Menanggapi beberapa masukan dan pertanyaan seputar kurikulum 2013, banyak yang tanya bagaimana dengan pembuatan silabus, RPP, tata cara penilaian dan seabreg permasalahan terkait implemantasi kurikulum 2013 yang masih terasa asing dan bingung. Apa dan bagaimana kurikulum 2013, berikut ini kami lampirkan link secara lengkap untuk mendapatkan jawaban terkait pertanyaan di atas, semoga bisa membantu..
Download lengkap khusus mapel PRAKARYA Kurikulum 2013, Silabus Prakarya, RPP Prakarya, klik disini DOWNLOAD RPP - SILABUS PRAKARYA KURIKULUM 2013
Seperti kita tahu bahwa kita
tidak perlu membuat silabus untuk kurikulum 2013. kita hanya membuat RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Untuk guru yang belum mengikuti
diklat implementasi kurikulum 2013 dan ingin mempunyai silabus SMP
kurikulum 2013 dapat mengunduh melalui tautan-tautan di bawah ini. Buku
pegangan guru dan siswa kurikulum 2013 dapat diunduh di sini
Download lengkap khusus mapel PRAKARYA Kurikulum 2013, Silabus Prakarya, RPP Prakarya, klik disini DOWNLOAD RPP - SILABUS PRAKARYA KURIKULUM 2013
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Bahasa Inggris
6. Seni Budaya
7. Prakarya
8. IPA
9. IPS
10. Penjasorkes
Download lengkap khusus mapel PRAKARYA Kurikulum 2013, Silabus Prakarya, RPP Prakarya, klik disini DOWNLOAD RPP - SILABUS PRAKARYA KURIKULUM 2013
Demikian semoga bermanfaat dan bisa membantu bagi para pencari informasi.
Sabtu, 26 Oktober 2013
Sabtu, 19 Oktober 2013
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Sekolah Sasaran
Pascapemberlakuan kurikulum 2013 di sejumlah sekolah sasaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus melakukan berbagai langkah untuk semakin memantapkan implementasinya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pendampingan implementasi kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah sasaran. Program ini dilakukan sebagai penguatan dalam memahami konsep kurikulum 2013 serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi sekolah atau guru dalam mengimplementasikannya.
Secara khusus, tujuan dari program ini adalah; (a) memberikan fasilitasi dalam implementasi kurikulum 2013 pada satuan pendidikan, (b) memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan pelatihan personal spesifik (coaching) untuk hal-hal spesifik dalam implementasi kurikulum 2013 baik secara tatap muka maupun secara online, (c) membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat implementasi kurikulum 2013 di sekolah masing-masing, (d) membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
Kepala Sekolah dan guru yang sekolahnya menjadi sasaran kurikulum 2013 sudah diberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) sebelum kurikulum ini diberlakukan. Begitu pun dengan para pengawas sekolahnya. Tapi setelah kurikulum 2013 diimplementasikan, sekolah-sekolah sasaran masih menemui kendala. Misalnya, bagi SD dalam hal pengaturan jadwal tematik terpadu karena sudah tidak mengenal lagi mata pelajaran. Pembagian jam mengajar bagi guru Penjas dan Guru Pendidikan Agama, analisis buku guru dan siswa, Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, pengembangan bahan, model, dan sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan sebagainya. Oleh karena itu, program pendampingan pun tidak akan lepas dari upaya memberi solusi terhadap kendala-kendala terebut. Bagi kepala sekolah dan pengawas, program pendampingan disampingkan hal-hal tersebut, juga ditambah dengan pengelolaan kurikulum dan supervisi akademik.
Dalam proses pendampingan ini, hal yang dilakukan oleh Kemdikbud antara lain dengan melaksanakan Training of Trainer (ToT) bagi calon pelatih pendamping. Pasca ToT, Kepala Sekolah dan Pengawas akan dilatih berkaitan dengan teknis pendampingan termasuk simulasi pendampingan di sekolah.
Sampai dengan saat ini implementasi kurikulum 2013 masih dinamis. Dinamika ini berkaitan dengan buku guru, buku siswa, silabus pembelajaran, penilaian hasil belajar dan format raport yang belum final. Mudah-mudahan hal-hal tersebut pembahasannya tidak berlarut-larut karena guru-guru di sekolah-sekolah sasaran membutuhkan kepastian.
Sebenarnya, untuk mengatasi kendala dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, Mendikbud sudah menerbitkan Permendikbud Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum. Walau demikian, belum tersosialisasikan kepada seluruh sekolah sasaran dan memang perlu pendalaman. Guru tidak cukup hanya diminta membaca aturan terkait kurikulum 2013, tetapi tetapi perlu penjelasan atau pendampingan yang lebih teknis. Dalam hal ini, peran Kepala Sekolah dan pengawas sangat dibutuhkan dalam memberikan pendampingan kepada guru karena mereka lah yang paling dekat dengan guru.
Untuk suksesnya program pendampingan ini, tentunya diperlukan pendamping yang memiliki kompetensi yang mumpuni. Oleh karena itu, Kemdikbud sudah menetapkan kriteria untuk calon pendamping kurikulum 2013, antara lain; (a) memiliki pemahaman yang jelas mengenai kurikulum 2013, (b) memiliki kemampuan menjelaskan persoalan dan berkomunikasi secara baik dengan pihak yang didampingi, (c) berjiwa membimbing (tidak menggurui) demi terciptanya rasa nyaman pada pihak yang didampingi, serta (d) dapat memberikan bimbingan teknis bila diperlukan terkait dengan proses pembelajaran dan penilaian sesuai dengan Kurikulum 2013.
Peran pendamping antara lain; (a) membangun empati dengan komunitas sekolah, (b) mengamati proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013, (c) mendiskusikan proses pembelajaran dan mengevaluasinya, dan (d) bersama guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Secara psikologis, peran pendamping mengubah pola pikir (mind set) guru, memotivasi, dan membangun komitmen guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 karena tidak dapat dipungkiri peran sangat penting sebagai ujung tombak pembelajaran. Kunci sukses implementasi kurikulum 2013 sangat tergantung kepada kompetensi, motivasi, dan komitmen guru.
Selain syarat kompetensi pendamping, kesuksesan pendampingan juga ditentukan oleh komitmen pendampingnya. Jangan program ini hanya formalitas semata yang menghabiskan banyak anggaran negara di tengah sorotan sebagian pihak mengenai implementasi kurikulum 2013.
Secara khusus, tujuan dari program ini adalah; (a) memberikan fasilitasi dalam implementasi kurikulum 2013 pada satuan pendidikan, (b) memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan pelatihan personal spesifik (coaching) untuk hal-hal spesifik dalam implementasi kurikulum 2013 baik secara tatap muka maupun secara online, (c) membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat implementasi kurikulum 2013 di sekolah masing-masing, (d) membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
Kepala Sekolah dan guru yang sekolahnya menjadi sasaran kurikulum 2013 sudah diberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) sebelum kurikulum ini diberlakukan. Begitu pun dengan para pengawas sekolahnya. Tapi setelah kurikulum 2013 diimplementasikan, sekolah-sekolah sasaran masih menemui kendala. Misalnya, bagi SD dalam hal pengaturan jadwal tematik terpadu karena sudah tidak mengenal lagi mata pelajaran. Pembagian jam mengajar bagi guru Penjas dan Guru Pendidikan Agama, analisis buku guru dan siswa, Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, pengembangan bahan, model, dan sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan sebagainya. Oleh karena itu, program pendampingan pun tidak akan lepas dari upaya memberi solusi terhadap kendala-kendala terebut. Bagi kepala sekolah dan pengawas, program pendampingan disampingkan hal-hal tersebut, juga ditambah dengan pengelolaan kurikulum dan supervisi akademik.
Dalam proses pendampingan ini, hal yang dilakukan oleh Kemdikbud antara lain dengan melaksanakan Training of Trainer (ToT) bagi calon pelatih pendamping. Pasca ToT, Kepala Sekolah dan Pengawas akan dilatih berkaitan dengan teknis pendampingan termasuk simulasi pendampingan di sekolah.
Sampai dengan saat ini implementasi kurikulum 2013 masih dinamis. Dinamika ini berkaitan dengan buku guru, buku siswa, silabus pembelajaran, penilaian hasil belajar dan format raport yang belum final. Mudah-mudahan hal-hal tersebut pembahasannya tidak berlarut-larut karena guru-guru di sekolah-sekolah sasaran membutuhkan kepastian.
Sebenarnya, untuk mengatasi kendala dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, Mendikbud sudah menerbitkan Permendikbud Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum. Walau demikian, belum tersosialisasikan kepada seluruh sekolah sasaran dan memang perlu pendalaman. Guru tidak cukup hanya diminta membaca aturan terkait kurikulum 2013, tetapi tetapi perlu penjelasan atau pendampingan yang lebih teknis. Dalam hal ini, peran Kepala Sekolah dan pengawas sangat dibutuhkan dalam memberikan pendampingan kepada guru karena mereka lah yang paling dekat dengan guru.
Untuk suksesnya program pendampingan ini, tentunya diperlukan pendamping yang memiliki kompetensi yang mumpuni. Oleh karena itu, Kemdikbud sudah menetapkan kriteria untuk calon pendamping kurikulum 2013, antara lain; (a) memiliki pemahaman yang jelas mengenai kurikulum 2013, (b) memiliki kemampuan menjelaskan persoalan dan berkomunikasi secara baik dengan pihak yang didampingi, (c) berjiwa membimbing (tidak menggurui) demi terciptanya rasa nyaman pada pihak yang didampingi, serta (d) dapat memberikan bimbingan teknis bila diperlukan terkait dengan proses pembelajaran dan penilaian sesuai dengan Kurikulum 2013.
Peran pendamping antara lain; (a) membangun empati dengan komunitas sekolah, (b) mengamati proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013, (c) mendiskusikan proses pembelajaran dan mengevaluasinya, dan (d) bersama guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Secara psikologis, peran pendamping mengubah pola pikir (mind set) guru, memotivasi, dan membangun komitmen guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 karena tidak dapat dipungkiri peran sangat penting sebagai ujung tombak pembelajaran. Kunci sukses implementasi kurikulum 2013 sangat tergantung kepada kompetensi, motivasi, dan komitmen guru.
Selain syarat kompetensi pendamping, kesuksesan pendampingan juga ditentukan oleh komitmen pendampingnya. Jangan program ini hanya formalitas semata yang menghabiskan banyak anggaran negara di tengah sorotan sebagian pihak mengenai implementasi kurikulum 2013.
Sabtu, 12 Oktober 2013
Rangkuman Materi Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 telah selesai dilaksanakan, pemahaman masing-masing instruktur nasional,
guru inti,kepala sekolah dan guru sasaran tidak semuanya sama. Beberapa
persepsi yang berbeda mengalir di sekolah masing-masing. Kondisi ini
sedikit banyak menimbulkan beberapa pertanyaan yang tidak bertepi dan
dapat menjadi resistansi berkelanjutan terhadap implementasi Kurikulum
2013. Dalam kesempatan ini saya mencoba membuat resume atas beberapa
pertanyaan yang berkembang selama ini, dimana saya mulai dengan
memberikan gambaran konsep inti Kurikulum 2013 diantaranya :
Dengan demikian Implementasi Kurikulum 2013 disekolah SMA/SMK yang benar-benar murni menggunakan Kurikulum 2013 hanya 3 Mata Pelajaran yaitu Matematika, Sejarah Indonesia dan Bahasa Indonesia. Selain ke 3 Mata Pelajaran tersebut sekolah MASIH TETAP menggunakan KTSP namun dengan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dan Integrasi Ke-3 Ranah..
Jadi yang perlu serius digarap oleh sekolah sekarang ini baik yang menjadi sekolah sasaran atau tidak, adalah mengubah paradigm guru untuk mengadopsi model pembelajaran menuju kearah penguatan sikap, ketrapilan dan pengetahuan yang terintegrasi dengan Scientific Approach terhadap mata pelajaran masing.-masing dengan mulai melakukan perubahan pada Silabus dan RPP yang ada di KTSP serta mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.
Khusus untuk SMK, salah satu acuan baku yang bisa dipakai pegangan dalam Implementasi Kurikulum 2013 adalah Permendikbud 70/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA Kejuruan. Pada Permen ini tertuang mata pelajaran dari Kelompok A, B dan C (C1). Masalah mulai timbul, karena beberapa sekolah sudah harus menyusul Jadwal Pelajaran 1 Tahun, sedangkan Kelomok C2 dan C3 belum ada tertulis matapelajaran apa yang harus diajarkan. Untuk diketahui Kelompok C (Peminatan) berisi C1 (Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian), C2 (Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian) dan C3 (Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian). Khusus Kelompok C2 dan C3 akan ditetapkan oleh Direjn Pendidikan Menengah.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menjadi solusi dalam menyikapi belum keluarnya ketetapan untuk C2 dan C3, dari hasil diklat Implementasi Kurikulum 2013, beberapa inovasi diberikan oleh narasumber diantaranya, pertama sepanjang C2 dan C3 belum ditetapkan maka sekolah dapat mengisinya dengan menggunakan matapelajaran produktif dari KTSP, dan yang kedua adalah memberikan draft struktur yang memang belum ditetapkan untuk dapat digunakan sebagai acuan penyusunan. Kedua solusi itu bagus untuk mempercepat penyusunan jadwal namun mubasir dan melelahkan (terutama perdebatan yang timbul saat penyusunan di tingkat sekolah). Contohnya untuk solusi kedua, dimana dinamikan yang timbul dari penentuan C2, sekarang ini telah ada penambahan mata pelajaran Simulasi Digital 3 jam/minggu untuk klas X, sehingga draft yang ada juga tidak bisa digunakan secara pasti sebelum ditetapkan oleh Dirjen Pendidikan Menengah.
Alternatif yang terbaik adalah menuggu ketetapan yang akan dikeluarkan, karena proses penyusunan sampai dengan silabus telah dilaksanakan di P4TK dan sekarang ini tinggal finalisasi di Direktorat PSMK. Sedangkan untuk menyiasati penyusunan jadwal, maka C3 tidak perlu dibuat dulu, karena matapelajaran ini akan diajarkan Kelas XI, sedangkan C2 dari 48 Jam yang diamanatkan, 30 jam telah ada ditetapkan mapelnya sesuai dengan Pemendikbud 70/2013, tinggal 18 jam yang belum, dimana dengan menggunakan sistem blok 18 jam ini mungkin bisa diletakan di semester genap (semester 2). Untuk materi selain 3 mapel (bahasa indonesia, sejarah indonesia dan metematika), materinya belum disusun dan ditetapkan oleh kemendikbud, maka materi masih menggunakan KTSP dengan perubahan paradigma pada model pembelajarannya yaitu Integrasi 3 ranah dan Scientific Approach.
Berikut Power Point Untuk Pendalaman Immplentasi Kurikulum 2013
- Bahwa Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi
- Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”.
- Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
- Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
- Dimana hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dengan demikian Implementasi Kurikulum 2013 disekolah SMA/SMK yang benar-benar murni menggunakan Kurikulum 2013 hanya 3 Mata Pelajaran yaitu Matematika, Sejarah Indonesia dan Bahasa Indonesia. Selain ke 3 Mata Pelajaran tersebut sekolah MASIH TETAP menggunakan KTSP namun dengan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dan Integrasi Ke-3 Ranah..
Jadi yang perlu serius digarap oleh sekolah sekarang ini baik yang menjadi sekolah sasaran atau tidak, adalah mengubah paradigm guru untuk mengadopsi model pembelajaran menuju kearah penguatan sikap, ketrapilan dan pengetahuan yang terintegrasi dengan Scientific Approach terhadap mata pelajaran masing.-masing dengan mulai melakukan perubahan pada Silabus dan RPP yang ada di KTSP serta mengimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.
Khusus untuk SMK, salah satu acuan baku yang bisa dipakai pegangan dalam Implementasi Kurikulum 2013 adalah Permendikbud 70/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA Kejuruan. Pada Permen ini tertuang mata pelajaran dari Kelompok A, B dan C (C1). Masalah mulai timbul, karena beberapa sekolah sudah harus menyusul Jadwal Pelajaran 1 Tahun, sedangkan Kelomok C2 dan C3 belum ada tertulis matapelajaran apa yang harus diajarkan. Untuk diketahui Kelompok C (Peminatan) berisi C1 (Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian), C2 (Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian) dan C3 (Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian). Khusus Kelompok C2 dan C3 akan ditetapkan oleh Direjn Pendidikan Menengah.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menjadi solusi dalam menyikapi belum keluarnya ketetapan untuk C2 dan C3, dari hasil diklat Implementasi Kurikulum 2013, beberapa inovasi diberikan oleh narasumber diantaranya, pertama sepanjang C2 dan C3 belum ditetapkan maka sekolah dapat mengisinya dengan menggunakan matapelajaran produktif dari KTSP, dan yang kedua adalah memberikan draft struktur yang memang belum ditetapkan untuk dapat digunakan sebagai acuan penyusunan. Kedua solusi itu bagus untuk mempercepat penyusunan jadwal namun mubasir dan melelahkan (terutama perdebatan yang timbul saat penyusunan di tingkat sekolah). Contohnya untuk solusi kedua, dimana dinamikan yang timbul dari penentuan C2, sekarang ini telah ada penambahan mata pelajaran Simulasi Digital 3 jam/minggu untuk klas X, sehingga draft yang ada juga tidak bisa digunakan secara pasti sebelum ditetapkan oleh Dirjen Pendidikan Menengah.
Alternatif yang terbaik adalah menuggu ketetapan yang akan dikeluarkan, karena proses penyusunan sampai dengan silabus telah dilaksanakan di P4TK dan sekarang ini tinggal finalisasi di Direktorat PSMK. Sedangkan untuk menyiasati penyusunan jadwal, maka C3 tidak perlu dibuat dulu, karena matapelajaran ini akan diajarkan Kelas XI, sedangkan C2 dari 48 Jam yang diamanatkan, 30 jam telah ada ditetapkan mapelnya sesuai dengan Pemendikbud 70/2013, tinggal 18 jam yang belum, dimana dengan menggunakan sistem blok 18 jam ini mungkin bisa diletakan di semester genap (semester 2). Untuk materi selain 3 mapel (bahasa indonesia, sejarah indonesia dan metematika), materinya belum disusun dan ditetapkan oleh kemendikbud, maka materi masih menggunakan KTSP dengan perubahan paradigma pada model pembelajarannya yaitu Integrasi 3 ranah dan Scientific Approach.
Berikut Power Point Untuk Pendalaman Immplentasi Kurikulum 2013
No. | Kelompok | Mata Pelajaran | Materi | Unduh |
1. | Umum | Umum | Perubahan Mindeset ( Rhenald Kasali) | Unduh |
2. | Umum | Umum | Perubahan Minset | Unduh |
3. | Umum | Umum | Rasional Kurikulum 2013 | Unduh |
4. | Umum | Umum | Elemen Perubahan Kurikulum 2013 | Unduh |
5. | Umum | Umum | SKL KI-KD | Unduh |
6. | Umum | Umum | Strategi Implementasi Kurikulum | Unduh |
7. | Umum | Umum | Konsep Pendekatan Scientific | Unduh |
8. | Umum | Umum | Project Base Learning | Unduh |
9. | Umum | Umum | Problem Base Learning | Unduh |
10. | Umum | Umum | Discovery Learning | Unduh |
11. | Umum | Umum | Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasi | Unduh |
12. | Umum | Umum | Anaslisi Buku Guru dan Siswa Mapel | Unduh |
13. | Umum | Umum | Analisis Buku Guru dan Siswa Tematik | Unduh |
14. | Umum | Umum | Rambu Rambu Penyusunan RPP | Unduh |
15. | Umum | Umum | Rambu-Rambu Penyusunan RPP Tematik | Unduh |
16. | Umum | Umum | Panduan Tugas Telah RPP | Unduh |
17. | Umum | Umum | Panduan Tugas Analisis Rancangan Penilaian | Unduh |
18. | Umum | Umum | Strategi Pengamatan Tayangan Video | Unduh |
19. | Umum | Umum | Praktik Pembelajaran malalui peer Teaching | Unduh |
20. | SD | Tematik | Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu | Unduh |
21. | SD | Tematik | Implementasi Tematik Terpadu | Unduh |
22. | SD | Tematik | Contoh Implmentasi Pendekatan Scientific | Unduh |
23. | SD | Tematik | Analisis Buku Guru dan Siswa Tematik | Unduh |
24. | SD | Tematik | Rambu-Rambu Penyusunan RPP Tematik | Unduh |
25. | SMP | Bahasa Indonesia | Contoh Pendekatan Scientific Bahasa Indonesia | Unduh |
26. | SMP | Bahasa Indonesia | Contoh Penilaian Autentik Bahasa Indonesia | Unduh |
27. | SMP | Bahasa Indonesia | Konsep Pendekatan Scientific | Unduh |
28. | SMP | Bahasa Inggris | Konsep Pendekatan Scientific | Unduh |
29. | SMP | Bahasa Inggris | Konsep Penerapan Scientific | Unduh |
30. | SMP | Bahasa Inggris | Konsep Penilaian Autentik | Unduh |
31. | SMP | Bahasa Inggris | Contoh Penerapan | Unduh |
32. | SMP | IPA | Konsep Pembelajaran IPA Terpadu | Unduh |
33. | SMP | IPA | Peneapan Pendekatan Scientific | Unduh |
34. | SMP | IPA | Conoth Penerapan Penilaian Autentik | Unduh |
35. | SMP | IPS | Konsep IPS Terpadu | Unduh |
36. | SMP | IPS | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
37. | SMP | IPS | Contoh Penilaian Autentik | Unduh |
38. | SMP | Penjasorkes | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
39. | SMP | Penjasorkes | Contoh Penilaian Terpadu | Unduh |
40. | SMP | PPKN | Contoh Penilaian Autentik | Unduh |
41. | SMP | PPKN | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
42. | SMP | Prakarya | Contoh Penilaian Autentik | Unduh |
43. | SMP | Prakarya | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
44. | SMP | Seni Budaya | Contoh Penilaian Autentik | Unduh |
45. | SMP | Seni Budaya | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
46. | SMA | Bahasa Indonesia | Contoh Penilaian Autentik | Unduh |
47. | SMA | Bahasa Indonesia | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
48. | SMA | Matematika | Contoh Penilaian Autentik | Unduh |
49. | SMA | Matematika | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
50. | SMA | Sejarah | Contoh Penilaian Autentik | Unduh |
51. | SMA | Sejarah | Contoh Pendekatan Scientific | Unduh |
Sabtu, 05 Oktober 2013
Rasionalisasi Kurikulum 2013, Alasan Perubahan Kurikulum Baru
Kenapa harus diganti kurikulumnya, wes penak-penak ... begitu katanya
Alasan rasional perubahan kurikulum 2013, menurut
beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya, salah satunya bersumber
dari Dr. Didang Setiawan, M.Pd antara lain:
- Perbaikan Metodologi. Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian, namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia.
- Penataan ulang kurikulum sekolah .Dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan SDM.
- Kurikulum mata pelajaran diintegraiskan dalam kompetensi inti yang sama antara satu mata pelajaran dan mata pelajaran lain dengan empat tuntutan standar kompetensi lulusan yaitu KI 1 tentang kecerdasan spiritual keagmaan yang dianut, KI 2 memiliki kompetensi sosial yang baik, KI 3 memiliki pengetahuan yang mumpuni dan KI4 memiliki skil /keterampilan. Sehingga siapapun gurunya, apapun mata pelajaran yang diajarkan harus menghasilkan siswa yang memiliki ketaatan beragama, mampu bersosial dengan baik, memiliki kecerdasan dan memiliki keterampilan dan kecakapan hidup.
- Hasil penelitian dan kajian kurikulum tingkat satuan pendidikan pada kurikulum 2006 yang memberikan otonomi sepenuhnya kepada sekolah, ternyata hampir tidak ada sekolah yang mampu mengembangkan kurikulum sendiri, yang ada hanyalah copypaste kurikulum nasional yang ditawarkan BSNP.
- Aladsan rasionalnmya ditemukan beberapa peserta didik yang memilki nilai tinggi akan tetapi sikap dan perlakunya tidak mencerminkan seorang siswa, sekolah harus memiliki keberanian untuk tidak meluluskannya.
- Pada kurikulum 2006,sikap dan karakter yang diinginkan dalam pembelajaran hanya bersifat sisipan atau diselipkan, maka di kurikulum 2013 ditampakkan secara nyata dan dituntut menjadi standar kompetensi lulusan.
Menurut saran saya sebagai praktisi pendidikan kita
tidak boleh antipati dfengan perubahan kurikulum 2013, karena pemerintah
dalam hal ini Kemendikbud memiliki niat baik untuk memperbaiki sistem
pendidikan nasional kita. Jika ada kekuarangan maka kewajiban kita untuk
menyempurnakan dan melengkapi dengan berbbagai kajian dan penelitian.
Karena yang lebih tahu tentang kurikulum adalah para praktisi pendiikan
yaitu guru, sebaik apapun kurikulum yang ada jika gurunya tidak memiliki
komoetensi ke arah itu, maka akan sia-sia program yang direncanakan.
Selamat menerapkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran dan program sekolah.
Selasa, 01 Oktober 2013
RPP - Silabus Kurikulum 2013 - Mapel Prakarya
Setelah guru-guru kelas VII dan pemangku pimpinan sekolah Pilot Project
dikirim pelatihan kurikulum 2013, maka diperoleh beberapa kesimpulan
awal terkait penghapusan mapel TIK dan kelahiran mapel baru "PRAKARYA".
Walaupun, sebenarnya dari segi sistem dan program belum lengkap dan
belum siap secara rinci.
Mapel Prakarya, yang pengajarnya dihimpun dari beberapa mapel yang ada di sekolah pada kurikulum KTSP sebelumnya, yaitu : TIK, Elektronika , Kerajinan dan Memasak.
Selanjunya, untuk mapel Prakarya, terdiri dari 4 aspek, yaitu :
Berikut file yang telah dibuat oleh forum dalam pelatihan kurikulum 2013 untuk mapel prakarya ; dapat langsung di download pada link yang telah kami sediakan.
Download Silabus Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 1 Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 2 Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 3 Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 4 Prakarya Kurikulum 2013
Selamat menikmati, terima kasih
Bila berkenan, tinggalkan komentar Anda.
Mapel Prakarya, yang pengajarnya dihimpun dari beberapa mapel yang ada di sekolah pada kurikulum KTSP sebelumnya, yaitu : TIK, Elektronika , Kerajinan dan Memasak.
Selanjunya, untuk mapel Prakarya, terdiri dari 4 aspek, yaitu :
- Kerajinan
- Rekayasa
- Budidaya
- Pengolahan
Berikut file yang telah dibuat oleh forum dalam pelatihan kurikulum 2013 untuk mapel prakarya ; dapat langsung di download pada link yang telah kami sediakan.
Download Silabus Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 1 Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 2 Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 3 Prakarya Kurikulum 2013
Download RPP 4 Prakarya Kurikulum 2013
Selamat menikmati, terima kasih
Bila berkenan, tinggalkan komentar Anda.