Minggu, 16 Februari 2014

Abu Vulkanik Cukup Parah, Institusi Pendidikan Tanggap Darurat Kelud

Abu dimana-mana, berdebu seperti berasap, pandangan gelap, susah bernafas, tampak kotor dan kusam karena abu vulkanik letusan gunung berapi.

Fenomena alam kembali terjadi. Gunung Kelud di Kediri, Jatim, meletus pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB. Gunung tersebut mengalami letusan besar pada pukul 22.30 WIB.
Dampak erupsi Gunung Kelud telah menyebabkan hujan abu, pasir dan kerikil merata ke arah Barat Daya dan mengenai beberapa wilayah di luar daerah Jawa Timur.

Solo dan Jogjakarta merupakan daerah yang cukup parah terkena dampak abu vulkanik. Ketebalan abu di kota jogja mencapai 5 cm. Tampak semua atap rumah seakan dicat dengan warna yang sama - warna putih/abu. Demikian juga daun-daun dan pepohonan semua tampak putih, sama dengan kejadian ketika gunung Merapi meletus tahun 2010 lalu. Yang lebih parah adalah yang terjadi di jalan, baik jalan raya maupun jalan kampung. Apalagi ketika ada kendaraan lewat maka situasi semakin tidak karuan, pandangan gelap bahkan jarak pandang tidak lebih dari 2 meter, maka banyak yang memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan kembali ke rumah.

Oleh karena itu, pihak pemerintah propinsi bersama walikota dan bupati di DIY memutuskan tanggap darurat terhadap kondisi alam ini, yang kemudian mengambil kebijakan untuk keselamatan dan kesehatan seluruh warga terutama anak-anak sekolah. Melalui Surat Keputusan Gubernur dan hasil rakor dengan pemimpin daerah di DIY maka diputuskan untuk sekolah-sekolah diliburkan dari hari Jum'at - Selasa, hari Rabu 19 Februari 2014 baru dilaksanakan KBM seperti biasa.

Untuk wilayah Jawa Tengah, khususnya Kab. Wonosobo, tanggap darurat diberlakukan 1 hari saja yaitu pada hari Jum'at saat terjadi hujan abu vulkanik dari letusan gunung Kelud. Melalui instruksi bupati Wonosobo yang disebarluaskan oleh MKKS diberitahukan pada hari Jum'at 14 Februari 2014 untuk meliburkan KBM setiap satuan pendidikan.
Demikian juga yang terjadi di SMP Negeri 2 Kepil, walaupun guru dan siswa sempat masuk sekolah, namun kemudian di pulangkan jam 08.00 menyusul adanya edaran dari bupati Wonosobo tersebut. Adapun untuk hari Sabtu 15 Februari 2014, pada jam ke 1-3 di SMP Negeri 2 Kepil dilaksanakan kegiatan bersih-bersih kelas dan lingkungan dari abu vulkanik, baru pada jam ke 4-6 dilaksanakan KBM seperti biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar