Selasa, 12 September 2017

Lentera Hikmah -7 : Inspirasi Gemas - Muliakan Diri dengan Berbagi untuk Pendidikan Anak Negeri

Membaca data statistik perkembangan web yang berbasis blog ini muncul dorongan untuk berbagi motivasi menulis kepada pembaca umumnya, dan kepada sesama guru pada khususnya. Menurut data yang dimunculkan oleh google selaku server blogspot.com, web sederhana ini telah ditayangkan lebih dari 78.000 dengan sebaran hingga manca negara. Di urutan pertama sudah tentu pembaca lokal (Indonesia), urutan kedua dan seterusnya adalah Rusia, Amerika, Tiongkok, Jerman, India, Prancis, Swedia, Ukraina hingga Malaysia. Entah siapa yang membawa web SMPN 2 Kepil ini ke wilayah Rusia yang mencapai jumlah tayang 7.848 kali di negara yang dipimpin presiden Vladimir Putin itu, atau yang mengirimkan ke Amerika hingga mencapai  jumlah tayang 5.463 kali di Negeri Paman Syam yang super adidaya itu, demikian juga dengan negara lainnya. Ternyata banyak teman dan sahabat kita di luar negeri, yang bekerja di sana namun banyak berkarya untuk negeri, inilah tema tulisan kali ini, yang masuk kategori lentera hikmah yang berisi inspirasi dan semangat berbagi dari luar negeri. Yah, tulisan seri Lentera Hikmah yang sempat terhenti karena rencana awal akan diakhiri pada tulisan ke-6, kini kami lanjutkan kembali, semoga bisa khatam hingga seri ke-12 sebagai penutupnya, selamat menikmati.

Tidak terasa web/blog sekolah yang sederhana ini sudah menginjak umur 6 tahun, dan semua berjalan begitu saja. Berisi postingan yang beragam, mulai dari yang ringan-ringan semisal berita sekolah, profil sekolah, profil pejabat sekolah, profil guru hingga berita pernikahan guru, dan yang komplek berupa artikel yang berisisi ragam tentang dunia pendidikan.Tanpa ada rencana khusus dan aturan tertentu dalam memasang postingan di web sekolah ini, semua mengalir saja, dan diisikan di sela-sela aktifitas utama, mengajar. Kami (admin) menulis sekedar untuk aktifitas dan mengisi content web agar tetap dinamis, tidak kadaluarsa dan tidak mati karena tidak pernah diupdate. Tak ada yang istimewa, semua hanya berjalan begitu saja dan bersifat alami, mengingat latar belakang kami yang bukan guru bahasa dan tidak pernah mendapat pelajaran menulis karya sastra atau puisi. Sampai tulisan ini dibuat, total global tulisan mencapai 270-an judul, yang ditilik dari sisi prosesnya hampir 99% tulisan adalah ketikan langsung kami (bukan copas), yang merupakan curahan rasa, petikan telinga dan guratan hati selama proses perjalan dan pulang kerja (perjalanan Sleman  - Kepil), yang sering terlintas ada sesuatu hal menarik dan terasa memberi inspirasi, kami langsung berhenti untuk membuat coretan, untuk berikutnya dibuat konsep untuk disiapkan menjadi tulisan.

Belajar dari kehidupan sosial di masyarakat, web sederhana ini jika diibaratkan mobil mungkin hanya sekelas kendaraan angkutan merek Carry atau Hijet 1000, jauh dari kesan mahal dan berkelas seperti Xenia, Avanza, LGX, Rush, Terios, Inova, Pajero, Fortuner atau Alphard. Seperti banyak terjadi, umumnya mobil yang dirasa berkelas, mahal dan mewah sangat dirawat, sangat dijaga atau dalam bahasa khusus sangat di-EMAN, tidak boleh sembarang orang numpang, tidak bisa sembarang orang pinjam. Hal inilah yang membuat banyak orang awam sungkan atau enggan meminta bantuan atau meminjam, apalagi jika yang empunya sudah dikenal berat, tertutup, cemberut dan alis mengkerut, hingga mobilnya jarang keluar dan lebih banyak terparkir megah di garasi. Orang kecil akan lebih memilih mencari yang lain, daripada sudah berkorban rasa mau menumpang atau meminjam namun ditolak dengan seribu alasan klise yang terkesan sangat masuk akal, akan terasa lebih malu. Jika dihubungkan dengan analogi ini, maka dari segi penampilan, ketahanan dan kelas tentu mobil mahal dan mewah jauh lebih istimewa dan berada di papan atas, namun dari segi manfaat mobil butut Carry dan Hijet yang disedekahkan untuk kepentingan sosial lebih banyak membawa manfaat, karena banyak dipakai untuk kepentingan umum yang biasanya bersifat sosial, tanpa sewa, beberapa bahkan tanpa uang bensin.

Demikian halnya dengan web, web sekolah lain banyak yang dibuat dengan desain yang bagus, dengan manajemen content yang terintegrasi yang tentu saja butuh biaya pembuatan web, biaya pembelian domain dan penyewaan hosting. Berbeda dengan web yang ini "serba sederhana", dibuat berbasis blog yang gratis, sehingga tidak perlu perawatan dengan membeli domain dan menyewa hosting yang jika untuk jangka panjang akan terasa berat, apalagi jika bagian pendanaan tidak memahami kepentingan media ini. Namun justru karena sederhana itu kami mengisi dan memuat tulisan tanpa beban, apa saja yang sekiranya bermanfaat kami tuliskan seadanya, mulai dari sekedar berita, merambah ke penulisan ide, gagasan, ulasan atau wacana yang kemudian menjadi artikel, baik yang mandiri (pendek) hingga yang bersambung (seri). Kami berusaha mengupdate menyesuaikan perubahan dan dinamika yang terjadi terkait pendidikan, seperti pada saat diluncurkan Kurikulum 2013 dan mulai dilaksanakan, beberapa tulisan kami kaitkan serta memuat link download materi terkait. Dari sini muncul fakta yang membuktikan bahwa ada dua faktor utama yang bisa membuat rating tinggi (positif) sebuah web, yaitu 1) share/berbagi dan 2) azas manfaat.  Dan inilah yang terjadi di web, pernah suatu kali kami posting suatu artikel yang disertai fasilitas share (download), jumlah pengunjung di hari pertama mencapai 700-an, mereka mengambil manfaatnya dan kemudian mereka share kembali ke teman/grup mereka yang lain.

Inspirasi dari Tiongkok
Melanjutkan data trafik statistik web ini, tentang pembaca dari mancanegara dimana pembaca dari kawasan Rusia di peringkat 2 dan Amerika di peringkat 3 sungguh di luar nalar kami, dimana tidak ada teman atau kerabat kami di sana. Sedikit berbeda dengan di urutan ke-4, pembaca dari wilayah Tiongkok. Yah, di Tiongkok ada satu pembaca setia web sekolah ini, sosok yang punya karakter istimewa, yang tinggal, bermukim, bekerja dan sekaligus menimba ilmu di perguruan tinggi (kuliah) di wilayah Taipe, dialah Mbak Nanik Riyati yang juga alumni dari sekolah yang terletak di ujung paling timur Wonosobo ini. Sosok inilah yang kemudian menjadi sumber inspirasi utama tulisan kali ini.

Jika pada aplikasi mesin pencari terbesar -google- diketikan keyword "Nanik Riyati Gemas", maka akan langsung muncul ulasan, gambar dan link dari berbagai situs terkait kiprah dan prestasi yang luar biasa sosok yang satu ini. Mbak Nanik Riyati - sosok wanita hebat dan inspiratif yang menjadi pelopor, penggagas sekaligus motor lahirnya GEMAS atau Gerakan Masyarakat Sadar Baca dan Sastra, yang fokus utamanya berupa kegiatan mendirikan perpustakaan gratis di kampung halaman mereka di tanah air. Alamat laman (situs web) Facebook Gemas dan laman Pusat Gemas adalah sebagian dari link situs tentang GEMAS yang dipeloporinya, dari situ kita bisa tahu betapa banyak sumbangsih Gemas bagi penyediaan buku bacaan (literasi) kepada puluhan sekolah di pelosok-pelosok yang tersebar di tanah air. Atas prestasi dan kiprahnya tersebut banyak stasiun televisi dan radio di Taiwan yang melakukan wawancara dan menayangkan profil serta prestasinya, dimana rekamannya dapat dilihat dan banyak tersedia di saluran video Youtube.

Ia juga pernah diwawancarai wartawan yang ditulis di salah satu web berbahasa Inggris Taipei Times, berikut kutipannya. “This is good for us. Many Indonesian workers do not want to go back yet, because they have to support their families and earn their children’s college tuition,” said Nanik Riyati, an Indonesian caregiver who has worked in Taiwan for seven years. Ia juga aktif menulis di internet dan beberapa kali berhasil meraih juara saat berada di Taiwan. Salah satu hasil karyanya memperoleh hadiah pavorit dengan judul Kejujuran dan Hijabku, yang menceritakan perjuangan hidupnya untuk menjadi muslimah berhijab di negeri orang. Dengan klik link ini Kejujuran dan Hijabku, maka kita akan tahu betapa berat usahanya menyongsong hidup jauh dari keluarga untuk jangka waktu yang lama, jika hanya orang biasa yang terbiasa manja, tak punya semangat membara dan jiwa pejuang yang luar biasa tentu tak akan sanggup melakukannya.

Ini dia inspirasinya, Mbak Nanik Riyati yang dalam kondisi bekerja di negeri orang, bukan larut sebatas bagaimana mencari uang yang banyak untuk disimpan dalam deposito, tanpa peduli asalnya dari mana, namun ia fokus bagaimana ia bekerja dengan menjunjung tinggi integritas (kejujuran) dan menjaga agamanya (ruhiyah) agar tetap tegak. Di saat yang sama ia juga berfikir tentang anaknya, keluarganya, bahkan anak-anak seusia anaknya (SD) di tanah air agar bisa mendapat layanan pendidikan yang memadai, sungguh pemikiran yang sangat mulia. Di tengah kondisi banyak orang hanya berfikir kepentingan diri sendiri, menumpuk kekayaan dengan berbagai cara, ia justru berfikir bagaimana memberi manfaat bagi orang lain. Semangatnya, pengorbanan dan pengabdiannya yang luar biasa pada negeri ini, bekerja nun jauh di seberang sana, namun hati dan pemikirannya untuk kemajuan anak-anak di negeri ini.

Inilah yang perlu kita kembangkan, memuliakan diri dengan memberi dan berbagi, bahwa ada keutamaan dalam memberi dan berbagi. Keutamaan dan kemuliaan semangat seperti ini dalam ilmu hikmah ada konstanta "tanyakan apa yang dapat saya berikan, bukan apa yang saya dapatkan". Suatu saat kita butuh meminta, suatu saat lain kita harus bisa untuk memberi. Jangan sampai menjadi pribadi yang sukanya menerima saja, sukanya meminta saja, sukanya yang gratisan saja. Saat harus menerima ambil secukupnya saja, seperlunya saja, jangan  mengukur dengan nafsu, hanya karena saya masih mau, saya masih butuh, sementara tidak memperdulikan orang lain masih banyak, yang bisa jadi jauh lebih membutuhkan. Angkat dan muliakan diri dengan semangat berbagi, semangat memberi seperti yang dilakukan sang inspiratif kita kali, Mbak Nanik Riyati.

Beberapa teman guru ada hebat dan piawai tentang kurikulum 2013, penilaian angka kredit, administrasi pembelajaran, aplikasi penilaian, kegiatan pramuka dan kegiatan kesiswaan, maka kami hanya dapat ikut memberi sumbangan dengan cara berbagi melalui tulisan di web ini. Hanya begini yang kami bisa lakukan, sesuatu yang mungkin sangat kecil dan tak berarti, semacam tukang sesorah atau penjual jamu yang menawarkan kecap nomor satu. Bisa jadi teman guru di sekitar kami jarang mengunjungi atau web ini, tak punya membaca apa yang ada di dalam web ini karena kesibukan dan berbagai alasan lainnya. Satu harapan, semoga yang sedikit dan sederhana ini bisa memberi warna sekolah ini dan semoga suatu saat bisa memberi manfaat bagi sekolah ini, teman-teman kami sesama guru dan tenaga kependidikan, bagi siswa-siswi kami juga bagi pembaca di mana saja berada.

Akhirnya, kami mengajak dan memotivasi teman-teman mulai menulis untuk bisa berbagi wawasan, pengetahuan dan pengalaman. Bisa juga membuat semacam gerakan Literasi yang lebih maju seperti yang saat ini sedang digalakkan pemerintah, atau kegiatan komunitas sosial yang memberi manfaat untuk kebaikan bagi banyak orang. Sesuatu yang mungkin menurut Anda tidak seberapa namun bisa jadi dan sangat mungkin adalah sesuatu yang bermanfaat, sangat dicari dan sangat dibutuhkan oleh orang lain. Jangan tahan tangan dan kaki untuk memberi, jangan malu untuk berbagi, jika tidak dimulai dari sekarang - mau kapan lagi. <120917-75587>
Selamat bekerja, selamat beraktifitas dan semoga sukses.

5 komentar:

  1. Seratus siswa seratus karakter, seratus jiwa dan seratus jalan hidup. Tugas guru memang tidak mudah, tidak sekedar sampaikan ilmu, tidak sebatas perintah agar siswa lakukan ini dan itu, namun lebih kepada mendidik dengan kasih sayang pengganti orang tua di sekolah.
    Bagi siswa guru adalah pengayom, pelindung dan tempat bersandar serta berharap untuk memberi secercah harapan bagi masa depan. Bersyukur bila ada siswa hebat yang mempunyai jiwa pejuang, jiwa berkorban demi sesama, inilah yang membanggakan bagi guru, tidak terbatas apapun pekerjaan mereka dan tidak hanya bangga dengan mereka yang menjadi pejabat.
    Selamat berjuang kawan-kawan guru, jasanya akan selalu dikenang, perilakumu akan selalu dijadikan tuntunan untuk dijadikan panutan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Terima kasih Pak ... masukan, pelajaran hikmah dan juga kunjungannya. Semoga bisa menambah kekuatan kami untuk tetap semangat belajar dan berbagi kepada siswa kami.

      Hapus
    3. Salam untuk Mbak Nanik Riyati dan keluarga, selamat sudah jadi orang yang berjiwa hebat yang bisa berbuat manfaat bagi banyak orang. Sukses dengan GEMAS-nya semoga menjadi amal jariyah yang tiada putus-putusnya.

      Hapus
  2. Perjuangan dan pengabdian, di manapun pasti akan berbuah indah, hanya soal waktu bisa cepat bisa lambat, yang pasti dalam pandangan Alloh Tuhan Yang Maha Esa tidak akan ada yang pernah luput.
    Sebaliknya setiap tindakan yang orientasi untuk kepentingan diri sendiri sampai berani menyikut teman dan menendang kawan dan menganggap diri sendiri paling benar dan orang lain semuanya salah justru akan terjerumus pada lubang yang dibuat sendiri.
    Selamat berjuang Bapak-Ibu guru, kami doakan semoga spero semakin maju.

    BalasHapus