text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Rabu, 10 Juni 2015

Wisuda, Perpisahan dan Pengumuman Kelulusan UN 2015 - Terbesar dan Terhebat Sepanjang Sejarah SMPN 2 Kepil

Penampilan siswa kelas IX hari ini sangat berbeda, nampak mereka berpakaian hitam putih dilengkapi jas hitam dan berdasi. Siswa putra nampak gagah-gagah sekali, demikian juga yang putri nampak cantik-cantik sekali hari ini. Rabu 10 Juni 2015 adalah hari yang ditunggu-tunggu siswa kelas IX. Yah, hari Rabu ini mereka akan melangsungkan hajad besar berupa Wisuda sebagai puncak kebahagiaan mereka selama 3 tahun sekolah di kampus tercinta.

Komandan kegiatan wisuda tahun ini adalah Bpk Widodo, S.Pd. Bertempat di halaman utama SMPN 2 Kepil ajang wisuda akan dilaksanakan. Setelah dipasang tenda, ditata set panggung dan dekorasi yang digarap oleh Bpk Suronto (staf TU) maka tampak suasana yang sangat hidup dan asri. Tampak seperangkat gamelan dan alat musik band dan sound system terpasang rapi menambah hidup suasana akan meriahnya acara. Panggung terdiri dari 3 setel, panggung besar berada ditengah yang merupakan panggung utama, panggung sayap kanan berisi penuh seperangkat gamelan milik SMPN 2 Kepil yang akan pentas perdana di depan publik pagi ini, sayap kiri berisi perangkat musik band. Secara fisik, acara dan kemeriahan, acara wisuda untuk tahun ini adalah yang terbesar dan teristimewa.

Tepat pukul 09.00 acara dimulai dengan pra-acara berupa penampilan beberapa lagu sumbangan dari alumni siswa SMPN 2 Kepil berupa band SMAN Kepil. Dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh pembawa acara Mr. Eko Sutomas, S.Pd dengan berbahasa jawa yang sangat kental layaknya acara temanten, maklum beliaunya dalah lulusan kursus pranoto hadicoro dari Permadani. Berbagai pentas seni dari siswa-siswa kelas 7, 8 dan 9 ditampilkan dalam acara wisuda kali ini. Diawali pra-acara dengan Band SMP 2 Kepil, dilanjutkan dengan penampilan Tari NDOLALAK yang dibawakan siswa kelas 7 dan 8. Tari Ndolalak ini dilatih langsung oleh Maestro Ndolalak Kepil yang beliau-nya adalah kepala sekolah SMPN 2 Kepil - Bpk Drs, Kardan. Aplaus dan jempol dobel empat untuk koreografi dan bimbingan beliau, tari ndolalak tampil maksimal dan sempurna. Pra-acara ditambah penampilan spontan/sisipan yang merupakan sumbangan dari SMKN 2 Kepil berupa rampak bambu yang juga sangat meriah dan membuat kagum.

Masuk ke acara utama, diawali dengan sambutan kepala sekolah, Bapak Drs. Kardan yang menguraikan banyak hal terkait istimewanya penampilan wisuda tahun ini yang beda dari tahun sebelumnya. Setelah sambutan kepala sekolah dialnjutkan penampilan karya terbaik SMPN 2 Kepil tahun berupa Tari Gambyong yang sangat spesial, spesial karena penampilan yang luar biasa istimewa dengan iringan suara gamelan yang live (langsung) dari grup gamelan yang terdiri dari siswa kelas 7 dan 8. Sungguh karya yang luar biasa tari gambyong ini yang dipadu dengan musik gamelan milik sendiri. Tari gambyong diasuh oleh pelatih Ibu M. Isti Supriyanti, S.Pd (guru PKn SMPN 2 Kepil) sedangkan gamelan dilatih langsung oleh Bpk Drs. Kardan.
Aacar selanjutnya berupa sambutan dari perwakilan SMKN 2 Kepil, sambutan dari Ketua Komite SMPN 2 Kepil dan Sambutan dari Kepala Desa Randusari. Penampilan hiburan selanjutnya berupa kolaborasi dari beberapa seni : tari, lawak dan menyanyi.

Acara prosesi wisuda dimulai dengan diberikan penghargaan kepada 3 siswa terbaik (peringkat 1-3) dilanjutkan peringkat 4 - 10 (peringkat 10 besar) oleh bapak kepala sekolah. Peringkat 1 diraih ananda Yudistira Indra Prasta (9A) dengan nilai istimewa, nilai UN mendapat 2 nilai 100 (sempurna) untuk mapel Matematika dan IPA dan rata-rata 95,0. Peringkat 2 diraih oleh Anida Inganatul Magfuroh (9B) dengan nilai rata UN 87,5 dan peringkat 3 diraih Lailatul Khoriyah (9D) dengan nilai rata UN 86,9. Adapun urutan 4 sampai 10 adalah 4) Agus Riswanto, 5) Yayah Wulandari, 6) M Ediwi Candratama, 7) Violita Handayani, 8) Singgih Susilowati, 9) Nor Halifah, 10) Iqbal Rizqi Kusuma.

Setelah pemberian penghargaan 10 siswa terbaik dilanjutkan prosesi inti wisuda perkelas, dimulai dengan wisuda kelas 9A yang diswiuda oleh Dra Ratna Yuli Sungkayati (walas 9A), kelas 9B oleh Bpk Agus Yuswantoro, S.Pd (walas 9B), kelas 9C oleh Bpk Yosep Luhvendi, S.Pd (walas 9C) dan kelas 9D oleh Bpk Kardan - mewakili Bpk. Sukarno, S.Pd (walas 9D) yang berhalangan hadir. Dalam prosesi wisuda tersebut sekalian dibagikan pengumuman yang dikemas dalam amplop tertutup.

Setelah semua menerima akhirnya diketahui bahwa semua siswa kelas 9 sebanyak 96 lulus semua alias lulus 100 %. Alhamdulillah, ternyata tidak sia-sia perjuangan selama 3 tahun ini. Kami ucapkan "Selamat" atas prestasi yang telah kalian raih, Lulus dan Sukses. Selamat mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Berikut beberapa gambar yang semoga dapat mewakili kemeriahan acara tersebut.








Selamat menikmati, selamat beraktifitas - semoga sukses <31160>

Jumat, 05 Juni 2015

Lentera Hikmah -4 : Mendewasakan Diri Dengan Berbagi, Bersama-sama Akan Lebih Bermakna

Perjuangan yang tulus akan selalu membuahkan berjuta kenikmatan dan kebahagian. Beberapa bulan lalu, di ruang TU tersedia hidangan syukuran dengan menu spesial "Rica-rica Entok" yang disediakan oleh salah seorang guru, semua teman kerja menikmati dengan lahap, bahkan bisa nambah-nambah hingga puas, namun tak ada yang tahu dan peduli - ini syukuran apa. Baru beberapa bulan kemudian kami tahu bahwa syukuran itu karena beliau menerima karunia Alloh yang sangat besar bagi keluarga besar beliau. Pertama, sang istri tercinta berhasil pindah / mutasi ke sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya, jauh berbeda dengan sebelumnya yang harus menempuh perjalanan jauh lintas kabupaten. Kedua, sebuah mobil bagus telah terparkir di garasi rumahnya. Dengan kendaraan itu akan lebih nyaman jika hendak bepergian,  kondangan, piknik atau sekedar makan di restoran bersama istri, dua anak dan ibu, tanpa harus memakai helm dan tanpa harus memakai mantol bila kondisi hujan.

Kita turut bersyukur dan ikut bahagia atas karunia teman kita di atas. Terlebih lagi untuk diri dan keluarga kita sendiri, kita musti banyak bersyukur kepada Alloh atas nikmat yang kita terima hingga hari ini. Bukankan teramat banyak yang telah kita terima, yang tak terhitung jumlah dan nilainya, mulai dari kesehatan, pendidikan, kekayaan, pasangan hidup, keturunan dan keluarga, serta kepercayaan dan pandangan baik dari masyarakat. Gambaran teman kita di atas adalah bentuk karunia yang diberikan atas perjuangan yang telah dilakukan selama ini. Betapa sang suami berjuang membahagiakan istri, demikian pula istri berjuang membahagiakan suami. Kata bahagia di sini tidak harus berarti "puas", karena bunyi kalimat, arti dan persepsi maknanya akan berbeda. Bahagia di sini adalah bahagia dalam arti yang lebih luas. Kata kuncinya SALING BERBAGI, berbagi rasa, berbagi masalah dan berbagi bahagia, susah senang dirasakan bersama, seperti syair lagu dangdutnya Yani-ta Bahar. 

Tulisan ke-4 dalam tajuk lentera hikmah ini terinspirasi dari beberapa tayangan Kick Andy yang berisi perjuangan seseorang yang sangat gigih dalam menyelesaikan pendidikannya. Mereka harus bersusah payah dalam kondisi yang sangat terbatas, jauh dari orangtua dan sanak saudara, mencukupi kebutuhan pendidikan juga kebutuhan hariannya yang sering sangat ala kadarnya. Namun dibalik kekurangan bekal finansial yang ada pada dirinya, ia masih sempat memikirkan dan mampu memberikan perhatian dan bantuan bagi orang-orang di sekitarnya. Sebut saja Angga Dwituti Lestari dari Sleman yang menjadi lulusan terbaik UNS Solo pada 14 Juni 2014 lalu dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3.98. Yang kedua Mochammad Najmul Afad dari Batang yang juga lulus Cum Laude dengan IPK 3.87 dari UNES Semarang. Disamping hebat karena prestasinya yang istimewa, ternyata keduanya mempunyai sifat kepedulian yang tinggi - mereka aktif di kegiatan mahasiswa di kampus, mengajari anak-anak TPA mengaji dan membina karang taruna di lingkungannya. Sifat peduli, saling mengisi dan mau berbagi inilah yang menjadikan mereka istimewa.

Apa yang terjadi di dunia kerja, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan situasi di bangku sekolah atau bangku kuliah. Prestasi kerja yang meliputi produktifitas, kreatifitas dan kredibilitas sangat bergantung dengan semangat juang dalam belajar - belajar berkomunikasi, belajar bersosialisasi, belajar berkreasi, belajar ber-inovasi dan belajar bekerja untuk menghasilkan karya yang terbaik. Di sini dibutuhkan semangat juang, kesabaran, keuletan dan ketangguhan - karena situasi dan kondisi selalu dinamis, tidak selalu baik, tidak selalu sama dengan harapan, tidak tetap dan selalu berubah seiring waktu dan keadaan. Oleh karena itu diperlukan kemampuan bersosialisasi, beradaptasi dan berkomunikasi. Kemampuan untuk bisa Saling Berbagi sangat dibutuhkan dalam situasi kerja kapan pun dan dimana pun. Sifat egois dan mementingkan diri sendiri harus dapat dilebur untuk kepentingan bersama karena berada dalam sistem kerja yang multi personal.

Kendala terbesar yang biasa terjadi dalam suatu masyarakat, komunitas, organisasi atau dunia kerja adalah adanya sifat Adigang, Adigung, Adiguno. Sombong karena merasa memiliki kekuatan, kedudukan dan kepandaian atau latar belakang lainnya. Merasa besar, merasa benar, merasa hebat, merasa mulia, merasa senior dan semua hal terkait dengan merasa lebih dari yang lain akan menjadi kendala dan hambatan untuk bersosialisasi dalam masyarakat yang multi personal dan multi kultural. Merasa paling penting dan harus diutamakan, merasa tinggi dan harus dimuliakan, merasa besar dan harus mendapat sesuatu yang lebih dari yang lain. Lembah manah, merasa bersalah dan mau mengalah adalah sifat yang sangat sulit untuk dilakukan. Imbasnya akan mempengaruhi komunikasi, kondisi dan situasi dalam dunia kerja dan masyarakat. Sedangkan kendala berikutnya adalah keadilan sangat yang sulit ditegakkan. Oleh karenanya keadilan ditempatkan di sila terakhir (kelima) dalam pancasila. Saking sulitnya maka dalam hadist dijelaskan balasan istimewa berupa perlindungan di akhirat pada urutan pertama adalah pemimpin yang adil. Keadilan tidak bisa terjadi dengan sendirinya, karena sering kalah oleh berbagai kepentingan, yang biasanya didominasi oleh sifat Adigang, Adigung dan Adiguno di atas. Makanya keadilan harus diupayakan, harus didukung, harus diperjuangkan dan dikawal oleh mereka yang masih peduli dengan keadilan.

Saat ini kita berada dalam perjalanan menuju akhir waktu - waktu belajar, waktu bekerja dan waktu hidup. Yang sekolah atau kuliah tak akan selamanya belajar di kampus tempat belajar saat ini, Yang menjadi pejabat dan menyandang pangkat tak akan seterusnya menjabat dan berpangkat seperti saat ini. Demikian juga yang bekerja juga tak selamanya bekerja di tempat bekerja saat ini, suatu saat bisa jadi pergi karena pindah atau mutasi, pensiun atau  hal lain yang diluar kemampuan manusiawi. Suatu saat bila kita sudah tidak di sini lagi, maka yang tersisa adalah kenangan bahwa kita pernah ada disini, dengan segala catatan tentang kita. Catatan tentang kita itulah yang mustinya kita pikirkan, kita perhatikan dan kita renungkan. Kelak, bekas siswa-siswa kita, bekas teman-teman kerja kita dan masyarakat sekitar bekas kantor kita bekerja akan memiliki catatan berupa tulisan yang tak pernah bisa dihapuskan tentang kita. Kita yang baik dan bijaksana, yang ramah dan pemurah, yang santun dan lembah manah akan tercatat dan terpatri kuat dalam hati mereka. Begitu sebaliknya kita yang angkuh dan sombong, yang dengki dan iri hati,  yang malas dan keras kepala, yang cabul dan tidak senonoh, yang matre dan mau menang sendiri dan berbagai atribut buruk lainnya juga tercatat kuat dalam memori orang-orang yang pernah bersama dengan kita. Cap dan stempel tentang perilaku kita selamanya akan ada dan sulit untuk dihapuskan dari hati mereka. Kita mau stempel yang mana ?

Di sini, di tempat ini kita tidak semata-mata hanya bekerja untuk mencari dan mendapatkan uang. Sekali lagi bukan semata-mata karena uang, karena kalau hanya karena uang maka akhirnya semua jalan bisa ditempuh, semua tatanan bisa diterjang, semua teman bisa dilawan untuk satu tujuan, uang. Di tempat ini kita bisa menambah wawasan, menambah saudara dan menambah amal kebaikan. Kita bisa sama-sama belajar, sama-sama bekerja, sama-sama berbagi rasa, sama-sama berbagi ilmu dan pengalaman. Oleh karena itu alangkah lebih baik bila dalam banyak hal kita bisa saling berbagi. Dalam hal-hal yang menyenangkan, membahagiakan, syukuran, makan-makan bahkan pekerjaan akan lebih bermakna bila kita berbagi. Demikian juga untuk hal yang berbentuk permasalahan, hambatan dan tantangan akan terasa lebih ringan bila diselesaikan dengan cara berbagi.

Tak mudah memang untuk menyadari kekurangan dan kesalahan diri, terasa berat memang untuk bisa mengoreksi diri dan menilai diri sendiri, terlebih sulit lagi untuk bisa merubah perilaku diri. Namun bila masih memiliki rasa empati untuk bisa merasakan yang dirasakan orang lain, dan masih bisa berfikir bahwa keadilan dan kebersamaan adalah lebih utama, maka semuanya akan bisa mulai dilalui dengan tenang, sabar dan penuh kedamaian. Intinya diperlukan kedewasaan - kedewasaan dalam berfikir, kedewasaan dalam bersikap dan kedewasaan dalam bertindak - agar tidak memunculkan kesan bahwa kita hanya mencari keuntungan pribadi dan di lain pihak merugikan orang lain. Marilah kita wujudkan situasi yang nyaman di lingkungan kerja, di masyarakat dan di berbagai kegiatan lainnya. Selamat beraktifitas, semoga sukses - Amin. <31040-72>