Jumat, 05 Desember 2014

Selamat Jalan Kurtilas - Beginilah Akhir Nasib Kurikulum 2013, Benar-benar Berakhir Tragis, Namun Inilah Jalan Yang Terbaik

"Selamat, selamat, bebas, merdeka," ucapan selamat yang pertama bagi sekolah yang baru melaksanakan Kurtilas (K-13) selama satu semester, akhirnya bisa kembali bernafas lega dan melanjutkan pembelajaran pada semester berikutnya dengan menggunakan kembali kurikulum 2006 / KTSP yang sudah dirasa cocok. Namun demikian masih ada beberapa sekolah di tiap kabupaten/kota, termasuk SMPN 2 Kepil yang harus menerima ucapan selamat yang kedua, "Selamat Berjuang dan Tetap Bekerja Keras bagi Sekolah Pilot", karena harus tetap melanjutkan pelaksanaan kurikulum 2013 yang sarat dengan masalah karena belum siap sistem dan berbagai hal, yang dengan bahasa gampangnya disebut belum matang - kurikulum setengah matang.

Berikut petikan yang kami ambil Jum'at malam pukul 22.00 WIB dari situs http://news.detik.com/read/2014/12/05/200449/2769275/10/mendikbud-anies-baswedan-putuskan-kurikulum-2013-dihentikan, secara lengkapnya demikian :

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013. Penghentikan itu diterapkan bagi sekolah-sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 selama 1 semester.

"Saya memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menetapkan satu semester yaitu sejak tahun pelajaran 2014/2015," kata Anies di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2014).
Anies menginstruksikan sekolah-sekolah itu agar‎ kembali menggunakan Kurikulum 2006 mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Anies menegaskan bahwa berbagai konsep di Kurikulum 2013 sebenarnya telah diakomodasi dalam Kurikulum 2006.
"Jadi tidak ada alasan bagi guru-guru untuk tidak mengembangkan metode pembelajaran di kela‎s," kata Anies.
Selain itu, masih ada pula sekolah-sekolah yang sudah menetapkan Kurikulum 2013 selama 3 semester yaitu sejak tahun pelajaran 2013/2014. Sekolah-sekolah itu diharapkan tetap menerapkan Kurikulum 2013 dan dijadikan sebagai sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013.
"Pada saat Kurikulum 2013 telah diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah-sekolah ini dimulai proses penyebaran penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya," terang Anies.

Namun apabila ada sekolah yang keberatan menjadi sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013 dengan alasan ketidaksiapan dapat mengajukan diri kepada Kemendikbud untuk dikecualikan. ‎Sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 selama 3 semester ini jumlahnya 6.221 dari 208.000 sekolah (SD/SMP/SMA/SMK).
Kemudian, Anies juga memutuskan untuk mengembalikan tugas pengembangan Kurikulum 2013 kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud. Pengembangan Kurikulum tidak ditangani oleh tim ad hoc yang bekerja jangka pendek."Kemendikbud akan melakukan perbaikan mendasar terhadap Kurikulum 2013 agar dapat dijalankan dengan baik oleh guru-guru," ucap Anies.
Anies juga mengatakan malam ini juga surat edaran kepada seluruh kepala sekolah di Indonesia akan disiapkan dan segera dikirimkan ke sekolah-sekolah tersebut.

Dengan demikian 6 SMPN di Wonosobo termasuk SMPN 2 Kepil kita tercinta harus mau dengan ikhlas ataupun terpaksa untuk tetap setia pada kurtilas. Enam SMP di Wonosobo yang ditunjuk sebagai pilot project yaitu ; SMPN 1 Wonosobo, SMPN 2 Selomerto, SMPN 1 Garung, SMPN 1 Mojotengah, SMPN 1 Kepil dan SMPN 2 Kepil harus tetap berjuang dengan sekuat tenaga, daya upaya dan penuh keyakinan untuk tetap mengawal dan melaksanakan Kurikulum 2013- wujud konsekuensi sekolah piloting project K-13. Selamat, selamat .... selamat malam. (26340)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar