Penuh perjuangan, itulah inti rangkaian dari kisah Si Udin (Manusia Marbot) yang menjadi viral dan inspiratif bagi dunia pendidikan beberapa hari ini, khususnya di Yogyakarta. Disadur dari sepenggal kata sambutan yang disampaikan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam acara pengukuhan dua guru besar UNY, Prof. Dr. Sri Wening, M.Pd., dan Prof. Ir. Moh. Khairudin, M.T., Ph.D, bertempat di Auditorium UNY, Sabtu, 8 Agustus 2020. Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, menyampaikan sebuah kisah berjudul “Sebuah Inspirasi Dari Masjid Jogja: UDIN, yang tidak lain adalah Prof. Ir. Moh. Khairudin, M.T. Ph.D., dalam perjalanan hidupnya, yang diawali kisahnya dari seorang marbot, akhirnya menjadi seorang profesor, gelar tertinggi dari jabatan seorang dosen". Perjalanan UDIN dari MARBOT MASJID jadi PROFESOR, secara singkat penulis rangkum sebagai berikut.
Tahun 1998, dia ke Jogja, sebagai mahasiswa baru UNY, jurusan elektro. Kehidupannya yang tidak berkecukupan membuatnya prihatin, kuliah, tinggal dan mengurus masjid Al Amin, menjadi marbot dan jualan tempe. Setiap pagi setelah subuh, dia kayuh sepeda bututnya, mengambil tempe dan mengantar ke langganannya. Setelah itu, kembali ke masjid untuk membersihkan masjid, kemudian mengayuh sepedanya di kampus yang jaraknya sekitar 5 km. Kadang malam hari selepas isya dia masih mengantar tempe ke langganannya yang lain. Tak jarang dia pulang ke masjid di sela-sela jam kuliahnya untuk melantunkan adzan dhuhur atau ashar. Kemudian balik lagi ke kampus untuk meneruskan kuliahnya. Sepulang kuliah, dia mengajar anak-anak mengaji di TPA masjid. Berpuluh anak belajar a-ba-ta-tsa,.... darinya. Tepuk anak sholeh dan lagu anak TPA pun diajarkannya. Setiap malam kamis, pengajian rutin disiapkannya. Sebagai marbot masjid, dia mengangkat minum dan snack, membagikan ke jamaah yang hadir mengaji. Setelahnya, dia merapikan lagi tikar gelaran tadi, menyapu dan mengepelnya agar kembali bersih dan rapi seperti semula.
Alhamdulillah, akhirnya si-Udin lulus dengan predikat cumlaude. Kemudian ia meneruskan kuliah S2 di ITS Surabaya. Selang berapa tahun, dia kembali ke kampung dan membeli rumah di dekat dengan masjid yang dulu dia rawat. Kali ini berbeda, tidak sebagai marbot masjid, dia sudah menjadi dosen di UNY dan sudah lengkap dengan gelar Ph.D (Philosof of Doktor, gelar S3 dari luar negeri) dan lengkap dengan keluarga beserta tiga orang anak. Bertahun berlalu, Udin yang dulu mengayuh sepeda bututnya, sekarang sudah mengendarai mobil saat menuju kampus UNY tempat bekerjanya. Sesekali masih dikayuh sepedanya untuk berolah raga. Dan perjuangan panjang itu telah berbuah manis, tepat tanggal 8-8-2020 mendapatkan anugerah Profesor (gelar jabatan tertinggi seorang dosen). Profesor Khairudin, di usia sangat muda.
Cerita ini sengaja penulis sajikan dengan tujuan untuk memberi motivasi kepada murid-murid SMPN 2 Kepil semuanya, agar menjadi inspirasi untuk semangat meraih cita-cita. Bahwa kondisi wabah Covid-19 saat ini tidak boleh menjadi alasan untuk berbuat semaunya, bermalas-malasan atau malah menjadi kesempatan untuk mangkir dari segala kegiatan pembelajaran. Masa depan kalian ditentukan oleh sikap, mental dan perilaku kalian sejak saat ini. Orangtua di rumah dan bapak-ibu guru di sekolah hanyalah membantu mengarahkan, memfasilitasi, memotivasi dan bimbingan bagi kalian meraih sukses. Keberhasilan dan kesuksesan kalian sangat bergantung pada semangat, motivasi dan usaha kalian sendiri.
Kalian semuanya harus punya cita-cita yang mulia, semangat yang hebat, motivasi yang tinggi dan usaha yang luar biasa. Hikmah dari cerita di atas bahwa mereka yang sukses adalah mereka yang menjalani dengan penuh kesungguhan. Sekaya apapun orang tua dan sehebat apapun guru tidak akan berpengaruh besar jika kalian tidak punya niat dan greget untuk sukses. Bertepatan dengan bulan Agustus yang bernuansa perjuangan kemerdekaan ini, kami mewakili bapak ibu guru mengajak kalian semua, mari kuatkan kembali semangat dan motivasi untuk meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik. Masa depan kalian ada di tangan kalian, kebahagian keluarga kalian ada di pundak kalian dan kemakmuran negeri ini bergantung pada kesuksesan kalian.
Sebagai motivasi tambahan untuk tetap bersemangat, coba amati perjuangan bapak-ibu guru di sekolah, lihat pengorbanan mereka. Amati motor dan helm mereka yang terlihat butut karena lelah di perjalanan, lihat jaket dan tas mereka yang telah berubah warna karena setiap hari terpanggang terik matahari, rasakan pula betapa capeknya fisik mereka sekedar untuk berbagi ilmu, hikmah dan pelajaran. Mereka, bapak ibu guru juga memiliki putra-putri, ada yang sudah bekerja dan berkeluarga, ada yang masih sekolah, ada yang seusia kalian, ada yang sudah SMA, ada yang sudah kuliah, bahkan ada juga yang masih kecil-kecil. Mereka rela pergi ke sekolah setiap hari meninggalkan putra-putri mereka di rumah, mereka berusaha untuk mempersiapkan dan memberikan pembelajaran yang terbaik agar kalian tetap bisa belajar yang baik dan optimal di tengah pandemi ini. Maka hargai dan hormati bapak ibu guru, mereka bekerja dan berjuang agar kalian tetap bisa belajar dengan baik dan optimal walau terdapat banyak keterbatasan.
Siapapun kalian, sebagai pelajar kalian harus belajar dan berjuang. Tidak memandang anak pejabat atau rakyat, anak pegawai atau anak petani, anak orang kaya atau anak orang biasa, bahkan anak orang yang terbatas dan kurang segalanya. Beberapa bapak ibu guru di sekolah ini juga demikian, ada yang hanya anak buruh bangunan, buruh tani, penjual asongan hingga buruh cuci, tetapi itu semua tidak menyurutkan semangat belajar mereka dan meraih sukses menjadi guru. Guru kalian di sini datang dari berbagai daerah, mulai dari yang terdekat Wonosobo, Magelang, Purworejo, Kebumen, Sleman, Gunung Kidul, Boyolali, Klaten, Solo hingga yang terjauh dari Pacitan. Perjuangan mereka juga bermacam-macam, ada yang kisah perjuangannya bak novel picisan, inilah kisah nyata guru yang sekarang mengajar di sekolah ini, sejak awal SMP (seusia kalian) sekolah sambil mencari upah kerja di sawah, saat SMA hingga kuliah kerja sambilan menjadi kuli bangunan, pergi kuliah naik sepeda ontel sejauh 18 km dari rumahnya. Beratnya perjuangannya tak cukup sampai disitu, pernah mengalami 3 tahun putus sekolah dimana sempat terhenti 1 tahun setelah SMP dan terhenti 2 tahun setelah SMA, semua terjadi karena keterbatasan ekonomi. Maka pesan kami, apapun yang ada dan terjadi saat ini, tetaplah bersyukur dan kuatkan kembali semangat meraih masa depan yang harus lebih baik.
Terkait dengan situasi pandemi ini, kami bapak ibu guru akan berusaha melakukan yang terbaik untuk melayani dan membantu memfasilitasi belajar kalian. Walau usia sudah tidak lagi muda, tapi semangat perjuangan kami tetap menyala untuk negeri Indonesia tercinta. Kami tidak ingin menjadi guru yang hanya mau enaknya saja, asal memberi tugas tanpa pengantar, tanpa stimulan dan tanpa melibatkan rasa seperti meme yang banyak beredar di media, contohnya ; "materi hari ini merangkum buku paket halaman 10 sampai...halaman 250" atau "anak-anak, hari ini kerjakan halaman 17-20, minggu depan ulangan ya". Nah, silahkan bagi kalian yang ada kendala terkait pembelajaran, jangan diam, jangan malas dan jangan hanya menyalahkan keadaan. Jika ada yang bermasalah dengan perangkatnya silahkan datang ke sekolah, insya-Alloh bapak ibu guru akan siap membantu. Demikian juga yang benar-benar tidak ada perangkat Android bisa datang ke sekolah untuk mengambil tugas, dalam hal kebaikan dan untuk kebaikan tidak perlu malu.
Kami mengajak kepada seluruh civitas akademika, baik murid, guru, orangtua murid dan masyarakat, mari dalam bulan perjuangan ini kita berikan apresiasi, penghormatan dan penghargaan atas jasa guru sebagai pejuang pendidikan. Tangan guru memang tidak mengangkat senjata api, tidak memegang tombak, tidak menghunus keris atau pedang, tidak juga menggenggam granat untuk menyerang musuh, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa di tangan guru-lah masa depan negeri ini. Di tangan guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, yang mendidik dan membimbing ruhani agar para murid memiliki karakter utama dan mulia, itulah esensi guru dalam menyiapkan calon generasi penerus dan pemimpin bangsa. Mungkin ada yang akan menjadi gubernur, bupati, rektor, dosen, kepala sekolah, guru, pilot, tentara, polisi, pejabat, pegawai, pengusaha, pedagang ataupun bidang lainnya.
Belajar dari Pak Udin sang Marbot yang jadi profesor, maka apapun adanya kalian saat ini tetaplah belajar, bahwa jika kalian mau berusaha dan berjuang dengan sungguh-sungguh, insya-Alloh pasti bisa diraih, karena bagi Alloh tidak ada yang tidak mungkin. Oleh karena itu anak-anak semuanya, jaga semangat kalian untuk terus belajar dengan memupuk motivasi, karena motivasi adalah kunci utama dalam belajar. Satu lagi yang tidak kalah penting, jangan lupa belajar budi pekerti, akhlak atau tata krama, karena sepintar dan sehebat apapun seseorang jika tidak punya akhlak dan budi pekerti justru akan menjadi orang sombong dan tinggi hati yang menjauhkan rejeki dan rasa simpati. Pada caption di atas nampak gambar Pak Latif dan Pak Abdullah, yang keduanya sedang dikarunia sakit, mari bersama kita doakan semoga beliau berdua segera diberikan kesembuhan oleh Alloh SWT, diangkat penyakitnya dan bisa kembali sehat dan pulih seperti sedia kala, Aamiiin.
Selamat belajar, selamat berkarya dan beraktifitas, semoga sukses.
peserta lomba blog 10
BalasHapusOya
HapusDari pelajaran yang saya dapat sangat bermanfaat bagi saya dan terimakasih pada bapak dan ibu guru
HapusAlhamdulillah, sekedar motivasi
HapusTerima kasih Om Jay atas rekomendasinya ...
Maaf jika ada banyak kesalahan ...
Jika anak anak mau membaca betapa berarti tulisan ini ..dan tulisan ini mengingatkan keprihatinan saya di saat2 menimba ilmu..tak jauh kisah tersebut dari yg saya alami...bedannya saya sekrang menjadi dosen SMP 2 Kepil..Pak Udin menjadi Guru besar di UNY
BalasHapusAlhamdulillah, semoga bisa begitu ...
HapusTerima kasih Bu Prih atas semuanya, saya banyak belajar dari Bu Prih ...
Maaf jika ada banyak kesalahan ...
Sungguh inspiratif sekali, membuat lebih bercermin diri akan betapa kurangnya pengetahuan yg saya miliki
BalasHapusAlhamdulillah, saya hanya sekedar motivasi saja
HapusMaaf jika ada banyak kesalahan ...
Terimakasih guruku yang selalu membimbingku , aku tau marah mu demi kebenaranku, tugas yang kau berikan agar waktu luangku lebih berkualitas, nada tinggimu hanya untuk mengingatkan kesalahanku. Dan untuk pak Latif dan pak Abdullah cepat sembuh. πππ
BalasHapusSungguh inspirasi sekali
HapusALHAMDULILLAHIROBBIL 'alaamiin, memang didunia ini perlu perjuangan yang kebih kalau ingin dicatat dalam sejarah,berjuang dengan sepenuh hati lilahi ta'sla , tidak pamrih, tidak ingin dipuji, tidak ingin dihargai, dsb.perjuangan itu tidak ada yang hilang , jadi jangan kawatir tidak ada harganya, yakinlah pasti dicatat oleh malaikat , syukur dicatat oleh sejarah dimanapun anda berada, insa Alloh.
BalasHapusSemoga diberi sehat para guru smpn 2 kepil
HapusALHAMDULILLAHIROBBIL 'alaamiin, memang didunia ini perlu perjuangan yang kebih kalau ingin dicatat dalam sejarah,berjuang dengan sepenuh hati lilahi ta'sla , tidak pamrih, tidak ingin dipuji, tidak ingin dihargai, dsb.perjuangan itu tidak ada yang hilang , jadi jangan kawatir tidak ada harganya, yakinlah pasti dicatat oleh malaikat , syukur dicatat oleh sejarah dimanapun anda berada, insa Alloh.
BalasHapusAlhamdulillah
HapusBetul sekali pak Ismain
Cerita diatas membuat saya terinspirasi untuk melakukan hal yang positif.
BalasHapusCerita di atas membuat saya terinspirasi dan terima kasih sudah menginspirasi saya πππ.
BalasHapusSemangat ya untuk para guru, jasamu akan kami kenang selalu.
BalasHapusCerita Pak Udin tadi membuat saya termotivasi.
Jika belajar adalah penting bagi semua orang, meski dalam keadaan pandemi ini.
Kami janji akan belajar dengan giat.
Terima kasih untuk para guru yang susah payah berbagai ilmu dengan kami.
SEMANGAT TERUS U NTUK PARA GURUπͺπͺπͺ
setelah membaca kisah di atas saya tetap ingin melanjutkan belajar dirumah atau di sekolah
BalasHapusWaktu baca cerita,, saya terharu sama perjuangan bapak ibu guru yang rela bela-belain ke sekolah buat ngajar kami☺️yg rela panas²san,juga yg rumahnya jauh²,ngelaju,,semoga Allah SWT selalu melindungi bapak ibu guru dimana pun kapan pun itu,kami sebagai murid hanya bisa berdoa untuk kalian semua,,semoga bapak dan ibu sehat selalu,dan semoga kita bisa bertemu seperti dulu☺️sehat² ya pak,buu.
BalasHapusSaya mengucapkan terimakasih yanh sebanyak-banyaknya kepada bapak/ibu guru yang telah membimbing saya dengan sabar.Dan terimakasih telah memberikan motivasi kepada saya,,saya akan tetap semangat belajar ditengah-tengah pandemi ini,,
BalasHapusSemoga pak latif dan pak Abdullah di berikan kesehatan kepada Allah SWT(amin)
Guru,jasamu sangatlah besar,tidak ada kata lain,selain ucapan terima kasihku untukmu.Jasamu sangatlah berarti dan tak kan terganti.Tiada pemberian yang sangat berarti setelah kasih sayang orang tua yaitu peemberian jasa bapak/ibu guru yang tiada tara.Perjuangan guru melewati rintangan demi ingin mengajar murid muridnya.Bukan hanya pahlawan yang menjadi pejuang negara tetapi guru juga sebagai pejuang pendidikan.Guru juga harus dihormati dan dihargai seperti layaknya kamu menghormati dan menghargai orang tuamu.Saya atas nama NOVA WULANDARI murid baru SMP N 2 KEPIL juga ingin merasakan rasanya diajar oleh guru baru karena pandemi covid-19 dan harus mematuhi protokol dari pemerintah jadi kita harus belajar dirumah terlebih dahulu.Semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa merasa kan rasanya diajar oleh guru baru kita.
BalasHapus"YOUR SERVICES WILL NEVER BE FORGETTEN"
~~Terima Kasih bapak/ibu guru~~
Sungguh( benar benar ) saya terinspirasi dengan cerita diatas.
BalasHapusSatu karya penuh motivasi, spirit, perjuangan serta pengorbanan. Dan itu semua adalah pelajaran berharga yang teramat isimewa. Ketika perjalanan hidup Profesor Udin, yang berkat ketekunan, kekuatan semangat dan kekuatan doa mengantarkan beliau bisa meraih cita cita yang besar.
BalasHapusTulisan Pak Mar ini , 10 menit setelah dishare di grup SMP, saya share di grup kelas saya, dengan harapan anak anak dapat membaca dan mengambil hikmah tulisan ini.
Terima kasih Pak Mar, sosok teladan yang menjadi profil di tulisan ini memberi kesan yang mendalam bagi saya pribadi, di setiap perjuangan pasti ada kebaikan, dari proses yang terlewati hingga membuahkan hasil yang diinginkan.
Dan perjuangan seorang pendidik tidak akan pernah berhenti meskipun usia semakin menua. Mengajar, mendidik dan mendampingi anak didik merupakan bentuk perjuangan yang tiada ternilai harganya.
Alhamdulillah, saya hanya sekedar motivasi saja
HapusTerima kasih Bu Rini atas sharenya ke kelas dan ke anak-anak ...
Maaf jika ada banyak kesalahan ...
Sama sama Pak Mar ...
HapusGuru kaulah pahlawan tanpa tanda jasa .Kau selalu membimbing kami dengan setulus hatimu. Kau tidak lelah mengajar kami agar kami bisa dan sewajarnya kita harus hormati guru yang telah membimbing kami dengan segenap hati,ketulusan nya dan keikhlasan . Dan saya berterimakasih atas jasa yang kau berikan .TERIMAKASIH GURU KU
BalasHapusZahrotun nisa☝️☝️
BalasHapusTerima kasih guru kau telah membimbing kami dengan sabar. Semua jasa yang telah kau beri,dengan kerja kerasmu. Tanpamu dunia ini tidak berarti. Ilmu yang kau beri adalah hadiah yang paling indah untukku. Dari besarnya jasa jasa yang kau beri maka sepantasnya kita mengucapkan ucapan terima kasih. Berkat merekalah kita jadi seorang yang banyak pengetahuannya,dan hanya merekalah yang bisa melahirkan beribu-ribu orang hebat. Terima kasih guruku yang telas mengajarkanku banyak ilmu. Tanpamu mungkin kami tak berilmu seperti sekarang ini.
BalasHapusAsih Widya Anggraeni
Assalamu'alaikum wr. Wb
BalasHapusTerima kasih para guru yang telah mengajar kami. Cerita Pak Udin tadi membuat saya termotivasi. Belajar merupakan hal penting bagi semua orang. Meski dalam keadaan yang tidak baik. Seperti sekarang ini, dalam pandemi COVID-19,kita belajar secara daring(online). Kalian jangan patah semangat, justru keadaan ini membuat kita semakin semangat untukuntuk tidak ketinggalan pelajaran. Perjuangan kalian parapara guru sangat berharga semoga mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.
Teman-teman kalian jangan buang-buang kuota untuk bermain game. Kasihan orang tua kalian, mereka susah payah bekerja demi anak-anaknya agar bisa belajar online,bukan malah kalian bermain game terus menerus dan lupa pelajaran. Dan hargailah para guru yang telah membantu kita belajar online, dengan kesabarannya kita tidak ketinggalan pelajaran.Saya GAYUH ANGGUN NUR FATIMAH dari kelas 7D mengucapkan terimakasih kepada semua para guru SMP NEGERI 2 KEPIL.
Saya harap pandemi ini cepat berlalu dan kita dapat sekolah tatap muka. π€²π€²π€²
"THANK YOU MY TEACHER,YOU'VE BEEN PATIENT TEACHING US"
TERIMAKASIH GURUKU, ENGKAU TELAH SABAR MENGAJAR KAMI
Assalamu'alaikum wr. Wb
Cerita ini sangat menginspirasi saya,terima kasih guruku
BalasHapusTerimakasih bapak ibu guru yang tanpa lelah mengajarkan ilmu pengetahuan untuk menjadikan kami seorang yang pintar.yang sudah mengajarkan ahlak dan budi pekerti memberikan nasihat"yang berharga mengingatkan apabila kami ada kekeliruan dan kesalahan.bapak ibu guru engkaulah orang tua ke 2 buat kami......terimakasih bapak ibu guru
BalasHapusHayyuk mabar bro
BalasHapusTrimakasih untuk bpk dan ibu guru yang trus berjuang hanya untuk anak didiknya bisa mendapatkan ilmu.
BalasHapusTrimakasih bapak dan ibu
Terimakasih guru,kau telah mengajar kami dengan penuh kesabaran walaupun ada murid yang membuat mu marah.Dan guru juga yang bisa membuat kita menjadi pintar.guru jasamu tiada Tara.kau pahlawan tanpa tanda jasa.dan sebagai pelajar kita membalasnya dengan tekun dalam belajar, menghormati guru,mematuhi semua perintahnya.Meski dalam keadaan yang tidak baik. Seperti sekarang ini, dalam pandemi COVID-19,kita belajar secara daring(online).kita jangan sampai patah semangat dalam belajar.sekali lagi terima kasih guru karena engkau sudah mengajar kami walaupun ada berbagai rintangan yang menghalangi.tiada kata untukmu selain terimakasih.saya AHMAD ZAKI AL FIKRI dari kelas 7A.semoga pandemi ini cepat berlalu....aminnnnπ€²π€²π€²π€²
BalasHapus~terima kasih guruku engkau sangat menginspirasi bagi kami~
Nama: Fatma Maulidia
BalasHapusKelas:VII A
Terima kasih guruku,guru yang selalu menganggap muridnya ini langit padahal muridnya hanya awan yang numpang lewat. menganggap matahari, padahal hanya malam getelap.menganggap lilin dalam kegelapan,menanggap bintang dalam gelap malam.
TERIMA KASIH GURUKU YANG TELAH MEMBIMBING KAMI DENGAN SEBAIK MUNGKIN DAN DENGAN SESABAR MUNGKIN.
Terimakasih guru,yang sudah mengajar dengan penuh semangat dan tanggung jawab dimasa COVID 19.Semuanya jangan putus asa untuk menjadi anak yang cerdas .meskipun kita belajar daring(online) kita harus tetap semangat untuk melawan kebodoha dan pandemi semoga cepat berlalu
BalasHapusTerimakasih banyak guruku tercinta berkat jasamu kini aku bisa mengetahui berbagai hal yang telah engkau ajarkan, jasamu sangatlah besar untuk mencerdaskan anak bangsa, engkau tanpa letih selalu mengajarkan banyak kebaikan kepada para murid yang haus akan ilmu.Saya atas nama NAZWA BUNGA TANJUNG JANUADYANTARI, Kelas 7A, murid baru SMP N 2 Kepil juga ingin merasakan diajar oleh guru baru karena pandemi covid 19 kita harus belajar dirumah terlebih dahulu melalui daring( online ). Semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa merasakan rasanya diajar oleh guru kita tanpa melalui daring( online )
BalasHapusTerimakasih guruku,telah membagi ilmu dengan kami dan kau mengajar kami dengan sabar dengan kelakuan kami,kami selalu membuatmu marah tetapi kau hanya bisa menahannya, meskipun tidak belajar bertatap muka kau tetap selalu membimbing kami,dan belajar online akan menambah semangat,semoga saja pandemi covid-19 segera hilang,kau lah guru tanpa tanda jasa,kau mengarahkan kami kejalan yang benar,entah bagaimana aku harus membalasnya, guru tanpa kau entah masa depan kita akan bagaimana,tidak bisa berhitung,menulis,membaca dan lainnya,kau lah orang tua kami disekolah,kau rela pergi jauh hanya untuk mengajar kami,panas dan hujan kau hadapi demi kami,tanpa mu dunia ini tidaklah berarti,kau tidak pernah menyerah mengajar kami,kau telah mengajar beribu-ribu murid hingga Mereka sukses,guru terimakasih atas ilmu yang telah kau berikan,jika tidak entah bagaimana nasib dunia ini,kami hanya bisa berterimakasih,saya siswa baru di SMPN 2 KEPIL saya kelas 7b,saya sangat berterima kasih kepada bapak ibu guru, walaupun kami masih belajar daring(online) kami tetap semangat, semoga pandemi ini cepat hilang supaya kami bisa sekolah
BalasHapusTERIMAKASIH GURUKU
thank you my teacher i love you
Guru memang bukan orang hebat, tapi semua orang hebat adalah dari jasa seorang guru. Terima kasih bapak ibu guru yang telah membimbing kami dan mengarahkan kami.
BalasHapusTerimakasih telah membuat kami seperti sekarang ini.
BalasHapusTerima kasih untuk ilmu-ilmu yang kau berikan pahlawan tanpa tanda jasaku.
Guru siap dikritik jika salah. Dan tidak dipuji meskipun berbuat benar. Terima kasih.
Terimakasih guru-guruku. Pengetahuanku terbatas, ketidaktahuanku sungguh tak terbatas.
Pendidikan adalah kunci kemajuan suatu bangsa, dan guru adalah pejuang-pejuangnya. Terimakasih untuk semua pengabdianmu.
Guru memang bukan orang hebat, tapi semua orang hebat adalah berkat dari jasa seorang guru. Terima kasih guru.
Jika ditanya pekerjaan apa yang paling mulia, tentu jawabanya adalah guru. Mereka yang membantu mendidik dan mencerdaskan kehidupan manusia. Terima kasih guru.
Guru yang berhasil adalah guru yang mampu mengantarkan muridnya lebih berhasil darinya. Terima kasih
Terimakasih untuk bapak ibu guru seluruh Indonesia,terutama untuk bapak ibu guru SMP N 2 KEPIL yang tulus membimbing kami, mendidik kami, dan memotivasi kami. Berkat ilmu yang bapak ibu guru berikan kepada kami,semoga kelak kami menjadi anak yang sukses dan dapat dibanggakan. Semoga apa yang telah bapak ibu guru berikan kepada kami menjadi ladang pahala bapak ibu guru.Dan untuk Pak Latif dan Pak Abdullah semoga segera diberi kesembuhan dan sehat seperti sedia kala. Aamiin.
BalasHapus