Senin, 25 Juni 2018

Taman Bunga Celosia Ramadanu Magelang - Inspirasi Pengembangan Sekolah Indah

Jika pikiran rasanya sumpek, jika tubuh rasanya lelah dan jika muncul rasa bosan, maka sudah saatnya kita mencari suasana baru, piknik atau pergi berwisata. Dengan melakukan pikinik atau wisata maka akan beban terasa lepas, pikiran akan fresh, apalagi jika bersama-sama dengan keluarga, teman atau pasangan. Biasanya pasti disertai dengan acara foto bersama atau foto sendiri yang sering di sebut selfi. Saat ini selfi menjadi trend, mode dan salah satu bentuk unjuk gaya, terutama remaja dan ibu-ibu yang merasa masih muda. Indonesia Darurat Selfi, mungkin inilah istilah tepat seperti yang diungkapkan oleh salah satu guru muda, energik dan berbakat di SMPN 2 Kepil, Bpk Irwan Susetyo yang berasal dari Pacitan Jawa Timur. Guru mata pelajaran IPS dengan segudang pengalaman jebolan UNS Solo ini berdomisili di sebuah dusun dekat Ponpes Pabelan Mungkid Magelang. Sosok beliau menjadi inspirasi munculnya tulisan ini dalam seri Serba-serbi (hiburan), selamat menikmati.

Yah benar, selfi merupakan trend baru yang menjangkit hampir di semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, dan yang paling heboh kalangan remaja dan ibu-ibu yang tentu saja disertai pasangan masing-masing. Maka object yang dirasa cocok karena dianggap indah, unik dan terkenal menjadi incaran para pemburu spot untuk selfi. Bagi pembaca yang berlokasi di sekitar Jogja dan Jawa Tengah mungkin sudah tahu bahwa saat ini ada lokasi baru yang sangat ramai pengunjung, setiap harinya dikunjungi ratusan orang atau bahkan ribuan pada akhir pekan yang hendak berwisata menikmati keindahan "Taman Bunga Celosia Ramadanu". Taman bunga Ramadanu yang mulai dibuka untuk umum saat menjelang lebaran tahun 2018 ini digagas oleh Karang Taruna Desa Danurojo (KPD) ini berlokasi di dusun Danurojo kecamatan Ngluwar kabupaten Magelang. Keberadaan miniatur kincir angin Amsterdam menunjukkan bahwa taman bunga ini hadir mengusung konsep wisata ke Negeri Belanda, mengikuti jejak pendahulunya yang sama-sama menawarkan spot taman bunga yang indah antara lain Taman Bunga  yang berada di Bandungan, Semarang, Bantul dan Gunung Kidul. Menurut para pengunjung hal yang menjadi daya tariknya antara lain ; keindahan aneka bunga yang beraneka warna, tersedianya aneka ragam spot foto (tempat foto), pengaturan tata letak (layout) yang menarik dan ketersediaan lokasi parkir yang luas serta berbagai sarana pendukung lainnya. Disamping Pak Fauzi dan Pak Irwan yang suka rekreasi, maka Bu Ruti, Bu Laras, Bu Yuli, Bu Yani dan Bu Sri Supami pasti cocok untuk mengambil pose selfi di tempat ini.

Selain taman bunga yang menawarkan keindahan, saat ini juga marak dibangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang banyak tersebar di wilayah Borobudur, yang disuport oleh pemerintah melalui kementerian BUMN. Selain bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, program Balkondes juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan basis wisata. Bank BRI bersinergi dengan BUMN lain berkomitmen mengembangkan kawasan Candi Borobudur dengan membangun 20 Balkondes di tiap desa sekitar. Rencananya, Balkondes yang dibangun akan dilengkapi pendopo utama, limasan, artshop, gazebo, Musholla, toilet, panggung utama dan homestay. Masyarakat bisa memanfaatkan semua fasilitas yang ada untuk meningkatkan potensi desa wisata. Ada juga wahana wisata baru yang belum banyak dikenal karena belum tergarap dengan baik, kami mempelopori awal dengan sebutan wisata kuliner "Jembatan Tiga" atau "Trio Bridge" yang berlokasi di sebelah timur desa Progowati, Mendut Magelang, sebuah wisata yang terdapat tiga buah jembatan yang berjajar, bila pengelola bisa membuat konsep yang apik maka ini akan menjadi daya tarik baru yang eksotis.

Jika dilihat dari trend di masyarakat, dikaitkan dengan alasan para wisatawan dan hasilnya yang berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat maka tidak ada salahnya jika sekolah-sekolah mengambil pelajaran sebagian bahan kajian. Sekolah sebagai wadah bagi komunitas bagi siswa, guru dan staf / karyawan sebagai pelaku pendidikan kiranya juga bisa mengambil dan menyerap beberapa hal utama yang bisa digunakan sebagai konsep pengembangan sekolah agar menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna. Jika dilihat secara sederhana dan mendasar maka konsep utama yang diusung oleh Taman Bunga Celosia Ramadanu dan Balkondes di Borobudur dan tempat wisata lainnya adalah unsur keindahan, keindahan itulah yang menjadi daya tarik utama wisatawan dan masyarakat. Keindahan, siapa yang tidak suka dengan keindahan?

Demikian juga di sekolah, para siswa, dewan guru, staf / karyawan bahkan tamu atau orang yang hanya lewat saja pasti suka jika melihat sekolah yang nampak indah, karena sesuatu yang indah itu sedap dipandang, tidak membosankan, menyegarkan hingga dapat mengusir rasa lelah, juga bisa membangkitkan semangat dan kekuatan baru atau bahkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi para pemikir dan pembuat kebijakan. Ada murid indah, guru indah (bukan Bu Indah lho), kelas indah, halaman indah, kebun sekolah indah, masjid sekolah indah hingga suasana pelajaran yang indah. Artinya keindahan bukan hanya yang bersifat kebendaan, namun bisa juga keindahan dalam bentuk yang lain. Nah, keindahan inilah yang akan kami uraikan, semoga bisa menjadi wawasan baru bagi kita semua warga sekolah dengan harapan menjadi inspirasi untuk berubah menjadi lebih baik.

Dari gabungan dua sudut pandang yang berbeda yaitu fisik dan psikis maka unsur yang bisa menjadi daya tarik sekaligus daya dorong munculnya keindahan di sekolah dapat terwujud dalam dua bentuk yaitu keindahan fisik dan keindahan non fisik.
  1. Keindahan fisik. Keindahan fisik umumnya berbentuk sesuatu yang terlihat oleh mata. bisa berupa tempat, lingkungan, tanaman, barang perabotan, hiasan, gambar atau tulisan. Sedari lewat kelihatan bangunan gedung dengan cat yang khas, sepanjang jalan masuk kanan kiri disuguhi pemandangan tanaman alami yang tertata rapi, setelah masuk pintu hall utama terasa disambut oleh desain ruang dengan gambar dan tulisan dinding yang menyiratkan situasi akademis yang futuristik, masuk lagi ke halaman dalam terlihat di depan setiap ruang taman-taman kecil dengan berbagai corak ragam tanaman terawat dan bunga yang berwarna-warni, masuk ke kelas dengan hiasan dinding karya siswa dan motto kelas yang penuh ekspresi. Masuk Lab IPA terpampang gambar dan alat praktikum yang menantang rasa ingin tahu, masuk Lab Komputer dengan perabotan dan perangkat update yang menantang imajinasi belajar ilmu-ilmu terbaru, masuk Perpustakaan yang banner dindingnya memacu semangat membaca didukung layout rak buku dan sudut baca yang nyaman seakan tak ingin keluar karena sajian berbagai buku yang menambah dan membuka wawasan baru.
  2. Keindahan non fisik. Keindahan non fisik bisa berbentuk rasa nyaman, rasa damai, rasa puas dan rasa bangga dengan sekolah. Ketika siswa merasakan pembelajaran yang menantang dan memacu rasa ingin tahu dan merasa mendapat sesuatu yang baru itulah salah satu bentuk keindahan yang tidak berwujud benda. Ketika siswa yang kurang beruntung karena kekurangan materi karena kondisi orangtua merasa tenang, merasa damai dan merasa mendapat perhatian dan kasih sayang dari guru-gurunya itulah keindahan luar biasa yang dirasakan siswa. Ketika suatu saat wali murid datang ke sekolah dan mendapat sambutan yang hangat, dihormati dan merasa  di-orang-kan itu juga bentuk keindahan yang sangat berkesan. Keindahan non fisik lebih banyak terbentuk oleh suasana yang nyaman, kepuasan pelayanan dan situasi akademis yang membangun motivasi untuk meraih masa depan yang lebih baik. 
Keindahan fisik akan menyebabkan banyaknya spot khusus bagi siswa, wali murid dan masyarakat. Siswa akan merasa bangga dan cinta dengan sekolah, akan bangga upload fotonya ketika di  halaman depan sekolah, akan selfi di perpustakaan seakan sedang menyusun thesis, akan foto bergaya ilmuwan di Lab IPA dan seterusnya. Keindahan yang paling mudah dibentuk adalah lingkungan yang bersih, terwujudnya taman bunga atau tanaman yang beraneka warna, yang bisa diwujudkan dengan membagi zona wilayah yang menjadi tanggung jawab setiap kelas, dengan peran aktif dari wali kelas sebagai pelopor, fasilitator dan sekaligus sebagai mativator.

Di sisi lain muncul keindahan non fisik yang berupa suasana dan terciptanya rasa nyaman, damai, puas dan terlayani, hal ini juga menciptakan spot yang tak kalah indah yang menjadi ikon khusus. Wali murid dengan bangga menunjukkan fotonya ketika berdiri berjajar atau bersalaman dengan kepala sekolah, sementara siswa akan bangga dan berebut untuk selfi bersama guru idolanya. Guru idola, guru pavorit, guru ramah dan guru penyayang selamanya akan selalu diingat dan dikenang oleh siswanya, itulah spot dan ikon istimewa yang merupakan keindahan dari sekolah sesungguhnya. Di sinilah peran aktif seorang kepala sekolah dan jajaran pimpinan dalam membangun motivasi bahwa yang utama adalah pelayanan dan kepuasan siswa dan masyarakat.

Satu hal yang benar-benar perlu disadari bahwa pada saat guru mengajar tidak hanya melakukan transfer ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan, namun di sana juga terjadi proses transfer sikap, perilaku dan karakter (kepribadian) dari diri sang guru. Sebagai contoh, seorang guru TIK yang akhlaknya kurang baik, temperamental dan tidak sabaran dalam pembelajaran di kelas, maka yang akan banyak direkam oleh siswanya bukan ilmu TIK-nya, namun yang lebih dominan terserap siswanya justru karakter buruknya, sehingga siswa terdidik berjiwa temperamental dan sulit dikendalikan yang akhirnya pembelajaran yang berjalan menjadi tidak banyak membawa manfaat. Sebaliknya, sebagai contoh lain pembelajaran dari guru rumpun MIPA atau Bahasa yang ramah, penyabar, telaten dan banyak menyuntikkan motivasi sukses (pokoknya baik) pasti akan lebih banyak diminati dan disenangi oleh siswa, dan guru model inilah yang istimewa dan luar biasa yang akan berdampak kebaikan bagi siswa dan sekolah.

Oleh karena itu, mari kita wujudkan sekolah yang di indah seperti di galakkan di wilayah Jakarta Barat, karena keindahan akan menghadirkan kenyamanan, keteduhan dan ketenangan yang sangat mendukung dalam proses pendidikan. Keindahan fisik akan sangat memanjakan mata, sementara keindahan non fisik akan menghasilkan puluhan rasa yang akan terkenang selamanya. Selamat berkarya, selamat bekerja, semoga sukses, Amiin.