hanya bisa diwujudkan jika guru-gurunya memiliki semangat untuk belajar sesuatu yang baru, berani melakukan inovasi, menjauhi pola konvensional yang monoton dan yang terpenting siap bekerja lebih (lebih keras, lebih banyak waktu, dan lebih serius). Pengawas menyarankan untuk memulai memberikan stimulasi kepada guru-guru yang siap maju untuk dipandu dan difasilitasi untuk menerapkan berbagai pembelajaran dan evaluasi berbasis IT, mulai dari pembuatan bahan ajar interaktif, e--learning hingga ujian berbasis komputer baik UH/PH, UTS/PTS hingga UAS/PAS.

Dari berbagai dukungan dan suport yang luar biasa dari berbagai pihak, ditambah ketersediaan tim dan partner kerja yang hebat membuat kami pengelola laboratorium komputer mau tidak mau harus turut semangat mendukung untuk terlaksana UNBK di tahun 2017/2018 ini. Keberadaan Pak Ronto yang juga Admin Dapodik di Dikpora memberi kekuatan dan dorongan tersendiri, sedangkan untuk software sistem dan kendali program mendapat suport sepenuhnya dari master jaringan dan software dari Mas Budiyanto, ST dari SMK N Tembarak. Kami hanya menginisiasi dan mengorganisir dan mempersiapkan rancangan sistem, aplikasi dan kebutuhan sarana untuk terwujudnya laboratorium untuk mendukung program UNBK-Mandiri, UBK lokal dan kemanfaatan lainnya.

Alhamdulillah, secara sistem dan aplikasi sudah siap dan sudah berjalan dalam ujicoba ujian berbasis komputer (UBK) periode 1 untuk mapel Bahasa Indonesia. Siswa mengikuti UBK Mapel UN, dengan pola dan model yang mirip UNBK, hal ini dimaksudkan agar siswa sudah terbiasa dengan pola ujian online CBT yang kelak akan dilaksanakan pada saat ujian nasional yang sesungguhnya. Pola UBK yang diterapkan di SMP Negeri 2 Kepil ini menggunakan PC Client yang terkoneksi jaringan LAN/WLAN ke PC Server. Software/aplikasi yang digunakan adalah BeeSmart - aplikasi simulasi ujian online CBT yang mirip dengan UNBK. Soal yang telah dientrikan ke dalam server selanjutnya dapat diseting untuk diacak nomor soalnya, demikian juga dengan option jawabannya, sehingga siswa yang satu dengan yang lain tidak sama untuk setiap nomor soalnya. Ujian online di sistem ini tersedia mulai dari UH, UTS hingga UAS, dengan model pilihan ganda dan essai. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai otomatisasi mulai daftar hadir, berita acara, daftar nilai hingga analisis dari tiap mata ujian. Kecepatan proses koreksi dan nilai yang langsung bisa diproses dan dicetak adalah hal utama yang sulit terwujud dengan pola manual.

Apa yang ada ini tentu tak sebanding dan tak ada apa-apanya jika disandingkan dengan sekolah di kota-kota, di sekolah maju, dan sekolah papan atas yang sudah menerapkan sistem ini sejak lama. Sebagai pengelola, kami menyadari berbagai kekurangan kami, dan yang pasti kami menyadari bahwa kami dalam taraf belajar, dalam tahap pengenalan sistem dan dalam proses memotivasi diri untuk maju bersama tim kerja, pimpinan dan teman guru di sekolah kami. Akhirnya kami berharap semoga program UBK-Lokal, UNBK-Mandiri dan e-Learning yang akan dikembangkan di sekolah ini bisa terwujud, bisa berjalan lancar dan bisa memberi manfaat untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada siswa, kepada guru, kepada sekolah dan kepada masyarakat.







Senin, 25 September 2017

Satyaku Kudarmakan, Darmaku KuBaktikan - DIANPINRU 2 di SMPN 2 Kepil

Suasana SMP Negeri 2 Kepil hari Jum'at pagi nampak berwarna coklat kekuningan, banyak siswa dan guru pendamping mengenakan seragam pramuka lengkap. Nampak pula beberapa mobil yang mengantar pasukan dan peralatan yang terkait dengan kegiatan perkemahan. Ternyata, akan ada kegiatan di SMPN 2 Kepil, acara / perhelatan besar yang bertajuk PERKEMAHAN GLADIAN PIMPINAN REGU (DIANPINRU) 2 KWARTIR RANTING 02 KEPIL. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 – 23 September 2017 bertempat di Lapangan SMP Negeri 2 Kepil. Bertindak sebagai ketua panitia DIANPINRU adalah beliau Bapak Bambang Nuryanto, S.Pd. MM.Pd. (kepala SMPN 1 Kepil).

Peserta DIANPINRU 2 Kwarran 02 Kepil Tahun 2017 berasal dari Gugus Depan SMP/MTs se-Kwarran 02 Kepil dengan batasan untuk masing-masing Gudep mengirimkan 2 regu, yang terdiri dari 1 regu putri (10 siswi) dan 1 regu putra (10 siswa) :
  1. SMP 1 Kepil (Kepil)
  2. SMP 2 Kepil (Randusari)
  3. SMP 3 Kepil (Kaliwuluh)
  4. SMP 4 Kepil (Gadingrejo)
  5. SMP 5 Kepil (Ropoh)
  6. SMP PGRI (Jangkrikan)
  7. SMP 6 Satap (Gadingsukuh)
  8. SMP 7 Satap (Brongkol)
  9. MTs Ma'arif As-Sahro (Rejosari)
  10. MTs An Nawawi (Gadingrejo)
  11. MTs Ar Risalah
Keseluruhan kegiatan yang dikembangkan dalam DIANPINRU II Kwartir Ranting 02 Kepil Tahun 2017 lebih dititik-beratkan kepada kreatifitas dan ketangkasan serta kekompakan dalam sebuah tim guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota Pramuka Penggalang. Adapun jenis dan macam kegiatan pada DIANPINRU II Kwarran 02 Kepil Tahun 2017, antara lain : 1) Kegiatan Pemberian Materi Penggalang, 2) Kegiatan Keagamaan, 3) Kegiatan Upacara dan Apel, 4) Kegiatan Olahraga, 5) Kegiatan teknik ke-Pramukaan.

Kak Septi Setiyawatiningrum, S.Pd. didampingi Bu Ngaidatul Fitriyah, S.Ag selaku Kagudep SMP 2 Kepil memberikan penjelasan bahwa pada dasarnya kegiatan ini bukan perlombaan karena inti DIANPINRU adalah untuk menyamakan persepsi tentang kegiatan Pramuka. Tapi untuk menambah semangat dari tiap gudep dan agar punya oleh-oleh untuk dibawa pulang kagudep maka diadakan lomba pensi (pentas seni) dan jelajah alam. Kegiatan jelajah alam mencakup beberapa pos, pos 1 PBB Dasar Tongkat, pos 2 Pionering, perjalanan menuju pos 3 ada rintangan merangkak di lumpur, dan pos 3 Permainan Regu. Kegiatan Permainan Regu meliputi angkat bola dengan tali, kereta tutup mata dan estafet sarung. Semua permainan regu sangat membutuhkan kerjasama dan leader yang baik serta kecekatan dalam bertindak dan memikirkan strategi yang paling tepat.

Untuk upacara pembukaan dan penutupan petugasnya secara keseluruhan dilakukan oleh siswa siswi SMP Negeri 2 Kepil. Petugas upacara adalah pemimpin upacara Pandunyono, protokol Rahayu Lestari, pembawa teks Pancasila Dita, pembaca Trisatya Tutut, pembaca Dasadarma Danang, pleton putra Uun Prasetyo, pleton putri Revita, penyematan tanda peserta Raiha-Sari, pembawa baki tanda peserta Nina, dirigen Anindia dan doa oleh Alfan. 

Pemenang Kejuaraan                      

Pemenang kejuaran kegiatan Pentas Seni (pensi) adalah;
  1. Juara 1 : SMPN 2 Kepil
  2. Juara 2 : SMPN 1 Kepil
  3. Juara 3 : MTs An Nawawi
Pemenang kejuaraan kegiatan Jelajah Alam (Wide Game) adalah; 
  1. SMP  PGRI
  2. MTs Ar-Risalah
  3. MTs Ma'arif As-Sahro
Ibu Dra. Dyah Nuryani Praptiningsih, MM.Pd. atas nama kepala sekolah tempat penyelenggaraan kegiatan DIANPINRU menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkorban waktu, tenaga dan pikiran untuk suksesnya kegiatan ini. Secara khusus memberikan selamat kepada tim sukses DIANPINRU yang diketuai Ibu Ruti Sumarni, M.Pd. beserta seluruh rekan yang tergabung dalam kepanitiaan DIANPINRU sebagai pengurus dan seksi-seksi. Selamat dan sukses juga beliau sampaikan kepada regu / tim Gugus Depan Pramuka SMPN 2 Kepil atas prestasinya yang terpilih dan menang menjadi juara 1 kategori pentas seni. Semoga prestasi ini bisa dipertahankan, dijaga dan dikembangkan ke jenis yang lain pada tahun-tahun mendatang.   

Secara umum pelaksanaan kegiatan ini berjalan lancar dan sukses. Mulai dari persiapan, pembukaan, acara inti, hingga penutupan semua berjalan lancar tanpa kendala berarti, walau memang ada sedikit masalah dalam hal ketersediaan air untuk digunakan secara bersama-sama dalam jumlah yang cukup besar, hal ini karena kondisi sumber air yang menipis (saat itu belum turun hujan). 



Akhirnya, kami semua berharap semoga dengan penyelenggaraan kegiatan DIANPINRU II Kwarran 02 Kepil Tahun 2017 dapat diperoleh hasil sesuai yang diharapkan antara lain; 1) Persaingan positif, pengalaman, kreatifitas dan pola dalam melakukan sebuah hal yang baru guna meningkatkan keterampilan Pramuka Penggalang, pengembangan kreasi dan ide-ide yang membawa pramuka Penggalang menjadi jauh lebih baik, 2) Tumbuhnya para kader yang sehat yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kreatif, handal, tangguh dan terpercaya yang sanggup membangun pramuka Penggalang, serta 3) Memperkuat tali silaturahmi antar pramuka Penggalang Se-Kwarran 02 Kepil. Sampai berjumpa pada kegiatan sejenis lainnya pada tahun yang akan datang, selamat berkarya, selamat melakukan aktiftas, semoga sukses.

Selasa, 12 September 2017

Lentera Hikmah -7 : Inspirasi Gemas - Muliakan Diri dengan Berbagi untuk Pendidikan Anak Negeri

Membaca data statistik perkembangan web yang berbasis blog ini muncul dorongan untuk berbagi motivasi menulis kepada pembaca umumnya, dan kepada sesama guru pada khususnya. Menurut data yang dimunculkan oleh google selaku server blogspot.com, web sederhana ini telah ditayangkan lebih dari 78.000 dengan sebaran hingga manca negara. Di urutan pertama sudah tentu pembaca lokal (Indonesia), urutan kedua dan seterusnya adalah Rusia, Amerika, Tiongkok, Jerman, India, Prancis, Swedia, Ukraina hingga Malaysia. Entah siapa yang membawa web SMPN 2 Kepil ini ke wilayah Rusia yang mencapai jumlah tayang 7.848 kali di negara yang dipimpin presiden Vladimir Putin itu, atau yang mengirimkan ke Amerika hingga mencapai  jumlah tayang 5.463 kali di Negeri Paman Syam yang super adidaya itu, demikian juga dengan negara lainnya. Ternyata banyak teman dan sahabat kita di luar negeri, yang bekerja di sana namun banyak berkarya untuk negeri, inilah tema tulisan kali ini, yang masuk kategori lentera hikmah yang berisi inspirasi dan semangat berbagi dari luar negeri. Yah, tulisan seri Lentera Hikmah yang sempat terhenti karena rencana awal akan diakhiri pada tulisan ke-6, kini kami lanjutkan kembali, semoga bisa khatam hingga seri ke-12 sebagai penutupnya, selamat menikmati.

Tidak terasa web/blog sekolah yang sederhana ini sudah menginjak umur 6 tahun, dan semua berjalan begitu saja. Berisi postingan yang beragam, mulai dari yang ringan-ringan semisal berita sekolah, profil sekolah, profil pejabat sekolah, profil guru hingga berita pernikahan guru, dan yang komplek berupa artikel yang berisisi ragam tentang dunia pendidikan.Tanpa ada rencana khusus dan aturan tertentu dalam memasang postingan di web sekolah ini, semua mengalir saja, dan diisikan di sela-sela aktifitas utama, mengajar. Kami (admin) menulis sekedar untuk aktifitas dan mengisi content web agar tetap dinamis, tidak kadaluarsa dan tidak mati karena tidak pernah diupdate. Tak ada yang istimewa, semua hanya berjalan begitu saja dan bersifat alami, mengingat latar belakang kami yang bukan guru bahasa dan tidak pernah mendapat pelajaran menulis karya sastra atau puisi. Sampai tulisan ini dibuat, total global tulisan mencapai 270-an judul, yang ditilik dari sisi prosesnya hampir 99% tulisan adalah ketikan langsung kami (bukan copas), yang merupakan curahan rasa, petikan telinga dan guratan hati selama proses perjalan dan pulang kerja (perjalanan Sleman  - Kepil), yang sering terlintas ada sesuatu hal menarik dan terasa memberi inspirasi, kami langsung berhenti untuk membuat coretan, untuk berikutnya dibuat konsep untuk disiapkan menjadi tulisan.

Belajar dari kehidupan sosial di masyarakat, web sederhana ini jika diibaratkan mobil mungkin hanya sekelas kendaraan angkutan merek Carry atau Hijet 1000, jauh dari kesan mahal dan berkelas seperti Xenia, Avanza, LGX, Rush, Terios, Inova, Pajero, Fortuner atau Alphard. Seperti banyak terjadi, umumnya mobil yang dirasa berkelas, mahal dan mewah sangat dirawat, sangat dijaga atau dalam bahasa khusus sangat di-EMAN, tidak boleh sembarang orang numpang, tidak bisa sembarang orang pinjam. Hal inilah yang membuat banyak orang awam sungkan atau enggan meminta bantuan atau meminjam, apalagi jika yang empunya sudah dikenal berat, tertutup, cemberut dan alis mengkerut, hingga mobilnya jarang keluar dan lebih banyak terparkir megah di garasi. Orang kecil akan lebih memilih mencari yang lain, daripada sudah berkorban rasa mau menumpang atau meminjam namun ditolak dengan seribu alasan klise yang terkesan sangat masuk akal, akan terasa lebih malu. Jika dihubungkan dengan analogi ini, maka dari segi penampilan, ketahanan dan kelas tentu mobil mahal dan mewah jauh lebih istimewa dan berada di papan atas, namun dari segi manfaat mobil butut Carry dan Hijet yang disedekahkan untuk kepentingan sosial lebih banyak membawa manfaat, karena banyak dipakai untuk kepentingan umum yang biasanya bersifat sosial, tanpa sewa, beberapa bahkan tanpa uang bensin.

Demikian halnya dengan web, web sekolah lain banyak yang dibuat dengan desain yang bagus, dengan manajemen content yang terintegrasi yang tentu saja butuh biaya pembuatan web, biaya pembelian domain dan penyewaan hosting. Berbeda dengan web yang ini "serba sederhana", dibuat berbasis blog yang gratis, sehingga tidak perlu perawatan dengan membeli domain dan menyewa hosting yang jika untuk jangka panjang akan terasa berat, apalagi jika bagian pendanaan tidak memahami kepentingan media ini. Namun justru karena sederhana itu kami mengisi dan memuat tulisan tanpa beban, apa saja yang sekiranya bermanfaat kami tuliskan seadanya, mulai dari sekedar berita, merambah ke penulisan ide, gagasan, ulasan atau wacana yang kemudian menjadi artikel, baik yang mandiri (pendek) hingga yang bersambung (seri). Kami berusaha mengupdate menyesuaikan perubahan dan dinamika yang terjadi terkait pendidikan, seperti pada saat diluncurkan Kurikulum 2013 dan mulai dilaksanakan, beberapa tulisan kami kaitkan serta memuat link download materi terkait. Dari sini muncul fakta yang membuktikan bahwa ada dua faktor utama yang bisa membuat rating tinggi (positif) sebuah web, yaitu 1) share/berbagi dan 2) azas manfaat.  Dan inilah yang terjadi di web, pernah suatu kali kami posting suatu artikel yang disertai fasilitas share (download), jumlah pengunjung di hari pertama mencapai 700-an, mereka mengambil manfaatnya dan kemudian mereka share kembali ke teman/grup mereka yang lain.

Inspirasi dari Tiongkok
Melanjutkan data trafik statistik web ini, tentang pembaca dari mancanegara dimana pembaca dari kawasan Rusia di peringkat 2 dan Amerika di peringkat 3 sungguh di luar nalar kami, dimana tidak ada teman atau kerabat kami di sana. Sedikit berbeda dengan di urutan ke-4, pembaca dari wilayah Tiongkok. Yah, di Tiongkok ada satu pembaca setia web sekolah ini, sosok yang punya karakter istimewa, yang tinggal, bermukim, bekerja dan sekaligus menimba ilmu di perguruan tinggi (kuliah) di wilayah Taipe, dialah Mbak Nanik Riyati yang juga alumni dari sekolah yang terletak di ujung paling timur Wonosobo ini. Sosok inilah yang kemudian menjadi sumber inspirasi utama tulisan kali ini.

Jika pada aplikasi mesin pencari terbesar -google- diketikan keyword "Nanik Riyati Gemas", maka akan langsung muncul ulasan, gambar dan link dari berbagai situs terkait kiprah dan prestasi yang luar biasa sosok yang satu ini. Mbak Nanik Riyati - sosok wanita hebat dan inspiratif yang menjadi pelopor, penggagas sekaligus motor lahirnya GEMAS atau Gerakan Masyarakat Sadar Baca dan Sastra, yang fokus utamanya berupa kegiatan mendirikan perpustakaan gratis di kampung halaman mereka di tanah air. Alamat laman (situs web) Facebook Gemas dan laman Pusat Gemas adalah sebagian dari link situs tentang GEMAS yang dipeloporinya, dari situ kita bisa tahu betapa banyak sumbangsih Gemas bagi penyediaan buku bacaan (literasi) kepada puluhan sekolah di pelosok-pelosok yang tersebar di tanah air. Atas prestasi dan kiprahnya tersebut banyak stasiun televisi dan radio di Taiwan yang melakukan wawancara dan menayangkan profil serta prestasinya, dimana rekamannya dapat dilihat dan banyak tersedia di saluran video Youtube.

Ia juga pernah diwawancarai wartawan yang ditulis di salah satu web berbahasa Inggris Taipei Times, berikut kutipannya. “This is good for us. Many Indonesian workers do not want to go back yet, because they have to support their families and earn their children’s college tuition,” said Nanik Riyati, an Indonesian caregiver who has worked in Taiwan for seven years. Ia juga aktif menulis di internet dan beberapa kali berhasil meraih juara saat berada di Taiwan. Salah satu hasil karyanya memperoleh hadiah pavorit dengan judul Kejujuran dan Hijabku, yang menceritakan perjuangan hidupnya untuk menjadi muslimah berhijab di negeri orang. Dengan klik link ini Kejujuran dan Hijabku, maka kita akan tahu betapa berat usahanya menyongsong hidup jauh dari keluarga untuk jangka waktu yang lama, jika hanya orang biasa yang terbiasa manja, tak punya semangat membara dan jiwa pejuang yang luar biasa tentu tak akan sanggup melakukannya.

Ini dia inspirasinya, Mbak Nanik Riyati yang dalam kondisi bekerja di negeri orang, bukan larut sebatas bagaimana mencari uang yang banyak untuk disimpan dalam deposito, tanpa peduli asalnya dari mana, namun ia fokus bagaimana ia bekerja dengan menjunjung tinggi integritas (kejujuran) dan menjaga agamanya (ruhiyah) agar tetap tegak. Di saat yang sama ia juga berfikir tentang anaknya, keluarganya, bahkan anak-anak seusia anaknya (SD) di tanah air agar bisa mendapat layanan pendidikan yang memadai, sungguh pemikiran yang sangat mulia. Di tengah kondisi banyak orang hanya berfikir kepentingan diri sendiri, menumpuk kekayaan dengan berbagai cara, ia justru berfikir bagaimana memberi manfaat bagi orang lain. Semangatnya, pengorbanan dan pengabdiannya yang luar biasa pada negeri ini, bekerja nun jauh di seberang sana, namun hati dan pemikirannya untuk kemajuan anak-anak di negeri ini.

Inilah yang perlu kita kembangkan, memuliakan diri dengan memberi dan berbagi, bahwa ada keutamaan dalam memberi dan berbagi. Keutamaan dan kemuliaan semangat seperti ini dalam ilmu hikmah ada konstanta "tanyakan apa yang dapat saya berikan, bukan apa yang saya dapatkan". Suatu saat kita butuh meminta, suatu saat lain kita harus bisa untuk memberi. Jangan sampai menjadi pribadi yang sukanya menerima saja, sukanya meminta saja, sukanya yang gratisan saja. Saat harus menerima ambil secukupnya saja, seperlunya saja, jangan  mengukur dengan nafsu, hanya karena saya masih mau, saya masih butuh, sementara tidak memperdulikan orang lain masih banyak, yang bisa jadi jauh lebih membutuhkan. Angkat dan muliakan diri dengan semangat berbagi, semangat memberi seperti yang dilakukan sang inspiratif kita kali, Mbak Nanik Riyati.

Beberapa teman guru ada hebat dan piawai tentang kurikulum 2013, penilaian angka kredit, administrasi pembelajaran, aplikasi penilaian, kegiatan pramuka dan kegiatan kesiswaan, maka kami hanya dapat ikut memberi sumbangan dengan cara berbagi melalui tulisan di web ini. Hanya begini yang kami bisa lakukan, sesuatu yang mungkin sangat kecil dan tak berarti, semacam tukang sesorah atau penjual jamu yang menawarkan kecap nomor satu. Bisa jadi teman guru di sekitar kami jarang mengunjungi atau web ini, tak punya membaca apa yang ada di dalam web ini karena kesibukan dan berbagai alasan lainnya. Satu harapan, semoga yang sedikit dan sederhana ini bisa memberi warna sekolah ini dan semoga suatu saat bisa memberi manfaat bagi sekolah ini, teman-teman kami sesama guru dan tenaga kependidikan, bagi siswa-siswi kami juga bagi pembaca di mana saja berada.

Akhirnya, kami mengajak dan memotivasi teman-teman mulai menulis untuk bisa berbagi wawasan, pengetahuan dan pengalaman. Bisa juga membuat semacam gerakan Literasi yang lebih maju seperti yang saat ini sedang digalakkan pemerintah, atau kegiatan komunitas sosial yang memberi manfaat untuk kebaikan bagi banyak orang. Sesuatu yang mungkin menurut Anda tidak seberapa namun bisa jadi dan sangat mungkin adalah sesuatu yang bermanfaat, sangat dicari dan sangat dibutuhkan oleh orang lain. Jangan tahan tangan dan kaki untuk memberi, jangan malu untuk berbagi, jika tidak dimulai dari sekarang - mau kapan lagi. <120917-75587>
Selamat bekerja, selamat beraktifitas dan semoga sukses.

Senin, 21 Agustus 2017

Download Perangkat Bimbingan TIK - Kurikulum 2013

Beberapa waktu lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy dipanggil Presiden Joko Widodo membahas penyusunan kurikulum baru pengganti kurikulum 2013. Hal ini memunculkan wacana baru bagi perjalanan Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang telah berjalan menginjak tahun ke-5, dan secara terus-menerus bergerak dinamis untuk mendapatkan format yang tepat, baik dari materi / isi / silabus, tata urutan / format RPP, bentuk evaluasi / penilaian, aturan tambahan dan regulasi pendukung lainnya. Berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman sesama guru baik sesama mapel maupun antar mapel dari sekolah satu ke sekolah lain akan sangat membantu proses pemerataan dan tranformasi regulasi dan kebijakan terbaru terkait penyempurnaan kurikulum baru dalam pendidikan di negeri ini.

Berbagi Pengalaman Sekolah Pilot Project
Tahun ajaran 2017/2018 adalah tahun kelima pelaksanaan Kurikulum 2013 (Kurtilas) sejak diberlakukannya kurikulum baru bagi sekolah percontohan (Pilot Project). Banyak pengalaman, tantangan, banyak kendala serta hambatan yang dihadapi, tidak sedikit yang mengeluh dengan berbagai kesulitan yang ada. Sudah barang tentu akan ditemui berbagai kendala dan masalah terjadi jika sebuah sistem baru yang menggantikan sistem yang sudah terbiasa dipakai, beberapa belum paham, beberapa tidak mengerti dan yang pasti butuh waktu untuk adaptasi.

Silabus Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 telah dirilis Kemendikbud, dan dari sekian mata pelajaran yang ada pada kurikulum sebelumnya (KTSP) hampir semuanya telah mengalami revisi dan penyempurnaan, kecuali TIK yang justru hilang digantikan mata pelajaran baru bernama Prakarya. Setelah dua tahun menghilang, TIK kemudian muncul lagi dengan nama Bimbingan TIK (disingkat BTIK) yang mulai diberlakukan pada tahun 2015 (tahun ke-3 Kurtilas). Melalui pelatihan dalam jumlah yang terbatas, program BTIK mulai dilaksanakan. Namun demikian dari beberapa sekolah pilot project ternyata belum banyak yang menerapkan BTIK karena adanya perbedaan persepsi masing-masing sekolah, baik terkait sosialisasi regulasi yang masih banyak kurang dipahami oleh pimpinan sekolah. Adapun regulasi yang mengatur pelaksanaan BTIK ini tertuang dalam Permendikbud No 68/2014, yang kemudian direvisi menjadi Permendikbud No 45/2015 dan tetap dengan program BTIK.

Regulasi itu menunjukkan bahwa Kemendikbud tidak sejalan dengan pola TIK sebagai mata pelajaran, walaupun secara realita sebagian besar masih berharap ada perubahan yang merujuk kembalinya TIK sebagai mata pelajaran, yang dipandang masih sangat dibutuhkan oleh siswa dalam bentuk kegiatan pembelajaran biasa seperti mata pelajaran yang lain. Namun demikian sebagai insan pendidikan, kita sebagai guru TIK tetap harus eksis memberikan kontribusi dan menjadi bagian dari SOLUSI agar proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya TIK tetap bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku walau dalam jumlah waktu yang kurang memadai.

Dari kondisi di atas, penulis yang kebetulan pernah mendapat kesempatan belajar (pelatihan) tentang BTIK dan pernah menjalankan program BTIK di sekolah (walau hanya ala-kadarnya), maka kali ini berusaha mencoba untuk berbagi materi BTIK dari pengalaman sebagai sekolah pilot project K-13. Semua yang ada di contoh, baik silabus, prota, promes dan kelengkapan lain bersifat fleksibel dan tidak mengikat, boleh dikembangkan atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah masing-masing. Selamat mengunduh, semoga bermanfaat dan bisa membantu.
  1. Download Silabus Umum BTIK
  2. Download Minggu Efektif BTIK
  3. Download Prota 8 BTIK
  4. Download Prota 9 BTIK
  5. Download Promes 8.1 BTIK
  6. Download Promes 8.2 BTIK
  7. Download Promes 9.1 BTIK
  8. Download Promes 9.2 BTIK
  9. Download Materi BTIK Siswa
  10. Download Materi BTIK Guru
  11. Download Materi BTIK Tendik
  12. Download Kartu Bimbingan TIK
  13. Download RPB - Bab Download - New 20-7-19
  14. Download RPB - Bab Email - New 20-7-19
Selamat beraktifitas, selamat belajar, selamat berkarya, semoga sukses.

Selasa, 08 Agustus 2017

SMP Negeri 2 Kepil Menjadi Sekolah Percontohan Pendidikan Karakter (PPK)

Tahun 2017 nama SMPN 2 Kepil semakin berkibar dengan diterimanya dua kepercayaan (karunia) sekaligus dari pemerintah pusat, karunia apakah itu? Yah di tahun 2017 ini sekolah kita SMPN 2 Kepil yang beralamat di  Margosari Randusari Kepil Wonosobo - kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bahwa SMPN 2 Kepil ditunjuk menjadi sekolah percontohan (pilot project) penerapan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan juga Sekolah Ramah Anak (SRA). Alhamdulillah, karunia yang Alloh berikan kepada lembaga SMP Negeri 2 Kepil membuat wajah baru dan semakin berwarna dengan harapan berangsur-angsur dari tahun ke tahun menjadi sekolah yang semakin maju dan menunjukkan kualitasnya. Sampai hari ini sekolah ini masih menyandang beberapa predikat sekaligus ; Sekolah Standar Nasional (SSN), Akreditasi A, Sekolah Percontohan (Pilot Project) Penerapan Kurikulum 2013. Hal ini semakin menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kredibilitas dan kualitas sekolah.

Pilot Project PPK
Diawali dengan keberangkatan Ibu Ruti Sumarni, M.Pd mengikuti diklat program PPK di Hotel SHAPIR Jogja pertengahan bulan Juni lalu, yang menandakan SMPN 2 Kepil dipilih sebagai sekolah percontohan penerapan program PPK. Kami warga sekolah juga tidak tahu pasti faktor apa yang menjadi penyebab SMP N 2 Kepil ini menjadi pilot project, satu-satunya sekolah SMP dari sekitar 113 SMP/MTs di wilayah kabupaten Wonosobo. Di satu sisi ada rasa bangga, di sisi lain tentu ada beban berat dengan adanya tugas berat mewakili kabupaten untuk menunjukkan kinerja sebagai sekolah percontohan pendidikan karakter. “Ini jadi kebanggaan sekolah kami terpilih menjadi salah satu tempat pilot project program nasional. Kami siap menjalankan program itu sesuai petunjuk kementerian,” kata Kepala SMPN 2 Kepil, Dra. Dyah Nuryani Praptiningsih, MM.Pd.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan poros utama perbaikan pendidikan nasional yang berkaitan erat dengan berbagai program prioritas pemerintah. Ia mengatakan, lima nilai utama karakter yang menjadi prioritas pada PPK, berkaitan erat dengan berbagai program prioritas Kemendikbud di bidang pendidikan dan kebudayaan. Lima nilai utama itu adalah Religius, Nasionalis, Mandiri, Integritas, dan Gotong Royong. Program Penguatan Pendidikan Karakter diharapkan menjadi ruh dari pendidikan nasional. Nilai utama karakter PPK tidak hanya menyasar para siswa, tetapi juga pada pendidik, dan orang tua sebagai pendidik utama dan pertama.

Dibawah komando Ibu Ruti Sumarni, M.Pd selaku koordinator SKL dan Ibu Ngaidatul Fitriyah, S.Ag selaku wakil koordinator SKL saat ini kegiatan penguatan pendidikan karakter sudah terlihat di sekolah ini, sejak pagi hari hingga berakhirnya jam belajar di sekolah.
  • Pukul 06.45 beberapa guru sudah siap menyambut dan menyalami siswa di depan pintu masuk / gerbang / koridor utama sekolah
  • Pukul 07.00 siswa masuk kelas, didampingi wali kelas / pendamping melakukan Doa Pembuka KBM Pagi dan dilanjutkan dengan kegiatan Tadarus
  • Selesai tadarus kemudian menyanyikan Lagu Kebangsaan sesuai jadwal yang sudah dipasang di tiap ruang kelas
  • Dilanjutkan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) selama 10-15 menit, membaca buku non pelajaran
  • Pukul 07.30 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai
  • Siang hari Sholat Dhuhur berjamaah
  • Setelah jam KBM berakhir ditutup dengan menyanyikan Lagu Daerah (sesuai jadwal/pilihan) dan diakhiri dengan Doa Penutup KBM Siang. 
Di tengah kondisi perubahan dan pergeseran nilai sikap dan kejiwaan yang terus tergerus yang disebabkan oleh pola kehidupan pribadi dan sosial yang konsumtif akibat tuntutan teknologi, menurunnya pendidikan dan pengamalan agama yang diperburuk oleh lemahnya kontrol sosial, menurunnya nilai sikap dan tata krama akibat pengaruh budaya asing baik lewat media cetak, media elektronik dan internet yang cenderung mudah diakses dan terbuka bebas, maka keberadaan kegiatan program PPK ini akan sangat mendukung pendidikan karakter bagi siswa. Di sisi lain program PPK ini juga menuntut perubahan pola pikir, sikap dan kinerja guru dan karyawan untuk bisa lebih optimal dalam memberikan pelayan terbaik kepada siswa dan masyarakat.

Program penguatan PPK ini akan sangat berpengaruh dan berdampak positif bagi siswa, diantaranya adalah terkondisinya penumbuhan karakter utama dan unggul yang meliputi :
  1. Religius, lebih mengenal dan aktif melaksanakan ibadah sesuai agama yang dianut, dampaknya adalah lebih mudah menyentuh hati mereka untuk mengarahkan pada perilaku utama kepada Alloh SWT dan kepada sesama.
  2. Nasionalis, melalui lagu kebangsaan dan kegiatan pengenalan kewarganegaan akan membuka dan menambah kesadaran cinta tanah air dan lebih merasa memiliki  jiwa patriot untuk siap berjuang demi kemajuan bangsa dan negara.
  3. Mandiri, dengan berangkat lebih pagi melatih siswa untuk mandiri dalam mengatur waktu, mengelola berbagai kegiatan di sekolah maupun di rumah agar lebih efektif dan berdaya guna.
  4. Integritas, kejujuran yang saat ini adalah barang langka karena banyak orang yang cenderung mencari jalan pintas, mudah dan instan, maka pelan namun pasti akan tumbuh kepercayaan untuk menjadi pribadi dengan slogan "Prestasi Yes tapi Jujur yang Utama". 
  5. Gotong royong, inilah ajang menumbuhkan peduli lingkungan, peduli sesama agar terbangun sensitifitas (kepekaan) pada masalah sosial yang terjadi, pribadi yang peduli dan mudah empati serta mampu mengikis rasa egois yang ada dalam setiap pribadi.
Demikian juga bagi pendidik dan tenaga kependidikan (guru/staf) kegiatan ini sangat baik dan mendukung untuk menyadarkan kembali bahwa pembentukan karakter adalah lebih utama dari sekedar ilmu dan angka yang dihasilkan dalam proses pembelajaran yang bukan sekedar "tranfer of knowledge" namun juga "transfer of integrity, taste, attitude, sense and morality". Untuk ini semua tidak mungkin tercapai dan diperoleh hasil yang optimal jika guru/staf tidak mau berubah, tidak mau koreksi dan memperbaiki diri. Bagi mereka yang selama ini sudah mempunyai kondite "BAIK" inilah kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman, bagi yang konditenya masih "NAIK TURUN" inilah saat membuat strategi agar lebih stabil naiknya, dan bagi yang kondite "BURUK" inilah saatnya untuk belajar pada mereka yang lebih baik. Kita tidak berfikir hanya sekedar mencari dan mendapat PREDIKAT BAIK, namun lebih kepada KEBUTUHAN untuk menjadi baik dalam arti sesungguhnya, karena sebenarnya kita baik atau buruk akan nyata terlihat dan teruji oleh waktu, yang tidak dapat dibuat-buat atau dimanipulasi oleh manisnya kata dan pandainya bersandiwara.

Oleh karena itu mungkin beberapa hal berikut bisa menjadi landasan untuk memulai, menjaga dan mengoptimalisasi peran masing-masing pribadi sebagai insan yang bergerak dalam pendidikan baik sebagai pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), diantaranya :
  1. Disiplin, dengan dimulainya kegiatan sebelum pukul 07.00 (bahkan mulai pukul 06.45 bagi yang bertugas salaman pagi), maka kita harus berupaya untuk bisa hadir lebih pagi dari biasanya. Merubah kebiasaan buruk (tidak disiplin) memang susah pada awalnya, merasa terbebani dan terpaksa, namun jika kita melihat mereka yang rumahnya jauh di Bantul Yogyakarta saja bisa hadir pagi (berangkat dari rumah jam 04.00), maka yang rumahnya tidak terlalu jauh tentu tidak banyak kendala untuk bisa hadir lebih pagi, kuncinya adalah kesadaran diri untuk merubah kebiasaan, mengatur waktu, mengelola kegiatan pagi.
  2. Perhatian, kehadiran dan keberadaan kita saat menyalami siswa, mendampingi mereka berdoa, menyanyikan lagu kebangsaan bersama-sama serta menemani saat mereka membaca buku literasi akan sangat berdampak pada penumbuhan disiplin, rasa hormat dan rasa aman pada siswa, bahwa guru mereka peduli dan merasa diperhatikan, disambut dan diterima dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
  3. Keteladanan, inilah yang paling utama, belajar dari guru yang konsisten menjaga diri dan layak diteladani akan jauh lebih berkesan, lebih mendalam dan lebih menyenangkan daripada yang hanya bisa memerintah, menyuruh dan memaksa dengan berbagai ancaman. Inilah kunci pembentukan karakter siswa bahwa mereka belajar pada "keteladanan" dari gurunya.
  4. Kebersamaan, dengan gotong royong kehidupan sosial di sekolah akan lebih terasa mudah, nyaman dan menyenangkan. Sehebat apapun kita, kita tak bisa hidup sendiri, suatu saat pasti butuh orang lain. Inilah saatnya untuk saling berbagi, bagi yang lebih kita bisa berbagi kepada yang membutuhkan demikian juga sebaliknya. 
  5. Kepedulian, tanpa kepedulian maka tak akan pernah terpanggil hati dan jiwanya untuk sebuah kebaikan yang pasti banyak hambatan dan tantangan. Karena sesungguhnya hanya mereka yang peduli yang bisa diajak kompromi, yang mampu bersinergi dan yang siap berkarya meraih prestasi untuk kemajuan institusi.
Sudah pasti akan ada perbedaan cara pandang dan pola pikir terhadap kegiatan ini, mungkin sebagian besar akan menerima dengan suka cita dan mendukung dengan segenap daya upaya, inilah yang sangat diharapkan. Namun jika ada yang pesimis, apatis dan skeptis sehingga berat untuk menjalani ini juga wajar adanya sebagai sebuah proses menuju perbaikan.

Akhirnya program PPK yang berfokus pada pembentukan karakter siswa ini akan sangat bergantung pada karakter kita, guru mereka. Jangan berharap siswa disiplin jika kita tidak disiplin lebih dahulu, jangan berharap siswa yang jujur berintegritas jika kita tidak menjadikan diri kita jujur berintegritas, dan jangan heran jika mereka tidak ber-etika, sopan santun dan tata krama jika kita tidak mampu memberi keteladanan dalam bersikap, berperilaku dan berinteraksi dalam dunia sosial mereka. Mari kita sambut bersama karunia Alloh Yang Maha Kuasa, yang telah mentakdirkan SMPN 2 Kepil sebagai sekolah percontohan (pilot project) program Penguatan Pendidikan Karakter agar bisa menghasilkan siswa-siswi yang berpikir maju, berwawasan luas, prestasi hebat dan berkarakter kuat sebagai calon pemimpin masa depan, insya-Alloh. Selamat bertugas, selamat berkarya, semoga sukses.

Selasa, 04 Juli 2017

Download Silabus K-13 Edisi Revisi 2017

Silabus Baru, pada masa menjelang tahun ajaran baru 2017//2018 sangatlah dibutuhkan oleh guru yang akan menyusun perangkat pembelajaran. Dari silabus tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam membuat program tahunan (Prota), program semester (Promes), KKM dan RPP. Dari hasil kajian, masukan dan evaluasi terhadap silabus yang dikeluarkan tahun 2016, maka direktorat membuat revisi silabus 2016 yang dikeluarkan pada tahun 2017.

Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 edisi Revisi 2017 ini disusun dengan format dan penyajian/ penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan/dikelola oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable assessable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulankeunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.

SILABUS SMP KURIKULUM 2013 EDISI 2016

Berikut Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 edisi 2016 
  1. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PAI) Revisi 2016 (download)
  2. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PKN Revisi 2016 (download)
  3. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Revisi 2016 (download)
  4. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Inggris Revisi 2016 (download)
  5. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPA Revisi 2016 (download)
  6. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PJOK Revisi 2016 (download)
  7. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran  IPS Revisi 2016 (download)
  8. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika Revisi 2016 (download)
  9. Link Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Seni Budaya Revisi 2016 (download)
SILABUS SMP/MTs KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2017
Berikut ini Link Download  Silabus Kurikulum 2013 SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 untuk semua mata pelajaran
  1. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Klik Disini)
  2. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran PPKN (Klik Disini)
  3. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran IPA (Klik Disini)
  4. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Klik Disini)
  5. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran Bahasa Inggris (Klik Disini)
  6. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran IPS (Klik Disini)
  7. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran Matematika (Klik Disini)
  8. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran Seni Budaya (Klik Disini)
  9. Download Silabus *SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran PJOK (Klik Disini)
  10. Download Silabus SMP Kelas 7, 8 dan 9 Edisi Revisi 2017 Mata Pelajaran Prakarya (Klik Disini)
Terima kasih telah membaca tulisan tentang Download Silabus SMP/MTs Kurikulum 2013 edisi Revisi 2017 . Silahkan berikan komentar jika bermanfaat, selamat beraktiftas, semoga sukses. <8-7-62832>

Rabu, 28 Juni 2017

Oase -10: Ngudoroso - Sesungguhnya Memang Tidak Mudah Menjadi Guru

Alhamdulillah, masih dalam nuansa Idul Fitri di hari ke 4 kembali kami mulai membuat tulisan ini. Tulisan kali ini masuk dalam kategori Oase, sebagai jeda atas tulisan utama yang bertajuk Inovasi. Sekedar informasi, tulisan seri inovasi yang terakhir (Inovasi 7 : PKn dan IPS - Humaniora) yang Alhamdulillah telah dibaca lebih dari 400 kali, yang kami tidak tahu pasti siapa saja pembacanya dan sebarannya dari mana saja. Hanya satu harapan, semoga yang sedikit dan sederhana ini bisa bermanfaat bagi pembaca, bagi sekolah dan bagi masyarakat yang peduli pada pendidikan. Semoga berikutnya kami bisa segera menyusulkan seri inovasi 8 tentang rumpun seni dan keterampilan. Rencana berikutnya telah kami siapkan seri baru dengan tajuk Puzzle Pendidikan masih harus antri menunggu seri Inovasi selesai secara keseluruhan yang akan berakhir pada seri ke-12. Selanjutnya kami sampaikan selamat menikmati sajian Oase 10 kali ini.

Cerita pengantar, 1) Suatu saat penulis mendengarkan cerita tentang perjuangan seorang guru SD (Sekolah Dasar) yang 5 tahun lagi memasuki masa pensiun. Anda mungkin tak pernah berfikir atau membayangkan jika ada guru SD, seorang ibu yang sudah berusia 55 tahun, yang rumah tinggalnya di Sleman namun tempat mengajarnya di daerah Temanggung, itupun bukan di kota tapi di desa di wilayah pegunungan yang jauh dari kota. Setiap harinya -acara touring- dimulai sejak pagi buta, sehabis subuh "tit" ia sudah harus bersepeda motor (dulunya malah hanya sepeda ontel) menuju jalan raya, lalu menitipkan motornya di tempat penitipan sepeda untuk selanjutnya naik bis hingga Temanggung, kemudian dilanjutkan dengan angkutan desa atau terpaksa naik ojek jika terasa terlambat. 2) Di tempat lain ada teman guru dari Bantul dan mengajar sebuah SMP Negeri di pedalaman wilayah Kalikarung Wonosobo. Setelah 3 tahun berlalu dan dirasa capek dengan laju PP (pergi-pulang) dengan jarak +- 200 km setiap hari, akhirnya ia naik bus dari Bantul - Blabak, selanjutnya ia mengambil sepeda motor yang dititipkan di Palbapang Blabak, bersepeda motor hingga tempat mengajarnya, dengan begitu ia bertutur "lumayan" bisa istirahat dan tidur sejenak di dalam bus. Mungkin bagi mereka yang rumahnya dekat sekolah, yang tidak lebih dari 10 menit sampe sekolah, atau yang hanya dengan melompat sampai sekolah akan berkata "salahe sopo duwe omah adoh", 'ngopo kok ora ngekos", namun bagi para pelaju ada alasan tersendiri yang kadang hanya bisa dimengerti oleh mereka para pelaju, mengapa harus laju, mengapa tidak kos atau kontrak rumah. 

Jika Anda pernah bepergian jauh, dan harus pulang hari itu juga, maka akan bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Sebuah rutinitas yang terkadang menjemukan dan melelahkan, sangat menyita waktu, menguras tenaga, menyedot konsentrasi dan diliputi rasa was-was serta kekhawatiran dengan banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas.Terlebih lagi jika anda seorang pegawai, pekerja atau karyawan yang harus menempuh perjalanan yang jauh, terutama yang mengendarai motor akan merasakan betapa perjalanan itu banyak menyimpan catatan yang beraneka warna dengan segala suka duka. Dalam perjalanan yang penuh resiko ini, mau tidak mau harus menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian. Rasa kantuk yang sering dirasakan adalah kendala tersendiri, tak ingin berhenti agar lekas sampai tujuan namun mata sering tidak bisa diajak kompromi, maka berbelok arah untuk sekedar tidur sesaat di masjid atau bahkan berhenti di pinggir jalan lalu tidur di atas motor adalah hal biasa (menjadi kebiasaan) bagi orang-orang seperti ini.  

Kepasrahan, membenahi niat dan memperbanyak istighfar akan menjadi penguat dan menambah semangat dalam menempuh perjalanan. Ada kebahagiaan ketika sampai tempat tujuan lalu berjumpa dengan siswa dan teman sekantor yang ramah dan bersahabat. Ada kerinduan ketika perjalanan pulang menjumpai dan bersama lagi dengan istri, anak dan keluarga. Perjalanan yang jika dikalkulasi menjadi mahal, apalagi jika dibandingkan dengan mereka yang rumahnya tak jauh dari sekolah. Bensin yang tidak sedikit, oli yang menjadi cepet ganti, ban yang sering kempes bahkan terkadang bocor. Lihatlah rata-rata jaket mereka yang tak pernah ganti hingga cepet usang dimakan usia dan teriknya matahari, atau mantol yang cepat rusak/sobek tergerus air dan angin saat hujan. Inilah dinamika perjalanan yang hanya dirasakan oleh mereka para pelaju. Sebuah pilihan yang hanya dirasakan oleh mereka yang mengalami, karena itulah yang terbaik bagi mereka.

Dua Sumber Inspirasi
Pertama, razia polisi lalu lintas. Dari sekian masalah yang menjadi beban para pelaju, ada satu hal yang paling terasa membebani dan harusnya tidak terjadi, yaitu adanya razia polisi yang hampir terjadi setiap hari, di beberapa lokasi sekaligus dan seringnya tanpa dilengkapi pemenuhan syarat legal berupa papan pemberitahuan dan surat tugas yang sah. Pengendara selalu saja kalah argumen dan berada pada pihak yang salah dan harus rela meskipun terpaksa mengeluarkan uang untuk membayar denda tilang atau "uang damai". Inilah yang secara masif dan mengakar terjadi yang puncaknya menjadi nilai buruk kepolisian, sebagai lambang kekecewaan kepada lembaga pelindung dan pengayom masyarakat.
Kedua, keluhan anak tentang sekolah. Sebagai orang tua, suatu saat kita berusaha share, bercerita dan sebaliknya mendengarkan anak yang bercerita kejadian di sekolahnya. Dari sekian ceritanya yang paling menyayat adalah jika anak mengatakan ada satu dua guru yang rasanya kurang disukai. Guru yang jarang hadir dan hanya memberikan catatan karena sedang kurang sehat, atau hadir namun jarang masuk kelas karena kesibukannya dan hanya memberi tugas namun jarang dikoreksi dan tidak pernah memberikan apresiasi dan motivasi.

Tulisan seri Oase kali ini adalah murni curahan pribadi bahwa ada rasa beban berat sebagai guru untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi siswa. Fase titik balik itu muncul dan sangat terasa ketika beberapa bulan yang lalu, kami mendapat karunia sakit yang menurut istri adalah sakit yang dirasakan sebagai kondisi paling drop selama 13 tahun berumah tangga. Kondisi sakit yang membuat diri terpaksa harus off dan ijin kerja hampir seminggu lamanya. Namun begitu, pada hari ke 4 tetap memaksakan diri untuk berangkat ke tempat kerja dalam kondisi yang masih sangat lemah dan kepala pusing semata-mata hanya ingin menunjukkan diri -bahwa kondisi diri telah lebih baik, agar teman-teman kantor tidak perlu bezuk ke rumah, kasihan kalau mereka harus jauh-jauh datang ke rumah yang berjarak 56 km dari sekolah. Memaksakan diri berangkat, sambil menahan kepala yang rasanya mau terjungkal, akhirnya sampai juga di sekolah setelah berkendara lebih dari 100 menit (kondisi normal 70-75 menit). Sesampai di sekolah, di meja telah penuh dengan tumpukan buku tugas, hasil pekerjaan siswa. Nah dalam kondisi yang paling terpuruk, dalam dingin yang mencekam dan kepala yang rasanya berputar-putar itulah menjadikan diri sangat sensitif dan kemudian melihat betapa selama ini banyak menelantarkan mereka, mengurangi hak mereka, mengabaikan kerinduan mereka dan meninggalkan tanggung jawab ruhani mereka. 

Tulisan ini bukan untuk mengkritisi siapapun, teman guru, teman kantor, senior atau pimpinan di manapun, namun lebih kepada koreksi kepada diri pribadi yang belum bisa berbuat yang terbaik. Ini hanya gulungan rasa yang muncul ketika saya menempatkan diri sebagai orang tua dari siswa-siswa kita. Saya tidak tega, tidak sampai hati bahkan tidak rela jika anak saya sendiri berada dalam kondisi yang demikian. Bukan masalah berapa banyak biaya yang dikeluarkan, bukan masalah pilihan sekolah, namun lebih kepada masalah amanah dan kepercayaan. Tak satupun orangtua berharap anaknya terabaikan atau dikecewakan, demikian halnya anak dari seorang guru sekalipun. Saya yang kebetulan PNS mungkin tidak terlalu masalah dari segi biaya karena dipercaya untuk hutang di bank, namun bagaimana dengan orangtua siswa yang lain yang sangat beragam pekerjaan dan penghasilan mereka. Ada yang hanya pembantu rumah tangga, penjual sayuran atau bahkan kuli bangunan yang hasilnya tak bisa dipastikan. Mereka memilih sekolah kita karena berharap dan beranggapan inilah pilihan terbaik bagi anak mereka, lembaga yang status dan kelasnya sudah terpercaya, sekolah yang nama besarnya sudah terkenal di dunia maya, bahkan dalam beberapa hal menjadi rujukan bagi sekolah di sekitarnya. Harapan besar dan amanah ratusan siswa dan masyarakat telah diserahkan kepada sekolah yang "dibidani" banyak orang hebat di dalamnya.

Secara pribadi, sebagai seorang guru ada rasa prihatin dan merasa sangat bersalah dengan apa yang kami lakukan selama ini. Banyak hal yang belum di-optimalkan, belum di-maksimalkan dan lebih banyak kepentingan siswa yang terabaikan dan belum terlayani dengan baik. Mungkin juga situasi kelas yang kurang kondusif, sarana yang kurang tertata dan siswa yang kurang disiplin karena kurang penanganan oleh guru kelas atau wali kelas yang kurang inovasi dalam pengelolaan kelasnya. Satu yang paling kami takutkan adalah akumulasi dari berbagai rasa para siswa yang menumpuk menjadi rasa kecewa, dan berikutnya pasti akan sampai kepada orang tua mereka. Kami sebagai guru yang pada saat yang sama sekaligus juga orang tua dari siswa menjadi sangat sensitif pada kejadian seperti ini. Dalam kondisi ini sebagai orang tua hanya bisa bersabar dan memberikan motivasi agar anak tetap semangat belajar. Untuk memberikan kritik dan masukan, orang tua harus berfikir seribu kali demi menjaga anaknya agar terbebas dari intimidasi atau kekhawatiran lain yang akan terjadi. Ketidaknyaman siswa dan berkurangnya kepercayaan orang tua adalah bentuk kekecewaan pada sekolah, sebagai lembaga pendidikan calon pemimpin masa depan.

Berikut kami tuliskan beberapa hal yang merupakan harapan dari orang tua siswa, yang juga sangat diharapkan oleh siswa pada sosok gurunya. Apabila beberapa harapan ini tidak mereka dapatkan dari sosok gurunya maka sangat mungkin akhirnya menjadi beberapa kekecewaan seperti yang terjadi pada oknum polisi atau guru seperti contoh di atas. Harapan tersebut antara lain sebagai berikut;

  • Disiplin dalam hal waktu. Inilah faktor utama pembentuk krediblitas sebuah lembaga, instansi juga diri pribadi. Jujur, harusnya malu jika menyuruh siswa agar disiplin, marah jika ada siswa yang terlambat, dan murka jika ada yang tidak tertib, namun kita tidak pernah instrospeksi apa kita sudah disiplin, apa kita sudah tertib. Jangankan hadir lebih pagi sebelum masuk lalu berdiri siap menyalami siswa, sekedar hadir tepat waktu saja beberapa masih belum bisa, bahkan beberapa dengan tenangnya datang terlambat beberapa menit setelah bel masuk, tidak ada rasa sungkan, tidak ada rasa malu apalagi rasa bersalah sedikitpun..
  • Sikap, perilaku dan perkataan. Seringkali guru yang merasa berkuasa penuh bak raja di dalam kelas, dapat berbuat sesuai ego pribadi, bukan lagi semangat mendidik, membimbing dan melayani namun sebaliknya bisa memerintah sekehendak hati bahkan mengancam hingga mengintimidasi. Perkataan kasar atau kotor yang tidak seharusnya keluar dari sosok guru yang dihormati, hanya karena merasa kehormatannya terusik karena salah memahami hakikatnya dirinya untuk melayani.
  • Tauladan. Inilah hakikat pendidikan yang paling tinggi, yang masih banyak tidak dijiwai oleh guru. Banyak guru yang masih suka memerinah dengan mata melotot, suara keras, atau kata-kata kotor dan nada ancaman. Padahal ada satu metode yang paling ampuh untuk menyuruh, mengajak dan mengarahkan siswa, yaitu keteladanan saat di depan, yang diikuti dengan gandengan saat bersamaan dan dikuatkan dengan dorongan saat di belakang. Dalam hal ini Filosofi Ki Hajar Dewantara terasa sangat pas, ing ngarso sung tulodho - ing madyo mangun karso - tut wuri handayani.
Menjadi guru yang ideal dan idola adalah harapan bagi yang masih punya intuisi dan nurani pada panggilan profesi. Menjadi sosok guru yang hebat, yang cerdas dan yang bijaksana sama halnya dengan harapan para ibu STW, yang umumnya ingin menjadi sosok yang awet muda, selalu sehat, mempesona, selalu bahagia, terpenuhi segala keinginan dan mendapatkan yang terbaik adalah harapan setiap orang. Apalagi jika ditambahi karunia kecerdasan yang tinggi, kemampuan komunikasi verbal yang fasih dan sifat supel, maka tak mengherankan jika kemudian menjadi sosok yang selalu diidolakan oleh siapa saja. Namun dalam kehidupan di dunia yang fana ini tidak ada satupun manusia (makluk) yang sempurna, yang baik dalam segala hal dan bisa selalu menjaga diri dalam kebaikan. Siapapun dia, sehebat apapun ilmunya, secerdas apapun otaknya dan seberapapun banyak kekayaannya, tidak akan serta merta membuat diri menjadi pribadi sempurna.

Kami menyadari sepenuhnya terlampau banyak kesalahan dan kekurangan kami. Rasanya belum layak untuk disebut sebagai guru, sosok yang digugu dan ditiru. Dalam asa ingin meniru dan  menjadi sosok utama berikut; 1) high performance seperti Ibu Ruti Sumarni yang cerdas, energik dan berdedikasi tinggi, 2) low profil seperti Pak Satiyun yang sabar, bijaksana, pasrah, dingin dan tulus tanpa ambisi apalagi sampai mencari keuntungan pribadi, 3) nobel attitude seperti Ibu Rini Utami yang rajin, tekun, santun, ramah dan rendah hati dalam segala kondisi, 4) hidden worker seperti Pak Ronto bekerja sendiri dan sering lembur di malam hari untuk melayani banyak orang - tanpa deklarasi, tanpa harus busungkan dada untuk menunjukkan jati diri, 5) neat and orderly seperti Bu Isti Supriyanti dengan perencanaan dan catatan yang rapi,  teratur dan tersimpan dengan sangat baik. Beliau-beliau ini adalah sumber inspirasi dan sumber motivasi bagi kami untuk mengabdi dan mendedikasikan diri dalam pembinaan generasi melalui pendidikan di negeri Indonesia tercinta ini.

Dengan penuh kesadaran dan segenap penyesalan atas semua yang telah terlewatkan, secara pribadi penulis ingin menyampaikan "PERMOHONAN MAAF" atas semua kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi selama ini.
  • Murid-murid kami, mohon maafkan kami yang sering/banyak meninggalkan kelas - baik karena tugas diklat, tugas pendampingan, tugas sekolah, karena kepentingan pribadi, atau hanya karena malas. Maafkan kami yang belum bisa mengajar, mendidik dan membimbing secara optimal hingga kami tidak mampu menjadi sosok guru yang baik - apalagi guru yang menginspirasi, sekali lagi maafkan guru-mu ini.
  • Orang tua murid dan masyarakat, mohon dimaafkan jika kami dan teman-teman kami masih belum mampu melayani dengan sepenuh hati, jika kami belum bisa mengasihi dan menyayangi siswa layaknya pengganti orang tua di sekolah, satu harapan doakan kami agar bisa lebih baik lagi.
  • Demikian juga kesalahan yang kami lakukan kepada teman-teman kami sesama guru, karyawan dan teman pendidik yang pernah bergaul, berinteraksi atau pembaca yang membaca tulisan-tulisan kami.
Satu harapan, kami dan teman-teman kami - pimpinan, guru dan karyawan - bahwa kami ingin berbenah diri, bertekad untuk memperbaiki diri untuk mengabdikan ilmu dan diri kami untuk pendidikan yang lebih baik di sekolah ini, di wilayah ini, di negeri ini. Kami ingin seperti guru SD yang tetap semangat mengabdi - semoga kami bisa melakukan yang terbaik di sisa-sisa umur kami untuk berbagi ilmu dan berbagi manfaat, karena kami yakin tidak akan ada yang hilang dan terbuang dalam setiap langkah, sikap, perilaku dan tindakan yang dilakukan untuk kebaikan, kalaupun tidak diperoleh di dunia, maka insya-Alloh akan diterimakan di akherat kelak. Kami tidak ingin citra buruk menimpa sekolah kami, teman-teman kami dan murid-murid kami, karena kami juga yakin tidak satu keburukan-pun yang luput dari catatan-Nya dan pasti akan diberi balasan setimpal, yang bisa dirasakan di usia tua atau kelak di alam yang lain. Nasehat, saran dan masukan akan menjadi pemicu dan pemacu untuk tegaknya pembelajaran yang kondusif, oleh karena itu, mari wujudkan sekolah yang aman dan nyaman, serta terbuka untuk perbaikan dan kemajuan. 
Selamat beraktifitas, semoga sukses <72712-73085>.