Rabu, 27 Agustus 2014

Yang Wajib dan Harus Dilakukan Pada Kurikulum 2013 - Perubahan Paling Nampak Pada Kurikulum 2013

Implementasi kurikulum 2013 pada semua sekolah pada seluruh jenjang telah berjalan lebih kurang 1 bulan. Banyak ditemukan fakta di lapangan (sekolah red) sebagian besar sudah melaksanakan - walau dengan tertatih-tatih, karena dari segi persiapan yang belum memadai.

Sebenarnya perubahan tidak harus drastis, tidak harus semua berubah, dan tidak harus pada semua lini/aspek. Beberapa perubahan yang paling nampak dan bersifat aplikatif pada kurikulum 2013 ada 3 hal. Dan ke-tiga hal inilah yang merupakan ruh dan nyawa pada pelaksanaan kurikulum di tiap satuan pendidikan. Untuk lebih jelasnya kami uraikan secara sederhana sebagi berikut :

  1. Proses. Proses belajar mengajar yang harus menggunakan pendekatan saintifik (ilmiah), dimana dalam pelaksanaan KBM harus melewati proses 5 M ; mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan / menyajikan. Pada kondisi khusus bisa ditambah menjadi 6 M yaitu dengan mencipta.
  2. Penilaian. Penilaian pada kurikulum 2013 menggunakan istilah penilaian autentik yang berarti asli, nyata, valid dan reliabel. Secara mudahnya penilaian disini berarti pengukuran yang signifikan dan menyeluruh pada aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Untuk itu pada pelaksanaannya harus disediakan lembar penilaian untuk ketiga aspek tersebut dalam bentuk format dan rubrik penilaian.
  3. RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang merupakan skenario memuat proses dan penilaian sekaligus. Pada RPP terangkum semuanya, mulai dari perencanaan, proses dalam KBM hingga akhirnya berupa panduan untuk melakukan penilaian. Intinya RPP yang benar merupakan kerangka paling penting untuk melaksanakan semua kegiatan pembelajaran yang benar sesuai harapan pada kurikulum 2013. Oleh karena itu menjadi MUTLAK untuk memiliki RPP yang BENAR.
Memang akan terasa berat kalau semuanya langsung BENAR, dan untuk menjadi baik dan benar tentu butuh proses dan butuh belajar. Dan dari yang salah pun kita bisa belajar, oleh karena itu jangan takut salah.
Tetaplah berbuat dan berkarya, sembari terus belajar dan menimba pengalaman dari mereka yang sudah berpengalaman. Bertanya adalah salah satu pintunya.
Mari kita sukseskan PENDIDIKAN, apapun kurikulumnya, selama kita mau belajar dan berusaha - KITA PASTI BISA - Insya-Alloh.

Jumat, 08 Agustus 2014

Bintek Pendampingan Kurikulum 2013 Pada Tahun 2014 - Semua Sekolah Harus Siap Implementasikan Kurikulum 2013

Implementasi kurikulum 2013 di pendidikan dasar secara konsep kurikulumnya sudah digaungkan sejak tahun 2012. Ruang lingkup implementasi mencakup penyusunan dokumen (penyusunan dan pembuatan buku untuk siswa), penyediaan buku, pelatihan guru (5 hari), pendampingan guru yang dilakukan oleh pemerintah, serta pelaksanaan pembelajaran.

“Yang harus kita utamakan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah pertama, kesiapan sekolah, kedua memberikan pelatihan kepada guru. Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun 2013 baru tergarap 2.598 sekolah dasar, di sekolah menengah pertama tergarap 1.436 sekolah, untuk tahun 2014 dan 2015 diharapkan telah mencapai 100% dalam melaksanakan kurikulum 2013, untuk SD mencapai 147.487 sekolah, sementara untuk smp mencapai 35.597”, ujar Sri Rejeki saat memaparkan implementasi kurikulum 2013 di tahun 2014.

Sri Rejeki yang hadir sebagai narasumber Forum Dialog Pendidikan dengan tema Implementasi Kurikulum 2013, menggantikan Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdikbud mengatakan, pemahaman guru dalam  kurikulum 2013 harus paham tentang kompetensi yaitu pemahaman tentang capaian pembelajaran, kedua harus memiliki pemahaman mengenai materi pembelajaran, lalu menguasai proses pembelajaran, serta mempunyai pemahaman penilaian pembelajaran, penilaiannya otentik, tidak boleh ditunda, hal tersebut bermuara pada pemahaman terhadap buku siswa, pemahaman terhadap buku guru, pemahaman konteks dan sumber lain.

Terkait dengan hal di atas, Wonosobo mengirimkan guru-guru kurikulum 2013 untuk mengikuti Diklat Bintek Pendampingan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan dalam 3 gelombang. Gelombang 1 sudah dilaksanakan pada tanggal 2-8 Juli 2014, bertempat di Hotel Lorin Solo. Dilanjutkan dengan pengiriman guru untuk Bintek gelombang 2 yang dilaksanakan tanggal 7-12 Agustus 2014, bertempat di Hotel Syariah Solo. Untuk gelombang 3 akan dilaksanakan tanggal 15-20 Agustus di Yogyakarta.

Selanjutnya, masing-masing guru yang telah mendapat Bintek harus menularkan pengetahuannya kepada sesama guru mapel yang terbagi dalam 19 kluster di kabupaten Wonosobo.Bentuk pelaksanaan imbas bintek ini adalah dalam forum MGMP, nah ... disini ketiga guru yang telah mendapatkan bintek pendamping berperan sebagai nara sumber -sharing- penularan materi kepada koordinator kluster yang berjumlah 19 sekolah tersebut.

Tujuan akhir adalah untuk pendampingan implementasi kurikulum 2013 di tahun 2014. Pada aplikasinya guru pendamping yang berjumlah 19 orang untuk tiap mapel tersebut dalam bentuk pendampingan kepada guru sasaran anggota kluster yang berjumlah 4-5 sekolah untuk tiap kluster.

Selasa, 05 Agustus 2014

Kemdikbud Buka Klinik Guru, Solusi Bagi Guru Yang Belum Paham Kurikulum 2013

Pada tahun ajaran baru ini, pemerintah menjadwalkan penerapan kurikulum 2013 secara menyeluruh. Tetapi, masih banyak guru belum memahami kurikulum baru tersebut.

Sebagai solusi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun membuka klinik khusus untuk guru. Di wadah ini, para guru bisa berkonsultasi dengan Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pengelola klinik.

"Kita sekarang membuka klinik dan konsultasi pembelajaran sehingga para guru yang belum mengerti Kurikulum 2013 bisa nanya ke klinik," ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh seperti dilansir laman Kemendikbud, Senin (4/8/2014).

Konsultasi di klinik tersebut bisa dilakukan secara dalam jaringan (daring) alias online; baik di Kemendikbud maupun di daerah melalui pemerintah provinsi (pemprov) dan kabupaten/kota. Menurut mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, pendirian klinik guru tersebut menjadi penting karena guru adalah kunci suksesnya pelaksanaan pendidikan dengan kurikulum 2013. Secara bersama-sama, guru dan kurikulum menentukan kualitas pendidikan.

Selain klinik, Kemendikbud juga akan terus mendampingi guru saat proses belajar mengajar. Nuh berharap, upaya tersebut dapat meningkatkan pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013.

"Guru harus memahami kurikulum 2013 agar bisa mengajarkan materi dengan baik kepada siswa. Selain menguasai materi dengan baik, guru juga harus bisa menyajikan materi dengan metodologi yang baik juga," imbuhnya.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) itu memaparkan, sebagai persiapan penerapan Kurikulum 2013, hingga saat ini Kemendikbud telah melatih 1,3 juta guru. Pelatihan ini bertujuan agar pelaksanaan kurikulum memiliki standar yang sama.

Nuh mengakui, terkait persiapan penerapan kurikulum 2013, belum ada pelatihan masif dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Hal lain yang juga belum ada adalah pencetakan serentak sekira 250 juta buku untuk dibagikan secara gratis ke siswa.