Beberapa hari ini nama SMP Negeri 2 Kepil menjadi semakin terkenal karena pemberitaan di koran maupun di laman internet, terbukti ketika di ketikkan kata SMPN 2 Kepil pada tab mesin pencari google, maka akan tampil rentetan link dari laman website yang memberitakan tentang sekolah ini, baik yang berupa berita seperti ; news.detik.com, suaramerdeka.com, wonosobozone.com, tribratanews.jateng.polri.go.id dan laman berita lainnya, maupun yang berupa video di laman Youtube. Benar, memang semenjak Jumat malam sekolah ini ramai menjadi topik pembicaraan publik karena adanya musibah yang berupa kebakaran yang menimpa salah satu bangunan lokal / gedung yang terdiri dari tiga ruang kelas.
Di halaman website detik.com dituliskan bahwa Gedung SMP Negeri 2 Kepil, Wonosobo dilalap si jago merah pada Jumat (27/7/2018) malam. Meski tidak ada korban jiwa, namun sedikitnya tiga ruang kelas ludes terbakar. Satu lokal gedung yang terdiri dari 3 ruang kelas SMP 2 Kepil hangus terbakar, Jumat (27/7) sekitar pukul 18.30. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun sekolah yang berada di Jalan Magelang Km 29, Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Wonosobo itu mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta.
"Api melalap sejumlah bangunan di SMP 2 Kepil itu sangat cepat," ujar Wahyu Cahyono, seorang sopir yang melintas di depan sekolah tersebut. Melihat kepulan asap hitam dan kobaran api yang membakar sejumlah atap bangunan ruang kelas tersebut, Wahyu berupaya meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pemadaman seadanya, sembari melaporkan kepada petugas pemadam kebakaran. Warga berupaya melakukan pemadaman menggunakan ember dan selang air, namun karena angin berhembus sangat cepat menyebabkan api terus melalap sejumlah bangunan di sekitarnya.
Komandan Koramil 09/Kepil, Kapten Infanteri Sugeng Hariyanto yang juga pejabat di Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo menyebutkan, api memang begitu mudah melalap bangunan gedung satu blok, terdiri dari tiga ruang kelas, antara lain ruang kelas 8A, 9D dan ruang kesenian yang berisi seperangkat lengkap alat karawitan berupa gamelan. "Seperangkat alat kesenian berupa gamelan serta beberapa kursi dan meja belajar di ruang kelas itu juga hangus terbakar," beber dia.
Menurutnya, pihaknya menerjunkan sejumlah anggotanya membantu pihak Polsek, BPBD, SAR Kepil, PLN Sapuran dan masyarakat. Mereka beramai ramai memadamkan api agar tidak menjalar ke gedung yang lain. Selain itu, dengan dibantu lima unit mobil pemadam kebakaran. Antara lain dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar), satu tangki BPBD Wonosobo dan dua unit Damkar milik PT Mekar Abadi. "Atas kerja sama seluruh komponen, api bisa dipadamkan sekitar pukul 20.30," tutur dia. Dengan waktu kurang lebih dua jam, api bisa dipadamkan karena koordinasi yang baik. Tanpa koordinasi yang baik, mungkin api belum bisa dipadamkan dalam waktu seperti itu. Terlebih, keberadaan unit Damkar yang berada di pusat kota, membutuhkan waktu lama untuk mencapai lokasi kebakaran. "Kami sangat mengapresiasi kesigapan aparat dan masyarakat, sehingga kebakaran tidak sampai merembet ke gedung lain," tutur dia.
Atas kejadian tersebut, menurut pihak sekolah kerugian seperangkat gamelan diperkirakan mencapai kurang lebih Rp 100 juta. Sedangkan kerugian dari bangunan tiga ruang kelas, diprediksi mencapai lebih dari Rp 400 juta. Untuk gedung sekolah tersebut baru selesai direhab pada tahun 2016. "Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Namun, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kebakaran," ujar Kapolsek Kepil Iptu Muji Darmaji. Saat berita ini dilansir garis pengaman polisi telah dilepas, artinya seluruh proses identifikasi dan investigasi sudah dinyatakan selesai.
Dra. Dyah Nuryani Praptiningsih, MM.Pd selaku kepala SMP Negeri 2 Kepil dengan ini memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan pertolongan pada saat kejadian kebakaran. Dengan adanya bantuan dan peran serta dari masyarakat sekitar, Kepolisian Kepil, Koramil Kepil, bantuan unit mobil pemadaman kebakaran Kab. Wonosobo, BPDB dan mobil pemadam PT Mekar Abadi menjadi hal baik yang membuat kebakaran tidak merembet dan menjalar ke gedung lainnya. Terima kasih juga kami sampaikan kepada jajaran pejabat teras kabupaten Wonosobo, Dinas Pendidikan baik di tingkat UPT kecamatan Kepil hingga tingkat kabupaten Wonosobo, para kepala sekolah, para guru dan tokoh masyarakat yang datang memberikan ungkapan bela sungkawa dan suport semangat, motivasi dan doanya kepada sekolah kami.
Akhirnya kami atas nama sekolah menerima dan meyakini bahwa kejadian ini adalah musibah yang diberikan oleh Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang pasti memiliki rencana yang jauh lebih baik dan lebih indah dari musibah ini. Banyak hikmah dan pelajaran berharga yang bisa diambil dari kejadian ini, dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, tenaga, pikiran dan suport motivasi serta doanya semoga menjadi amal kebaikan yang dicatat sebagai jariyah di sisi Alloh dan diberikan balasan yang jauh lebih baik. Selanjutnya kami berharap pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan dapat segera memberikan bantuan guna pembangunan kembali ruang kelas beserta perabotan dan alat penunjang lainnya guna kelancaran proses pembelajaran.