Pada tahun ajaran baru ini, pemerintah menjadwalkan penerapan kurikulum
2013 secara menyeluruh. Tetapi, masih banyak guru belum memahami
kurikulum baru tersebut.
Sebagai solusi, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun membuka klinik khusus untuk guru. Di
wadah ini, para guru bisa berkonsultasi dengan Lembaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pengelola klinik.
"Kita
sekarang membuka klinik dan konsultasi pembelajaran sehingga para guru
yang belum mengerti Kurikulum 2013 bisa nanya ke klinik," ucap Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh seperti dilansir
laman Kemendikbud, Senin (4/8/2014).
Konsultasi di klinik
tersebut bisa dilakukan secara dalam jaringan (daring) alias online;
baik di Kemendikbud maupun di daerah melalui pemerintah provinsi
(pemprov) dan kabupaten/kota. Menurut mantan Rektor Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, pendirian klinik guru tersebut
menjadi penting karena guru adalah kunci suksesnya pelaksanaan
pendidikan dengan kurikulum 2013. Secara bersama-sama, guru dan
kurikulum menentukan kualitas pendidikan.
Selain klinik,
Kemendikbud juga akan terus mendampingi guru saat proses belajar
mengajar. Nuh berharap, upaya tersebut dapat meningkatkan pemahaman guru
terhadap Kurikulum 2013.
"Guru harus memahami kurikulum 2013
agar bisa mengajarkan materi dengan baik kepada siswa. Selain menguasai
materi dengan baik, guru juga harus bisa menyajikan materi dengan
metodologi yang baik juga," imbuhnya.
Mantan Menteri Komunikasi
dan Informasi (Menkominfo) itu memaparkan, sebagai persiapan penerapan
Kurikulum 2013, hingga saat ini Kemendikbud telah melatih 1,3 juta guru.
Pelatihan ini bertujuan agar pelaksanaan kurikulum memiliki standar
yang sama.
Nuh mengakui, terkait persiapan penerapan kurikulum
2013, belum ada pelatihan masif dengan standar yang ditetapkan
pemerintah. Hal lain yang juga belum ada adalah pencetakan serentak
sekira 250 juta buku untuk dibagikan secara gratis ke siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar