text

Selamat Datang di Blog SMP N 2 Kepil Wonosobo ... Sekolah SEJUTA IMPIAN, ... Awali Suksesmu Dari Sini ... Mulailah segala sesuatu dengan BISMILLAH ...

Rabu, 25 November 2020

Tugas Pokok dan Fungsi Guru dalam Menghadapi Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0

"Menjadi guru bukanlah pengorbanan, melainkan kehormatan. Mereka telah memilih jalan terhormat untuk masa depan cemerlang," itulah kata penting yang sarat makna, suatu penghormatan kepada guru yang disampaikan tepat 6 tahun yang lalu oleh Anies Baswedan yang saat itu menjabat Mendikbud seusai upacara peringatan Hari Guru Nasional. Dari sini maka seorang guru harus bisa memosisikan tanggung jawab mendidik anak-anak bangsa bukan dijadikan sebagai beban, tetapi merupakan kehormatan. Artinya, guru adalah profesi yang sangat mulia dengan tugas utama menunaikan salah satu amanat proklamasi kemerdekaan RI untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

Guru adalah agen perubahan (agent of change). Guru adalah garda terdepan dalam pembangunan pendidikan. Guru-guru harus melaksanakan tugasnya dengan penuh sukacita, karena ibaratnya, mereka adalah para pelukis, pengukir, atau arsitek bagi masa depan generasi muda Indonesia. Setiap langkah, tutur kata, dan karya guru adalah ikhtiar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru harus benar-benar menghayati dan mencintai pekerjaannya. Guru harus mengajar dan mendidik setiap siswanya dilandasi oleh panggilan hati nurani.

Panggilan hati nurani itulah yang menggerakkan seseorang untuk menjadi guru dan langsung terjun melaksanakan tugas tanpa ribet berfikir apa yang harus dilakukan sebagai guru. Banyak yang sudah lama berkecimpung, bekerja dan bertugas sebagai guru tetapi tidak begitu paham apa sebenarnya yang menjadi tugas pokok dan fungsinya, bukan karena tidak mau tahu, tapi mungkin karena terlalu sibuk dan tidak ambil pusing dengan definisi guru, tugas pokoknya apa dan juga apa fungsi serta tantangan yang dihadapi di era saat ini. Nah, di sini kita akan sedikit belajar bersama berbagai hal tersebut dalam paparan yang sederhana dan mudah dipahami.

Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Guru merupakan tenaga profesional dengan tugas pokok mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas pokok guru tersebut dilakukan pada satuan pendidikan anak usia dini jalur (PAUD), dan pendidikan formal mulai TK-SMA/K, dan SLB. Tugas Pokok Guru Sesuai Permendikbud 15 Tahun 2018.

Dalam melaksanakan tugasnya seorang guru memiliki 5 (lima) kegiatan (tugas) pokok. 

  1. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan, yang dilakukan melalui kegiatan : a) mengkaji kurikulum dan silabus pembelajaran, pembimbingan, dan program kebutuhan khusus pada satuan pendidikan. b) menyusun program tahunan dan semester sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. c) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembimbingan sesuai standar proses.
  2. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan yang dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan kedua ini merupakan pelaksanaan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPB). Pelaksanaan pembelajaran terpenuhi apabila guru mata pelajaran paling sedikit mengajar 24 jam dan paling banyak 40 jam Tatap Muka/minggu. Sedangkan pelaksanaan pembimbingan oleh Guru BK atau TIK dengan membimbing paling sedikit 5 (lima) rombongan belajar per tahun.
  3. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan. Menilai merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi hasil pembelajaran atau pembimbingan. Kegiatan penilaian ini digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  4. Membimbing dan melatih peserta didik. Membimbing dan melatih peserta didik dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan kokurikuler dan/atau kegiatan ekstrakurikuler. 
  5. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru. Tugas tambahan yang diemban oleh guru memiliki ekuivalensi dengan beban mengajar. Artinya tugas tambahan dari guru disetarakan dengan jam mengajar tatap muka/minggu.

Tugas tambahan Guru dan Ekuivalensinya
Disamping tugas utama sebagai guru, beberapa guru mata pelajaran yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah, ketua program keahlian, kepala perpustakaan, laboratorium, dan kepala bengkel. Dalam menjalankan tugasnya diekuivalensikan dengan mengajar sebanyak 12 jam tatap muka/minggu. Sedangkan bagi Guru BK atau TIK, tugas tambahan di atas diekuivalensikan dengan membimbing 3 (tiga) rombongan belajar per tahun. Bagi guru pembimbing khusus pada pendidikan inklusif atau pendidikan terpadu beban tugasnya diekuivalensikan dengan 6 jam tatap muka/minggu.

Pemberian tugas tambahan tersebut diberikan kepada guru untuk pemenuhan beban kerja dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Tugas tambahan bagi guru dalam rangka memenuhi beban kerja, dilaksanakan pada satuan administrasi pangkalnya atau satminkal. Sedangkan tugas tambahan lain yang diakui ekuivalensinya terkait dengan pemenuhan beban kerja adalah wali kelas, pembina OSIS, dan pembina ekstrakurikuler. Selain itu menjadi koordinator PKB, PKG, koordinator BKK pada SMK dan penilai PKG dengan nilai ekuivalensi 2 jam tatap muka/minggu. Tugas tambahan dengan nilai ekuivalensi 1 jam tatap muka/minggu diberikan kepada guru piket dan ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama. Guru yang mengemban tugas sebagai pengurus organisasi profesi tingkat Nasional 3 jam, Provinsi 2 jam, Kabupaten/Kota 1 jam tatap muka/minggu.

Tantangan Guru di Era Revolusi 4.0

Perkembangan zaman yang terus berubah dan bergerak membuat tugas guru juga berubah dan terus berkembang seiring perkembangan teknologi yang terus tumbuh dengan produk-produk inovatif terbaru. Oleh karena itu tugas guru juga berubah, tidak ringan tetapi sebaliknya justru semakin berat dengan banyaknya tantangan baru. Guru saat ini tidak hanya sebagai pelaksana dari kurikulum, tetapi harus mampu menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh guru saat ini, terutama cara memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang karakteristiknya kini telah berubah.

Karakteristik peserta didik saat ini berbeda dengan peserta didik di masa 10-20 tahun yang lalu. Mereka adalah para generasi Z yang terlahir di era ketika semua informasi sudah terkoneksi. Peserta didik saat ini akan mengekspresikan kesantunan, sikap hormat, dan kepatuhannya kepada seorang guru melalui cara yang berbeda pula. Apa yang mereka lihat, mereka dengar, dan mereka rasa langsung akan diaktualisasikan dalam reaksi spontan secara lugas dan tanpa basa-basi. Disini lah guru dituntut mampu mempelajari dan menyesuaikan banyak hal yang baru, misalnya; cara menggunakan teknologi, untuk pembelajaran, membuat media yang menarik bagi peserta didik hingga cara dan strategi menghadapi generasi yang kini menjadi peserta didiknya pada era revolusi 4.0. 

Guru harus mengikuti perkembangan (updating skills) pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru harus mempunyai bekal pengetahuan berbagai hal tentang konsep pembaharuan dalam pendidikan, tentang paradigma pembelajaran terkini (Technology based, Scientific approach) agar dapat  menjadi agent of change ketika menjadi pengajar , pendidik atau pengelola yang inovatif dan motivatif di era Revolusi Indsutri 4.0. 

Revolusi Industri 4.0 banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia, yang secara fundamental telah mengubah cara beraktivitas manusia dan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia kerja. Pengaruh positif revolusi industri 4.0 berupa efektifitas dan efisiensi sumber daya dan biaya produksi meskipun berdampak pada pengurangan lapangan pekerjaan. Era Revolusi Industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja termasuk guru yang memiliki keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia yang digabung menjadi Literasi Baru yang akan membuat guru kompetitif.

  • Literasi digital terkait dengan kemampuan membaca, menganalisis dan membuat konklusi berpikir berdasarkan data dan informasi (big data) yang diperoleh. 
  • Literasi teknologi terkait dengan kemampuan memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi dan bekerja berbasis produk teknologi untuk mendapatkan hasil maksimal.  
  • Literasi manusia terkait dengan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif.
Kemampuan literasi baru ini menjadi modal bagi guru  untuk bisa menghadirkan pembelajaran yang lebih variatif, tidak monoton hanya bertumpu pada satu metode pembelajaran yang bisa saja membuat para peserta didik tidak berkembang. Seorang guru diharapkan jangan pernah berhenti belajar (never stop learning). Dengan terus belajar maka diharapkan guru akan semakin meningkat dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0. 

Terkait dengan kompetensi guru yang dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0 terbagi dalam 4 jenis kompetensi yang biasa disebut dengan 4C, yaitu :
  1. Critical thinking (berpikir kritis), 
  2. Collaboration (kolaborasi), 
  3. Communication (komunikasi), dan  
  4. Creativity (kreativitas). 
Singkatnya seorang guru hendaknya berpikir kritis dan mempunyai solusi dari setiap masalah (problem solving), bisa berkolaborasi lintas jaringan, lincah dan mempunyai jiwa kewirausahaan. Dengan begitu diharapkan seorang guru tidak menjadi guru lontong basi, guru dengan gaya masa lalu yang ketinggalan teknologi. Guru lontong basi adalah guru yang gaya mengajarnya masih meniru guru zaman dahulu saat mereka sekolah, padahal kini zaman sudah masuk era teknologi.

Akhirnya, sebagai insan pendidikan guru diharapkan selalu optimis dan memiliki keyakinan yang kuat, bahwa siapa saja yang mau belajar pasti akan bisa, itu juga kan yang disampaikan kepada peserta didik saat memberikan motivasi. Ilmu terkait dengan kompetensi guru banyak tersebar dan tersedia di sekitar kita, ilmu itu ada dimana-mana, bagaikan air yang ada di kendi-kendi atau saluran pipa-pipa berkran, jika kita mau membuka kran atau penutupnya maka mengalirlah air itu. Kata kuncinya, hanya kemauan, kemauan untuk belajar, kemauan untuk maju.
Selamat belajar, selamat beraktifitas, selamat bekerja, semoga sukses.

Senin, 12 Oktober 2020

Kesiapan Sekolah untuk Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi

Masa pandemi Covid-19 sudah 6 bulan terlewatkan, setengah tahun lebih, bagi sekolah artinya sudah mencapai satu semester lamanya. Sejak wabah corona melanda negeri ini, sontak merubah hampir semua aktifitas kehidupan, membuat berbagai perubahan yang berbeda dari yang biasanya. Ini terjadi hampir di semua lini, mulai dari sektor ekonomi industri, sektor pariwisata, sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor ibadah religi,  dan juga sektor pendidikan. Selain ekonomi, sektor pendidikan merupakan bidang yang merasakan dampak terburuk akibat wabah corona ini, dimana sekolah-sekolah ditutup tidak boleh mengadakan  kegiatan pembelajaran di dalam atau lingkungan sekolah. Semua dilaksanakan dalam rangka social distancing, menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang dikhawatirkan menjadi sebab dan sumber penularan (klaster baru).

Dari sekian banyak bidang yang ada, maka bidang pendidikan adalah yang paling parah merasakan dampaknya dimana kegiatan pendidikan tidak bisa dijalankan sebagaimana mestinya. Aspek terkait dengan aturan dilarang mengadakan kerumunan dan susahnya menjaga jarak adalah alasan paling kuat untuk merumahkan murid dan guru. Akhirnya semua kegiatan pembelajaran dirubah pola dan model pelaksanaannya dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sekarang banyak dikenal dengan istilah pembelajaran dalam jaringan (daring) menggunakan media internet. Ada banyak ragam dan model yang digunakan oleh guru untuk memberikan layanan pembelajaran kepada murid-muridnya, dengan model yang beragam di setiap sekolah.

Keberagaman model pembelajaran jarak jauh ini sangat berkait erat dengan tiga hal yang menjadi unsur utama dalam pembelajaran, yang jika meminjam istilah dalam sistem komputer ketiganya dapat dibedakan sebagai berikut. 

  1. Hardware, perangkat keras yaitu kondisi dan ketersediaan sarana prasarana yang mendukung dalam pembelajaran jarak jauh, yang identik dengan perangkat komunikasi yang bisa digunakan untuk akses internet. Perangkat ini harus tersedia dalam kondisi yang baik pada guru maupun pada murid. Perangkat ini meliputi komputer, laptop, gadget, jaringan internet, wifi atau paket data seluler. 
  2. Software, yaitu perangkat lunak yaitu kondisi dan ketersediaan perangkat aplikasi yang dimiliki dan dikuasai untuk pembelajaran online, yang ini sudah banyak tersedia gratis di internet. Sebagai contoh yang disediakan oleh google antara lain formulir, classroom, documen, spreadsheet, slide, blog hingga youtube. 
  3. Brainware, perangkat otak yaitu kondisi dan ketersediaan sumber daya manusia (orang), yaitu guru, murid, dan jajaran manajemen sekolah. Maksudnya adalah kesiapan manusianya untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang terkait dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengoperasikan aplikasi berbasis online tersebut.
Untuk mewujudkan pembelajaran jarak jauh yang efektif di masa pendemi Covid-19 ini maka pihak menajemen SMPN 2 Kepil terus berbenah diri. Yang terkait dengan kebijakan maka jajaran pimpinan SMPN 2 Kepil selalu berkoordinasi dengan dinas pendidikan, yang terkait dengan media pembelajaran berbasis online maka dilaksanakan workshop/pelatihan berbagai pembelajaran online.

Semangat para guru untuk berlatih berbagai media pembelajaran online kepada peserta didik walau dalam banyak keterbatasan adalah kekuatan ekstra bagi jajaran pimpinan SMPN 2 Kepil untuk bisa survive dan tetap semangat berkontribusi untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik kepada siswa dan masyarakat. Tetap semangat berkarya dengan tetap menjaga protokol kesehatan demi kesehatan dan keselamatan semua warga sekolah dan masyarakat.
Selamat bekerja, selamat berkarya, semoga sukses selalu.

Sabtu, 05 September 2020

Musyawarah PGRI Ranting SMPN 2 Kepil - Pengurus Baru, Yang Muda Yang Berkarya

Hari ini situasi di lingkungan sekolah sejuta impian nampak spesial, karena semua guru dan karyawan mengenakan setelan hitam putih, batik khas dengan logo obor, itulah seragam PGRI. Yah, hari Sabtu 5 September 2020, SMP Negeri 2 Kepil sedang punya hajatan, Musyawarah PGRI Kecamatan Kepil Ranting SMPN 2 Kepil. Kegiatan empat tahunan ini bertujuan untuk konsolidasi, pertanggung-jawaban pengurus lama masa bakti 2016 - 2020 dan pemilihan pengurus baru masa bakti 2020 - 2024. Acara dipandu oleh Master Ceremoni (MC) dari daerah Purworejo, Bapak Dwi Karyanto, S.Pd. Setelah diawali dengan acara pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PGRI. Dipandu oleh dirijen Ibu Dra. Ratna Yuli Sungkayati kedua lagu dinyanyikan dengan sangat khidmat yang diikuti oleh semua yang hadir.

Masuk dalam acara sambutan, yang pertama diberikan kepada Bapak Hadi Wiyono, S.H., M.Pd. selaku kepala SMP Negeri 2 Kepil yang menjadi tuan rumah kegiatan ini. Beliau yang juga tokoh PGRI di tingkat kabupaten dengan jabatan sebagai wakil ketua PGRI Kabupaten Wonosobo sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan musyawarah ranting ini. Dalam sambutannya disampaikan bahwa menjadi pengurus PGRI adalah amanah dan perjuangan. Amanah memperjuangkan kemajuan dunia pendidikan, dan perjuangan karena tidak ada imbalan yang bersifat materi. Oleh karena itu keikhlasan adalah kunci utama dan mendasar bagi seluruh pengurus PGRI baik di tingkat sekolah,  kecamatan, kabupaten hingga pusat. Ada banyak keutamaan yang bisa diperoleh ketika seseorang menjadi pengurus PGRI, yaitu kesempatan. Kesempatan belajar berorganisasi, kesempatan berjuang untuk kesejahteraan dan karir guru dan kesempatan untuk mengembangkan diri untuk menjadi guru yang lebih baik. Oleh karena itu tidak ada pilihan yang lebih utama selain menerima dengan sukacita dan ikhlas untuk bisa memberikan yang terbaik.

Musyawarah ranting PGRI ini dihadiri oleh Pengurus PGRI Kecamatan Kepil, yang dipimpin oleh  Bapak Saikhul Kirom, S.Pd.Jas yang menjabat sebagai ketua. Dalam kata sambutannya Pak Kirom menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota PGRI, khususnya warga SMPN 2 Kepil yang menyambut dan menerima dengan sangat baik kehadiran segenap pengurus PGRI Kecamatan yang hadir saat itu. Salah satu pesan yang disampaikan adalah bahwa pengurus PGRI merupakan wadah bagi guru untuk berjuang memajukan dunia guru agar lebih berdaya guna dan berhasil guna. Oleh karena itu ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh pengurus PGRI dalam upaya untuk memperjuangkan pendidikan anak-anak generasi penerus calon pemimpin bangsa.

Selanjutnya giliran Bapak Edi Wineto, S.Pd. untuk menyampaikan laporan selaku Ketua PGRI Ranting SMPN 2 Kepil masa bakti 2016 - 2020. Diantaranya pertanggung-jawaban terkait  dana dan penggunaannya yang secara umum hanya untuk transport, sosial dan administrasi. Adapun susunan pengurus lama adalah ketua Bapak Edi Wineto, S.Pd., sekretaris Bapak Ismain, S.Pd. dan bendahara Bapak Eko Sutomas, S.Pd. Dengan diterimanya laporan pertanggung-jawaban pengurus, serta dengan dilaksanakannya pemilihan dan pengukuhan pengurus baru, maka dengan sendirinya pengurus yang lama berakhir masa tugasnya untuk diteruskan dengan pengurus yang baru.

Tibalah di penghujung acara, yaitu pemilihan dan pelantikan pengurus baru masa bakti 2020 - 2024. Alhamdulillah pemilihan Pengurus PGRI Ranting SMPN 2 Kepil berjalan lancar dan berhasil memilih pengurus baru dengan cara musyawarah mufakat. Bapak Irwan Susetyo Putro, S.Pd, guru IPS yang baru saja merayakan hari ulang tahun ke 39 pada hari Jum'at 4 September 2020 kemarin diusung dan dipersiapkan menjadi calon ketua PGRI Ranting SMPN 2 Kepil, mendampingi dan siap menggantikan Pak Edi yang 2 tahun lagi akan memasuki masa pensiun. Sosok muda yang enerjik, smart, ramah, supel dan ringan tangan dianggap cocok dan tepat menduduki jabatan tersebut. Akhirnya semua pengurus baru terpilih kemudian dilantik dan mengucapkan ikrar janji yang dipandu oleh Bapak Saikhul Kirom, S.Pd.Jas. selaku Ketua PGRI Kecamatan Kepil. Inilah hasil akhir dari pemilihan pengurus PGRI Ranting SMPN 2 Kepil, adapun susunan formasinya sebagai berikut ;

Pengurus Inti
  • Ketua 1 : Edi Wineto, S.Pd.
  • Ketua 2 : Irwan Susetyo Putro, S.Pd
  • Sekretaris : Dwi Karyanto, S.Pd.
  • Bendahara : Rini Utami, S.Pd. 
Seksi Bidang
  • Kerohanian : M. Fauzi, S.Ag.
  • Kesejahteraan : M. Bagus Panuntun, S.Pd.
  • Pemberdayaan Perempuan : Yani Widayati, M.Pd.
  • Olahraga : Ari Puwantyo, M.Or.
  • Seni Budaya : Aris Winarna, S.Pd. 
Berikut ini beberapa foto yang menggambarkan semangat keakraban, kebersamaan dan kekeluargaan  dalam pemilihan dan pelantikan pengurus baru masa bakti 2020 - 2024.






"Selamat dan Sukses" kepada seluruh pengurus baru, Pengurus PGRI Ranting SMP Negeri 2 Kepil. Selamat bekerja, semoga diberikan kemudahan, kelancaran dan kesuksesan.

Senin, 17 Agustus 2020

Virtual, Upacara Spesial - Peringatan HUT RI ke-75 di Masa Pandemi

Peringatan HUT Kemerdekaan RI di tahun 2020 ini adalah spesial dan unik. Spesial karena HUT RI di tahun 2020 ini termasuk dalam kategori Hari Ulang Tahun Berlian, karena dari hitungan tahun bertepatan dengan angka 75, yang dalam istilah ulang tahun biasa disebut dengan Berlian. Unik karena peringatan HUT RI di tahun 2020 ini dilaksanakan secara virtual, dalam rangka social distancing (menjaga jarak) dan menghindari kerumunan karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19. Hal inilah yang membuat pelaksanaan upacara tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada pesta, tidak ada lomba-lomba, tidak nampak adanya kemeriahan yang penuh gegap gempita. Yah, peringatan HUT Kemerdekaan RI di tahun  ini adalah peringatan yang paling sederhana dari beberapa dekade yang selama ini telah dilaksanakan.

Walau dalam situasi Pandemi Covid-19, walau hanya secara virtual, tetapi upacara ini dirasa penting untuk tetap dilaksanakan, jika mengingat betapa pentingnya kejadian terkait dengan hari ini. Hari ini 75 tahun lalu, tepatnya 17 Agustus 1945, dengan segala daya upaya Indonesia berusaha memproklamasikan kemerdekaannya. Ada banyak rangkaian perjuangan dan pengorbanan yang tidak terhitung besarnya, baik tenaga, waktu, harta, darah, air mata hingga nyawa. Banyak pejuang yang gugur di medan pertempuran dalam membela, merebut dan memperjuangan kemerdekaan negara Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu memberikan amanat terkait pentingnya peringatan HUT RI. Peringatan yang dilaksanakan setiap tahun, yang diikuti oleh seluruh warga negara, mulai dari pejabat di pemerintah pusat / daerah, TNI / Polri, pegawai negeri / swasta, dan semua jenis pekerjaan yang ada di seluruh penjuru nusantara. Adapun hakekat dari peringatan ini adalah untuk pembelajaran baik bagi orang tua, remaja dan khususnya anak-anak agar bisa memahami dan menghormati jasa para pejuang kemerdekaan yang harapannya  menjadi warga negara yang berkarakter.

Penumbuhan karakter berbangsa dan bernegara itulah yang melatar-belakangi Bapak Hadi Wiyono, S.H., M.Pd. selaku kepala SMPN 2 Kepil memberikan maklumat kepada semua guru dan pegawai untuk mengikuti dan melaksanakan upacara secara virtual melalui saluran televisi. Hal sesuai dengan anjuran dari pemerintah, "Hentikan semua kegiatan dan aktivitas selama 3 menit saja pada tanggal 17 Agustus 2020 pukul 10.17 WIB. Ambil sikap sempurna dan berdiri tegak untuk menghormati Peringatan Detik Detik Proklamasi". Menyikapi maklumat itu, maka selanjutnya masing-masing guru dan pegawai mengambil foto / video dirinya saat mengikuti detik-detik proklamasi, kemudian di upload ke grup sekolah sebagai laporan.

Akhirnya, terkumpulah gambar para guru dan pegawai yang berupa foto / video mereka saat mengikuti Detik Detik Proklamasi dalam suasana dan tempat yang berbeda-beda. Ada beberapa yang melaksanakan di dalam rumah masing-masing, ada yang diikuti seluruh anggota keluarga, ada yang berkumpul bersama beberapa orang, ada yang sedang di rumah orangtuanya di Pacitan, ada yang sedang di bengkel motor dan ada yang di swafoto karena sedang sendirian di rumah. Dari beberapa gambar foto, kami memilih salah satu foto sebagai caption dalam judul tulisan ini salah satu alasannya karena adanya pesan moral yang sangat baik. Foto yang menampilkan situasi dimana semua anggota keluarga dengan berseragam lengkap dalam sikap sempurna saat mengikuti Detik Detik Proklamasi melalui layar televisi. Foto ini mengandung muatan pembelajaran kepada seluruh anggota keluarga terkait upaya menumbuhkan budaya cinta tanah air, nasionalisme dan patriotisme sebagai karakter utama warga negara dalam berbangsa dan bernegara.

Sebagai warga negara Indonesia, adanya nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air menjadi mutlak diperlukan untuk mempertahankan keutuhan negeri yang sudah 75 tahun merdeka ini. Rasa itu yang akan menjadi kekuatan lapis paling bawah bagi negara untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan, yang jika tidak diantisipasi akan terus terjadi perubahan yang semakin hari semakin luntur dan berkurang. Apalagi jika dihubungkan dengan perubahan kehidupan masyarakat yang terjadi akibat adanya pandemi Covid-19, dimana pribadi satu dengan yang lain harus menjaga jarak, hal ini mau tidak mau akan merubah semua pola tata kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut beberapa gambar yang mewakili aktifitas Detik Detik Proklamasi segenap guru dan pegawai SMPN 2 Kepil di HUT RI ke-75.











Dirgahayu Indonesia, Merdeka. Selamat beraktifitas, selamat berkarya, semoga sukses.

Kamis, 13 Agustus 2020

Guru Pejuang Pendidikan, Anak-anak, Belajarlah dari Sosok Gurumu

Agustus adalah bulan bernuansa perjuangan, maka kami mencoba membuat tulisan bertema perjuangan guru. Walau tidak minta dihormati dan dihargai layaknya pahlawan, tetaplah guru adalah sosok pejuang, pejuang pendidikan. Bahwa dalam kesederhanaannya guru adalah pejuang yang selayaknya diberikan apresiasi dan penghormatan, bukan untuk membesarkan hati, tetapi sebagai bentuk pembelajaran dan motivasi kepada para murid, orang tua wali dan masyarakat. Tema ini sengaja kami tuliskan dengan harapan bisa memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak untuk tetap belajar dengan baik dan optimal di masa pandemi Covid-19, dengan sebuah prinsip bahwa dalam kondisi sesulit apapun cita-cita dan masa depan haruslah diraih dengan penuh perjuangan.

Penuh perjuangan, itulah inti rangkaian dari kisah Si Udin (Manusia Marbot) yang menjadi viral dan inspiratif bagi dunia pendidikan beberapa hari ini, khususnya di Yogyakarta. Disadur dari sepenggal kata sambutan yang disampaikan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam acara pengukuhan dua guru besar UNY, Prof. Dr. Sri Wening, M.Pd., dan Prof. Ir. Moh. Khairudin, M.T., Ph.D, bertempat di  Auditorium UNY, Sabtu, 8 Agustus 2020. Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, menyampaikan sebuah kisah berjudul “Sebuah Inspirasi Dari Masjid Jogja: UDIN, yang tidak lain adalah Prof. Ir. Moh. Khairudin, M.T. Ph.D., dalam perjalanan hidupnya, yang diawali kisahnya dari seorang marbot, akhirnya menjadi seorang profesor, gelar tertinggi dari jabatan seorang dosen". Perjalanan UDIN dari MARBOT MASJID  jadi PROFESOR, secara singkat penulis rangkum sebagai berikut.

Tahun 1998, dia ke Jogja, sebagai mahasiswa baru UNY, jurusan elektro. Kehidupannya yang tidak berkecukupan membuatnya prihatin, kuliah, tinggal dan mengurus masjid Al Amin, menjadi marbot dan jualan tempe. Setiap pagi setelah subuh, dia kayuh sepeda bututnya, mengambil tempe dan mengantar ke langganannya. Setelah itu, kembali ke masjid untuk membersihkan masjid, kemudian mengayuh sepedanya di kampus yang jaraknya sekitar 5 km. Kadang malam hari selepas isya dia masih mengantar tempe ke langganannya yang lain. Tak jarang dia pulang ke masjid di sela-sela jam kuliahnya untuk melantunkan adzan dhuhur atau ashar. Kemudian balik lagi ke kampus untuk meneruskan kuliahnya. Sepulang kuliah, dia mengajar anak-anak mengaji di TPA masjid. Berpuluh anak belajar a-ba-ta-tsa,.... darinya. Tepuk anak sholeh dan lagu anak TPA pun diajarkannya. Setiap malam kamis, pengajian rutin disiapkannya. Sebagai marbot masjid, dia mengangkat minum dan snack, membagikan ke jamaah yang hadir mengaji. Setelahnya, dia merapikan lagi tikar gelaran tadi, menyapu dan mengepelnya agar kembali bersih dan rapi seperti semula.

Alhamdulillah, akhirnya si-Udin lulus dengan predikat cumlaude. Kemudian ia meneruskan kuliah S2 di ITS Surabaya. Selang berapa tahun, dia kembali ke kampung dan membeli rumah di dekat dengan masjid yang dulu dia rawat. Kali ini berbeda, tidak sebagai marbot masjid, dia sudah menjadi dosen di UNY dan sudah lengkap dengan gelar Ph.D (Philosof of Doktor, gelar S3 dari luar negeri) dan lengkap dengan keluarga beserta tiga orang anak. Bertahun berlalu, Udin yang dulu mengayuh sepeda bututnya, sekarang sudah mengendarai mobil saat menuju kampus UNY tempat bekerjanya. Sesekali masih dikayuh sepedanya untuk berolah raga. Dan perjuangan panjang itu telah berbuah manis, tepat tanggal 8-8-2020 mendapatkan anugerah Profesor (gelar jabatan tertinggi seorang dosen). Profesor Khairudin, di usia sangat muda.

Cerita ini sengaja penulis sajikan dengan tujuan untuk memberi motivasi kepada murid-murid SMPN 2 Kepil semuanya, agar menjadi inspirasi untuk semangat meraih cita-cita. Bahwa kondisi wabah Covid-19 saat ini tidak boleh menjadi alasan untuk berbuat semaunya, bermalas-malasan atau malah menjadi kesempatan untuk mangkir dari segala kegiatan pembelajaran. Masa depan kalian ditentukan oleh sikap, mental dan perilaku kalian sejak saat ini. Orangtua di rumah dan bapak-ibu guru di sekolah hanyalah membantu mengarahkan, memfasilitasi, memotivasi dan bimbingan bagi kalian meraih sukses. Keberhasilan dan kesuksesan kalian sangat bergantung pada semangat, motivasi dan usaha kalian sendiri.

Kalian semuanya harus punya cita-cita yang mulia, semangat yang hebat, motivasi yang tinggi dan usaha yang luar biasa. Hikmah dari cerita di atas bahwa mereka yang sukses adalah mereka yang menjalani dengan penuh kesungguhan. Sekaya apapun orang tua dan sehebat apapun guru tidak akan berpengaruh besar jika kalian tidak punya niat dan greget untuk sukses. Bertepatan dengan bulan Agustus yang bernuansa perjuangan kemerdekaan ini, kami mewakili bapak ibu guru mengajak kalian semua, mari kuatkan kembali semangat dan motivasi untuk meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik. Masa depan kalian ada di tangan kalian, kebahagian keluarga kalian ada di pundak kalian dan kemakmuran negeri ini bergantung pada kesuksesan kalian.

Sebagai motivasi tambahan untuk tetap bersemangat, coba amati perjuangan bapak-ibu guru di sekolah, lihat pengorbanan mereka. Amati motor dan helm mereka yang terlihat butut karena lelah di perjalanan, lihat jaket dan tas mereka yang telah berubah warna karena setiap hari terpanggang terik matahari, rasakan pula betapa capeknya fisik mereka sekedar untuk berbagi ilmu, hikmah dan pelajaran. Mereka, bapak ibu guru juga memiliki putra-putri, ada yang sudah bekerja dan berkeluarga, ada yang masih sekolah, ada yang seusia kalian, ada yang sudah SMA, ada yang sudah kuliah, bahkan ada juga yang masih kecil-kecil. Mereka rela pergi ke sekolah setiap hari meninggalkan putra-putri mereka di rumah, mereka berusaha untuk mempersiapkan dan memberikan pembelajaran yang terbaik agar kalian tetap bisa belajar yang baik dan optimal di tengah pandemi ini. Maka hargai dan hormati bapak ibu guru, mereka bekerja dan berjuang agar kalian tetap bisa belajar dengan baik dan optimal walau terdapat banyak keterbatasan.

Siapapun kalian, sebagai pelajar kalian harus belajar dan berjuang. Tidak memandang anak pejabat atau rakyat, anak pegawai atau anak petani, anak orang kaya atau anak orang biasa, bahkan anak orang yang terbatas dan kurang segalanya. Beberapa bapak ibu guru di sekolah ini juga demikian, ada yang hanya anak buruh bangunan, buruh tani, penjual asongan hingga buruh cuci, tetapi itu semua tidak menyurutkan semangat belajar mereka dan meraih sukses menjadi guru. Guru kalian di sini datang dari berbagai daerah, mulai dari yang terdekat Wonosobo, Magelang, Purworejo, Kebumen, Sleman, Gunung Kidul, Boyolali, Klaten, Solo hingga yang terjauh dari Pacitan. Perjuangan mereka juga bermacam-macam, ada yang kisah perjuangannya bak novel picisan, inilah kisah nyata guru yang sekarang mengajar di sekolah ini, sejak awal SMP (seusia kalian) sekolah sambil mencari upah kerja di sawah, saat SMA hingga kuliah kerja sambilan menjadi kuli bangunan, pergi kuliah naik sepeda ontel sejauh 18 km dari rumahnya. Beratnya perjuangannya tak cukup sampai disitu, pernah mengalami 3 tahun putus sekolah dimana sempat terhenti 1 tahun setelah SMP dan terhenti 2 tahun setelah SMA, semua terjadi karena keterbatasan ekonomi. Maka pesan kami, apapun yang ada dan terjadi saat ini, tetaplah bersyukur dan kuatkan kembali semangat meraih masa depan yang harus lebih baik.

Terkait dengan situasi pandemi ini, kami bapak ibu guru akan berusaha melakukan yang terbaik untuk melayani dan membantu memfasilitasi belajar kalian. Walau usia sudah tidak lagi muda, tapi semangat perjuangan kami tetap menyala untuk negeri Indonesia tercinta. Kami tidak ingin menjadi guru yang hanya mau enaknya saja, asal memberi tugas tanpa pengantar, tanpa stimulan dan tanpa melibatkan rasa seperti meme yang banyak beredar di media, contohnya ; "materi hari ini merangkum buku paket halaman 10 sampai...halaman 250" atau "anak-anak, hari ini kerjakan halaman 17-20, minggu depan ulangan ya". Nah, silahkan bagi kalian yang ada kendala terkait pembelajaran, jangan diam, jangan malas dan jangan hanya menyalahkan keadaan. Jika ada yang bermasalah dengan perangkatnya silahkan datang ke sekolah, insya-Alloh bapak ibu guru akan siap membantu. Demikian juga yang benar-benar tidak ada perangkat Android bisa datang ke sekolah untuk mengambil tugas, dalam hal kebaikan dan untuk kebaikan tidak perlu malu.

Kami mengajak kepada seluruh civitas akademika, baik murid, guru, orangtua murid dan masyarakat, mari dalam bulan perjuangan ini kita berikan apresiasi, penghormatan dan penghargaan atas jasa guru sebagai pejuang pendidikan. Tangan guru memang tidak mengangkat senjata api, tidak memegang tombak, tidak menghunus keris atau pedang, tidak juga menggenggam granat untuk menyerang musuh, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa di tangan guru-lah masa depan negeri ini. Di tangan guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, yang mendidik dan membimbing ruhani agar para murid memiliki karakter utama dan mulia, itulah esensi guru dalam menyiapkan calon generasi penerus dan pemimpin bangsa. Mungkin ada yang akan menjadi gubernur, bupati, rektor, dosen, kepala sekolah, guru, pilot, tentara, polisi, pejabat, pegawai, pengusaha, pedagang ataupun bidang lainnya.

Belajar dari Pak Udin sang Marbot yang jadi profesor, maka apapun adanya kalian saat ini tetaplah belajar, bahwa jika kalian mau berusaha dan berjuang dengan sungguh-sungguh, insya-Alloh pasti bisa diraih, karena bagi Alloh tidak ada yang tidak mungkin. Oleh karena itu anak-anak semuanya, jaga semangat kalian untuk terus belajar dengan  memupuk motivasi, karena motivasi adalah kunci utama dalam belajar. Satu lagi yang tidak kalah penting, jangan lupa belajar budi pekerti, akhlak atau tata krama, karena sepintar dan sehebat apapun seseorang jika tidak punya akhlak dan budi pekerti justru akan menjadi orang sombong dan tinggi hati yang menjauhkan rejeki dan rasa simpati. Pada caption di atas nampak gambar Pak Latif dan Pak Abdullah, yang keduanya sedang dikarunia sakit, mari bersama kita doakan semoga beliau berdua segera diberikan kesembuhan oleh Alloh SWT, diangkat penyakitnya dan bisa kembali sehat dan pulih seperti sedia kala, Aamiiin.
Selamat belajar, selamat berkarya dan beraktifitas, semoga sukses.

Selasa, 28 Juli 2020

Perpisahan Dengan Pak Eko Sutomas Yang Memasuki Masa Pensiun

Hari ini, Selasa 28 Juli 2020 adalah hari bahagia tetapi sekaligus sedih. Bahagia karena semua guru dan karyawan bisa berkumpul dalam acara pertemuan resmi sekolah. Sedih karena pada acara itu sekaligus ada acara perpisahan dengan salah satu guru terbaik yang juga menjadi suluh dan sosok teladan di SMPN 2 Kepil.

Yah, pagi ini ada acara perpisahan dengan Pak Eko Sutomas, S.Pd. yang sudah memasuki masa pensiun (purna tugas). Dalam kata sambutannya Pak Eko menyampaikan bahwa dalam 12 tahun pengabdiannya merasa banyak kekurangan.  Pak Eko juga menyampaikan bahwa dirinya banyak merepotkan teman-teman, semenjak hari pertama bertugas 8 Januari 2008 - hingga akhir Juni 2020, dengan berbagai hal terkait diri dan keluarganya. Pak Eko menyampaikan bahwa selama ini dirinya yang tidak banyak berperan dengan kata-kata "keberadaan saya hanyalah laksana pengganjal meja", itu adalah bentuk dari kerendahan hati yang luar biasa. Ungkapan itu seakan meniadakan peran beliau selama ini yang sebenarnya sangat besar, dengan kearifan dan kebijaksanaannya yang menjadi pelajaran bagi semua guru, khususnya yang muda.

Sementara itu Bapak Hadi Wiyono, SH, M.Pd. selaku kepala SMPN 2 Kepil dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas segala pengabdian yang dicurahkan selama ini. Banyak hal yang dicontohkan oleh Pak Eko selaku guru BK dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan baik tanpa keributan dan tidak menimbulkan masalah baru, persis sama dengan  slogan Pegadaian "Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah". Salah satu kata hikmah yang bisa disematkan dari sosok Pak Eko untuk diambil sebagai teladan adalah bahwa untuk kebaikan dan keutamaan kita harus bisa mengalah. Ada saatnya kita harus mengalah bukan berarti kalah, ada saatnya kita menyingkir bukan berarti tersingkir. Inilah yang harus kita petik sebagai pelajaran, bahwa untuk kebaikan yang lebih banyak, maka dibutuhkan sikap kedewasaan, kearifan dan kebijaksanaan.

Kata sambutan juga diberikan oleh Pak Ismain dan Pak Satiyun sebagai guru dan pejabat pembantu pimpinan yang intinya memberikan ucapan selamat jalan dan ucapan terima kasih atas pengabdian selama ini. Sambutan dan kata perpisahan juga diberikan oleh perwakilan siswa yang disampaikan oleh ketua OSIS SMPN 2 Kepil dan persembahan puisi oleh Ananda Pita,  salah satu siswa terbaik yang saat ini sudah lulus dan sekolah di SMAN 1 Salaman.

Selamat menikmati masa purna tugas Pak Eko, kami semua mengucakan terima kasih atas semua kebaikan, pelajaran, ilmu, motivasi dan inspirasi selama ini. Semoga senantiasa dikaruniakan kesehatan dan kebahagian bersama keluarga tercinta.

Jumat, 24 Juli 2020

Pelatihan Pembuatan Media Ajar Untuk Pembelajaran Moda Daring

Pandemi Covid-19 belum usai, dari laporan perhari secara nasional menunjukkan angka yang masih perlu diwaspadai. Hal ini berdampak pada kegiatan pendidikan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sampai hari ini Gugus Covid pusat beserta Kemendikbud selaku penanggung jawab di bidang pendidikan belum berani memutuskan untuk kegiatan pembelajaran moda tatap muka di depan kelas. Banyak yang dipertaruhkan jika harus memaksakan anak-anak untuk masuk ke sekolah dalam masa pandemi ini. Virus Corona yang tidak kasat mata itu beresiko menular dan  sulit  dikendalikan, inilah yang menjadi sesuatu yang sangat mengkhawatirkan. Yang lebih dikhawatirkan lagi adalah jika ternyata di sekolah terjadi penularan, maka pihak sekolah justru dianggap menjadi penyebab munculnya klaster baru, hal ini tentu akan menjadi masalah yang semakin memperparah keadaan.

Tidak ada pilihan lain selain pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran dalam masa pandemi seperti ini . Pembelajaran dengan pola jarak jauh dan bersifat tidak langsung ini sering disebut dengan istilah pembelajaran dalam jaringan (daring), yang kemudian muncul istilah BDR, belajar dari rumah bagi anak didik dan bekerja dari rumah untuk guru dan tenaga kependidikan. Belajar jarak jauh adalah keharusan sebagai resiko dari adanya pandemi, belajar jarak jauh juga merupakan upaya agar proses pembelajaran tetap berjalan. Dilihat dari berbagai sisi baik teori maupun praktik, pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif dibandingkan moda daring. Tingkat efektifitas, efisiensi dan keberhasilannya tidak bisa mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan pembelajaran moda tatap muka. Prosentase itu bisa turun dan lebih parah jika pembelajaran moda daring itu tidak dipersiapkan dengan sistem dan model yang tepat.

Pelatihan Pembelajaran Daring SMPN 2 Kepil
Dalam rangka mempersiapkan model pembelajaran yang tepat, efektif dan efisiensi itulah, maka di SMPN 2 Kepil dilaksanakan pelatihan pembuatan bahan ajar untuk model pembelajaran daring (online). Kegiatan yang bertajuk "In House Training - Pembelajaran Dalam Jaringan / Online" itu dilaksanakan selama 3 hari, mulai Rabu 22 Juli 2020 sampai dengan Jum'at 24 Juli 2020. Kegiatan itu berlangsung di laboratorium Komputer dengan pemateri lokal dibantu beberapa guru yang juga sudah memiliki kemampuan memadai dibidang IT. Pemateri pelatihan diambil dari kalangan internal atau lokal, Maryanto, S.Kom, yang tidak lain adalah guru mata pelajaran Informatika/TIK yang juga merupakan penjaga dan pengelola ruang tersebut.

Pemateri menyampaikan bahwa sebenarnya ia merasa masih sangat kurang dalam banyak hal terkait dengan pengetahuan tentang ICT, namun di sisi lain ia dituntut tugas (tanggung jawab) untuk bisa berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang TIK. Tuntutan itu tertuang dalam Permen No 68/2014 tentang peran dan tanggung jawab Guru Bimbingan TIK yang salah satu tugasnya harus melakukan pembimbingan kepada sesama guru. Maka pilihan terbaiknya adalah melaksanakan dengan sepenuh hati tugas itu sebatas kemampuan yang dimiliki. Bagi dirinya ada satu prinsip dasar yang menjadi motivasi untuk berbagi, yaitu kata-kata "Remeh bagi kita bisa jadi luar biasa bagi sesama", yang ia sampaikan di awal pelatihan. Atas dasar itu dengan segenap daya upaya walau dengan kemampuan yang terbatas, pemateri berusaha menyampaikan beberapa model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran online.

Di hari pertama pelatihan disajikan materi tentang Pemanfaatan Google Form untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam moda daring. Google Form yang biasanya hanya digunakan untuk melaksanakan kuis/tes online ternyata sangat baik dan cocok digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sekaligus bisa mendapatkan umpan balik dari anak didik berupa form yang includ untuk mengerjakan dan mengirim tugas. Pemateri juga menayangkan langsung tampilan materi dan tugas yang diberikan guru di HP Android, sebagaimana asumsi umum bahwa mayoritas anak didik mengakses pembelajaran daring menggunakan HP Android. Dengan model tayangan langsung di HP Android itu guru bisa mengetahui yang sebenarnya bagaimana tampilan dan cara kerja anak didik menerima materi serta mengerjakan tugas, sehingga paham step-stepnya dengan harapan bisa menjelaskan jika ada pertanyaan dari anak didik.

Di hari kedua disampaikan materi pembuatan dan pengelolaan kelas maya dengan basis Google Classroom. Guru dikondisikan untuk langsung praktek bagaimana membuat dan mengelola kelas maya menggunakan Google Classroom. Diawali dengan cara membuat kelas maya sesuai mapel masing-masing, cara menambahkan anggota (siswa), cara mengelola menu tugas kelas yang meliputi tugas, tugas kuis, pertanyaan dan materi. Agar tugas kelas teradministrasi dengan rapi, teratur dan sistematis, maka  dibuatkan manajemen tugas kelas dengan cara dikelompokkan dalam bagian-bagian tertentu yang dibuat dengan menu Topik. Bapak/Ibu guru juga diajari langsung cara membuat materi dan tugas di menu tugas kelas, dengan berbagai variasi dan pilihan yang tersedia baik menggunakan menu Tambahkan atau + Buat (baru). Menu Tambahkan bisa bersumber dari google drive, link, file dan video. Sedangkan menu + Buat bisa berupa file baru yang bersifat online meliputi dokumen, slide, spreadsheet, gambar dan formulir.

Di hari terakhir pemateri menyampaikan materi yang juga berbasis google yaitu blog, sebuah pilihan alternatif yang terasa asing karena jarang digunakan namun ternyata sangat simpel dan mudah untuk pembelajaran daring. Dengan blog para guru bisa dengan membuat dan memiliki website pribadi tanpa harus belajar pemrograman coding yang rumit (php, java, html), juga tanpa harus membuat desain yang ibet serta tanpa harus membayar, alias gratis. Secara step-by-step, perlahan namun pasti akhirnya semua guru berhasil membuat blog pribadi, walau sifatnya masih sangat mendasar karena keterbatasan waktu. Bapak/Ibu guru sudah bisa memposting materi ajar mulai dari yang berupa tulisan (text), gambar maupun video yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Adapun untuk pengelolaan blog tingkat lanjutnya bisa dilaksanakan pada hari lain di luar pelatihan untuk menambahkan fitur-fitur dan mempercantik penampilan blog.

Sebagai penutup tulisan kali ini pemateri yang juga penulis di blog sekolah ini mohon maaf atas segala kesalahan, kekhilafan  dan kekurangan selama pelatihan. Semoga yang sedikit yang telah disampaikan selama pelatihan bisa menambah wawasan dan pengalaman yang harapannya bisa membantu terlaksananya pembelajaran moda daring di SMP Negeri 2 Kepil.





Rabu, 15 Juli 2020

Guruku, Aku Butuh Suluh dan Motivasimu

Guruku
Hati dan pikiranku serasa kelu
Langkahku gontai, serasa tak mampu
Mataku tertunduk, tak berani menatap
Aku lemah hanya bisa meratap

Penguatku
Ambang visiku tidak sekokoh tiang listrik
Yang masih tergoyang dengan sedikit intrik
Teguhnya rasa belum bisa menjadi batu karang
Yang kokoh diterjang ombak sepanjang

Semangatku
Serasa berat langkah ini
Serasa lambat putaran roda ini
Serasa jauh sekali jarak sekolah ini
Serasa lama sekali perjalanan ini

Motivasiku,
Apakah masih kudapati wajah yang riang
Dengan mata yang lebih terang dari bintang
Senyum tulus dan ramah yang teramat panjang
Tutur kata halus penyejuk di panasnya siang

Inspirasiku,
Di masa pandemi ini, banyak merubah situasi
Seakan membuat jarak terpisah jauh tak terperi
Kurindu semuanya dengan segenap imaginasi
Sosok semangat yang penuh inspirasi

Beberapa bait puisi di atas mungkin terkesan lebay dan sangat melankolis, tapi itulah ungkapan yang  dituliskan oleh seorang murid kepada gurunya yang dirasa sangat menginspirasinya selama ini. Nama dan insial ada di meja redaksi, penulis bagikan agar bisa menjadi motivasi bagi siapa saja yang mungkin saja bisa mengambil manfaat untuk bahan introspeksi. Yang lebih penting lagi adalah motivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Murid, orang tua, guru dan staf di sekolah bisa saja mengalami kondisi galau, sedih, ngedrop dan menurunnya semangat dalam melakukan aktifitas. Walau tidak harus ditanggapi dengan berlebihan, tetapi perlu segera diantisipasi agar tidak berkelanjutan. Bagi seorang guru, jika ia sedang galau, sedih atau tidak kondusif bisa berpengaruh pada kerja dan kinerja yang ditunjukkan di tempat kerja. Jika dituruti, maka akan keluar semua keluh kesah dan beban pikiran yang dirasakannya baik kendala fisiknya, ruhaninya, perjalanannya atau di tempat kerjanya. Hal ini terjadi karena seorang guru punya keterbatasan, bukan malaikat yang tanpa cacat.

Guru bukan malaikat, ia hanya manusia biasa, yang terkadang bisa diserang rasa galau, susah fokus dan tidak produktif. Penyebabnya bermacam-macam, ada 1001 yang menjadi penyebabnya, entah karena suasana kerja, suasana hati, atau suasana raga yang sedang tidak seperti yang diharapkan. Hal ini bisa terjadi oleh siapa saja dan kapan saja, baik yang sudah senior maupun yang masih yunior, wanita yang lemah lembut maupun pria yang terlihat kokoh bertenaga. Hadir dalam situasi yang tidak pilih-pilih dan tanpa kompromi, seperti saat pandemi ini.

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, seorang guru kita tetap harus semangat untuk mendampingi anak-anak dalam belajar.  Dari puisi di atas, kehadiran guru yang menginspirasi sangat dibutuhkan, yang bisa memberikan motivasi, membangun semangat dan menuntun menuju fase yang lebih baik. Oleh karena itu walau dalam kondisi yang tidak menentu, bahkan dalam rasa galau sekalipun harus tetap bisa menjadi sosok guru yang siaga. Guru siaga di tengah bencana, guru siaga di tengah wabah Corona, yang memaksa diri harus merubah pola mengajarnya tidak dengan tatap muka, tetapi diganti dengan cara daring atau online.

Pembelajaran online saat ini memang sedang trend, karena situasi membuat sistem ini menjadi pilihan terbaik. Pembelajaran online disamping punya banyak kekurangan, namun juga memiliki kelebihan, diantaranya menghemat sumber daya. Di saat seperti ini memang seorang guru dituntut untuk kreatif, inovatif dan tetap survife. Tujuannya hanya satu, untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal di tengah keterbatasan yang ada.

Walau dalam keterbatasan, guru-guru SMP Negeri 2 Kepil telah sepakat akan mengambil suatu langkah untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran, yang berbeda dari semester sebelumnya. Diseminasi akan dilaksanakan untuk belajar bersama-sama, mencontoh dan mengadopsi dari beberapa pelatihan dan pembelajaran daring yang saat ini sedang trend, mulai dari aplikasi Zoom, Google Meet, hingga Teams dari office 365. Diseminasi akan dilakukan oleh beberapa guru Spero yang sudah terlibat dalam beberapa model-model pelatihan tersebut diharapkan untuk bisa berbagi dalam aksi tutor sebaya. Dengan pelatihan ini diharapkan menjadi pengalaman baru sehingga bisa membuat inovasi dalam pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didiknya. Memang tidak mudah dan menambah beban pemikiran dalam kondisi tubuh yang lelah.

Lelah adalah resiko, dan lelah itulah yang banyak dirasakan oleh guru yang rumahnya jauh dan tidak siap dengan perubahan situasi yang mendadak. Hanya diperlukan sikap berlapang dada, bahwa perubahan bisa terjadi kapan saja, bisa berubah tidak sesuai dengan harapan, yang jika tidak siap bisa muncul rasa putus asa. Rasanya berat menjalani tugas sebagai guru, capek menempuh perjalanan yang jauh tetapi tidak bisa bertemu siswa untuk mengajar langsung secara tatap muka, kemudian harus membuat materi dan tugas dalam bentuk yang tidak biasanya. Capek, suntuk dan galau kumpul menjadi satu, serasa tanpa ada harapan yang lebih baik.

Harapan yang lebih akan muncul jika kita memiliki empati, empati bagaimana lebih lelahnya mereka yang rumahnya jauh, kondisi perjalanan yang padat dan penuh resiko serta butuh waktu lebih banyak, tentu mereka lebih galau. Saat kondisi galau terkadang memang menjadikan seorang guru menjadi tidak produktif karena malas atau acuh tak acuh. Kondisi yang sangat rawan dan butuh suport serta inspirasi untuk bisa kembali survive, kembali hadir sepenuhnya.

Galau itu akan berkurang jika kita mau melongok keluar jendela atau melangkah keluar sebentar, kita dapat menyaksikan bahwa di luar sana banyak guru di perbatasan yang kondisinya sering tidak aman dan kurang kondusif. Atau bisa merasakan perjuangan guru di pedalaman yang harus menempuh jalan berlumpur, hingga susahnya guru yang harus berjuang menyeberang sungai. Belum lagi jika merasakan bagaimana guru dengan keterbatasan fisik dan kondisi yang sulit namun tetap survive. Satu lagi perjuangan guru tidak tetap (honorer), yang saat ini jauh lebih baik berbeda dengan 10-20 tahun yang lalu, dimana penulis pernah mengalami upah 80 ribu perbulan.

Satu lagi kisah guru inovatif yang inspirtaif, yang menyadari bahwa belajar di rumah tidak mudah diterapkan di semua wilayah, karena butuh fasilitas pendukung yang memadai. Kondisi itu membuat sosok guru bernama AVAN FATHURRAHMAN memilih mendatangi rumah siswanya secara bergilir. Guru di SDN Batuputih Laok 3, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Madura itu mengundang empati bahwa kepeduliaanya untuk tetap memberikan layanan pendidikan sangat mulia dan layak untuk dijadikan inspirasi bagi seluruh pendidik di negeri ini.

Beberapa kondisi yang membangkitkan empati itu cukuplah sebagai bekal untuk tetap semangat dan survive di tengah perubahan situasi. Satu harapan, semoga kita tetap bisa optimis hadir dengan  mata yang lebih terang dari bintang dan senyum ramah yang panjang yang menginspirasi. Demikian tulisan ini penulis goreskan, semoga bisa menjadi semangat untuk belajar dan terus belajar untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik.

Selasa, 14 Juli 2020

MATERI MPLS-03, COVID-19


Mengenal Virus Corona (COVID-19)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)
Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bisa menyerang siapa saja. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 13 Juli 2020 adalah 75.699 orang dengan jumlah kematian 3.606 orang. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19 adalah sekitar 4,8%.
Jika dilihat dari persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka lansia memiliki persentase tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan golongan usia lainnya.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 59,8% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 40,2% sisanya adalah perempuan.

Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

  • Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
  • Batuk kering
  • Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih jarang, yaitu:

  • Diare
  • Sakit kepala
  • Konjungtivitis
  • Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
  • Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona.

Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
  • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).

Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita COVID-19.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

  • Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona
  • Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus Corona di dalam dahak
  • CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Hasil rapid test COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19 negatif belum tentu menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.

Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:

  • Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi berikut ini:

  • Pneumonia (infeksi paru-paru)
  • Infeksi sekunder pada organ lain
  • Gagal ginjal
  • Acute cardiac injury
  • Acute respiratory distress syndrome
  • Kematian
Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

  • Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
  • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.
  • Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

  • Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
  • Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
  • Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
  • Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
  • Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sakit.
  • Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  • Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.

TUGAS ....
Tulislah jawaban dari beberapa soal berikut di kertas / buku kalian....

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Covid-19 !
  2. Jelaskan apa resiko jika seseorang tertular Covid-19 !
  3. Bagaimana cara penyebaran dan penularan dari virus Corona ini?
  4. Apa langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran dan mengurangi resiko tertular virus Corona ini?
  5. Buatlah gambar poster sederhana tentang COVID-19!
Oke, selamat belajar, semoga sehat selalu, bahagia selalu dan selalu semangat.

Senin, 13 Juli 2020

MATERI MPLS-02, TATA KRAMA SISWA

MATERI TATA KRAMA SISWA

Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih.
Orang tua Anda melatih Anda cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan.

Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambabt ke lingkungan yang lebih luas. Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang dispakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat.....

Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata krama berarti adat sopan santun, kebiasaan sopan santun. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang yang berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun penampilan itu hanyalah polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam, egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertipe durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain. Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa enak kalau dimakan.

Makna tata krama yang sesungguhnya bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan masam rasanya, demikian pula makna tata krama bulanlah seperti durian yang tajam tapi enak rasanya. Kedua-duanya sama merugikan. 

Macam-macam tata krama: 
1. Tata krama pergaulan 
- Komunikasi sebagai sifat alami manusia
- Komunikasi dan tata krama pergaulan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.
Ada beberapa kunci pokok yang perlu dicamkan dalam masalah komunikasi:
- Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
- Setiap orang mempunyai perbedaan-perbedaan perorangan tidak ada kembar satu telur yang sama.
- Kenal dulu baru sayang, makin kenal makin sayang, tak kenal makin tak sayang. 

Tata krama berkenalan
- Kedua belah pihak saling menyebutkan nama, saling memandang, berjabatan tangan, tidak mengayun-ayunkan tangan. 

Tata krama bertamu 
- Hendaknya berjanji dahulu dan datang tepat waktu. 

Tata krama berbicara 
- Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan
- Jangan memotong pembicaraan orang lain
- Perhatikan Anda berbicara dengan siapa

Tata krama berpenampilan 
a. Cara menggunakan pakaian
    - Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi sabuk hitam (seragam putih abu-abu)
    - Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga
    - Memakai pakaian harus cocock dengan situasi dan tempat

b. Cara berjalan bersama
    - Laki-laki harus melindungi wanita
    - Kalau ada dua wanita dan satu pria, pria berjalan di sisi yang berdekatan dengan lalu lintas
    - Kalau ada dua pria dan satu wanita, wanita ada di tengah.

c.  Tata cara makan
    - Cicipilah makan dan minuman dengan tidak bersuara.
    - Jika batuk pada waktu makan tutupi mulut.
    - Berdoa sebelum makan.

d.  Tata cara menggunakan fasilitas umum
    - Buang sampah pada tem patnya
    - Jagalah kebersihan baik di dalam kelas maupun di sekitar halaman.
    - Taman umum harus ikut kita jaga kebersihannya.
    - Sopan berkendara di jalan.

e.  Kebiasaan merokok.... sebaiknya dihilangkan, agar sehat dan tidak boros

Tugas kalian ....
Buatlah ringkasan di kertas ...
1. Menuliskan 5 tata tertib di dalam kelas.
2. Menuliskan 5 sikap tata krama terhadap guru.
3. Menuliskan 5 sikap siswa terhadap teman sekelas.

Oke, selamat belajar ...