Membaca fenoma menarik akhir-akhir ini tentang menteri nyentrik dan heboh pada kabinet kerja Jokowi, Susi Pudjiastuti yang diberi kepercayaan menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dapat diambil pelajaran yang sangat berharga - bagi yang bisa memaknai sebagai hal berharga. Perlu dicatat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, namun yang ada manusia yang luar biasa. Terlepas dari kekurangan pada sosok beliau, banyak hal positif pada sosok beliau yang patut dijadikan dasar kenapa presiden terpilih Jokowi menunjuknya untuk memimpin salah satu kementerian di kabinet kerja. Berikut beberapa hal yang bisa diambil hikmah dan pelajaran sebagai berikut :
- Pengabdian pada sesama, berpikir bagaimana bisa memberi lebih - bukan mengambil lebih. Beliau berpikir bagaimana bisa berbagi manfaat dengan orang lain. Saat peristiwa tsunami di Aceh tahun 2004, pesawat Cessna milik Susi termasuk pesawat pertama yang mampu mendarat untuk mengirimkan bantuan pada para korban. Begitupun saat Pangandaran diguncang gempa, pesawat Susi digunakan untuk mengangkut para korban yang membutuhkan bantuan medis.
- Jabatan adalah anugerah / amanah. Diberikan karena dianggap profesional, bukan hasil meminta-minta. Beliau tidak pernah mendaftar / mengajukan diri untuk menjadi menteri, juga tidak berusaha mendekat / memihak ke salah satu calon presiden agar bisa diangkat menjadi menteri.
- Kerja keras. Walau beliau hanya tamat SMP, namun kerja kerasnya telah membuahkan hasil yang luar biasa. Dan kerja keras itu pula yang beliau tanamkan dan tuntut kepada staf dan karyawan di kementeriannya untuk bisa lebih maju dan mencapai sasaran yang ditetapkan. Tak satupun kesuksesan diraih tanpa kerja keras, dan hanya dengan kerja keras kesuksesan dapat eksis dan bertahan lama.
Pertanyaan mendasar, bagaimana mengoptimalkan guru akan bisa sinergi dan selalu siap untuk menjadi pelaku / unsur manajemen untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Penting dijadikan pedoman "TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, juga TIDAK ADA MANUSIA YANG TIDAK BERGUNA. Artinya setiap kita pasti ada kekurangannya - siapapun dia, dan setiap kita pasti bisa memberi kontribusi/manfaat - betapapun kecilnya. Nah yang perlu adalah bagaimana bisa mengatur dan mengelola setiap kita untuk bisa berbuat se-OPTIMAL mungkin untuk bisa menghasilkan kerja dan hasil kerja yang LUAR BIASA.
Secara umum dan terjadi di setiap lembaga / instansi, akan berisi macam-macam karakter dan pribadi yang berbeda-beda. Ada beberapa orang (SDM) yang sangat aktif, aktif, cukup aktif, pasif dan bahkan ada yang sangat pasif dan cenderung menjadi hambatan untuk proses kelancaran manajemen menuju cita-cita dan harapan bersama. Inilah garapan yang dibutuhkan keseriusan dalam pengelolaan manajemen sekolah. Berlanjut ke seri << Manajemen -4 >> Selamat beraktifitas, semoga sukses. (24887)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar