Selasa, 17 Maret 2020

SMPN 2 Kepil Lock Down, Antisipasi Wabah Corona - Siswa Belajar di Rumah

Hampir satu minggu ini sekolah-sekolah di sebagian besar DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali nampak sepi dan lengang.  SMPN 2 Kepil dan sekolah-sekolah di Wonosobo baru meliburkan siswa mulai hari Selasa 17 Maret 2020, hal ini karena menunggu edaran resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo (Disdikpora). 

Disdikpora membuat keputusan bersama Bupati untuk menindak lanjuti masukan dari berbagai pihak menyusul edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Dasarnya adalah ketika Gubernur Jateng yang tanggap dan responsif dengan keadaan dan menyambut anjuran dari Presiden terkait Corona yang sedang menjadi pandemi.

Pak Ismain, S.Pd. selaku wakil kepala sekolah menyampaikan bahwa untuk siswa SMPN 2 Kepil yang seharusnya sedang melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS) selanjutnya disarankan untuk penilaian dan pembelajaran dari rumah. Menurut edaran jangka waktu  siswa belajar di rumah adalah selama kurang lebih 14 hari, mulai dari tanggal 16 - 29 Maret 2020. Berbagai komentar dan tanggapan terkait hal ini, baik oleh siswa, orang tua siswa, masyarakat umum, pegawai kantor, karyawan, hingga guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Ada yang komentar positif karena mungkin pemahaman dan wawasan yang memadai, ada komentar yang datar saja karena merasa bisa liburan dan bebas tugas, tetapi ada juga yang komentar miring hingga terkesan mengejek kebijakan yang dianggapnya tidak rasional.

Jika kita mau membuka diri, membuka mata, membuka telinga dan lebih utama lagi membuka hati, kiranya kita akan prihatin dengan keadaan di negeri ini. Mengapa pemerintah (kementerian kesehatan) menetapkan jangka waktu 14 hari siswa diliburkan, bukanlah asal atau hanya dibuat-buat, tapi tentu saja berdasar kajian dan masukan dari ahli yang telah mengkaji, meneliti dan mempelajari pola endemi virus corona (Covid-19) yang tengah menjadi pandemi di seluruh dunia.

Kepala SMPN 2 Kepil (Bapak Hadi Wiyono, SH, M.Pd) berpesan, "Mari jaga kesehatan sendiri-sendiri, keluarga, komunal dan lingkungan dengan mengikuti anjuran dan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah". Siswa, mari tetap di rumah, belajar di rumah. Guru dan karyawan, mari bekerja dari rumah, beri tugas, beri pendidikan, layanan dan bimbingan dengan mode dalam jaringan (internet) maupun luar jaringan (luring). Ada banyak model, media dan metode untuk pembelajaran jarak jauh, walau jika dibanding-bandingkan pasti jauh lebih baik mode tatap muka langsung. Namun demi menjaga kesehatan diri, komunitas dan lingkungan maka model socyal distancing dan physical distancing adalah yang terbaik.

Tetap jaga kepentingan bersama, jangan sok hebat, sok sakti dan sok unjuk diri. Sehebat dan sepintar apapun kita, tetaplah rendah hati. Selagi di rumah, perbaiki ibadah dan perbanyak doa untuk keselamatan negeri. Selamat bekerja, selamat berkarya, semoga sukses selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar